Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTEK KETERAMPILAN PRODUKTIF (PKP)

PADA BAZNAS KOTA CIMAHI

Jln. Kaum No. 01 Cimahi

Disusun Oleh :

1. Anjeli Septiyani

1718101997
2. Gina Karisma 1718102003
3. Ranti Helgawati 1718102013
4. Windy Vatikasari 1718102024
5. Wulan Sukma Wati 1718102026

Kelas : XII – Adm. Perkantiran 3

Sekolah Menengah Kejuruan PGRI 2 Cimahi


Kelompok bisnis manajemen
Jln. Encep Kartawiria No. 153
Cimahi

Tahun Pelajaran 2019/2020


LEMBAR PENGESAHAN PIHAK SEKOLAH

Mengetahui/Mengesahkan,

Pembimbing I Pembimbing II

Dra. Sri Sudaryanti Gilang Ramdhan Setiawan, S.Pd


NIP. 19630508 198710 2 001 NUPTK. 5950 7636 6420 0022

Mengetahui,

Kepala SMK PGRI 2 CIMAHI

Drs. Yoyo Waluyo


NIP. 19600120 198603 1 009
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan LAPORAN PRAKTEK
KETERAMPILANPRODUKTIF (PKP)

dengan baik. PRAKTEK KETERAMPILAN PRODUKTIF (PKP) merupakan kegiatan


yang sangat penting karena dengan melaksanakan PKP siswa SMK dapat
mengenal dan mengetahui dunia kerja dan dunia usaha yang sesungguhnya,
setelah lulus nanti siswa sudah mempunyai pengalaman yang cukup dalam dunia
kerja.

Tujuan penyusunan LAPORAN PRAKTEK KETERAMPILAN PRODUKTIF (PKP) adalah


sebagai bukti pertanggung jawaban siswa telah melaksanakan PKP di Instansi.

Dengan tersusunnya laporan akhir, penulis mengucapkan terima kasih kepada


segenap pihak yang telah membantu baik secara moril maupun material dalam
melaksanakan PKP serta dalam penyusunan laporan ini. Penulis mengucapkan
terima kasih yang sebesar - besarnya kepada :

 Allah SWT yang memberikan kita kehidupan

 Orang Tua yang memberikan doa

 Bapak Yoyo Waluyo., selaku Kepala SMK PGRI 2 Cimahi

 Ibu Sri Sudaryanti, selaku Ketua Jurusan yang telah memberikan


petunjuk.

 Ibu Tusy selaku Pembimbing dalam penyusunan laporan ini.

 Bapak Agus Hendra selaku Pembimbing dari Pihak Perusahaan

 Bapak Gilang Ramdhan Setiawan serta Staff karyawan SMK PGRI 2


Cimahi yang telah memberikan motivasi sehingga laporan
ini dapat terselesaikan dengan lancar.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Laporan PKP ini masih jauh dari
kesempurnaan. Namun, penulis berharap semoga Laporan PKP ini dapat
bermanfaat bagi pembacanya khususnya bagi penulis sendiri.

Cimahi, Oktober 2019

Penulis
BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

  Praktek Kerja Industri adalah salah satu kegiatan yang dapat menambah
ilmu pengetahuan, kedisiplinan, bertanggung jawab, jujur dan teknologi yang
diperoleh disekolah menengah kejuruan (SMK) dengan keadaan diluar atau
lapangan.

Tujuan Praktek Kerja Industri merupakan tujuan Pembangunan dalam


jangka panjang di Indonesia guna terciptanya sumber daya manusia (SDM) yang
berkualitas, terampil, mandiri, kreatif, inovatif dan berjiwa swasta. Untuk itu
perlu diadakannya pendidikan dan penerapan ilmu dunia pendidikan dan dunia
industri melalui program Prakerin.

  Program SMK PGRI 2 CIMAHI bertujuan menghasilkan tenaga kerja yang


terampil di masa yang akan datang, agar dapat melaksanakan tugas dalam
bidangnya dengan baik.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

1.    Memberikan bekal yang nyata bagi siswa/i menengah kejuruan pada bidang
program Administrasi Perkantoran untuk lebih mengembangkan ilmu
pengetahuan.

2.    Menambah mental dan keterampilan serta kemampuan yang dimiliki untuk


berusaha atau bekerja sehingga dapat menjadikan siswa/i menjadi calon tenaga
yang handal di tengah dunia usaha.

3.    Melatih disiplin dan tanggung jawab pada pekerjaan yang dilakukan.

4.    Dapat membandingkan apa yang di pelajari di sekolah dan di dunia usaha


C. MANFAAT/KEGUNAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

 Memperoleh wawasan luas mengenai seluk beluk dunia kerja.

 Meningkatkan rasa percaya diri, disiplin dan tanggung jawab.

 Mengetahui arti penting disiplin dan tanggungjawab dalam


melaksanakan tugas.

 Dapat memahami, memantapkan dan mengembangkan pelajaran yang


diperoleh di sekolah.

 Dapat membandingkan kemampuan yang diperoleh di sekolah dengan


yang dibutuhkan di dunia kerja.
BAB II SEJARAH BAZNAS

Pengurus BAZNAS Kota Cimahi


Sesuai Peraturan Daerah (PERDA) Nomor 11 Tahun 2003 tentang Rencana
Strategis Daerah Kota Cimahi Tahun 2003 – 2007, point 3 : Menyiapkan Pranata
Pendukung Pembangunan. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh Departemen
Agama Kota Cimahi selaku perangkat Pusat di daerah untuk membentuk Badan
Amil Zakat Daerah (BAZNAS) Kota Cimahi selaku lembaga Pengelola Zakat, Infak,
dan Shadakah sesuai amanat Undang – Undang Nomor 38 Tahun 1999.
Setelah melalui proses pemilihan Pengurus sebagaimana petunjuk KMA Nomor
373 Tahun 2001, dibentuklah Pengurus Badan Amil Zakat Daerah (BAZNAS) Kota
Cimahi Periode 2002 – 2005 dan dilantik oleh Walikota Cimahi pada tanggal 30
November 2001. Ketua Bazda yang dilantik waktu itu yaitu Dr H Abun Bunyamin,
S.IP. Kepemimpinan beliau terus berlanjut pada periode tahun 2005—2008,
2008-2011, dan tahun sekarang masih dijabat oleh beliau pada periode tahun
2011 – 2015.
Pada Bulan Oktober 2011 telah disahkan Undang – Undang Nomor 23 Tahun
2011 dicatat dalam lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 115
dan Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5255 fungsinya
yaitu mengganti Undang – Undang Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan
Zakat, namun Undang – Undang tersebut tidak sekaligus disertai dengan
peraturan pelaksanaannya yaitu 8 Peraturan Pemerintah dan 2 Peraturan
Menteri sehingga belum efektif dapat dilaksanakan.
Sesuai amanat Pasal 13, Pasal 14 ayat (2), Pasal 16 ayat (2), Pasal 20, Pasal 24,
Pasal 29 ayat (6), Pasal 33 ayat (1), dan Pasal 36 ayat (2) Undang-Undang Nomor
23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
pada 14 Frebruari 2014 lalu telah menandatangani Peraturan Pemerintah (PP)
Nomor 14 Tahun 2014 tentang pelaksanaan undang-undang tersebut.
PP ini mengatur tentang kedudukan, tugas dan fungsi Badan Amil Zakat Nasional
(Baznas); keanggotaan Baznas; organisasi dan tata kerja Baznas; organisasi dan
tata kerja sekretariat Baznas; lingkup dan wewenang pengumpulan zakat, serta
persyaratan dan mekanisme perizinan dan pembentukan perwakilan Lembaga
Amil Zakat (LAZ); termasuk pembiayaan Baznas dan penggunaan hak amil.
Akhirnya Walikota Cimahi menetapkan perpanjangan masa kepengurusan BAZDA
Kota CImahi periode 2012 – 2015 sambil menunggu keluarnya delapan Peraturan
Pemerintah dan dua Peraturan Menteri tersebut.
Pengurus Badan Amil Zakat Daerah (BAZDA) Kota Cimahi dilantik oleh Walikota
Cimahi pada Hari Senin, 10 Desember 2012 jam 14.00 WIB, bersamaan dengan
pelantikan Pengurus Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kota Cimahi
periode 2012 – 2016 di Gedung A Komplek Pemkot CImahi.
Pergantian kepngurusan Badan Amil Zakat Nasional Kota Cimahi Peridoe Tahun
2016-2021 dilantik pada tanggal 17 Maret 2016 di Kantor Pemkot Cimahi,
dengan kepemimipinan K.H Iyep Nasyiruddin Tho’at. Beliau meninggal pada
tanggal 28 Juli 2017 dan digantikan oleh K.H Asep Hilman Mubarok.
Visi dan Misi Perusahaan

 VISI

“ Menjadi Badan Zakat Nasional Kota Cimahi yang


cerdas,amanat,transparan,dan profesional.”

 MISI

1. Meningkatkan kesadaran umat untuk berzakat melalui Amil Zakat.


2. Meningkatkan penghimpunan dan pengdayagunaan zakat Kota Cimahi
sesuai dengan ketentuan syariah dan prinsip manajemen modern.
3. Menumbuh kembangkan pengelola/amil zakat yang
cerdas,amanah,transparan,profesional,dan terintegrasi.
4. Memaksimalkan peran zakat dalam menanggulangi kemiskinan di Kota
Cimahi melalui sinergi dan koordinasi dengan lembaga terkait.
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

PRAKTEK KETERAMPILAN PRODUKTIF (PKP) ini dilaksanakan selama 2


bulan, yaitu dari tanggal 05 agustus 2019 sampai dengan 07 Oktober 2019 yang
dilaksnakan di Instansi Baznas Dari pukul 08.00 WIB sampai dengan 15.00 WIB
yang berada di Kota CIMAHI

B. Sarana dan Prasarana

1. Perencanaan sarana dan prasarana di tempat kerja

2. Pengadaan Sarana dan Prasarana


Biasanya dalam melakukan pendanaan asset akan selalu melakukan
musyawarah seluruh pimpinan yang di hadiri oleh Sekretaris terkait
dengan pembahasan pengadaan asset.
3. Daftar inventaris Sarana dan Prasarana di tempat kerja

4. Perawatan Sarana dan Prasarana di tempat kerja


Prosedur perawatan asset di lakukan oleh staf bagian umum di
bawah Wakil Ketua IV .
5. Penghapusan Sarana dan Prasarana di tempat kerja
Penghapusan asset yang sudah tidak dapat di gunakan
kembali,biasanya akan melakukan musyawarah dan membuat berita
acara penghapusan asset. Nanti seluruh pimpinan akan
menandatangani berita acara tentang berita asset.
C. Tata Persuratan
1.Penanganan surat (Mail handling)
 Penerimaan Surat
Penerimaan surat dapat dilakukan oleh mereka yang biasanya bekerja
di bagian depan kantor atau front office, seperti satpam dan
resepsionis (receptionist). Bahkan ada di perusahaan yang kecil
penanganan suratnya dilakukan oleh resepsionis juga. Kegiatannya
mulai dari menerima sampai penyimpanan arsip, Karena tempat
mereka memang ada di pintu masuk suatu kantor, maka apabila ada
surat yang masuk, haik yang diantar oleh petugas pos maupun oleh
seorang kurir, merekalah yang sering kali menerima surat.
Tugas penerima surat adalah:
1. mengumpulkan setiap surat yang masuk,

2. meneliti ketepatan alamat

3. menandatangani bukti pengiriman bahwa surat sudah diterima.


Jangan sampai ada surat yang salah alamat. jika alamat tidak
tepat, maka surat itu harus dikembalikan kepada petugas pos atau
kurir. Tetapi jika sudah tepat maka surat itu harus diberikan
kepada petugas di bagian tata usaha atau bagian administrasi.

 Penyortiran Surat
Setelah surat diterima dari resepsionis selanjutnya surat dipisahkan
berdasarkan alamat yang dituju. jika surat itu untuk perseorangan dan
menyangkut masalah pribadi, maka surat dapat diberikan langsung
kepada alamat yang dituju, tetapi apabila surat itu merupakan surat
dinas karena menyangkut kepentingan perusahaan/organisasi, maka
surat tersebut harus diproses lebih lanjut.
 Pencatatan Surat
Pencatatan dilakukan dengan menggunakan buku agenda. Petugas
dapat membuka dan membaca surat untuk mengetahui apakah surat
tersebut merupakan surat dinas biasa, penting atau rahasia. Untuk
surat rahasia, petugas tidak diperbolehkan membaca surat, kecuali
sudah diizinkan oleh pimpinan. Pencatatan ini sangat penting
dilakukan, karena dapat diketahui volume surat masuk setiap hari,
minggu, bulan, dan tahun. Juga memudahkan dalam penyimpanan
sehingga surat akan lebih mudah ditemukan. Setelah dicatat
selanjutnya petugas membubuhkan stempel agenda sebagai tanda
bahwa surat sudah dicatat. Kemudian petugas memberikan surat
tersebut kepada pimpinan dengan melampirkan lembar disposisi
untuk mencatat instruksi pimpinan berkaitan dengan penanganan
atau proses selanjutnya dari surat tersebut
 Pengarahan Surat
Pengarahan surat adalah menentukan siapa saja yang selanjutnya
akan memproses surat berkaitan dengan permasalahan surat.
Pengarahan surat dilakukan oleh pimpinan, karena pimpinanlah yang
akan bertanggungjawab terhadap penanganan surat tersebut.
Pimpinan dapat menuliskan instruksinya pada lembar disposisi, dan
menuliskan siapa yang harus memproses surat tersebut.
Lembar disposisi adalah lembar isian untuk mencatat instruksi dari
pimpinan berkaitan dengan proses tindak lanjut dari surat yang
diterima dari pihak lain. Orang yang ditunjuk oleh pimpinan untuk
menindaklanjuti surat yang dimaksud akan menangani surat
berdasarkan instruksi pimpinan tersebut.
 Penyampaian Surat
Jika pimpinan sudah menuliskan instruksinya di lemhar disposisi,
maka surat tersebut berikut lembar disposisinya diberikan kepada
prang yang ditunjuk oleh pimpinan yang telah ditulis di lembar
disposisi. Jika prang yang dimaksud tersebut lebih dari satu, sebaiknya
surat tersebut diperbanyak sehingga setiap prang yang ditunjuk akan
mendapatkan salinan suratnya. Saat surat tersebut diberikan kepada
prang yang telah ditunjuk, maka yang menerima harus
menandatangani bukti penerimaan di huku ekspedisi intern.
Buku ekspedisi ada dua macam, yaitu:
1. Buku ekspedisi intern adalah huku yang digunakan untuk
mencatat penyampaian/pengiriman, distribusi surat yang
disampaikan di dalam lingkungan organisasi/perusahaan sendiri.

2. Buku ekspedisi ekstern adalah buku yang digunakan untuk


mencatat penyampaian/pengiriman/distribusi surat kepada pihak
lain di luar organisasi/perusahaan.

 Penyimpanan Surat
Jika surat sudah selesai diproses, maka surat asli harus diserahkan
kepada bagian tata usaha untuk disimpan dengan menggunakan
sistem penyimpanan tertentu, seperti sistem abjad. sistem subjek,
sistem wilayah, sistem tanggal, atau sistem nomor. 

2. Pengarsipan surat (Filling Kabinet)


1. Meneliti dulu tanda pada lembar disposisi apakah surat tersebut
sudah boleh untuk disimpan ( meneliti tanda pelepas surat/ release
mark ).
Tanda pelepas surat biasanya berupa disposisi dep. (deponeren) yang
menunjukkan perintah untuk menyimpanan surat.
2. Mengindeks atau memberi kode surat tersebut.
Indeks/ kode surat dibuat sesuai sistem penyimpanan arsip yang
dipergunakan dan dibuat untuk memudahkan penyimpanan dan
penemuan kembali surat.

3. Menyortir atau memisah-misahkan surat sesuai dengan bagian,


masalah atau tujuan surat.Kegiatan menyortir/ memisah-misahkan
surat sebelum disimpan biasanya dilakukan dengan menggunakan
rak/ kotak sortir.

4. Menyimpan surat ke dalam map (folder).


Penyimpanan surat ke dalam map/ folder dapat menggunakan
stofmap folio, snelhechter, brief ordner, portapel ataui folder gantung
kemudian dimasukkan ke dalam almari arsip/ filing cabinet atau alat
penyimpanan arsip yang lain.

5. Menata arsip dengan baik sesuai dengan sistem yang


dipergunakan.
Penyimpanan arsip dapat menggunakan sistem penyimpanan arsip
sebagai berikut :
a. Sistem Abjad (Alphabetic Filing System)
b. Sistem Tanggal (Chronological Filing System)
c. Sistem Nomor (Numeric Filing System)
d. Sistem Wilayah (Geographic Filing System )
e. Sistem Subyek/ Pokok Masalah (Subject Filing System)

D. Kepegawaian
1. Prosedur Perekrutan Pegawai
 Mengidentifikasi calon pegawai yang dibutuhkan
 Menyediakan deskripsi pekerjaan
 Memasang iklan atau pemberitahuan lowongan kerja
 Mengumpulkan dan menyeleksi calon pegawai yang memenuhi
kualifikasi
 Proses Wawancara
 Memberikan Penawaran Kerja
 Melakukan orientasi bagi pegawai baru
2. Proses Seleksi Pegawai Baru

 Wawancara Awal (Preliminary Interview)


 Pengujian Seleksi (Selection Test)
 Wawancara Ketenagakerjaan (Employment Interview)
 Pemeriksaan Latar Belakang dan Referensi
 Evaluasi Medis
 Keputusan Penyeleksian (Selection Decision)
 Surat Pengangkatan (Appointment letter)

3. Daftar Urut Kepangkatan

4. Proses Pelaksanaan disiplin di tempat kerja


a. Dimulai dari pribadi
b. Buat prioritas untuk sisa hari menyenangkan
c. Punya target dan fokus pada tujuan
d. Tunjukan rasa tanggung jawab
e. Terapkan juga pada kebiasaan kecil
5. Hak dan kewajiban pekerja
Hak pekerja :
 Perusahaan berhak atas hasil dari pekerjaan karyawan.

 Perusahaan berhak untuk memerintah/mengatur karyawan


atau tenaga kerja dengan tujuan mencapai target.

 Perusahaan berhak melakukan pemutusan hubungan kerja


terhadap pekerja/buruh/karyawan jika melanggar ketentuan
yang telah disepakati sebelumnya.

Kewajiban Pekerja :
 Kewajiban ketaatan adalah kewajiban yang di bebankan
kepada pekerja/buruh untuk mematuhi segala peraturan yang
telah ditetapkan.
 Kewajiban Konfidensialitas adalah kewajiban yang diberikan
kepada pekerja.
 Kewajiban Loyalitas adalah Loyalitas pekerja terhadap
organisasi memiliki makna
kesediaan pekerja untuk melanggengkan hubunganya dengan 
organisasi

6. Dasar adanya pemutusan hubungan kerja


o Karena Kesalahan Berat
o Karena Ditahan Pihak Berwajib.
o Karena Karyawan Melakukan Pelanggaran
o Perusahaan Tutup Atau Karena Keadaan  Memaksa 

E. KEUANGAN

1. Pengelolaan Kas Kecil


Baznas tidak menerapkan Pengelola Kas Kecil (Petty Cash), tetapi
biasanya catatan uang tersebut dimasukan kedalam jurnal umum
atau buku besar.
2. Laporan Uang Kas
Laporan uang kas Baznas di kelola oleh bagian Bendahara dan
disusun kedalam jurnal umum lalu pada akhir bulan akan di
akumulasikan kedalam buku besar dan dijadikan laporan kas
bulanan.
BAB IV PENUTUP/ KESIMPULAN

A. KESIMPULAN  

 Pembelajaran di dunia kerja adalah suatu strategi yang memberi peluang peserta
mengalami proses belajar melalui bekerja langsung pada pekerjaan. Dengan
adanya Prakerin penulis dapat merasakan bgaimana pelaksanaan praktek langsung
di lingkungan dunia kerja yang langsung dibimbing oleh pihak industri.

B. SARAN

Dalam pelaksanaan Prakerin ini penulis mengambil pengalaman hikmah dan


manfaatnya bagi diri kami sendiri. kami berharap semoga laporan ini berguna bagi
kita semuanya dan juga yang membacanya. Adapun saran-saran yang dapat kami
kemukakan diantaranya sebagai berikut :

1.      Disiplin kerja, etika, kesopanan, keterampilan, kejujuran, ketelitian,dan


tanggung jawab harus ditingkatkan atau diperhatikan oleh setiap karyawan ELMI
COMPUTER CENTRE

2.      Menjalin hubungan kerja sama yang baik antara atasan dan bawahan
merupakan kunci keberhasilan suatu perusahaan.  

  Demikian kami ucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah
membantu dan membimbing dalam pelaksanaan Prakerin, khususnya kepada
pembimbing Industri, semoga kebaikan Bapak/Ibu mendapatkan imbalan dari
Allah SWT, Amin.

C. Daftar Pustaka

D. Lampiran

Anda mungkin juga menyukai