untuk
melakukan
evaluasi
fungsi
keseimbangan
dan
untuk
berdiri dengan mata terbuka dan tertutup pada permukaan yang padat dan
kemudian pada permukaan yang lembut (seperti bantal busa).
Seorang terapis akan menentukan seberapa baik otak mengkoordinasi kaki dan otot
dada dalam mengntrol keseimbangan. Pemeriksaan ini termasuk melakukan
observasi kemampuan pasien untuk menggeser berat dengan berputar dengan
sumbu sendi ankle menggunakan ankle strategy (gambar 1), atau dengan
berjalan satu langkah atau lebih menggunakan step strategy.
Gambar 2. Strategi Stabilisasi Kepala
Orientasi posisi kepala dan dada penting dalam mengkoordinasi penggunaan
informasi vestibular selama gerakan kontrol postural.
Seorang terapis juga melakukan observasi terhadap strategi yang digunakan untuk
mempertahankan kepala agar tetap pada posisinya ketika tubuh bergerak untuk
menjaga keseimbangan. Sebagai contoh, gambar 2 merupakan ilustrasi bagaimana
seseorang menggunakan hip strategy untuk dapat mengarakan kepala dengan
benar teradap gravitasi atau terhadap posisi dada.
Penilaian
Muskuloskeletal
Penilaian
meliputi
pemeriksaan
sistem
Tatalaksana
Sesuai dengan penilaian yang dilakukan, seorang terapis menyusun dafar masalah
yang
perlu
ditatalaksana,
tujuang
jangka
pendek
dan
panjang
adalah
berulang
yang
menimbulkan
gejala
pusing
atau
vertigo
(contoh
menolehkan kepala pada arah yang sudah ditentukan). Latihan ini didasarkan pada
pemikiran bahwa dengan pengulangan akan memunculkan stimulasi tertentu yang
menyebabkan
vertigo,
kemudian
otak
akan
terbiasa
dengan
gerakan
dan