Anda di halaman 1dari 2

SOLUSI PENANGANAN DAMPAK LIMBAH CAIR

( sumber: www.wahyuexe wattpad.com/bahan selain jurnal kelompok 4)


Teknik Pengolahan air limbah/air buangan untuk menyisihkan bahan polutannya telah dicoba
dan dikembangkan selama ini.Teknik-teknik pengolahan air buangan yang telah dikembangkan
tersebut secara umum terbagi 3 metode pengolahan:
1. Pengolahan secara Fisika
a. Proses Penyaringan (screening), merupakan cara yang efisien dan murah untuk
menyisihkan bahan tersuspensi yang berukuran besar dengan proses pengendapan.
b. Proses Flotasi, merupakan cara penyisihan bahan tersuspensi (clarifikation) atau
Pemekatan lumpur endapan (sludge thickening) dengan memberikan aliran udara ke
atas (air flotation).
c. Proses Filtrasi, merupakan cara untuk menyisihkan sebanyak mungkin partikel
tersuspensi dari dalam air agar tidak mengganggu proses adsorbsi atau menyumbat
membran yang dipergunakan dalam proses osmosa.
d. Proses adsorbsi,biasanya dengan karbon aktif, dilakukan untuk menyisihkan senyawa
aromatik (misalnya fenol) dan senyawa organik terlarut lainnya dengan teknologi
membran (reverse osmosis).
2. Pengolahan secara Kimia
Pengolahan air buangan secara kimia biasanya dilakukan untuk menghilangkan partikelpartikel yang tidak mudah mengendap (koloid).Logam-logam berat,senyawa forfor, dan
zat organik beracun dengan membubuhkan bahan kimia tertentu yang diperlukan.
Perubahan Sifat bahan-bahan tersebut bisa berupa reaksi FlokulasiKoagulasi atau reaksi
Oksidasi-Reduksi, contoh pengolaha secara kimia :
- Pengendapan bahan tersuspensi yang tidak mudah larut dilakukan dengan
membubuhkan elektrolit yang mempunyai muatan yang berlawanan dengan muatan
kolidnya agar terjadi nitralisasi muatan kolid tersebut, sehingga dapat diendapkan .
- Penyisihan Logam berat dengan senyawa fosfor dilakukan dengan membubuhkan
larutan alkali (air kapur misalnya) sehingga terbentuk endapan hidroksida logamlogam tersebut atau endapan hidrosiapatit.
- Penyisihan bahan-bahan organik beracun seperti fenol dan sianida pada konsentrasi
rendah dapat dilakukan dengan mengoksidasinya dengan klor (CL2), Kalsium
permanganat,aerasi, ozon hidrogen peroksida.
3. Pengolahan secara biologi
(Bahan Jurnal Pengolahan Limbah Cair Rumah Tangga dengan Metode Kolam Oksidasi)

SOLUSI PENANGANAN DAMPAK LIMBAH CAIR


( sumber: Kumpulan jurnal Kelompok 4)

1. Pengolahan secara biologi (Bahan Jurnal Suarni)


Semua air buangan yang biodegradable dapat diolah secara biologi,reaktor pengolahan secara
biologi dapat dibedakan atas dua jenis yaitu:
a. Reaktor pertumbuhan tersuspensi (suspended growth reaktor).
a.1. Proses Lumpur aktif, contohnya oxidation dith dan kontak-stabilisasi.
a.2. Kolam Oksidasi dan Logoon
Kolam oksidasi merupakan salah satu cara yang bisa digunakan untuk dapat
mengolah limbah cair rumah tangga. Kolam ini terdiri dariserangkaian kolam yang
bertujuan untuk menjernihkan limbah cair sehingga tidak berbahaya bagi
lingkungan.Keunggulan teknologi ini dalam pengolahan limbah cair, yaitu konstruksi
sederhana, mudah dirancang dan diubah jikadiperlukan perubahan tanah
b. Reaktor pertumbuhan lekat (attached growth reaktor).
b.1 Trickling filter
b.2. Cakram biologi
b.3 Filter terendam
b.4 Reaktor Fludisasi
Ditinjau dari segi lingkungan dimana berlangsung proses penguraian secara biologi, proses ini
dapat dibedakan menjadi dua jenis :
1. Proses aerob, yang berlangsung dengan hadirnya oksigen
2. Proses anaerob, yang berlangsung tanpa adanya oksigen.
2. Pemanfaatan Cangkang bekicot adalah salah satu cara dalam pengolahan limbah cair hasil
pewarnaan Industri Tekstil dengan cara perendaman limbah cair dengan cangkang bekicot
alami dan aktif selama 24, 48, 72 jamdengan pengadukan dan tanpa pengadukan, dialirkan
pada cangkang bekicot alami dan aktifkemudian dibandingkan dengan baku mutu
KEPMENLH No.Kep-51/MENLH/10/1995 dan menguji hipotesis dengan uji Anova. (Bahan
Jurnal Nur Ayini S. Lalu).
3. Metode Presipitasi dan Adsorbsi adalah salah satu cara pengolahan limbah cair Laboratorium
untuk penyisihan logam Hg,Ag, dan Cr terlarut untuk menentukan kondisi optimum proses,
tingkat penyisihan dan kualitas hasil pengolahan yang dapat dicapai. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa tingkat penyisihan Cr sekitar 97% dapat dicapai pada pH 10, dan tingkat
penyisihan Hg dan Ag 97-99% pada pH 12. Meskipun presipitasi dapat menurunkan
konsentrasi logam berat terlarut cukup signifikan, tetapi konsentrasi logam Hg, Ag, dan Cr
terlarut dalam filtrat presipitasi masih relatif tinggi.
(0,73-2,62 mg/L) dan membutuhkan penanganan lebih lanjut. Metode adsorpsi dengan
karbon aktif untuk mengolah lebih lanjut filtrat dapat menurunkan konsentrasi logam
berat terlarut tersebut hingga sekitar 0-0,05 mg/L, tergantung pada jenis logam serta jenis
dan dosis arang aktif. (Bahan Jurnal Nurhidayah aras).

Anda mungkin juga menyukai