Makalah K3
Makalah K3
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Era globalisasi dan pasar bebas sekarang ini, keselamatan dan kesehatan
kerja merupakan salah satu syarat yang ditetapkan dalam hubungan ekonomi
perdagangan barang dan jasa antar negara yang harus dipenuhi oleh seluruh
Negara termasuk Indonesia. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah
suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik
jasmani maupun rohaniah tenaga kerja (laboran/analis) pada khususnya dan
manusia pada umumnya, hasil karya dan budayanya menuju masyarakat adil
dan makmur. Secara keilmuan K3 merupakan ilmu pengetahuan dan
penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan
penyakit akibat kerja.
Setiap kegiatan selalu diikuti dengan resiko bahaya yang dapat berakibat
terjadinya kecelakaan, kecelakaan yang terjadi pada suatu kegiatan merupakan
hasil akhir dari suatu aturan yang ada dan kondisi kerja yang tidak nyaman.
Data Jamsostek menyebutkan, setiap hari di Indonesia terdapat sembilan
peserta Jamsostek yang meninggal akibat kecelakaan kerja sepanjang 2012,
sementara total kecelakaan kerja pada 2012 sejumlah 103.000 kasus.
Metrotvnews.com, Jakarta (Kamis, 28 Februari 2013).
Laboratorium mikrobiologi merupakan suatu institusi dimana mahasiswa,
dosen, praktikan dan peneliti melakukan percobaan ataupun penelitian. Dalam
kegiatan sehari-hari laboratorium mikrobiologi mempunyai mempunyai risiko
berasal dari faktor fisik, biologis, kimia, ergonomi dan psikososial. Variasi,
ukuran, tipe dan kelengkapan laboratorium menentukan kesehatan dan
keselamatan kerja. Seiring dengan kemajuan IPTEK, khususnya kemajuan
teknologi laboratorium, maka risiko yang dihadapi petugas laboratorium
semakin meningkat.
Petugas laboratorium merupakan orang pertama yang terpajan terhadap
bahan kimia yang merupakan bahan toxic, korosif, mudah meledak dan
terbakar serta bahan biologi. Selain itu dalam pekerjaannya menggunakan alat
Kesehatan dan Keselamatan Kerja Laboratorium Mikrobiologi
1
- alat yang mudah pecah, berionisasi dan radiasi serta alat-alat elektronik
dengan voltase yang mematikan, dan melakukan percobaan dengan penyakit
yang dimasukan ke jaringan hewan percobaan. Oleh karena itu, perlu adanya
pemahaman dan kesadaran dari para petugas laboratorium untuk dapat
mengantisipasi dan mengelola potensi risiko di laboratorium sesuai dengan
standar yang ditetapkan. Selain itu diperlukan adanya suatu panduan untuk
kesehatan dan keselamatan kerja dan keselamatan laboratorium yang harus
ditempatkan di tingkatan prioritas yang paling tinggi. Penerapan budaya
aman dan sehat dalam bekerja hendaknya dilaksanakan pada semua institusi
di sektor kesehatan termasuk laboratorium mikrobiologi. Dalam pembahasan
nanti akan dikaji lebih dalam mengenai pedoman kesehatan dan keselamatan
kerja di Laboratorium Mikrobiologi.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu :
1. Apa yang dimaksud dengan kesehatan dan keselamatan kerja di
laboratorium mikrobiologi?
2. Apa tujuan kesehatan dan
keselamatan
kerja
di
laboratorium
mikrobiologi?
3. Apa saja factor-faktor yang mempengaruhi kesehatan dan keselamatan
kerja di laboratorium mikrobiologi
4. Apa saja masalah kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium
5.
6.
7.
8.
mikrobiologi?
Bagaimana kecelakaan kerja di laboratorium mikrobiologi?
Apa saja penyebab kecelakaan kerja dalam laboratorium mikrobiologi?
Apa saja sumber kecelakaan kerja dalam laboratorium mikrobiologi?
Apa saja penyakit akibat/hubungan
kerja yang ditimulkan dalam
laboratorium mikrobiologi?
9. Bagaimana pengendalian penyakit akibat kerja dan kecelakaan kerja
melalui penerapan K3 di laboratorium mikrobiologi?
C. Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini yaitu :
1. Untuk mengetahui dan memahami kesehatan dan keselamatan kerja di
laboratorium mikrobiologi
2. Untuk mengetahui dan memahami tujuan kesehatan dan keselamatan kerja
di laboratorium mikrobiologi
Kesehatan dan Keselamatan Kerja Laboratorium Mikrobiologi
2
D.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Laboratorium Mikrobiologi
Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan bagian dari kesehatan
masyarakat yang berkaitan dengan semua pekerjaan yang berhubungan
dengan faktor potensial yang mempengaruhi kesehatan pekerja (dalam hal ini
Petugas Laboratorium, Dosen dan Mahasiswa). Bahaya pekerjaan (akibat
kerja), Seperti halnya masalah kesehatan lingkungan lain, bersifat akut atau
khronis (sementara atau berkelanjutan) dan efeknya mungkin segera terjadi
atau perlu waktu lama. Efek terhadap kesehatan dapat secara langsung
maupun tidak langsung. Kesehatan masyarakat kerja perlu diperhatikan, oleh
karena selain dapat menimbulkan gangguan tingkat produktifitas, kesehatan
masyarakat kerja tersebut dapat timbul akibat pekerjaanya. Sasaran kesehatan
kerja khususnya adalah para pekerja dan peralatan kerja di lingkungan
Laboratorium mikrobiologi.
Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 menjelaskan tentang kesehatan
telah mengamanatkan antara lain, setiap tempat kerja harus mengembangkan
kesehatan dan keselamatan kerja antara lain di laboratorium, agar tidak terjadi
gangguan kesehatan pada pekerja, keluarga, masyarakat dan lingkungan
sekitar.
Salah satu aspek perlindungan tenaga kerja dengan cara penerapan
teknologi pengendalian segala aspek yang berpotensi membahayakan para
pekerja. Dengan menerapkan teknologi pengendalian keselamatan dan
kesehatan kerja, diharapkan tenaga kerja akan mencapai ketahanan fisik, daya
kerja, dan tingkat kesehatan yang tinggi. Disamping itu keselamatan dan
kesehatan kerja dapat diharapkan untuk menciptakan kenyamanan kerja dan
keselamatan kerja yang tinggi.
bila
tidak
memenuhi
persyaratan
dapat
Kesehatan
dan
Keselamatan
Kerja
di
Laboratorium
Mikrobiologi
Kinerja setiap petugas laboratorium merupakan hasil dari ketiga
komponen kesehatan kerja yaitu kapasitas kerja, beban kerja dan lingkungan
kerja yang dapat merupakan beban tambahan pada pekerja. Bila ketiga
komponen tersebut saling berhubungan dengan baik maka bisa dicapai suatu
derajat kesehatan kerja yang optimal dan peningkatan produktivitas.
Sebaliknya apabila ketiga komponen tersebut tidak saling berhubungan
dengan baik maka akan dapat menimbulkan masalah ataupun kecelakaan kerja
yang pada akhirnya akan menurunkan produktivitas kerja.
Adapun masalah yang dapat ditimbulkan di laboratorium mikrobiologi
antara lain :
1. Bahaya kebakaran dan ledakan dari zat/bahan yang mudah terbakar atau
meledak
2. Bahan beracun, korosif dan kaustik
3. Bahaya radiasi
Kesehatan dan Keselamatan Kerja Laboratorium Mikrobiologi
6
4.
5.
6.
7.
Luka bakar
Syok akibat aliran listrik
Lukan sayat akibat alat laboratorium yang pecah dan benda taja,
Bahaya infeksi dari kuman, virus, bakteri atau parasite
yang
mudah
terbakar,
melakukan
pengawasan
terhadap
bakteri,
kuman,
jamur
dapat
bakteri,
jamur,
dan
virus
berkembang
biak,
terutama
5. Factor psikososial
Beberapa contoh factor psikososial di laboratorium mikrobiologi yang
dapat menyebabkan stress yaitu
a. Pekerjaan pada unit-unit tertentu yang sangat monoton\hubungan kerja
yang kurang serasi antara pemimpin dan bawahan atau sesama teman
kerja
b. Beban mental karena menjadi panutan bagi mitra kerja di sector formal
ataupun informal
I. Pengendalian Penyakit Akibat Kerja dan Kecelakaan melalui penerapan
kesehatan dan keselamatan kerja
1. Pengendalian Melalui Perundang-undangan (Legislative Control),antara
lain :
Kesehatan dan Keselamatan Kerja Laboratorium Mikrobiologi
11
(boiler,
alat-alat
radiology,
dll)
dan
melakukan
khususnya
keselamatan
dan
kesehatan
kerja
di
laboratorium.
b. Organizing (Organisasi), berfungsi untuk :
1) Menyusun garis besar pedoman keamanan kerja laboratorium
2) Memberikan bimbingan, penyuluhan, pelatihan pelaksana-an
keamanan kerja laboratorium
3) Memantau pelaksanaan pedoman keamanan kerja laboratorium
4) Memberikan rekomendasi untuk bahan pertimbangan penerbitan
izin laboratorium
5) Mengatasi dan mencegah meluasnya bahaya yang timbul dari suatu
laboratorium
c. Actuating (Pelaksanaan), berfungsi untuk mendorong semangat kerja
pekerja, mengerahkan aktivitas pekerja, mengkoordinasikan berbagai
aktivitas pekerja menjadi aktivitas yang kompak (sinkron), sehingga
semua aktivitas pekerja sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan
sebelumnya.
d. Controlling (Pengawasan), berfungsi untuk mengusahakan agar
pekerjaan-pekerjaan terlaksana sesuai dengan rencana yang ditetapkan
atau hasil yang dikehendaki.
Untuk dapat menjalankan pengawasan, perlu diperhatikan 2 prinsip
pokok, yaitu: adanya rencana dan adanya instruksi-instruksi dan
pemberian wewenang kepada bawahan. Dalam pengawasan perlu adanya
sosialisasi tentang perlunya disiplin, mematuhi segala peraturan demi
keselamatan kerja bersama di laboratorium. Sosialisasi perlu dilakukan
terus menerus, karena usaha pencegahan bahaya yang bagaimanapun
baiknya akan sia-sia bila peraturan diabaikan.
Dalam laboratorium perlu dibentuk pengawasan laboratorium yang
tugasnya antara lain :
a.Memantau dan
mengarahkan
secara
berkala
praktek-praktek
d.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesehatan dan keselamatan kerja di Laboratorium Mikrobiologi
bertujuan agar petugas, masyarakat (dalam hal ini dosen, mahasiswa, peneliti)
dan lingkungan laboratorium mikrobiologi saat bekerja selalu dalam keadaan
sehat, nyaman, selamat, produktif dan sejahtera. Untuk dapat mencapai tujuan
tersebut, perlu kemauan, kemampuan dan kerjasama yang baik dari semua
pihak. Pihak pemerintah dalam hal ini Departemen Kesehatan sebagai
lembaga
yang
bertanggung-jawab
terhadap
kesehatan
masyarakat,
DAFTAR PUSTAKA
2013.
K3
Laboratorium.
http://hasanmutawakkil.blogspot.com/2013/04/makalah-k3l.html. Tanggal
30 Oktober 2014
Rafless.
2011.
Promosi
K3
Labortorium.
Diakses
http://bahankuliahkesehatan.blogspot.com/2011/02/promosi-k3laboratorium.html. Tanggal 30 Oktober 2014.
dari
QFjAA&usg=AFQjCNE7WrGHn8hl-0SG-fb2Zj3I1hJC6g. Tanggal 30
oktober 2014
Wahyu, Shinta. 2012 Analisis Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Pada
Pembelajaran Di Laboratorium
Program Studi Teknik Mesin
Politeknik Negeri Batam. Diakses dari http://www.google.com/url?
q=http://p2m.polibatam.ac.id/wp-content/uploads/2014/09/05-MakalahSNE2014-Shinta-PoltekBatammmm.pdf&sa=U&ei=6ZVUVNLZF5GWuASJYDIAw&ved=0CBQQFjAA&usg=AFQjCNFm64vVXGqfwGoVdHe7AE8hOZj_Q. Tanggal 30 Oktober 2014