Anda di halaman 1dari 7

Nur Ayini S.

Lalu_P1801212001
ASPEK HUKUM LINGKUNGAN
Hukum

Lingkungan

merupakan

bidang

Study

yang

terus

berkembang,yang mengkuti perkembangan masyarakat dan obyek yang


dipelajaripun mengalami perubahan dari waktu ke waktu, baik dalam
scope Nasional, Regional maupun Global, dan semua itu menuntut
pembaharuan di dalam berbagai peraturannya yang tentunya semakin
rumit. Disamping itu materi Hukum Lingkungan merupakan disiplin ilmu
yang menarik,meskipun baru, dan sangat penting sekali, mengingat
perananya dalam mengantisipasi kemungkinan terjadinya kerusakan dan
pencemaran lingkungan yang semakin parah.
Hukum Lingkungan adalah merupakan disiplin ilmu hukum yang
mempunyai ruang lingkup yang sangat komplek,artinya pengkajian
hukum Lingkungan pendekatannya tidak cukup dilakukan melalui satu
aspek hukum saja,melainkan dengan multi diplinner.Hukum Lingkungan
dapat dimasukkan kedalam berbagai aspek hukum yang ada,sehingga
Hukum Lingkungan tidak dapat dimasukkan kedalam salah satu bidang
hukum berdasarkan pada pembagian hukum klasik yang ada.
Sebagai Hukum yang multidisipliner, maka ada 3 aspek di dalam
Hukum Lingkungan, yaitu : Aspek Perdata, Aspek Pidana dan aspek
Administrasi.
Pembahasan

Hukum

Lingkungan

dimulai

dengan

sejarah

perkembangannya yang dimulai dari Revolusi Industri 1899 dengan


berbagai peraturan yang ada setelah lahirnya revolusi tersebut,yang
dalam

sejarahnya

mempunyai

andil

yang

sangat

besar

bagi

perkembangan Hukum Lingkungan itu sendiri, yang kemudian dilanjutkan


dengan

sejarah

perkembangan

Hukum

Lingkungan

Regional

yang

berkembang cukup berarti, kemudian dilanjutkan dengan tonggak yang


bersejarah di abad XX,yaitu dengan tercetusnya gagasan cemerlang dari
masyarakat Internasional yang diprakasai oleh United Nations atas usul
dari

wakil

swedia,yang

duduk

di

dewan

ECOSOC,yang

kemudian

diselenggarakan conferensi tentang Lingkungan Hidup yang kemudian

Nur Ayini S. Lalu_P1801212001


dikenal dengan United nations Conference on The Human Environment
1972, yang kemudian dikenal DEKLARASI STOCKHOLM 1972.
Dalam
lingkungan

hubungaannya
maka

secara

dengan
khusus

sejarah

juga

perkembangan

dibahas

mengenai

hukum
sejarah

perkembangan Hukum Lingkungan Nasional yang dimulai dari ikut


sertanya Indonsia di dalam Konferensi yang diselenggarakan oleh PBB,
kemudian meraitifikasikannya kedalam peraturan perundang-undangan
yang ada di negara tercinta, selain itu kita juga melihat peraturan yang
ada sebelumnya, yaitu peraturan yang ada pada Zaman Hindia Belanda
dan peraturan perundang-undangan yang ada pada masa pendudukan
Jepang.
Hukum Lingkungan merupakan bidang ilmu yang masih muda, yang
perkembangannya baru terjadi pada dua dasawarsaa akhir-akhir ini.
Apabila dikaitkan dengan peraturan perundang-undangan yang mengatur
berbagai aspek lingkungan, maka panjang atau pendeknya sejarah
tentang peraturan tersebut tergantung dari apa yang dipandang sebagai
environmental concern.
Hukum Kesehatan adalah Hukum yang berhubungan dengan
kebijaksanan di bidang kesehatan lingkungan, dengan pemeliharaan
kondisi

air,tanah

dan

udara

serta

kebisingan.Kesemuanya ini ada hubungannya

dengan

pencegahan

dengan latar belakang

perbuatan manusia yang diserasikan dengan lingkungan .


Hukum Perlindungan Lingkungan tidak mengenai satu bidang
kebijaksanaan, akan tetapi merupakan kumpulan dari berbagai peraturan
perundang-undangan di bidang pengelolaan lingkungan yang berkaitan
dengan lingkungaan biotis dan sampai batas tertentu juga dengan
lingkungan anthoropogen.
PENGEMBANGAN HUKUM LINGKUNGAN DI INDONESIA
Apabila

Hukum

Lingkungan

itu

dikaitkan

dengan

Peraturan

Perundang-undangan yang mengatur berbagai aspek lingkungan, maka


peraturan perundang-undangan sampai diterbitkannya UU No.4 Tahun
l982 (UULH ), dipandang dari sudut sifatnya ,merupakan produk-produk
hukum yang beroreintasi kepada lingkungan atau Use oriented law
2

Nur Ayini S. Lalu_P1801212001


.Dengan

diundangkannya

UULH

dimulailah

tahap

baru,yaitu

pengembangan peraturan perundang-undangan yang diarahkan kepada


produk-produk hukum yang beroreintasi kepada lingkungaan itu sendiri
atau "Evironment oriented law .
Sebelum

dikeluarkannya

Undang-Undang

yang

mengatur

soal

lingkungan hidup sebenarnya sejak dahulu telah dikeluarkan sejumlah


peraturan hukum dalam berbagai bentuk dan coraknya, baik yang
dikeluarkan oleh Pemerintah Kolonial, Jepang ataupun oleh Pemerintahan
kita sekarang.
Salah satu dari peraturan perundang-undangan yang sampai detik
sekarang ini, masih dipergunakan sebagai pedoman atau dipakai sebagai
landasan di dalam menentukan kebijakan, terutama di dalam masalah
perizinan, yaitu peraturan perundang-undangan yang diterbitkan oleh
pemerintah

Hindia Belanda, pada Tahun l926 yaitu Undang-Undang

Ganggunan /Hinder Ordonantie.


Pembangunan di bidang Lingkungan Hidup hanya dapat berhasil
apabila

administrasi

terpadu.Salah

Pemerintahan

satunya

yang

berfungsi

digunakan

secara

untuk

efektif

dan

mencegah

dan

menanggulangi pencemaran lingkungan adalah system perizinan. Jenis


perizinan yang erat hubungannya dengan pencemaran lingkungan hidup
adalah pencemaran lingkungan hidup adalah izin usaha yang diatur dalam
ordonansi Gangguan/ Hinderordonantie (HO) Stablaad 1940

Nomor 226

diubah / ditambah dengan Staablad 1940 Nomor 450..


Sebelum dikeluarkannya UU yang mengatur soal lingkungaan
Hidup,sebenarnya sejak dahulu telah dikeluarkan sejumlah peraturan
hukum dalam berbagai bentuk dan coraknya,baik yang dikeluarkan oleh
Pemerintah Kolonial,Jepang ataupun oleh Pemerintah kita sekarang ini.Hal
demikian tampak dari komplikasi yang dibuat oleh panitia perumus dan
rencana kerja bagi Pemerintahan di bidang pengembangan Lingkungan
Hidup.Dari himpunan ini telah tercatat sebanyak 22 buah UndangUndang, 38 Peraturan Pemerintah,2 buah Instruksi Presiden,5 buah
Keputusan Presiden,45 buah Keputusan Mentri, 4 buah Keputusan Direktur
Jenderal dan 31 buah Peraturan / Keputusan Kepala Daerah.Dari 147 buah
3

Nur Ayini S. Lalu_P1801212001


peraturan yang dihimpun tersebut ternyata sebagian besar dari peraturan
itu sifatnya berdiri sendiri terlepas antara yang satu dengan yang lain.
Pada tanggal 25 Februari l982 dengan aklamasi RUU Lingkungan
Hidup hasil PANSUS disetujui Sidang Paripurna DPR .Pada tanggal 11
Maret l982 telah disahkan UU No.4 Tahun l982 tentang Ketentuanketentuan Pokok Pengelolaan Lingkunan Hidup dengan penandatanganan
oleh Presiden Republik Indonesia, dan diundangkan pada hari yang sama
dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun l982 No.12,dan Penjelasannya termuat dalam Tambahan Lembaran
Negara No.3215.
Selanjutnya Undang-Undang No.4 Tahun l982 tentang Ketentuanketentuan Pokok Pengelolan Lingkungan Hidup disingkat UULH, dan
Undang-undang ini adalah merupakan Undang-undang Nasional yang
pertama yang mengatur masalah lingkungan hidup secara menyeluruh. Di
dalam UULH terdapat beberapa istilah yang dipergunakan di dalamnya,
yang

bertalian erat dengan masalah lingkungaan hidup. Hal ini

dimaksudkan untuk memberikan kemudahan pemahaman tentang istilahistilah yang ada dan terdapat di dalamnya.
PENCEMARAN LINGKUNGAN
Pencemaran

Lingkungan

Menurut

UU

No.23

Tahun

l997

adalah :Masuknya atau dimasukkannya mahkluk hidup,zat,energi, dan /


atau komponen lainnya kedalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia
sehingga kualitasnya turun sampai ketingkat tertentu yang menyebabkan
lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai peruntukannya.
Selain itu pencegahan pencemaran lingkungan dan perusakan
lingkungan diatur pula dalam undang-undang lain,misalnya :UU No.5
Tahun l984 tentang Perindustrian.
(LN No.22 Tahun l984,Tambahan Lembaran Negara No.3274), yang
dinyatakan di dalam: Pasal 21 ayat (l) yaitu :
Perusahaan industri wajib melaksanakan upaya keseimbangan dan
kelestarian sumber

daya alam serta pencegahan timbulnya kerusakan

dan pencemaran terhadap lingkungan


yang dilakukannya
4

hidup akibat kegiatan industri

Nur Ayini S. Lalu_P1801212001


Pasal 21 ayat (2) :
Pemerintah mengadakan pengaturan dan pembinaan berupa bimbingan
dan penyuluhan

mengenai pelaksanan pencegahan kerusakan dan

penanggulangaan pencemaran terhadap lingkungan hidup akibat kegiatan


insdustri .
PERUSAKAN LINGKUNGAN
Perusakan Lingkungan dirumuskan pengertiannya dalam pasal 1
angka 14 UU No.23 Tahun l997 sebagai berikut :
Perusakan Lingkungan adalah tindakan yang menimbulkan perubahan
langsung atau tidak langsung terhadap sifat fisik dan / atau hayatinya
yang mengakibatkan lingkungan hidup tidak berfungsi lagi dalam
menunjang pembangunaan berkelanjutan
Sehubungan dengan masalah pencemaran oleh industri, ada 2 hal
yang perlu. Untuk mendapatkan perhatian di dalamnya, yaitu :
1. Pencemaran lingkungan kerja / ruang kerja
2. Pencemaran lingkungaan lingkungan pabrik / kawasan insdustri dan
pencemaran daerah sekitarnya.
Masalah lingkungan merupakan masalah yang cukup penting, akan tetapi kurang
mendapat perhatian yang baik dari masyarakat dan pemerintah. Berdasarkan Data Bank
Dunia, permasalahan alam serius yang dialami saat ini adalah :
1. Deforestasi, atau kerusakan hutan.
2. Ilegal logging, atau pencurian kayu yang menyebabkan kerugian negara dan
kerusakan lingkungan.
3. Kebakaran hutan, yang disebabkan oleh alam hanya 1%, selebihnya disebabkan ulah
manusia.
4. Perusakan Terumbu karang.
Kebijakan pemerintah yang diambil dalam menyikapi hal ini:
1. Ekses kapasitas untuk industri pemrosesan kayu;
2. Alokasi anggaran pemerintah untuk lahan hutan yang sangat rendah.
3. Desentralisasi tanpa kebijakan environmental yang memadai.
Terdapat 3 aspek pembangunan yang harus diperhatikan yaitu, ekonomi, sosial
budaya, dan lingkungan, ketiganya harus terimplementasikan di dalam program
pembangunan negara-negara di dunia. Selama ini hampir di banyak negara, termasuk di
5

Nur Ayini S. Lalu_P1801212001


Indonesia, di dalam melaksanakan program-program pembangunannya lebih menitikberatkan
pada masalah-masalah perekonomian saja, sementara aspek-aspek sosial budaya dan
lingkungan hidup diabaikan. Hal tersebut dapat kita lihat dari kondisi negara kita, dimana
banyak terjadi konflik-konflik horizontal di masyarakat dan parahnya kondisi sumber daya
alam dan lingkungan hidup kita.
Keadaan lingkungan hidup di negara kita ini terjadi karena adanya program
pembangunan yang lebih dititikberatkan di bidang ekonomi, sehingga demi mencapai
pertumbuhan ekonomi yang tinggi, pihak-pihak berkepentingan mengeksploitasi sumber daya
alam dan mengabaikan pelestariannya. Ketidakmampuan Hukum Lingkungan untuk
mencegah praktek pembangunan yang merugikan, disebabkan oleh:
1. Perjuangan menyelamatkan daya dukung ekosistem hanya dilakukan oleh sebagian
kecil masyarakat;
2. Hukum Lingkungan tidak didukung oleh perangkat penegakan hukum yang baik;
3. Sarana penataan hukum lingkungan masih di dominasi oleh pendekatan atur dan
awasi;
4. Peraturan belum diimplementasikan dengan sepatutnya.
Sebenarnya pemerintah telah berusaha membuat peraturan-peraturan yang berusaha
menjaga lingkungan hidup kita, namun aturan-aturan ini lemah sekali sehingga tidak dapat
berlaku secara efektif dan efisien. Lemahnya peraturan-peraturan mengenai lingkungan ini
terjadi karena beberapa faktor.
Faktor pertama adalah proses penyusunan dan pembentukan hukum yang tidak
sempurna. Faktor selanjutnya adalah karena belum terciptanya good governance di dalam
pemerintahan negara kita, dimana tidak ada integritas moral pada lembaga-lembaga negara
dan aparaturnya baik di tingkat pusat maupun daerah. Paradigma pemerintahan seharusnya
adalah pemerintah bekerja berdasarkan kehendak masyarakat dan untuk kepentingan umum.
Dalam hal suatu kebijakan dibuat untuk kepentingan golongan-golongan tertentu saja
atau untuk kepentingan rezim, maka rakyat akan memandang hukum sebagai hal eksternal
bagi dirinya, sehingga hukum menjadi bukanlah hokum yang hidup dalam masyarakat. Maka
penting sekali adanya partisipasi masyarakat dalam menentukan arah kebijakan tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Nur Ayini S. Lalu_P1801212001


Koesnadi Hardjasoemantri,SH.,Prof.,Hukum Tata Lingkungan,Gajah
Mada University Press,Yogyakarta,l999.
Moenadjat Danusaaputro,Hukum Lingkungan,Buku I s./d V,Bina
Cipta,Jakarta, l982
Siti Sundari Rangkuti,Prof.Hukum dan
Airlang University Press, Surabaya,2005

Lingkungan

Nasional,

Anda mungkin juga menyukai