Kegiatan Pertambangan
Kegiatan Pertambangan
Berikut merupakan kutipan ilmiah yang disusun Penulis dan digunakan sebagai
referensi pribadi.
KEGIATAN
PERTAMBANGAN
(EKSPLOITATION)
DARI
SUDUT
PANDANG
LINGKUNGAN HIDUP.
Merupakan kegiatan yang dilakukan baik secara sederhana (manual) maupun
mekanis yang meliputi penggalian, pemberaian, pemuatan dan pengangkutan bahan
galian. Beberapa tahapan kegiatan penambangan secara garis besar adalah :
1. Pembabatan (clearing)
2. Pengupasan tanah penutup (stripping)
3. Penggalian bahan galian (mining)
4. Pemuatan (loading)
5. Pengangkutan (hauling)
6. Penumpahan (waste dump)
Penggolongan Bahan Galian
Sebelum masuk pada penggolongan bahan galian, kita perlu tahu apa itu bahan
galian. Bahan galian adalah unsur-unsur kimia, mineral, bijih, termasuk batu-batu
mulia yang merupakan endapan.
b.
c.
Penggalian tanah penutup (overburden) baik dengan bahan peledak atau tanpa
bahan peledak
d.
e.
dipasarkan
f.
5. Pengolahan/Pemurnian (Processing)
6. Penjualan (Marketing)
METODA PENAMBANGAN
Penambangan : kegiatan yang dilakukan baik secara sederhana (manual) maupun
mekanis yang meliputi penggalian, pemberaian, pemuatan dan pengangkutan bahan
galian.
METODE PENAMBANGAN DIBAGI MENJADI :
a. Tambang Terbuka/Tambang Permukaan (Surface mining)
b. Tambang Bawah Tanah/Tambang Dalam (Underground Mining)
SURFACE MINING
Aktivitas penambangan berhubungan langsung dengan udara luar (atmosfer)
a. Keadaan tanah penutup
b. Keadaan endapan bahan tambang
c. Kondisi hidrogeologi
d. Fasilitas teknik yang tersedia
e. Iklim dan cuaca
f. Kondisi lingkungan
Pada dasarnya Pertambangan Skala Kecil di Indonesia bergerak di 4 sektor
komoditas yaitu pertambangan emas, intan, batubara dan timah. Selain itu terdapat
sektor lainnya di bidang mineral non logam seperti lempung kaolin dan
penambangan pasir dan batu.
Beberapa karakteristik yang mendasar tentang kegiatan Pertambangan Skala Kecil
antara lain :
1.
Potensi cadangan sifatnya terbatas (minimum) dan biasanya mereka tidak mampu
untuk melakukan kegiatan eksplorasi.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Penggunaan tenaga kerja untuk setiap unit produk yang dihasilkan relatif tinggi
(padat karya).
b. Multi-bench Mining
c. Quarry Mining
d. Strip Mining
III. GLORY HOLE
Pengangkutan melalui terowongan di bawah endapan bahan tambang
PLACER MINING
a. Detrital mineral
b. Pada/dekat aliran air
c. Tidak dalam
Factor-faktor dalam pemilihan system penambangan yaitu :
1. Sifat keruangan dari endapan bijih
a. Ukuran (dimensi : tinggi atau tebal khususnya)
b. Bentuk (tanular, lentikular, massif, irregular)
c. Posisi (miring, mendatar atau tegak)
d. Kedalaman (nilai rata-rata, nisbah pengupasan)
2. Kondisi geologi dan hidrologi
a. Mineralogy dan petrologi (sulfida atau oksida)
b. Komposisi kimia (utama, hasil samping, mineral by product)
c. Struktur endapan (lipatan, patahan, intrusi, diskontinuitas)
d. Bidang lemah (kekar, fracture, cleavage dalam mineral, cleat dalam batubara)
e. Keseragaman, alterasi, erosi
f. Air tanah dan hidrologi
3. Sifat geomekanik
a. Sifat elastic (kekuatan, modulus elastic, koefesien poison)
b. Perilaku plastis atau viscoelastis (flow, creep)
c. Keadaan tegangan (tegangan awal, induksi)
d. Konsolidasi, kompaksi dan kompeten
e. Sifat-sifat fisik yang lain (bobot isi, voids, porositas, permeabilitas, lengas bebas,
lengas bawaan)
4. Konsiderasi ekonomi
a. Cadangan (tonnage dan kadar)
b. Produksi
c. Umur tambang
d. Produktifitas
setelah
ditentukan
yang
dipilih
Tamka,
maka
dalam
rangka
2.
Kadar rata-rata terendah dari endapan bahan galian yang masih memberikan
keuntungan apabila endapan ditambang (diperlukan pencampuran: mixing/blending)
Cut off grade (COG) akan menentukan batas-batas cadangan sehingga dapat
dihitung besar cadangan oleh karena itu akan berakibat umur cadangan makin lama.
System penambangan yang ada pada umumnya adalah :
1. Tambang Terbuka (Surface Mining)
Merupakan suatu system penambangan dimana seluruh aktifitas kerjanya
berhubungan langsung dengan atmosfer atau udara luar. Berdasarkan macam
material yang ditambang, maka tambang terbuka dibagi menjadi :
a. Open Pit/Open Cut/Open Cast/Open Mine
Suatu
system
penambangan
yang
diterapkan
untuk
endapan
bijih
yang
b.
Benching System, yaitu pengupasan O/B dengan system jenjang, system ini
cocok untuk tanah penutup yang tebal dan bahan galian atau lapisan batubara yang
tebal.
c.
Multi Bucket Excavator System, yaitu pembuangan tanah penutup ketempat yang
sudah digali batubaranya atau ketempat pembuangan khusus. Cara pengupasan ini
mirip dengan cara Bucket Wheel Excavator (BWE), cocok untuk tanah penutup yang
materialnya lunak dan tidak lengket.
d.
Drag Scrapper System, cara ini biasanya langsung diikuti dengan pengambilan
bahan galian setelah tanah penutupnya dibuang, tetapi bisa juga tanah penutupnya
dihabiskan terlebih dahulu kemudian baru bahan galiannya ditambang, cocok untuk
tanah penutup yang materialnya lunak/lepas (loose).
e.
Cara konvensional, kombinasi alat gali (bulldozer), alat muat (track loader) dan
alat angkut (dump truck).
2. Tambang Bawah Tanah (Underground Mining)
Suatu system penambangan dimana seluruh aktifitas kerjanya tidak berhubungan
langsung dengan udara luar dan kegiatannya dilakukan dibawah tanah dengan cara
terlebih dahulu membuat jalan masuk berupa sumuran (shaft) atau terowongan
bantu (adit). Berdasarkan cara penyanggaannya maka tambang bawah tanah dibagi
menjadi :
a. Untuk Batubara
Longwall Methode, dibagi 2 yaitu cara maju (advancing) dan cara maju (retreating)
Surat Izin Pertambangan Daerah ( SIPD ) adalah Surat Izin Kuasa Pertambangan
Daerah yang berisikan wewenang, hak dan kewajiban untuk melakukan kegiatan
usaha pertambangan bahan galian golongan C, yang meliputi Ekplorasi, Ekploitasi,
Pengolahan / Pemurnian, Pengangkutan dan Penjualan.
Surat Izin Pertambangan Daerah Pertambangan Rakyat (SIPD-PR) yaitu Surat Izin
Kuasa Pertambangan bahan galian golongan C yang dilakukan oleh masyarakat
setempat secara kecil-kecilan atau secara gotong royong dengan alat-alat
sederhana sebagai mata pencaharian.
Jenis-jenis SIPD
a)
SIPD Ekplorasi
b)
SIPD Ekploitasi
c)
d)
SIPD Pengangkutan
e)
SIPD Penjualan
Dasar Hukum :
Peraturan Daerah.
Masa Proses 12 ( dua belas ) hari kerja
Masa berlaku 3 ( tiga ) tahun
Syarat-syarat :
1). SIPD Ekplorasi
Akta Perusahaan
Foto Copy KTP
Referensi Bank Pemerintah
Surat Pernyataan Kesanggupan Tenaga Ahli
Peta Lokasi
Surat persetujuan pemilik tanah
Proposal rencana kegiatan ekplorasi
2). SIPD Ekploitasi
Akta Perusahaan
Foto Copy KTP
Referensi Bank Pemerintah
Surat Pernyataan Kesanggupan Tenaga Ahli
Peta Lokasi