LT DENGAN
PENYAKIT ASMA
DI BR. KAYEHAN, DS. DAWAN KALER, KEC. DAWAN, KLUNGKUNG
PADA TANGGAL 27 dan 29 OKTOBER 2015
A.
PENGKAJIAN
1. Data Umum
a. Nama Kepala Keluarga
: TN. LT
b. Alamat
c. Telepon
:-
d. Pekerjaan
: Serabutan
e. Pendidikan
: SD
f.
Komposisi keluarga
Tabel.1 Komposisi Keluarga TN. LT di Br. Kayehan, Dawan Kaler, Dawan,Bali Pada tanggal 27
Oktober 2015
No.
Nama
J
K
Status Imunisasi
Hub
dng
Umur
Pendidikan
KK
BCG
Polio
Ket
DPT
Hepatitis
Campak
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
Tn. LT
L Suami
75th
SD
- - - - - - - - - - -
Asma
Ny.NT
P Istri
62th
SD
- - - - - - - - - - -
Tn. WS
L Anak
27th
SMA
v v v v v v v v v v v
Ny.KS
P Anak
22th
SD
v v v v v v v v v v v
2. Genogram :
Keterangan :
= meninggal
= laki-laki masih hidup
= perempuan masih hidup
= hubungan perkawinan
= klien
= tinggal serumah
Penjelasan genogram keluarga Tn. TL :
Orang tua dari orang tua Tn.LT dan Ny.NT sudah meninggal dan tidak diketahui penyebab
meninggalnya dan tidak mengetahui ada masalah kesehatan yang menular atau penyakit yang
bisa diturunkan ke orang tua Tn.LT dan Ny. NT . Tn.LT memiliki lima saudara kandung, 2 kakak
perempuan ,satu kakak laki-laki,dan satu adik laki-laki ketiga saudaranya sudah meninggal,
sekarang hanya tinggal Tn.LT dan adik laki-lakinya saja. Sedangkan Ny. NT memiliki delapan
saudara kandung, tiga kakak laki-lakinya sudah meninggal dua,dua kakak perempuan dan sudah
meninggal satu, 1 adik perempuan dan 1 adik laki-laki. Tn.LT dan Ny. NT menikah dan
dikaruniai tiga orang anak yang terdiri dari satu orang anak laki laki, dua orang anak
perempuan. Tn.LT dan Ny. NT hanya tinggal dengan saudara Tn. LT. Anak perempuannya sudah
menikah, anak Tn.LT yg lainnya sudah menikah dan sekarang sedang bekerja di Denpasar.
3. Tipe keluarga
Tipe Keluarga Tn.LT adalah keluarga inti
4. Suku bangsa
B.
nyeri serta mengatakan pandangannya kabur. Sesak nafas apabila cuaca dingin, saat tengah
malam.Tn.LT tampak menggunakan pernafasan bibir.
C.
PENGKAJIAN LINGKUNGAN
1. Karakteristik Rumah
Rumah Tn. LT adalah rumah permanen yang terdiri atas 4 kamar dan 2 dapur dan halaman yang
cukup luas. Kondisi tempat tinggal Tn. LT kotor dan dapur yang masih berlantaikan beton (semen).
2. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW
Keluarga Tn. LT tinggal di lingkungan yang berada di desa dengan jumlah penduduknya yang tidak
terlalu padat. Di lingkungan rumah Tn. LT penduduknya sebagian besar bermata pencaharian
buruh. Jarak rumah yang satu dengan yang lain berdekatan. Terdapat jalan utama tetapi tidak begitu
besar dan hanya bisa dilewati satu mobil. Jarak menuju jalan raya 500 meter.
3. Mobilitas Geografi Keluarga
Tn. LT mengatakan sudah menetap di Br. Kayehan dari baru lahir sampai sudah berkeluarga
sekarang dan tidak pernah berpindah.
4. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Keluarga Tn. LT memandang lingkungan tempat tinggalnya sebagai lingkungan yang baik. Jika ada
kegiatan gotong royong yang ada di sekitar lingkungan Ny. NT kadang ikut aktif dalam kegiatan
karena Tn. LT tidak bisa berjalan jadi Ny. NT Hanya sendiri.
5. Sistem Pendukung Keluarga
Informal : Tn. LT mengatakan jika ada masalah, maka Tn. LT akan berbicara pada Ny. NT. Tidak
pernah melibatkan keluarga lain/tetangga untuk ikut menyelesaikan masalah yang ada dalam
keluarga tersebut.
Formal : Tn. LT mengatakan mempunyai akses jaminan kesehatan pada keluarganya. Bentuk
jaminan kesehatan tersebut adalah BPJS. Jika ada anggota keluarga yang sakit maka akan
langsung dibawa ke puskesmas.
D.
STRUKTUR KELUARGA
1. Komunikasi Keluarga
Tn. LT mengatakan pola komunikasi dalam keluarga dilakukan secara terbuka. Bahasa yang
digunakan sehari-hari adalah bahasa Bali. Frekuensi komunikasi dalam keluarga setiap hari
dilakukan dan selama ini tidak ada masalah dalam keluarga yang tertutup untuk didiskusikan. Tn.
LT dan Ny NT. biasanya mengobrol di malam hari sambil bersantai menunggu larut malam sampai
mengantuk.
2. Struktur Kekuatan Keluarga
Tn. LT mengatakan bahwa yang membuat dan mengambil keputusan dalam keluarga adalah Tn.
LT, dimana keputusan tersebut sudah dibicarakan sebelumnya dengan anggota keluarga. Tn. LT
mengatakan dalam keluarga saling menghargai antara satu dengan yang lain, saling membantu serta
saling mendukung. Hal ini sangat penting jika Tn. LT /Ny. NT yang memiliki masalah maka dapat
saling membantu untuk menyelesaikan masalah tersebut.
3. Struktur peran
Formal
: Tn. LT mengatakan Tn. LT dan Ny. NT merupakan anggota masyarakat dari Br.
Kayehan, Dawan Kaler. Oleh karena itu, jika ada kegiatan di lingkungannya Tn. LT dan
Ny. NT juga ikut ambil bagian dalam kegiatan tersebut, seperti kegiatan kerja bakti.
Informal
: Tn. LT berperan sebagai kepala keluarga dan kepala rumah tangga. Tn. LT merupakan
lulusan SD dan dulu bekerja serabutan. Ny. NT berperan sebagai ibu rumah tangga yang
membantu suami mencari nafkah dengan membuat gantusan dari daun pisang.
4. Norma Keluarga
Tn. LT mengatakan norma yang berlaku dalam keluarga disesuaikan dengan agama yang dianut
oleh keluarga. Bila ada keluarga yang sakit akan dibawa ke sarana kesehatan. Dari segi budaya
Bali, tidak ada larangan atau pantangan tertentu yang berpengaruh terhadap kesehatan maupun
dalam kegiatan sehari-hari.
E.
FUNGSI KELUARGA
1.
Fungsi Afektif
Semua keluarga Tn. LT saling menyayangi satu sama lain. Apabila ada saudaranya yang sakit atau
yang ditimpa musibah maka anggota keluarga yang lain saling membantu.
2.
Fungsi Sosialisasi
Jika ada kegiatan di lingkungan tersebut Tn. LT dan Ny. NT ikut berpartisipasi di dalam kegiatan
tersebut. Diwaktu luang, Tn. LT dan Ny. NT sering mengobrol dengan tetangga sekitar karena
jarak rumah dengan rumah tetangga lumayan dekat. Tn. LT menekankan perlunya meningkatkan
komunikasi hubungan dengan orang lain. Mereka membiasakan anggota keluarga untuk bisa
bermasyarakat dan bergaul di tengah-tengah masyarakat
3.
Tn. LT mengeluh sesak nafas dan sering batuk. Tn. LT sudah mengetahui bahwa dirinya
menderita penyakit Asma sejak 2 tahun terakhir semenjak ada program puskesmas
keliling di desanya. Tn.LT selalu minum obat asma yang diperoleh dari kontrol di
b.
Puskesmas Keliling.
Mengambil Keputusan
Pada keluarga Tn. LT, apabila ada keluarga yang sedang sakit maka Tn. LT berperan dalam
mengambil keputusan tentang tindakan yang akan dilakukan untuk merawat anggota
keluarganya yang sakit.
c.
d.
e.
4. Fungsi Reproduksi
Tn. LT memiliki istri dan dua orang anak yang saat ini sudah menikah.
5. Fungsi Ekonomi
Tn. LT mengatakan penghasilannya Ny. NT yang hanya berjualan gantusan belum mencukupi
kebutuhannya sehari-hari. Tn. LT dan Ny. NT juga mengandalkan uang pemberian dari anak
pertamanya.
G. STRES DAN KOPING KELUARGA
1. Stres jangka panjang dan jangka pendek
Stres jangka panjang :
Tn. LT dan Ny. NT mengatakan penghasilan yang hanya cukup untuk biaya kehidupan sehariharinya saja, tidak ada uang simpanan yang dikhususkan untuk keperluan biaya kesehatannya.
Stres jangka pendek :
Tn. LT dan Ny. NT mengatakan hanya memikirkan untuk hari ini dan besok untuk makan sehari
hari.
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor
Jika ada masalah keluarga Tn. LT dan Ny. NT sangat tanggap terhadap masalah yang ada dan
pemecahan masalahnya selalu diselesaikan dengan musyawarah didalam keluarga. Jika ada
masalah keluarga Tn. LT dan Ny. NT sangat tanggap terhadap masalah yang ada dan pemecahan
masalahnya selalu diselesaikan dengan musyawarah didalam keluarga.
3. Strategi koping yang digunakan
Keluarga mengatakan jika ada masalah selalu mendiskusikan dalam keluarga sehingga masukan
dari keluarga dapat membantu dalam menyelesaikan masalah.
4. Strategi adaptasi
Dari hasil pengkajian tidak didapatkan adanya cara-cara keluarga menghadapi masalah secara
maladaptif.
H.
Pemeriksaan Fisik
Ny. NT
KU
Baik
Baik
TD
120/80 mmHg
84x/menit
80x/menit
Suhu
36oC
36oC
BB
RR
28x/menit
20x/menit
TB
LL
Kepala
Mata
Hidung
hidung simetris, ada cairan sedikit Bersih, penciuman baik, tidak ada
(cairan lender berwarna bening). pernapasan cuping hidung.
Klien mengatakan masih dapat
mencium dengan baik
Telinga
telinga bersih, simetris, tidak ada telinga bersih, simetris, tidak ada
Mulut
Leher
Bentuk
simetris,
tidak
tampak Bentuk
simetris,
tidak
tampak
Dada
Paru paru
Jantung
Ictus cordis tidak tampak, bunyi Ictus cordis tidak tampak, bunyi
jantung I,II murni
jantung I,II murni
Abdomen
pencernaan:
pencernaan
5 kali
khas urine.
Ekstrimitas
Tidak ada varises, terdapat edema klien mengatakan terkadang pada saat
pada kaki kiri, tidak ada varises
cuaca dingin, punggung kakinya terasa
nyeri.
Genetalia
Kesimpulan
Sakit
Sehat
Kesimpulan :
Dari table diatas dapat disimpulkan bahwa Tn. LT dalam keadaan sakit. Dan istrinya Ny.NT
dalam keadaan sehat
Harapan keluarga
Keluarga Tn. LT berharap tindak lanjut pemeriksaan ini, terutama untuk membantu kesehatan Tn. LT agar
tetap sehat.
I.
ANALISA DATA
NO
1.
DATA
INTERPRETASI
MASALAH
(SIGN/SYMPTOM)
(ETIOLOGI)
(PROBLEM)
pencetus Ketidakefektifan
malam
sehingga membuat ia
terjaga pada tengah
malam.
DO: 3.
tentang
NO
KRITERIA
1.
Sifat masalah
Skala : Aktual
SKO
R
Resiko
Potensial
BOBOT PERHITUNGAN
1
3
1=1
3
PEMBENARAN
Sifat
masalah
aktual
karena
dilihat
bertanya
mengenai dari
antusias
menjawab
Kemungkinan
Kemungkinan
masalah dapat
dapat
diubah
Skala : mudah
Sebagian
Tidak dapat
2
1
0
2
2=2
2
diubah
masalah
dengan
penjelasan
3.
Potensial
masalah untuk
dicegah
3
1=1
3
dicegah
3
Skala : Tinggi
Menonjolnya
paham
2
1=1
2
tidak
perlu ditangani
mengetahui
yang
diderita
tentang
asma
masalah
tetapi
penyebab,
segera
ditangani
Ada
penyakit
Masalah berat,
harus
mengetahui
Keluarga
masalah
Skala
untuk
Rendah
karena
Cukup
4.
tinggi
keluarga
lebih
Masalah tidak
dirasakan
JUMLAH
II.
INTERVENSI
No. Dx
RASIONAL
HASIL (NOC)
1. Bersihan
Setelah
dilakukan
tindakan keperawatan,
jalan nafas
pasien mampu :
tidak
- Respiratory status :
Ventilation
efektif
- Respiratory status :
NIC :
Airway
Management
- Posisikan pasien
untuk
memaksimalkan
1.
Posisi
semi fowler
dapat
membantu
proses
ventilasi
berhubung
Airway patency
- Aspiration Control, an dengan
Dengan kriteria hasil :
mucus
- Mendemonstrasikan batuk efektif dan
dalam
suara nafas yang
jumlah
bersih, tidak ada
sianosis
dan
berlebihan
dyspneu
(mampu
,
mengeluarkan
sputum,
mampu
peningkat
bernafas
dengan
an
mudah)
- Menunjukkan jalan
produksi
nafas yang paten
mucus,
(klien tidak merasa
tercekik,
irama
eksudat
nafas,
frekuensi
dalam
pernafasan dalam
rentang
normal,
alveoli dan
tidak
ada
suara
bronkospa
nafas abnormal)
- Mampu
sme
mengidentifikasikan
dan
mencegah
factor yang dapat
menghambat jalan
nafas
ventilasi
Keluarkan sekret
dengan batuk
Monitor respirasi
dan status O2
pada pasien
2.
Untuk
memperlanc
ar
proses
pernafasan
3.
Untuk
mengetahui
resporasi
normal atau
tidaknya
proses
respirasi
pada pasien
(16-20
x/menit)
III.
IMPLEMENTASI
HARI/TGL/JA
O
1
1.
M
2
Selasa,
IMPLEMENTASI
3
27 a. Mengkaji
Oktober 2015
keadaan
umum pasien
EVALUASI
TTD
5
Pasien merasa sesak
saat tidur terlentang
11.15 wita
TD:110/60 mmHg
RR: 28 x/menit
Suhu: 30oC
c. Memberikan
11.20 wita
(Health
HE
education)
pada pasien
2.
Kamis,29
Oktober 2015
Nadi:84 x/menit
Pasien mendengarkan
dengan
a. Mengkaji
keadaan
umum pasien
dan
sesekali bertanya
Pasien masih merasa
sesak
baik
namun
seberat
tidak
sebelumnya
membuat
c. Memberikan
16.35 wita
(Health
pada pasien
HE
education)
Suhu:36oC
Nadi: 84 x/menit
Pasien
mendengarkan
IV.
NO
EVALUASI
Catatan Perkembangan
HARI/TGL/JAM PERKEMBANGAN
KEPERAWATAN
1.
Kamis,
Oktober
2015
pukul
17.00
seberat sebelumnya
wita
TTD