PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Stres merupakan satu istilah yang sering diucapkan orang
ketika mengalami suatu tekanan atau masalah. Tingginya tuntutan
hidup dan terbatasnya kemampuan masyarakat untuk memenuhi
kebutuhan tersebut akibat dari krisis yang terjadi di masyarakat
sehingga
menyebabkan
daya
beli
masyarakat
menurun
Page 1
melakukan
upaya-upaya
yang
terarah
untuk
mencapai
proses
perubahan
pada
dimensi
fisiologis
dan
menghadapi
tuntutan
secara
sadar
dan
tidak
sadar,
Page 2
Page 3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Stres
Dalam praktiknya stres memiliki dua kategori umum yaitu stres
yang menyusahkan dan stres yang menyenangkan. Stres yang
menyenangkan adalah suatu dinamika yang terjadi pada diri
seseorang yang membuat dirinya mengalami ketegangan tetapi
peristiwa
itu
menyenangka,
kelahiran
anak,
contohnya
naik pangkat/jabatan
pernikahan,menunggu
sedangkan
stres
yang
mengalami
kesusahan
termasuk
didalamnya
penyesuaian
diri
yang
dapat
mengganggu
Page 4
yang
ditekankan
adalah
adaptasi
agar
reaksi
fisiologis,emosi,kognitif
maupun
perilaku.
B. Stres Dan Stresor
Stres merupakan dinamika psikologis setiap orang dalam
kesehariannya. Stres adalah segala situasi berupa adanya tuntutan
non spesifik yang mengharuskan individu berespon atau melakukan
suatu tindakan (Selye, 1976). Respon ini termasuk dalam respon
fisiologis dan psikologis. Stres dapat menjadi ancaman bagi setiap
orang yang dapat menyebabkan perasaan negatif atau dapat
Page 5
ia menilai kenyataan,
seseorang
terhadap
suatu
perubahan
terutama
Page 6
adalah
merupakan
contoh
tahapan
maladaptif(salah
perkembangan
sesuai).
terjadi
Keadaan
akibat
maladaptif
Page 7
Stresor
1. Mulai sekolah
2. Membina
hubungan
penyesuaiaan
diri
teman sebaya
3. Menghadapi
Remaja
dan
dengan
kompetisi
Dewasa Muda
Dewasa Menengah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
1.
Menikah
Meninggalkan rumah
Mengatur rumah
Mulai bekerja
Melanjutkan pendidikan
Membesarkan anak
Menerima perubahan fisik
akibat penuaan
2. Mempertahankan
status
fisik
kesehatan
Page 8
dan
2. Menerima
perubahan
tempat tinggal
3. Menyesuaikan
pensiun
dan
pemasukan
4. Menyesuaikan
kematian
diri
dengan
penurunan
diri
dengan
pasangan
teman-teman
7. Keuangan
Pengelolaan keuangan dalam aktivitas kehidupan seharihari dapat menjadi stresor seperti gagalnya usaha karena
bangkrut, hutang dan warisan.
8. Hukum
Keterlibatan seseorang dalam masalaah hukum dapat
menjadi sumber stres terhadap dirinya. Tuntutan hukum,
urusan kepolisian, pengadila, pejara, merupakan stresor
yang
menegakkan
supremasi
hukum
berdampak
pada
kecelakaan
pada
transportasi,
Page 9
dan
perampokan,hamil
diluar
nikah
merupakan
suatu
trauatis
dapat
menjadi
stresor
yang
penyakit
fisik
tersubut
diantaranya
penyakit
paru-
interpersonal,
tekanan
waktu,standar
yang
buruk,gangguan
tidur,semua
ini
Page 10
daripada
stressor
cataclysmic
jika
kekurangan
Page 11
hariyang
sering
terjadi
dalam
keluarga
atau
hubungan
respon
(1992)
seseorang
mengemukakan
terhadap
bahwa
stressor
yang
dapat
mengembangkan
kemampuan
menulis
dan
Page 12
distress
atau
menyusahkan
yang
digunakan
disini
adalah
istilah
yang
jauh
lebih
baik
untuuk
telah
dijelaskan
bahwa
tidak
setiap
stresor
yang
dialaminya
seperti
kehilangan,
konflik,
Page 13
yang
berkepanjangan
gangguan
psikofisiologis
atau
dapat
sering
berakibat
adanya
disebut
sebagai
Page 14
dan
tidak
pernah
dimodifikasi
untuk
perubahan
itu
memiliki
tipe
dan
durasi
Page 15
Page 16
Page 17
Pada
tahap
ini
muncul
keluhan-keluhan
yang
seperti
maag
Page 18
Page 19
semula
mengalami kerontokan.
Mata
Ketajaman mata seringkali terganggu sehingga tidak jelas jika
membaca dan seringkali kabur, hal ini diakibatkan oleh otot-otot
bola mata mengalami kekenduran atau sebaliknya sehingga
3)
4)
berdenging (tinnitus)
Daya Pikir
Kemampuan berpikir, mengingat dan konsentrasi menjadi
menurun. Orang menjadi pelupa dan seringkali mengeluh sakit
5)
6)
Page 20
7)
Kulit
Reaksi orang yang mengalami stress pada kulitnya beraneka
jenis bisa merasakan panas pada sebagian kulit tubuhnya,
dingin atau keluar keringat yang berlebihan. Kelembaban kulit
berubah, kulit menjadi lebih kering. Perubahan kulit lainnya
merupakan penyakit kulit seperti munculnya eksim, urtikaria,
gatal-gatal dan berjerawat berlebihan pada kulit muka, sering
juga dijumpai berkeringat atau basah pada telapak tangan dan
8)
kaki.
Sistem Pernafasan
Nafas terasa berat dan sesak akibat adanya penyempitan
saluran pernafasan mulai dari hidung, tenggorokan dan otototot rongga dada yang mengalami spasme. Stress juga dapat
menjadi pemicu timbulnya penyakit asma karena otot-otot pada
9)
Page 21
penyakit
kencing
manis.
Pada
wanita
bisa
Page 22
dalam
kemampuan
untuk
mengompensasi.
Besar dan durasi stresor mungkin sedemikian besarnya sehingga
mekanisme
homeostasis
untuk
penyesuaian
gagal,
yang
menyebabkan kematian.
Pemajanan berulang terhadap stimuli mengakibatkan perubahan
adaptif: yaitu, kadar enzim tirosin hidrolase jaringan meningkat,
yang mengakibatkan peningkatan kapasitas bagi tubuh untuk
menghasilkan nonepinefrin dan epinefrin.
Terdapat perbedaan individual dalam merespon terhadap stresor
yang sama.
1.
luka,
akomodasi
mata
terhadap
cahaya,
dll.
bersifat
adaptif
diperlukan
stressor
untuk
menstimulasikannya.
Respon bersifat jangka pendek dan tidak terus menerus.
Respon bersifat restorative.
Page 23
Respon inflamasi.
Respon ini distimulasi oleh adanya trauma dan infeksi. Respon ini
Fase pertama :
Adanya perubahan sel dan system sirkulasi, dimulai dengan
penyempitan
pembuluh
darah
ditempat
cedera
dan
secara
Fase kedua :
Pelepasan eksudat. Eksudat adalah kombinasi cairan dan sel yang
telah mati dan bahan lain yang dihasilkan ditempat cedera.
Fase ketiga :
Regenerasi jaringan dan terbentuknya jaringan parut.
b.
Page 24
alarm
melibatkan
pengerahan
mekanisme
Page 25
Individu
mencoba
berbagai
macam
mekanisme
Tubuh
berusaha
menyeimbangkan
kondisi
fisiologis
terhadap
stressor, jika
ini
berhasil
tubuh
akan
memperbaiki sel sel yang rusak. Bila gagal maka individu tersebut
akan jatuh pada tahapa terakhir dari GAS yaitu : Fase kehabisan
tenaga.
c. Reaksi Exhaustion (Kelelahan)
Merupakan fase perpanjangan stress yang belum dapat
tertanggulangi pada fase sebelumnya. Energi penyesuaian terkuras.
Timbul gejala penyesuaian diri terhadap lingkungan seperti sakit
kepala, gangguan mental, penyakit arteri koroner, dll. Bila usaha
melawan tidak dapat lagi diusahakan, maka kelelahan dapat
mengakibatkan kematian. Tahap ini cadangan energi telah menipis
atau habis, akibatnya tubuh tidak mampu lagi menghadapi stres.
Ketidak mampuan tubuh untuk mepertahankan diri terhadap stressor
inilah yang akan berdampak pada kematian individu tersebut.
I. Stres Kronik dan Penyakit
Dalam menghadapi suatu stressor langkah yang terbaik
adalah beradaptasi dengan kenyataan yang kita hadapi, sehingga
respon kita menjadi adaptif dan rileks. Pada kenyataannya, kita
sering terjebak pada stress yang lama sehingga respon stress
menjadi berkepanjangan dan cenderung menetap. Respon stress
yang
berkepanjangan
dan
menetap
ini
dapat
meningkatkan
Page 26
pada
paru-paru
bronchitis.
Kehilangan
memungkinkan
insulin
selama
terjadinya
respon
asma,
stress
dapat
gangguan
proses
pengapuran
pada
tulang,
otot,
kelelahan
dan
arthritis.
Fakta
lain
juga
Page 27
Page 28
yang
menimpa
individu
bersangkutan.
Adaptasi
Adaptasi
mempertahankan
keluarga
keseimbangan
adalah
proses
keluarga
eksistensi
keluarga
sehingga
Page 29
Potter
dan
Perry
(1997)
mengemukakan
stres
dapat
untuk
menyelesaikan
masalah,
ketrampilan
Page 30
menderita
kanker,
adaptasi
yang
gagal
adalah
adaptif
sosial
meliputi
jaringan
sosial
yang
keluarga
dalam
kelompok
pendukung
(Alchoholic
Anonymous).
6. Spiritual
Kelompok pendoa dan dukungan dari rohaniawan merupakan
dimensi adaptif spiritual. Contoh stresor anggota keluarga yang sakit
merasa Tuhan telah meninggalkannya, adaptasi yang gagal adalah
menarik diri dan tidak pergi ke tempat ibadah, tidak berbicara dengan
pimpinan agama/rohaniawan, sebaliknya adaptasi yang berhasil
meulai mencari teman di tempat ibadah, menjadi tenaga sukarela
untuk aktivitas yang berkaitan dengan tempat ibadah.
N. Fungsi Koping.
Flokman dan Lazarus (1984) secara umum membedakan bentuk dan
fungsi coping dalam dua klasifikasi yaitu
a Problem Focused Coping (PFC) adalah merupakan bentuk
coping yang lebih diarahkan kepada upaya untuk mengurangi
tuntutan dari situasi yang penuh tekanan, artinya coping yang
Page 31
Page 32
bagi
setiap
orang
untuk
mengatasi
stresor
kehidupan. Menurut Sheridan dan Radmacher (1992) sumbersumber ketahanan terhadap stres meliputi:
1. sumber daya material
Sumber daya material diantaranya adalah uang dan semua hal-hal
yang dapat dibeli: makanan, minuman, akaian, rumah, dan
perawatan kesehatan. Ini adalah sumber daya material yang paling
bermanfaat yang dimiliki, tetapi kesemua sumber daya ini tidak
mendapat perhatian yang memadai dalam literatur.
2. sumber daya fisik.
Adalah atribut-atribut fisik positif dari seseorang seperti kekuatan,
kesehatan dan daya tarik dapat berguna dalam menanggulangi
stresor. Pada umumnya diasumsikan bahwa keadaan fisik yang
paling
menarik
adalah
sumber
daya
yang
baik
untuk
Page 33
daya
penting
dalam
menanggulangi
stresor
yang
merupakan
sumber
pendapatan.
Pendidikan
memberi
makna
pada
kehidupannya,
walaupun
tidak
Page 34
P. Manajemen Stress
Dalam kehidupan sehari-hari adakalanya kita melihat
beberapa orang Nampak bahagia dalam berbagai situasi yang
dihdapi. Mereka Nampak rileks dan tenang menghadapi situasi
tersebut dalam membuat sesuatu keputusan berharga dalam
hidupnya. Segala situasi nyata dihadapi dengan penuh percaya diri,
optimis dan dapat mengatasi segala bentuk keraguan dan rasa takut.
Beberapa orang lagi merasa resah dan gelisah tetapi sudah terlatih
untuk tetap rileks dan tenang tidak terlena pada ketakutan dan
kegelisahan dala menghadapi situasi yang paling menegangkan
sekalipun. Mereka melihat hidup dan kehdupan ini sebagai suatu
kesempatan untuk mencapai sukses dan kebahagiaan. Hidup
dirasakan sebagai suatu tantangan yang besar untuk dapat dinikmati
apa adanya dengn penuh keikhlasan. Beberapa orang lainnya terus
menerus merasakan ketegangan, ketakutan, dan kecemasan dalam
menghadapi peristiwa yang menimpa dirinya dan peristiwa yang
terjadi disekitarnya. Kelompok individu yang demikian nampaknya
berespon dengan respon stress bukan respon rileks. Respon stress
menyebabkan seseorang untuk terus menggunakan energinya
dalam menghadapi ketegangan tersebut sehingga lama kelamaan
mengalami kelelahan baik fisik maupun pikirannya. Cara yang
terbaik untuk mengelola respon kita terhadap stressor yang menimpa
kita adalah dengan melatih diri untuk menggunakan respon rileks.
Dengan melatih diri menggunakan respon rileks berarti telah
memberikan kesempatan kepada otak untuk memelihara kesehatan
tubuh kita terutama belahan otak kanan. Belahan otak kanan
berhubungan dengan bawah sadar dan bawah sadarlah yang
mengendalikan sistem vital kita. Jadi dengan respon rileks bawah
sadar kita dapat bekerja dengan optimal sehingga sistem vitaltubuh
Page 35
Page 36
Page 37
dengan
kebiasaan
yang
bermanfaat
untuk
yang didapat
5. Harapan yang positif : memutuskan akan melalukan sesuatu lebih
baik diwaktu mendatang
6. Imajinasi tentang diri sendiri yang positif : melihat pada diri sendiri
berubah dan berkembang
7. Bimbingan diri yang positif ; mempunyai rencana kegiatan
8. Disiplin diri yang positif : mempraktikkan secara mental
9. Penilaian diri yang positif : menilai diri sendiri sebagai manusia
10.
Proyeksi diri yang positif : merefleksikan berjalan, berbicara,
dan mendengar
Semua sifat diatas penting untuk mencapai kesuksesan dalam hidup.
Orang yang berhasil dala hidup ini akan berkata : saya membuat
Page 38
itu terjadi pada saya. Sebaliknya orang yang gagal akan berkata :
itu selalu terjadi pada saya.
C. Latihan relaksasi
Dalam manajemen stress ada berbagai cara atau kegiatan yang dapt
dilakukan untuk mengurangi bahkan menghilangkan pengaruh
negatif dan stress. Dari berbagai cara yang ada satu diantaranya
yang penting adalah teknik relaksasi. Latihan dalam melakukan
upaya relaksasi merupakan elemen yang paling vital dalam
manajemen
stress
untuk
mencapai
kemampuan
relaksasi.
untuk
memutuskan
penanganan
situasi
yang
kelemahan.
Dalam
kehidupan
sehari-hari
manusia
Page 39
dan ketegangn otot tidak mesti tanda suatu kekuatan, karena bisa
jadi sebagai suatu tanda bahwa energi sedang dibuang. Otot Yng
tegang
secara
konstan
ketika
kita
mengerutkan
dahi,
melakukan
tugas
tertentu
dan
belajar
menghindari
Page 40
harus
diperhatikan.
Pada
kenyataannya
selalu
ada
ke
kebiasaan
berespons
relaksasi
yang
kreatif
Page 41
berpikirlah
tersenyum
dan
hal-hal
tertawalah,
yang
indah
lakukan
dan
pernafasan
menarik,
dalam,
Page 42
bertoleransi,
agama,
dan
spriritual,
bicarakan,
asertif
Jiwa.
Denpasar
Politeknik
Kesehatan
Page 43