Anda di halaman 1dari 21

LEMBAR REVISI

No

Revisi

Tanda tangan

INTISARI
Tujuan dari percobaan yang kami lakukan adalah menentukan sifat-sifat
anion

berdasarkan

kelarutan

garam-garamnya

terhadap

reagensia

serta

mempelajari adanya perubahan zat yang didasarkan pada perubahan warna,


endapan, bau, nyala api.
Dalam

percobaan

yang

dilakukan

masing-masing

larutan

anion

ditambahkan dengan reagen yang umumnya adalah HCl, H 2SO4, dan AgNO3.
Setelah direaksikan dengan beberapa reagen, masing-masing anion menunjukkan
reaksi yang bermacam-macam seperti timbulnya endapan yang berwarna atau
timbul bau yang khas seperti amonia atau adanya gas jika dipanaskan pada api
bunsen dan uji nyala api menghasilkan warna berbeda.
Dan hasil yang diperoleh adalah anion dapat dikenali dengan adanya
endapan yang berwarna atau timbul bau yang khas seperti amonia atau adanya gas
jika dipanaskan pada api bunsen dan uji nyala api menghasilkan warna berbeda.
Dan pada umumnya anion setelah direaksikan dengan H 2SO4 encer dan HCl akan
menghasilkan gas. Dan apabila ditambah H2SO4 pekat akan menghasilkan gas
atau uap.

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT karena dengan
nikmat, rahmat dan karunia-Nya kami menyelesaikan laporan praktikum analisa
kualitatif ini .Laporan ini disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah analisa
kualitatif. Diharapkan laporan ini dapat memberikan manfaat bagi penyusun
maupun bagi pembaca.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini dapat terdapat
banyak kesalahan dan kekurangan, maka dari itu saya mohon kritik dan saran
yang bersifat membangun demi penyempurnaan laporan praktikum analisa
kualitatif ini . Kami juga berharap semoga ini dapat bermanfaat khususnya bagi
diri sendiri maupun bagi pembaca.

Surabaya, 27 Juli 2011


Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Sampai kini belum pernah dikemukakan suatu skema yang benar-benar
memuaskan, yang memungkinkan pemisahan anion-anion yang umum ke
dalam golongan-golongan utama. Namun, kita bisa memisahkan anion-anion
ke dalam golongan-golongan utama, bergantung pada kelarutan garaam
peraknya, garam kalsium atau atau bariumnya dan garam zinknya. Namun,
ini hanya boleh dianggap berguna untuk memberi indikasi dari keterbatasanketerbatasan metode ini.
I.2 Tujuan
1.

Menentukan sifat-sifat anion berdasarkan kelarutan garamgaramnya terhadap reagensia.

2.

Mempelajari perubahan zat yang didasarkan pada warna,


endapan, aroma dan nyala api.

I.3 Manfaat
1. Mengetahui reaksi anion.
2. Mengetahui sifat-sifat anion berdasarkan kelarutan garam-garamnya
terhadap reagensia.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Klasifikasi Analisis Anion
Anion merupakan ion yang muatan totalnya negatif akibat adanya
kenaikan jumlah elektron. Misalnya : atom klorin (Cl) dapat memperoleh
tambahan satu elektron untuk mendapat ion klorida (Cl-). Natrium klorida (NaCl),
yang dikenal sebagai garam dapur, disebut senyawa ionik (ionik compound)
karena dibentuk dari kation dan anion. Atom dapat kehilangan atau memperoleh
lebih dari satu elektron. Contoh ion-ion yang terbentuk dengan kehilangan atau
memperoleh lebih dari satu elektron adalah Mg2+, Fe3+, S2-, dan N3-, Na+ dan ClIon-ion ini disebut ion monoatomik karena ion-ion ini mengandung hanya satu
atom.
Pada umumnya anion-anion dapat digolongkan sebagai berikut :
1. Golongan sulfat: SO42-, SO32-, PO43-, Cr2O42-, BO33- -, Cr2O42-, AsO43-, AsO33-.
Anion-anion ini mengendap dengan Ba2+ dalam suasana basa.
2. Golongan halida : Cl-, Br-, I, S2Anion golongan ini mengendap dengan Ag+ dalam larutan asam (HNO3).
3. Golongan nitrat : NO3-, NO2-, C2H3O2-.
Semua garam dari golongan ini larut. NO3-, NO2-, CH3OO- .

Menurut G. Svehla (1985), Proses reaksi anion dapat dibagi kedalam dua bagian
yaitu:
1.

Kelas A
a. Gas dilepaskan dengan asam klorida encer atau asam sulfat encer:
Karbonat, hidrogen karbonat (bikarbonat), sulfit, tiosulfat, sulfida, nitrit,
hipoklorit, sianida, dan sianat.
b. Gas atau uap asam dilepaskan dengan asam sulfat pekat.

2.

Kelas B
a. Reaksi pengendapan: sulfat, peroksodisulfat, fosfat, fosfit, hipofosfit,
arsenat, arsenit, kromat, dikromat, silikat, heksafluorosilikat, salisilat,
benzoate, dan suksinat.
b. Oksidasi dan reduksi dalam larutan

BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
III.1 Alat dan Bahan Percobaan
Alat :

Tabung Reaksi

Pipet Tetes

Bahan :
1. Ion Cl-

9. Ion CO32-

2. Ion Br-

10. Ion C2O42-

3. Ion I-

11. Ion PO42-

4. Ion Fe(CN)63-

12. Ion Nitrat NO32-

5. Ion CNS-

13. Ion SO42-

6. Ion NO2-

14. Ion F-

7. Ion CH3COO-

15. Ion BO32-

8. Ion SO32-

16. Ion Fe(CN)64-

III.2 Prosedur Percobaan


1. Ion Cla. Ditambahkan H2SO4 encer, amati yang terjadi.
b. Ditambahkan H2SO4 pekat, amati apa yang terjadi.
c. Ditambahkan AgNO3, amati apa yang terjadi.
2. Ion Bra. Ditambahkan H2SO4 pekat (1:10) lalu panaskan, amati yang terjadi.
b. Ditambahkan H2SO4 pekat, timbul gas, panaskan, amati apa yang
terjadi.
c. Ditambahkan AgNO3 , amati yang terjadi.
3. Ion Ia. Ditambahkan H2SO4 encer, amati yang terjadi.
b. Ditambahkan AgNO3, amati yang terjadi.
c. Ditambahkan CuSO4, amati yang terjadi.
4. Ion Fe(CN)63a. Ditambahkan H2SO4 encer, amati yang terjadi.
b. Ditambahkan H2SO4 pekat, amati yang terjadi.
c. Ditambahkan AgNO3, amati yang terjadi.

5. Ion CNSa. Ditambahkan H2SO4 encer, amati yang terjadi.


b. Ditambahkan H2SO4 pekat, amati yang terjadi.
c. Ditambahkan AgNO3, amati yang terjadi.
6. Ion NO2a. Ditambahkan H2SO4 encer, amati yang terjadi.
b. Ditambahkan NH4Cl dan as. Asetat, amati yang terjadi.
7. Ion CH3COOa. Ditambahkan H2SO4 pekat, ditambahkan etanol.
8. Ion SO32a. Ditambahkan H2SO4 encer, amati yang terjadi.
b. Ditambahkan AgNO3, amati yang terjadi.
c. Ditambahkan BaCl2, amati yang terjadi.
9. Ion CO32a. Ditambahkan H2SO4 encer, amati yang terjadi.
b. Ditambahkan AgNO3, amati yang terjadi.
c. Ditambahkan BaCl2, amati yang terjadi.

10. Ion C2O42a. Ditambahkan H2SO4 pekat, amati yang terjadi.


b. Ditambahkan AgNO3, amati yang terjadi.
c. Ditambahkan BaCl2, amati yang terjadi.
11. Ion PO42a. Ditambahkan AgNO3, amati yang terjadi.
b. Ditambahkan BaNO3, amati yang terjadi.
12. Ion Nitrat NO32a. Ditambahkan H2SO4, panaskan, amati yang terjadi.
13. Ion SO42a. Ditambahkan BaCl2, amati yang terjadi.
b. Ditambahkan Pb asetat, amati yang terjadi.
14. Ion Fa. Ditambahkan H2SO4 pekat, dipanaskan, amati yang terjadi.
15. Ion BO32a. Ditambahkan H2SO4 pekat, dibakar, amati yang terjadi.
b. Ditambahkan H2SO4 pekat, ditambahkan etanol, amati yang terjadi.

c. Ditambahkan AgNO3, amati yang terjadi.


16.Ion Fe(CN)64a. Ditambahkan H2SO4, amati, lalu panaskan, amati yang terjadi.
b. Ditambahkan H2SO4 pekat, amati, panaskan, amati yang terjadi.
III.4 Skema Percobaan
1.Ion ClIon Cl-

Setetes
H2SO4 encer

Setetes H2SO4
pekat

Setetes
AgNO3

2. Ion BrIon Br-

H2SO4 (1:10)

H2SO4 pekat

panaskan

lalu panaskan

Setetes
AgNO3

3. Ion IIon I-

Setetes
H2SO4 pekat

Setetes
AgNO3

Setetes
CuSO4

4. Ion Fe(CN)63Ion Fe(CN)63-

Setetes
H2SO4 encer

Setetes
H2SO4 pekat

Setetes
AgNO3

5. Ion CNSIon CNS-

Setetes
H2SO4 encer

Setetes H2SO4
pekat

Setetes
AgNO3

6. Ion NO2Ion NO2-

Setetes H2SO4, lalu


panaskan encer

Setetes NH4Cl +
asam asetat

7. Ion CH3COOIon CH3COO-

Setetes H2SO4 pekat + etanol

8. Ion SO32Ion SO32-

Setetes
H2SO4 encer

Setetes
AgNO3

Setetes BaCl2

9. Ion CO32Ion CO32-

Setetes
H2SO4 encer

Setetes
AgNO3

Setetes
BaCl2

10. Ion C2O42Ion CaO42-

Setetes
H2SO4 pekat

Setetes
AgNO3

Setetes
BaCl2

11. Ion PO42Ion PO42-

12. Ion Setetes


Nitrat NO
3
AgNO

Ion NO3-

Setetes H2SO4
pekat

Setetes BaNO3

13.Ion SO4Ion SO4-

Setetes BaCl2

Setetes Pb asetat

14. Ion FIon F-

Setetes H2SO4
pekat, panaskan

15. Ion BO32Ion


BO32-

Setetes
H2SO4
pekat, lalu
panaskan

Setetes
H2SO4
pekat
+

etanol

Setetes
AgNO3,
panaskan

16. Ion Fe(CN)64Ion NO2-

Setetes H2SO4 ,
lalu panaskan

Setetes H2SO4
pekat lalu
panaskan

III.3 Gambar Alat

BAB IV

HASIL PERCOBAAN & PEMBAHASAN


IV.1 HASIL PERCOBAAN
NO ANION

REAGENSIA

PENGAMATAN

Cl-

- H2SO4 encer

- Endapan hitam

- H2SO4 pekat

- Larutan berwarna coklat dan timbul

1.

gas

- AgNO3

- Larutan berwarna putih, timbul


endapan putih.

2.

Br-

-H2SO4
panaskan
-H2SO4
panaskan

(1:10), - Tidak ada perubahan


- Berubah warna menjadi merak
pekat, kecoklatan
- Endapan hijau

AgNO3
3.

4.

5.

I-

Fe(CN)63-

CNS-

- H2SO4 pekat

- Tidak ada perubahan

- AgNO3

- Timbul endapan putih.

- CuSO4

- Tidak ada perubahan

- H2SO4 encer

- Larutan berwarna hijau muda keruh

- H2SO4 pekat

-Berwana hijau mudah bening.

- AgNO3

- Endapan orange

- H2SO4 encer

- Larutan berwarna coklat muda

- H2SO4 pekat

- Larutan berwarna hijau pekat dan


timbul gas

- AgNO3

- Endapan putih
6.

NO2-

H2SO4

encer, -Tidak ada perubahan.

dipanaskan
-

NH4Cl

lalu

- Tidak terjadi perubahan

tambahkan as. asetat


7.

8.

9.

10.

CH3COO- - H2SO4

SO32-

CO32-

C2O42-

pekat, lalu - Berbuih, larutan tetap bening,

tambahkan etanol

menyengat

- H2SO4 encer

- Terdapat gelembung gas

- AgNO3

- Endapan putih keruh

- BaCl2

- Tidak ada perubahan

-H2SO4 encer

- Timbul gelembung gas.

- AgNO3

- Endapan putih.

- BaCl2

-Warna menjadi putih pekat

- H2SO4 , pekat

- Warna larutan agak coklat dan


mengandung lemak

- AgNO3
- BaCl2

- Endapan putih keruh


- Larutan berwarna putih perak

11.

12.

13.

14.

PO42-

- AgNO3

- Endapan kuning

- BaNO3

- Warna nenjadi putih keruh

Nitrat

NO3-

dipanaskan

SO42-

-BaCl2

- Endapan putih pekat

- Pb asetat

- Larutan berwarna putih keruh

F-

H2SO4

H2SO4

pekat, - Mengelukan uap

pekat, - Larutan menjadi coklat bening

panaskan
15.

BO32-

-H2SO4 pekat, dibakar


-H2SO4

pekat

- Larutan menjadi warna coklat

dan - Larutan menjadi warna coklat

etanol

- AgNO3, panaskan

Endapan

dipanaskan

coklat

keruh,

endapannya

saat
lama

kelamaan berkurang
16.

Fe(CN)64-

- H2SO4, panaskan
-

H2SO4

- Tidak terjadi perubaha, setelah

pekat

,panaskan

dipanaskan warna menjadi biru


- Larutan berwarna coklat pekat,

setelah dipanaskan warna menjadi


hijau lumut

IV.2 PEMBAHASAN

Dari percobaan diatas kita bisa memisahkan anion-anion kedalam


golongan-golongan utama, bergantung pada kelarutan garam peraknya, garam
kalsium atau bariumnya dan garam zinknya menggunakan berbagai reagensia.
Reagensia yang paling banyak digunakan yaitu H2SO4, AgNO3 , BaCl2 dll. Dengan
menggunakan reagensia-reagensia tersebut dapat dilihat dengan membentuk
endapan atau tidak, terjadi perubahan warna atau tidak, timbul bau menyengat
atau tidak dll.

BAB V
KESIMPULAN
1) Suatu anion dengan mudah dapat dikenali jika direaksikan dengan suatu
reagen yang paling umum yaitu HCl, H2SO4, AgNO3.
2) Anion dapat dikenali dengan adanya perubahan warna terjadi, timbulnya
endapan yang berwarna atau timbul bau yang khas seperti amonia atau
adanya gas bila dipanaskan pada api bunsen dan uji nyala api yang
menghasilkan warna berbeda.

3) Pada umunya anion setelah direaksikan dengan H 2SO4 encer, H2SO4 pekat,
dan HCl akan menghasilkan gas.

Daftar Pustaka
Vogel, 1985,Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro
Edisi Lima (bagian II), Jakarta : PT.Kalman Media Pusaka.

Anda mungkin juga menyukai