Anda di halaman 1dari 30

Ball mill menggrinding material dengan

merotasi sebuah silinder dengan bola


grinding dari baja didalamnya. Hal ini
menyebabkan bola menumbuk dinding dan
juga terutama material dapat di grinding.
Rotasi biasanya antara 4 - 20 rpm,
tergantung pada diameter mill. Semakin
besar diameter, semakin lambat rotasinya.
Jika kecepatan putar dari mill terlalu besar,
maka ball mill bekerja layaknya centrifuge
dan bola tidak menumbuk, tetapi tetap
berada pada perimeter atau bagian tengah
mill.
Titik dimana mill menjadi centrifuge disebut Critical Speed, dan ball mill
biasanya beroperasi pada 65% sampai 75% dari critical speed.
Ball mill secara umum digunakan untuk menggrinding material sebesar
inchi dan dibawahnya (finer particle), menjadi partikel berukuran 20 sampai 75
mikron. Untuk mendapatkan efisiensi yang diinginkan dengan ball mill, maka alat
ini harus dioperasikan dalam closed system, dengan material oversize (umpan)
secara kontinyu diresirkulasi kembali kedalam mill untuk dikecilkan ukurannya.
Beberapa pemisahan, seperti screen, pemisah spiral, cyclone dan pemisah
udara digunakan untuk memisahkan keluaran dari ball mill.
Rumus ini menghitung critical
speed dari berbagai macam ball mill.
Kebanyakan ball mill beroperasi paling
efisien yaitu antara 65% sampai 75%
dari critical speed-nya.

Foto
disamping
menunjukkan diameter
ball mill 10 feet dengan
panjang 32 feet dalam
pabrik semen.

Gambar menunjukkan
jenis seri ball mill dalam pabrik tembaga,menggrinding ore untuk flotasi.

Gambar

menunjukkan material mengalir melalui ball mill.

Jaw Crushers
Jaw Crusher adalah jenis crusher yang paling banyak digunakan
untuk crusher primer. Jenis ini paling efektif digunakan untuk
batuan sedimen sampai batuan yang paling keras seperti granit atau
basalt. Jaw crusher merupakan mesin penekan (compression)
dengan rasio pemecahan 6:1. Umumnya untuk material hasil
peledakan, material yang berukuran sampai dengan 90 % dari
bukaan feednya dapat diterima. Untuk kerikil, karena umumnya
berbentuk bulat, disarankan pemakaian material dengan ukuran 80
% dari bukaan. Secara umum, discharge material dua kali setting
crusher. Gradasi keluaran diatur dengan bukaan discharge setting.
Primary Impact Crushers
Crusher Impak Primer disarankan terutama untuk batu kapur atau
untuk penggunaan dengan abrasi lebih rendah. Single impeller impact
breakers menghasilkan produk yang bentuknya seperti kubus
meskipun semula merupakan batu lempengan serta meningkatkan
kualitas aggregat dan mempertinggi kapasitas plant. Pemecahan
impak bekerja di sepanjang garis belahan alam untuk menghasilkan
material dengan sudut yang kurang tajam. Ukuran pemecah impak
umumnya menunjukkan feed openingnya. Dengan rasio pemecahan
sampai dengan 20 : 1, persyaratan pemecahan sekunder dikurangi
bila dibandingkan jenis tekanan primer. Pemecah impak biasanya
digunakan untuk material dengan 10-15 abrasif atau kurang. Gradasi keluaran diatur
dengan berbagai kecepatan dan stripper car setting.
Cone Crushers
Cone Crusher digunakan secara luas sebagai mesin pemecah batu
sekunder dan tersier seperti halnya jaw crusher untuk pemecah batu
primer. Crusher jenis cone merupakan mesin serba guna bagi kebanyakan
pasir dan kerikil serta material yang memiliki ukuran butir asal
(sebelum dipecah) 20-25 cm yang tidak memerlukan lagi crusher primer.
Untuk batu hasil ledakan, cone cruher berfungsi sebagai crusher
lanjutan dan/atau crusher akhir setelah crusher primer. Head cone
standar dengan rasio pemecahan 6-8 : 1, mengurangi ukuran material
menjadi minimum 20 mm minus. Head cone halus dapat mengurangi
material menjadi 6 mm minus dengan rasio pemecahan 4-6 : 1. Berbagai

susunan liner menyesuaikan masing-masing mesin dengan ukuran batu


yang akan dipecah dan persyaratan produk. Gradasi produk berubah
mengikuti bukaan setting samping yang tertutup.
Horizontal Secondary Impact Crushers
Crusher Impak Sekunder Horizontal menggabungkan kelebihan
pemecah batu jenis impak dengan teknologi high chrome. Crusher
impak sekunder menghasilkan produk berbentuk kubus (diperlukan pada
spesifikasi yang saat ini semakin ketat) pada material yang sebelumnya
sangat abrasive untuk proses impak. Dengan rasio pemecahan sampai
dengan 12 : 1, crusher impak sekunder dapat mengurangi atau bahkan
menggantikan crusher akhir. Dari ukuran terbesar yang masuk 30 - 40
cm dapat dihasilkan dapat diatur melalui 2 (dua) cara. Yang pertama
dengan mengubah kecepatan rotor. Semakin cepat, produk yang
dihasilkan semakin halus. Yang kedua dengan mengatur pelat pemecah
juga dapat berpengaruh terhadap gradasi keluaran (output).
Roll Crushers
Roll Crusher sangat diperlukan untuk menghasilkan produk dengan
ukuran tertentu. Crusher jenis tekanan ini menghasilkan variasi
pemecahan yang lebih besar dibanding jenis crusher lainnya.
Crusher dengan roll ganda memiliki rasio pemecahan terbatas antara
2 - 2,5 : 1. Roll triple menghasilkan rasio pemecahan 4 - 5 : 1. Untuk
meningkatkan produksi serta agar keausan dapat merata, harus
diusahakan agar material yang masuk dapat tersebar merata di
permukaan roll. Gradasi keluaran diatur dengan bukaan setting
pembuang. Roll tidak terpengaruh oleh kelembaban atau plastisitas
material seperti pada crusher jenis cone.
Vertical Shaft Impact Crushers
Crusher Impak Corong Vertikal, sebagaimana crusher impak
sekunder horizontal, cruher impak corong vertikal menggabungkan
keunggulan impak dengan bahan logam bersepuh high chrome. Ini
merupakan crusher akhir yang dapat menghasilkan produk berbentuk
kubus . Tergantung susunan crusher, material dengan abrasif 75-80 %
dapat ditangani
dengan crusher ini. Ukuran material yang masuk dibatasi 5 - 8 cm,
tergantung ukuran crusher. Crusher jenis ini adalah mesin yang
sangat memuaskan untuk menghasilkan chip untuk perkerasan
beraspal berukuran 12 - 20 mm. Susunan table/envil akan
menghasilkan gradasi paling halus dengan keausan paling tinggi.
Crusher ini dapat ditambah rotor yang dapat mengganti shoe table
dan berpasangan dengan anvil ring atau rock shelf pada material yang
lebih abrasif. Seperti pada crusher jenis impak lainnya, perubahan
kecepatan akan merubah gradasi keluaran.
Hammermills I Limemilis
Hammermill/Limemill cruher jenis mill digunakan untuk batu kapur
berkualitas tinggi, dengan kadar abrasif yang kurang dari 5 %,
menghasilkan jumlah besar material halus. Hammermill umumnya
digunakan untuk pemecah sekunder yang dapat menerima feed
material berukuran sampai dengan 20 cm dan memiliki rasio pemecahan 20 : 1.
Limemill didesain khusus untuk menghasilkan " Quality aglime" dan dapat
menerima feed material berukuran sampai dengan 10 cm. Pemilihan

kapasitas / kemampuan untuk menerima feed material yang tepat,


kedudukan pelat breaker dan kecepatan crusher menentukan gradasi
crusher untuk kedua unit.
Bagian-Bagian Peralatan Pemecah Batu
Feeders dan Hopper
Feeder dan hopper adalah komponen dari peralatan pemecah batu
yang berfungsi sebagai pengatur aliran dan pemisah bahan - bahan
dan penerima bahan baku (raw material). Fungsi utama feeder adalah
mengatur aliran bahan batuan yang masuk ke dalam pemecah batu
(crusher). Terdapat dua jenis feeder, yaitu apron feeder dan mechanical
atau reciprocating plate feeder. Apron feeder umumnya digunakan untuk
memasok batu belah (rock) ke primary crusher, dan merupakan
heavy duty construction untuk menahan beban kejut dad batuan yang
ditumpahkan. Lebar feeder umumnya berkisar antara 76,2 s/d 243,84
cm dan panjang 2 s/d 3 kali lebamya. Feeder dapat digerakkan oleh
motor bertenaga 5 s/d 20 horsepower (tergantung kapasitas yang
ada). Mechanical atau reciprocating plate feeder umumnya untuk
material lebih halus (gravel pit). Reciprocating plate digerakkan oleh
poros "eccentric" dengan tenaga motor sekitar 3 s/d 20 horsepower.
Ukuran atau dimensi feeder dan kecepatannya sebaiknya mempunyai
kapasitas 25 s/d 35 % lebih besar dari kapasitas crusher.
Crusher
Adalah komponen dari peralatan pemecah batu yang berfungsi untuk
memecah dan mengurangi ukuran bahan (batu). Umumnya terdiri
dari pemecah batu primer tergantung dari kombinasi peralatan
aggregat. Pada umumnya primer crusher terdiri dan jenis jaw crusher,
gyratory crushers, impactors, atau single roll crusher yang mampu
mengurangi ukuran batu ukuran besar (maks. 91,44 s/d 121,92 cm).
Pemecah batu untuk ukuran batu yang Iebih kecil dapat memakai twin
atau triple roll crusher, cone crusher, atau hammermill.
Conveyor atau Bucket Elevator
Adalah komponen dari peralatan pemecah batu yang berfungsi
untuk memindahkan material secara langsung dalam suatau proses
dari satu unit ke unit lain atau ke stock pile. Pada umumnya suatu
unit conveyer terdiri dari komponen conveyer belt, conveyer leg,
dan motor. Fungsifungsi conveyer pada peralatan pemecah batu
biasanya terdiri dari unit joint conveyer (fungsi penyambung atau
perantara), discharge conveyer (mendistribusikan ke stock pile), feed
conveyer (fungsi pemasok), return conveyer (fungsi balik untuk
dipecah lagi).
Screen (Ayakan)
Adalah komponen pada peralatan pemecah batu yang berfungsi
untuk menyaring / memisahkan, membentuk gradasi (grading), dan
secara tidak langsung mengontrol penyaluran material ke unit crusher
selanjutnya, bin, atau stock pile. Tujuan utama screening adalah
"scalping", yaitu untuk memindahkan oversize atau undersize
material dalam unit crusher, atau untuk mendapatkan ukuran
material (batu) yang dihasilkan. Screen pada unit crusher yang
portable biasanya terdiri 2 1/2 deck atau lapisan atau lembaran
screen pada permulaan proses untuk mendapatkan initial input pada
deck bagian atas. Posisi deck atau lembaran screen adalah paralel
yang terpisah pada jarak yang cukup agar dapat menggerakkan

material antara deck. Material yang tertahan pada deck bagian atas
akan dipecah lagi oleh primary crusher, material yang lolos dari deck
pertama dan yang tertahan pada deck bagian kedua akan dipecah
oleh unit crusher selanjutnya. Untuk material berlebih yang halus
(abu batu) akan melalui saringan paling bawah berukuran 1/2 deck.
Pada umumnya screen terbuat dari kawat baja yang dianyam, dan
bidang persegi empat yang terletak di antara dua bush kawat
yang dianyam menentukan ukuran batu yang dapat lolos
melewatinya. Terdapat dua jenis screen yang biasa dipakai, yaitu
vibrating screen dan revolving screen.
Vibrating screen terdiri dari yang datar dan ada yang miring ke
bawah dalam arah aliran bahan. Vibrating screen digetarkan oleH
Sebuah penggetar yang ditempelkan di atas atau di kiri dan kanan
ayakan. Revolving screen biasanya terbuat dari drum yang dindingdindingnya
berlubang yang berputar dalam kedudukan miring ke
bawah dalam arah aliran bahan.
Bin dan Hopper Bawah
Adalah komponen pada peralatan pemecah batu yang berfungsi
untuk menampung secara sementara, atau sebagai kontainer yang
besar untuk penyimpanan material permanen dari material pada
stockpile
PROSEDUR PEMERIKSAAN
PERALATAN PEMECAH BATU
Pemeriksaan Instalasi Peralatan Pemecah Batu
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menilai apakah peralatan pemecah
batu sudah dipasang sesuai dengan flow diagram yang diinginkan :
1. Apakah flow diagram peralatan pemecah batu ini menghasilkan
bahan yang sesuai dengan spesifikasi pekerjaan. Kalau tidak, ada
bahan yang tidak terpakai atau harus dipecah ulang.
2. Memeriksa perbandingan reduksi masing-masing pemecah batu,
apakah masih dalam perbandingan sesuai dengan batas kemampuan.
3. Apakah discharge opening masing-masing pemecah batu sudah
disetel sesuai rencana.
4. Apakah input pemecah batu tidak melebihi kapasitas pemecah batu
pada discharge opening yang ditentukan.
5. Periksa kapasitas tiap alat : feeder, conveyer, screen, apakah ada
yang overload atau underload.
Apabila pemeriksaan dengan butir-butir di atas sudah dilaksanakan,
dapat diharapkan peralatan pemecah batu dapat beroperasi optimal
dan berproduksi maksimal.
Pemeriksaan Secara Umum Peralatan Pemecah Batu
Sasaran Pemeriksaan Peralatan Pemecah Batu
Pemeriksaan peralatan tersebut dimaksudkan untuk mengetahui tiaptiap
komponen dalam peralatan pemecah batu apakah masih dalam
kondisi yang baik, mempunyai kapasitas dan menghasilkan seperti
yang dikehendaki dalam flow diagram.
Untuk itu tiap-tiap komponen yaitu masing-masing pemecah batu,
feeder, grizzly, conveyer, ayakan, dan lain-lain alat bantu perlu
diperiksa kondisinya, tingkat keausannya, dan disetel sesuai
dengan rencana semula. Diharapkan setelah itu akan dapat
menghasilkan produksi pada tingkat produksi dan mutu seperti
dikehendaki oleh syarat-syarat pekerjaan.
Beberapa hal yang perlu diketahui untuk pemeriksaan adalah

sebagai berikut :
1. Harus tersedia operation manual dari peralatan pemecah batu
2. Harus ada flow diagram dari peralatan pemecah batu yang berisi
semua informasi dari penyetelan pemecah batu, kapasitas
pemecah batu, kecepatan alir bahan-bahan dalam conveyer,
ukuran-ukuran, dimensi ayakan, dan lain-lain.
3. Data-data mengenai bahan baku dan data-data bahan yang
dihasilkan.
Permasalahan Umum Peralatan Pemecah Batu
Sebelum melaksanakan pemeriksaan maka perlu pengenalan
peralatan lebih dahulu dengan mempelajari operation manual
peralatan pemecah batu, dan flow diagram yang tersedia. Apabila tidak
tersedia flow diagram dapat dibuat flow diagram, sambil dilakukan
tanya jawab dengan operator dan superintendant. Periksa pula datadata
bahan baku dan data-data hasil produksi (data-data produksi dan
data-data laboratorium).
Setelah mempelajari flow diagram dan sepintas melihat peralatan
pemecah batu yang sedang beroperasi, dapat terjadi kemungkinankemungkinan
sebagai berikut :
1. Peralatan pemecah batu menghasilkan bahan-bahan tidak
sesuai dengan rencana
- Ukuran
- Mutu (kotor)
- Bentuk (pipih-pipih)
- Produksi kurang dari rencana
2. Pemecah Batu bagian sekunder atau tertier overload, sedang bagian
primer underload.
3. Keluaran (output) pemecah batu yang oversize lebih besar dari 20
(lebih dari 20 % keluaran pemecah batu kembali lagi ke pemecah
batu tersebut).
4. Terdapat conveyer yang overload.
5. Dengan melihat produk, terlihat gejala over run pada salah satu
screen
6. Kondisi peralatan pemecah batu secara menyeluruh di bawah
kondisi oprasional.
Jika terdapat hal-hal tersebut di atas, maka harus dilakukan penelitian
untuk mencari penyebab-penyebabnya sebelum dilakukan pemeriksaan
Iebih lanjut untuk tiap-tiap komponen secara detail.
Pemeriksaan Komponen-Komponen Peralatan Pemecah Batu
Hopper dan Feeder
Terdapat beberapa jenis feeder yaitu :
- Apron Feeder
- Reciprocating Feeder
- Vibrating Feeder
Pada bagian-bagian tersebut terdapat komponen-komponen plat
hopper, plat feeder table, plat-plat apron, motor, V-belt, rantai,
sproket dan feeder gate.
Dalam melaksanakan pemeriksaan komponen-komponen tersebut
dapat dilakukan hal-hal sebagaimana berikut :
1. Pemeriksaan secara visual mengenai keausan atau kondisi tiaptiap
bagian.
2. Periksa motor apakah terjadi kebocoran oli, temperatur tidak
normal, atau terdapat bunyi tidak normal (lihat spesifikasi motor).

3. Pada waktu operasi muatan pemecah batu untuk tipe jaw normal
atau tidak (overloaded / underloaded). Setel gate kalau perlu.
4. Periksa kekencangan belt (kendor, normal, terlalu kencang). Cek
apakah terdapat robek pada belt (lihat spesifikasi belt).
5. Periksa bentuk dan jalannya rantai (kendor, normal, terlalu
kencang).
6. Periksa sproket, apakah terjadi cacat pada gigi-gigi sproket. Cek
spi atau pasak pada sproket.
7. Lihat manual pemeliharaan dari pabrik pembuatnya
(pemeliharaan harian atau berkala).
8. Periksa hal-hal lain yang diperlukan.
Primary Jaw Crusher
Terdiri dari motor, v-belt, main bearing (pitman bearing), toggle, jaw
plate, pelat pipi, toggle plate, toggle seat, dan sproket.
1. Pemeriksaan secara visual terhadap keausan atau kondisi tiaptiap
bagian (keausan jaw tidak boleh lebih dari 50 % kondisi
utuh).
2. Periksa motor apakah terjadi kebocoran oli; temperatur normal
atau tidak; apakah terdapat bunyi tidak normal (lihat spesifikasi
motor).
3. Pada waktu operasi muatan pemecah batu untuk tipe jaw normal
atau overloaded / underloaded. Setel gate kalau perlu.
4. Periksa kekencangan belt (kendor, normal, atau terlalu kencang).
Cek apakah terdapat robek pada belt (lihat spesifikasi belt).
5. Periksa bentuk atau jalannya rantai (kendor, normal, atau terlalu
kencang).
6. Periksa sproket, apakah terjadi cacat pada gigi-gigi sproket. Cek
spi atau pasak pada sproket.
7. Periksa temperatur main bearing, apakah dalam keadaan normal
atau terlalu panas (lihat spesifikasi).
8. Periksa seal bearing.
9. Periksa fungsi toggle (lihat spesifikasi).
10. Periksa keausan pelat pipi.
11. Periksa keausan ujung-ujung toggle plate.
12. Periksa keausan toggle seat.
13. Lihat manual pemeliharaan dari pabrik pembuatnya
(pemeliharaan harian atau berkala). Periksa hal-hal lain yang
diperlukan.
Secondary I Tertiary Crusher tipe Cone Crusher
Terdiri dari motor, v-belt, bearing dan gigi, pompa oli, coil spring,
cone, dan bowl. Dalam pemeriksaan komponen-komponen tersebut
perlu dilakukan hal-hal sebagai berikut :
1. Pemeriksaan secara visual mengenai keausan atau kondisi tiap-tiap
bagian (keausan cone dan bowl tidak boleh lebih dari 50 %
kondisi utuh).
2. Periksa motor, apakah terjadi kebocoran oli, temperatur normal
atau tidak, apakah terdapat bunyi tidak normal (lihat spesifikasi
motor).
3. Pada waktu operasi muatan pemecah batu untuk tipe cone (normal,
overloaded, atau underloaded). Setel gate kalau perlu.
4. Periksa kekencangan belt (kendor, normal, atau terlalu kencang).
Cek apakah terdapat robek pada belt (lihat spesifikasi belt).
5. Periksa bentuk dan jalannya rantai (kendor, normal, atau terlalu

kencang).
6. Periksa sproket, apakah terjadi cacat pada gigi-gigi sproket. Cek spi
atau pasak pada sproket.
7. Periksa bearing, apakah dalam keadaan normal atau terlalu panas
(lihat spesifikasi).
8. Periksa seal bearing.
9. Periksa tekanan oli (lihat spesifikasi).
10. Periksa apakah ukuran batu yang keluar masih memenuhi syarat.
11. Apakah lebih dari 20 % keluaran peralatan pemecah batu oversize.
12. Lihat manual pemeliharaan dari pabrik pembuatnya
(pemeliharaan harian atau berkala). Periksa hal-hal lain yang
diperlukan.
Secondary atau Tertiary Crusher Tipe Impak
Terdiri dari motor, v-belt, bearing, plat-plat pemukul (hammer), platplat
impak, dan plat-plat sisi (liner).
Dalam pemeriksaan komponen-komponen tersebut dapat dilakukan
hal-hal sebagaimana berikut :
1. Pemeriksaan secara visual mengenai keausan atau kondisi tiap-tiap
bagian (keausan hammer, plat impak, dan plat sisi tidak boleh
Iebih dari 50 % kondisi utuh).
2. Periksa motor apakah terjadi kebocoran oli, temperatur normal atau
tidak, apakah terdapat bunyi tidak normal (lihat spesifikasi motor).
3. Pada waktu operasi muatan pemecah batu untuk tipe impak
(normal,overloaded, underloaded). Setel gate kalau perlu.
4. Periksa kekencangan belt (kendor, normal, atau terlalu kencang).
Cek apakah terdapat robek pada belt, lihat spesifikasi belt.
5. Periksa bentuk, dan jalannya rantai (kendor, apakah dalam
keadaan normal, atau terlalu kencang).
6. Periksa sproket, apakah terjadi cacat pada gigi-gigi sproket. Cek
spi atau pasak pada sproket.
7. Periksa bearing, apakah dalam keadaan normal atau terlalu panas
(lihat spesifikasi).
8. Periksa seal bearing.
9. Periksa tekanan oli (lihat spesifikasi).
10. Periksa jarak hammer dengan plat impak (lihat spesifikasi).
11. Apakah plat impak masih dapat disetel (lihat spesifikasi).
12. Apakah RPM rotor memenuhi persyaratan (lihat spesifikasi).
13. Periksa apakah ukuran batu yang keluar masih memenuhi syarat.
14. Apakah keluaran peralatan pemecah batu lebih dari 20 % oversize.
15. Lihat manual pemeliharaan dari pabrik pembuatnya
(pemeliharaan harian atau berkala). Periksa hal-hal lain yang
diperlukan.
Ayakan Getar
Terdiri dari motor, v-belt, ayakan, dan penggetar.
Dalam pemeriksaan komponen-komponen tersebut perlu dilakukan
hal-hal sebagai berikut :
1. Pemeriksaan secara visual mengenai keausan atau kondisi tiaptiap
bagian.
2. Periksa motor, apakah terjadi kebocoran oli, temperatur normal
atau tidak, apakah terdapat bunyi tidak normal (lihat spesifikasi
motor).
3. Periksa kekencangan belt (kendor, normal, terlalu kencang). Cek
apakah terdapat robek pada belt (lihat spesifikasi belt).

4. Periksa gigi-gigi sproket, apakah terjadi cacat pada gigi-gigi


sproket. Cek spi atau pasak pada sproket.
5. Periksa bearing, apakah dalam keadaan normal atau terlalu panas
(lihat spesifikasi).
6. Periksa seal bearing.
7. Periksa tekanan oli (lihat spesifikasi).
8. Periksa apakah ada kebocoran pada penggetar dan ukur RPM
penggetar dengan RPM meter. Bandingkan dengan syarat RPM
dalam manual.
9. Periksa ukuran batu hasil produksi dengan ayakan
laboratorium dengan ukuran yang sama, dengan menggunakan
shaker. Apabila lebih dari 5 % oversize (tertahan), ayakan
pemecah batu harus diganti.
10. Lihat manual pemeliharaan dari pabrik pembuatnya
(pemeliharaan harian atau berkala). Periksa hal-hal lain yang
diperlukan.
Belt conveyer
Terdiri dari motor dengan reduction gear, v-belt, rantai dan sproket, pulley
dan bearing, roll-roll dan bearing, idle dan bearing, serta frame. Dalam
pemeriksaan komponen-komponen tersebut, perlu dilakukan halhal
sebagai berikut :
1. Pemeriksaan secara visual mengenai keausan belt conveyer,
sambungan belt conveyer dan kondisi tiap-tiap bagian pada
belt conveyer.
2. Periksa motor apakah terjadi kebocoran oli, temperatur normal atau
tidak, apakah terdapat bunyi tidak normal (lihat spesifikasi motor).
3. Periksa kekencangan belt (kendor, normal, atau terlalu kencang).
Cek apakah terdapat robek pada belt (lihat spesifikasi belt).
4. Periksa gigi-gigi sproket apakah terjadi cacat pada gigi-gigi
sproket. Cek spi atau pasak pada sproket.
5. Ukur kecepatan jalannya belt dengan menggunakan isolasi
ban berwama putih dan stopwatch (lihat spesifikasi kecepatan
conveyer belt).
6. Lihat manual pemeliharaan dari pabrik pembuatnya
(pemeliharaan harian atau berkala). Periksa hal-hal lain yang
diperlukan.
Generator Set
Terdiri dari engine, clutch, torque converter, electrical system, chassis
dan body.
Dalam pemeriksaan komponen-komponen tersebut dapat dilakukan halhal
sebagaimana berikut :
1. Pemeriksaan secara visual mengenai keausan atau kerusakan dari
komponen-komponen genset misalnya rumah, dan chassis.
2. Periksa genset apakah terjadi kebocoran oli, temperatur normal
atau tidak, apakah terdapat bunyi tidak normal (lihat spesifikasi
genset).
3. Periksa voltase, ampere, frekwensi dan temperatur dengan
menggunakan tachometer, multitester, compression gauge, dan alat
pengukur suhu (lihat spesifikasinya).
4. Periksa sistem kelistrikannya terhadap kemungkinan terjadinya
kerusakan pada kabel pembungkus.
5. Periksa apakah terdapat kebocoran pada packing cylinder head.
6. Periksa dinamo charge, dan alternator battery.

7. Periksa rotor, stator, dan terminal control.


8. Periksa kebersihan genset dari debu-debu, abu batu, dan hindarkan
dari hujan dan lembab.
9. Lihat manual pemeliharaan dari pabrik pembuatnya (pemeliharaan
harian atau berkala). Periksa hal-hal lain yang diperlukan.
Kondisi Lapangan peralatan pemecah batu
Harus dijaga kebersihan lingkungan, drainase lingkungan, dan
keamanan dari peralatan pemecah batu itu sendiri terhadap pencurian,
kerusakan sistem kelistrikan, keamanan penyimpanan alat kerja, d.l.l.
Formulir Pemeriksaan
Semua hasil pemeriksaan AMP seperti diuraikan dalam Sub Bab 3.1 s.d.
3.3 dicatat dalam buku pemeriksaan seperti contoh yang tercantum
dalam lampiran 2.

JAW CRUSHER

HORIZONTAL SHAFT
IMPACT CRUSHERS

VERTICAL SHAFT
IMPACT CRUSHERS

SINGLE ROLL
CRUSHERS

TWIN ROLL
CRUSHERS

TRIPLE ROLL
CRUSHERS

HAMMERMILL

CONE CRUSHERS

VIBRATING
GRIZZLY SCREENS

INCLINED
VIBRATING
SCREENS

SYNCHRONIZED
VIBRATING
SCREENS

HORIZONTAL
VIBRATING
SCREENS

RECIPROCATING
PLATE FEEDERS

GRIZZLY
VIBRATING
FEEDERS

VIBRATING
FEEDERS

GRIZZLY SCALPING
SCREENS

SINGLE TOGGLE
JAW CRUSHERS

TOOTH PLATE

VIBRATOR SCREEN

Vibrator Screen berfungsi sebagai mesin pengayak, cakupan penggunaan


mesin ini sangat luas yaitu mulai dari pengolahan makanan sampai
pengolahan bahan tambang. Dalam pengolahan makanan mesin ini dipakai
dalam sortir produk - produk yangberbentuk powder/bubuk, seperti jahe
instan, atau bumbu - bumbuan lainnya, sedangkan dalam pengolahan
bahan tambang biasanya digunakan dalam penyortiran pasir dengan
material pengotornya atau digunakan sebagai peralatan sizing.
ROTARY DRYER

Rotary dryer/rotary kiln adalah salah satu jenis mesin pengering yang biasa
digunakan untuk mengurangi kadar air dari produk - produk pertanian
seperti cofee, kacang, pellet ikan dll. kami mendesign berdasarkan atas
kebutuhan dari pengguna. untuk informasi lebih lanjut silakan kontak kami.
DOUBLE ROLL CRUSHER

Double roll crushers digunakan untuk memecah material batuan ukuran intermediate dari 1/2"
(13mm) menjadi kurang dari 10 mesh (2mm) - nominal - dalam sekali masuk.

Technical data
Maximum Feed Size

1/2'' (12 mm)

Final Fineness

10 mesh (2 mm)

Capacity

3000 lbs/h (1350 Kg/h) to


8000 lbs/h (3600 Kg/h)
depending on the model

Applications

Intermediate crushing of friable rock

Examples for Use

Intermediate crushing between a jaw crusher


and a pulverizer

Grinding Materials Available

Steel or Stainless Steel

VIBRATOR SCREEN

Model

VS18

VS24

VS36

VS48

VS 60

Screen Size

18"

24"

36"

48"

60"

Motor H.P.

0.5

Specification

Usable for Dry, Solid/Liquid


Separation.
Modular design 1 to 5 Screen.
Screening Solutions for different
Industries such as Plastic,
Ceramic, Paper, Food, Tea, Pharmaceuticals etc.
Anti blinding ball tray & Ring Tray
Arrangement is Optional.

Pioneer 4030 Triple Roll Crusher

Pioneer 4030 Triple Roll Crusher - ukuran 40" x 30" triple rolls crusher pada chassis-nya
dengan belt feeder dan hopper, discharge conveyor, electric drive motor, dan recent rolls.
Harga $65,000
bagian bawah dari roll shells

JAW CRUSHER

Diagram of horizontal shaft impactor crusher.

Diagram of vertical shaft impactor crusher.

Diagram of cone crusher.

MEDIA MILL
1. Ball, pebble, rod, and compartment mill
Pada ball, pebble, rod, compartment mill mempunyai silinder atau conical
shell yang berputar secara horizontal dan didukung dengan adanya medium
penghancur seperti bola baja, atau porselen.
Ball mill
Ball mill sigunakan untuk membuat partikel halus dimana dapat beroperasi
dalam sistem basah maupun kering.
Ball mill memiliki rasio surface area/ berat lebih kecil dari rod mill sehingga
akan lebih baik untuk penggilingan halus. Rasio panjang atau diameter dari
<1- 1,5. Kecepatan rotasi lebih besar 70-80% kecepatan kritis, lebih besar
dari rod mill. Volume ball menempati 50% volume mill.
Contoh industri yang menggunakan ball mill adalah industri semen.

Klasifikasi atau tipe-tipe ball mill


1. Tipe Over-flow
Tipe jenis ini digunakan bersamaan menggiling dengan classifier mekanis
atau wet cyclone. Tipe ini juga digunakan untuk menggiling ulang dan
cocok untuk menggiling dibawah -150 sampai 200 mesh.
2. Tipe Grate discharge ball mill
Seperti halnya tipe over flow, tetapi tipe jenis ini cocok untuk menggiling
untuk ukuran 60 100 mesh.
3. Tipe Compartment ball mill
Tipe compartment ball mill memiliki shell yang panjang, dimana
didalamnya terdapat 2 ruangan terpisah dan cocok untuk memperoleh butir
halus 200 mesh dari butir kasar 25 mm.

4. Tipe Batch ball mill


Tipe batch mill dapat digunakan untuk ukuran butiran halus yang dapat
diatur.Kelebihan dari tipe batch mill adalah dapat menghancurkan material
yang paling keras seperti kuarsa, topas, keramik, silika dan lain-lain. Media
penghancurnya pun berbeda-beda seperti Hyper steel, Stainless steel, Mn.
steel, keramik dan lain-lain tergantung media yang akan dihancurkan /
digiling.
Tipe yang konvensional dari batch mill terdiri dari baja silinder dengan
baja dipuncaknya.. panjang dari mill ini sebanding atau lebih kecil dari
diameternya. Untuk penghancuran system basah, biasanya dialirkan
dengan menggunakan valve (kran).
5. Continuous ball mill
Digunakan untuk penggilingan secara terus menurus, dimana umpan diputar
dari awal sampai akhir diputar dengan menggunakan fan (kipas).
Pebble mill
Merupakan tabung dengan ruang tunggal yang dilengkapi dengan bola-bola
keramik sebagai media penghancur. Digunakan ketika kontaminasi produk
dengan logam harus dihindari seperti pada industri pigmen, makanan, dan
farmasi. Jika kecepatan penggilingan kurang proporsional dengan ukuran
setyobayuaji@gmail.com

bola, kecepatan penggilingan dengan pebble hanya sekitar 1/3 dari yang
menggunakan bola baja dengan ukuran sama. Keuntungan dengan
penggilingan batch adalah produk yang dihasilkan dapat bervariasi
ukurannya dengan variasi waktu tinggal.
Rod mill
Memungkinkan untuk mereduksi material dari 50mm-300mesh, namun
pada umumnya cutoff poinnya lebih besar. Rod mill digunakan pada
jangkauan 25-150mm-dia. Ukuran dibawahnya akan cenderung bengkok
dan pecah. Rasio panjang rod dengan diameter vessel antara 1,4-1,6. Rasio
di bawah 1,25 cenderung menghasilkan kekusutan. Panjang rod maksimum
adalah 6m di atasnya akan cenderung benkok (menyimpang/bend) 45%
volume mill adalah rod. Kecepatan rotasi antara 50-65% kecepatan kritis.
Konsumi rod normalnya antara 0,1-1kg baja/ton mineral untuk penggilingan
basah, sedangkan penggilingan kering lebih kecil 10-20%. Rod mill
biasanya dioperasikan pada sirkuit terbuka, karena biasanya umpan
memiliki ukuran yang berbeda, maka dilengkapi dengan penghancur awal
yang menghancurkan material berukuran besar sehingga dihasikan material
dengan ukuran relatif kecil.
2. Autogenous tumbling mill
Elemen penghancurannya adalah material yang akan dihancurkan itu sendiri.
Reduksi ukuran dari 25 cm - 0,1mm pada satu tahap. Autogenous mill
dioperasikan pada 80-85% kecepatan kritis yaitu kecepatan saat material

mulai terlempar dan menempel pada dinding. Material yang digunakan


bersifat friable dan berserat seperti batu silica, asbes, slag, boksit, kerak
semen, besi silicon, kapur, hematite, dan takonit. Dibanding dengan ball mill,
konsumsi baja banyak berkurang, namun kebutuhan energi lebih besar 25setyobayuaji@gmail.com

100% sebab gaya detum yang lebih rendah dan densitas material yang lebih
kecil.
3. Stirred ball and bead mill
Stirred mill menggunakan media 6mm (0.25 in) atau lebih kecil. Selain untuk
penghancur kering, media mill juga dapat digunakan untuk penghancur
basah. Pada strirred mill, a central paddle atau disced armature stir merupakan
media yang mempunyai kecepatan dari 100-1500 r/min.
Untuk stirred mill media basah biasanya menggunakan ukuran diameter antara
0.5-10 mm. umpan masuk dalam bentuk slurry. Operasinya dapat berupa
batch maupun kontinyu dengan menggunakan aliran pompa baik sekali jalan
maupun disirkulasi. Untuk strred tipe ini menggunakan kecepatan antara 4-20
m/s. Range ini digunakan dari dispersi pigmen dan filler untuk cat, keramik
dan ultrafine material seperti kaolin.
Pada stirred mill yang bekerja secara kontinyu dapat diumpankan oleh screw
feeder dari beberapa material secara simultan, maka komposisi hancurannya
akan seragam tanpa adanya masalah transporting imperfectly blendad atau
aglomerated mixtures.
Seri dari mill dapat digunakan untuk pengurangan ukuran media dan
peningkatan kecepatan putar sehingga didapatkan ukuran parkitel yang sesuai.
Material-material yang diproses pada media stirred mill ditunjukkan dalam tabel
dibawah ini.
4. Vibratory mill
Bentuk vibratory mill yang paling banyak digunakan di industri adalah tipe
dengan 2 tabung horizontal yang disebut horizontal tube mill. Sedangkan
pada vertical vibratory mill mempunyai tubuh penggilingan didalamnya dan
berbentuk cincin dan menggunakan frekuensi getaran horisontal sebesar 20
Hz.
Aplikasi vibratory mill adalah untuk penggilingan media keras dan kering dan
menghasilkan partikel yang berukuran 1 m. Contoh dari partikel- partikel
tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.

Anda mungkin juga menyukai