Foto
disamping
menunjukkan diameter
ball mill 10 feet dengan
panjang 32 feet dalam
pabrik semen.
Gambar menunjukkan
jenis seri ball mill dalam pabrik tembaga,menggrinding ore untuk flotasi.
Gambar
Jaw Crushers
Jaw Crusher adalah jenis crusher yang paling banyak digunakan
untuk crusher primer. Jenis ini paling efektif digunakan untuk
batuan sedimen sampai batuan yang paling keras seperti granit atau
basalt. Jaw crusher merupakan mesin penekan (compression)
dengan rasio pemecahan 6:1. Umumnya untuk material hasil
peledakan, material yang berukuran sampai dengan 90 % dari
bukaan feednya dapat diterima. Untuk kerikil, karena umumnya
berbentuk bulat, disarankan pemakaian material dengan ukuran 80
% dari bukaan. Secara umum, discharge material dua kali setting
crusher. Gradasi keluaran diatur dengan bukaan discharge setting.
Primary Impact Crushers
Crusher Impak Primer disarankan terutama untuk batu kapur atau
untuk penggunaan dengan abrasi lebih rendah. Single impeller impact
breakers menghasilkan produk yang bentuknya seperti kubus
meskipun semula merupakan batu lempengan serta meningkatkan
kualitas aggregat dan mempertinggi kapasitas plant. Pemecahan
impak bekerja di sepanjang garis belahan alam untuk menghasilkan
material dengan sudut yang kurang tajam. Ukuran pemecah impak
umumnya menunjukkan feed openingnya. Dengan rasio pemecahan
sampai dengan 20 : 1, persyaratan pemecahan sekunder dikurangi
bila dibandingkan jenis tekanan primer. Pemecah impak biasanya
digunakan untuk material dengan 10-15 abrasif atau kurang. Gradasi keluaran diatur
dengan berbagai kecepatan dan stripper car setting.
Cone Crushers
Cone Crusher digunakan secara luas sebagai mesin pemecah batu
sekunder dan tersier seperti halnya jaw crusher untuk pemecah batu
primer. Crusher jenis cone merupakan mesin serba guna bagi kebanyakan
pasir dan kerikil serta material yang memiliki ukuran butir asal
(sebelum dipecah) 20-25 cm yang tidak memerlukan lagi crusher primer.
Untuk batu hasil ledakan, cone cruher berfungsi sebagai crusher
lanjutan dan/atau crusher akhir setelah crusher primer. Head cone
standar dengan rasio pemecahan 6-8 : 1, mengurangi ukuran material
menjadi minimum 20 mm minus. Head cone halus dapat mengurangi
material menjadi 6 mm minus dengan rasio pemecahan 4-6 : 1. Berbagai
material antara deck. Material yang tertahan pada deck bagian atas
akan dipecah lagi oleh primary crusher, material yang lolos dari deck
pertama dan yang tertahan pada deck bagian kedua akan dipecah
oleh unit crusher selanjutnya. Untuk material berlebih yang halus
(abu batu) akan melalui saringan paling bawah berukuran 1/2 deck.
Pada umumnya screen terbuat dari kawat baja yang dianyam, dan
bidang persegi empat yang terletak di antara dua bush kawat
yang dianyam menentukan ukuran batu yang dapat lolos
melewatinya. Terdapat dua jenis screen yang biasa dipakai, yaitu
vibrating screen dan revolving screen.
Vibrating screen terdiri dari yang datar dan ada yang miring ke
bawah dalam arah aliran bahan. Vibrating screen digetarkan oleH
Sebuah penggetar yang ditempelkan di atas atau di kiri dan kanan
ayakan. Revolving screen biasanya terbuat dari drum yang dindingdindingnya
berlubang yang berputar dalam kedudukan miring ke
bawah dalam arah aliran bahan.
Bin dan Hopper Bawah
Adalah komponen pada peralatan pemecah batu yang berfungsi
untuk menampung secara sementara, atau sebagai kontainer yang
besar untuk penyimpanan material permanen dari material pada
stockpile
PROSEDUR PEMERIKSAAN
PERALATAN PEMECAH BATU
Pemeriksaan Instalasi Peralatan Pemecah Batu
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menilai apakah peralatan pemecah
batu sudah dipasang sesuai dengan flow diagram yang diinginkan :
1. Apakah flow diagram peralatan pemecah batu ini menghasilkan
bahan yang sesuai dengan spesifikasi pekerjaan. Kalau tidak, ada
bahan yang tidak terpakai atau harus dipecah ulang.
2. Memeriksa perbandingan reduksi masing-masing pemecah batu,
apakah masih dalam perbandingan sesuai dengan batas kemampuan.
3. Apakah discharge opening masing-masing pemecah batu sudah
disetel sesuai rencana.
4. Apakah input pemecah batu tidak melebihi kapasitas pemecah batu
pada discharge opening yang ditentukan.
5. Periksa kapasitas tiap alat : feeder, conveyer, screen, apakah ada
yang overload atau underload.
Apabila pemeriksaan dengan butir-butir di atas sudah dilaksanakan,
dapat diharapkan peralatan pemecah batu dapat beroperasi optimal
dan berproduksi maksimal.
Pemeriksaan Secara Umum Peralatan Pemecah Batu
Sasaran Pemeriksaan Peralatan Pemecah Batu
Pemeriksaan peralatan tersebut dimaksudkan untuk mengetahui tiaptiap
komponen dalam peralatan pemecah batu apakah masih dalam
kondisi yang baik, mempunyai kapasitas dan menghasilkan seperti
yang dikehendaki dalam flow diagram.
Untuk itu tiap-tiap komponen yaitu masing-masing pemecah batu,
feeder, grizzly, conveyer, ayakan, dan lain-lain alat bantu perlu
diperiksa kondisinya, tingkat keausannya, dan disetel sesuai
dengan rencana semula. Diharapkan setelah itu akan dapat
menghasilkan produksi pada tingkat produksi dan mutu seperti
dikehendaki oleh syarat-syarat pekerjaan.
Beberapa hal yang perlu diketahui untuk pemeriksaan adalah
sebagai berikut :
1. Harus tersedia operation manual dari peralatan pemecah batu
2. Harus ada flow diagram dari peralatan pemecah batu yang berisi
semua informasi dari penyetelan pemecah batu, kapasitas
pemecah batu, kecepatan alir bahan-bahan dalam conveyer,
ukuran-ukuran, dimensi ayakan, dan lain-lain.
3. Data-data mengenai bahan baku dan data-data bahan yang
dihasilkan.
Permasalahan Umum Peralatan Pemecah Batu
Sebelum melaksanakan pemeriksaan maka perlu pengenalan
peralatan lebih dahulu dengan mempelajari operation manual
peralatan pemecah batu, dan flow diagram yang tersedia. Apabila tidak
tersedia flow diagram dapat dibuat flow diagram, sambil dilakukan
tanya jawab dengan operator dan superintendant. Periksa pula datadata
bahan baku dan data-data hasil produksi (data-data produksi dan
data-data laboratorium).
Setelah mempelajari flow diagram dan sepintas melihat peralatan
pemecah batu yang sedang beroperasi, dapat terjadi kemungkinankemungkinan
sebagai berikut :
1. Peralatan pemecah batu menghasilkan bahan-bahan tidak
sesuai dengan rencana
- Ukuran
- Mutu (kotor)
- Bentuk (pipih-pipih)
- Produksi kurang dari rencana
2. Pemecah Batu bagian sekunder atau tertier overload, sedang bagian
primer underload.
3. Keluaran (output) pemecah batu yang oversize lebih besar dari 20
(lebih dari 20 % keluaran pemecah batu kembali lagi ke pemecah
batu tersebut).
4. Terdapat conveyer yang overload.
5. Dengan melihat produk, terlihat gejala over run pada salah satu
screen
6. Kondisi peralatan pemecah batu secara menyeluruh di bawah
kondisi oprasional.
Jika terdapat hal-hal tersebut di atas, maka harus dilakukan penelitian
untuk mencari penyebab-penyebabnya sebelum dilakukan pemeriksaan
Iebih lanjut untuk tiap-tiap komponen secara detail.
Pemeriksaan Komponen-Komponen Peralatan Pemecah Batu
Hopper dan Feeder
Terdapat beberapa jenis feeder yaitu :
- Apron Feeder
- Reciprocating Feeder
- Vibrating Feeder
Pada bagian-bagian tersebut terdapat komponen-komponen plat
hopper, plat feeder table, plat-plat apron, motor, V-belt, rantai,
sproket dan feeder gate.
Dalam melaksanakan pemeriksaan komponen-komponen tersebut
dapat dilakukan hal-hal sebagaimana berikut :
1. Pemeriksaan secara visual mengenai keausan atau kondisi tiaptiap
bagian.
2. Periksa motor apakah terjadi kebocoran oli, temperatur tidak
normal, atau terdapat bunyi tidak normal (lihat spesifikasi motor).
3. Pada waktu operasi muatan pemecah batu untuk tipe jaw normal
atau tidak (overloaded / underloaded). Setel gate kalau perlu.
4. Periksa kekencangan belt (kendor, normal, terlalu kencang). Cek
apakah terdapat robek pada belt (lihat spesifikasi belt).
5. Periksa bentuk dan jalannya rantai (kendor, normal, terlalu
kencang).
6. Periksa sproket, apakah terjadi cacat pada gigi-gigi sproket. Cek
spi atau pasak pada sproket.
7. Lihat manual pemeliharaan dari pabrik pembuatnya
(pemeliharaan harian atau berkala).
8. Periksa hal-hal lain yang diperlukan.
Primary Jaw Crusher
Terdiri dari motor, v-belt, main bearing (pitman bearing), toggle, jaw
plate, pelat pipi, toggle plate, toggle seat, dan sproket.
1. Pemeriksaan secara visual terhadap keausan atau kondisi tiaptiap
bagian (keausan jaw tidak boleh lebih dari 50 % kondisi
utuh).
2. Periksa motor apakah terjadi kebocoran oli; temperatur normal
atau tidak; apakah terdapat bunyi tidak normal (lihat spesifikasi
motor).
3. Pada waktu operasi muatan pemecah batu untuk tipe jaw normal
atau overloaded / underloaded. Setel gate kalau perlu.
4. Periksa kekencangan belt (kendor, normal, atau terlalu kencang).
Cek apakah terdapat robek pada belt (lihat spesifikasi belt).
5. Periksa bentuk atau jalannya rantai (kendor, normal, atau terlalu
kencang).
6. Periksa sproket, apakah terjadi cacat pada gigi-gigi sproket. Cek
spi atau pasak pada sproket.
7. Periksa temperatur main bearing, apakah dalam keadaan normal
atau terlalu panas (lihat spesifikasi).
8. Periksa seal bearing.
9. Periksa fungsi toggle (lihat spesifikasi).
10. Periksa keausan pelat pipi.
11. Periksa keausan ujung-ujung toggle plate.
12. Periksa keausan toggle seat.
13. Lihat manual pemeliharaan dari pabrik pembuatnya
(pemeliharaan harian atau berkala). Periksa hal-hal lain yang
diperlukan.
Secondary I Tertiary Crusher tipe Cone Crusher
Terdiri dari motor, v-belt, bearing dan gigi, pompa oli, coil spring,
cone, dan bowl. Dalam pemeriksaan komponen-komponen tersebut
perlu dilakukan hal-hal sebagai berikut :
1. Pemeriksaan secara visual mengenai keausan atau kondisi tiap-tiap
bagian (keausan cone dan bowl tidak boleh lebih dari 50 %
kondisi utuh).
2. Periksa motor, apakah terjadi kebocoran oli, temperatur normal
atau tidak, apakah terdapat bunyi tidak normal (lihat spesifikasi
motor).
3. Pada waktu operasi muatan pemecah batu untuk tipe cone (normal,
overloaded, atau underloaded). Setel gate kalau perlu.
4. Periksa kekencangan belt (kendor, normal, atau terlalu kencang).
Cek apakah terdapat robek pada belt (lihat spesifikasi belt).
5. Periksa bentuk dan jalannya rantai (kendor, normal, atau terlalu
kencang).
6. Periksa sproket, apakah terjadi cacat pada gigi-gigi sproket. Cek spi
atau pasak pada sproket.
7. Periksa bearing, apakah dalam keadaan normal atau terlalu panas
(lihat spesifikasi).
8. Periksa seal bearing.
9. Periksa tekanan oli (lihat spesifikasi).
10. Periksa apakah ukuran batu yang keluar masih memenuhi syarat.
11. Apakah lebih dari 20 % keluaran peralatan pemecah batu oversize.
12. Lihat manual pemeliharaan dari pabrik pembuatnya
(pemeliharaan harian atau berkala). Periksa hal-hal lain yang
diperlukan.
Secondary atau Tertiary Crusher Tipe Impak
Terdiri dari motor, v-belt, bearing, plat-plat pemukul (hammer), platplat
impak, dan plat-plat sisi (liner).
Dalam pemeriksaan komponen-komponen tersebut dapat dilakukan
hal-hal sebagaimana berikut :
1. Pemeriksaan secara visual mengenai keausan atau kondisi tiap-tiap
bagian (keausan hammer, plat impak, dan plat sisi tidak boleh
Iebih dari 50 % kondisi utuh).
2. Periksa motor apakah terjadi kebocoran oli, temperatur normal atau
tidak, apakah terdapat bunyi tidak normal (lihat spesifikasi motor).
3. Pada waktu operasi muatan pemecah batu untuk tipe impak
(normal,overloaded, underloaded). Setel gate kalau perlu.
4. Periksa kekencangan belt (kendor, normal, atau terlalu kencang).
Cek apakah terdapat robek pada belt, lihat spesifikasi belt.
5. Periksa bentuk, dan jalannya rantai (kendor, apakah dalam
keadaan normal, atau terlalu kencang).
6. Periksa sproket, apakah terjadi cacat pada gigi-gigi sproket. Cek
spi atau pasak pada sproket.
7. Periksa bearing, apakah dalam keadaan normal atau terlalu panas
(lihat spesifikasi).
8. Periksa seal bearing.
9. Periksa tekanan oli (lihat spesifikasi).
10. Periksa jarak hammer dengan plat impak (lihat spesifikasi).
11. Apakah plat impak masih dapat disetel (lihat spesifikasi).
12. Apakah RPM rotor memenuhi persyaratan (lihat spesifikasi).
13. Periksa apakah ukuran batu yang keluar masih memenuhi syarat.
14. Apakah keluaran peralatan pemecah batu lebih dari 20 % oversize.
15. Lihat manual pemeliharaan dari pabrik pembuatnya
(pemeliharaan harian atau berkala). Periksa hal-hal lain yang
diperlukan.
Ayakan Getar
Terdiri dari motor, v-belt, ayakan, dan penggetar.
Dalam pemeriksaan komponen-komponen tersebut perlu dilakukan
hal-hal sebagai berikut :
1. Pemeriksaan secara visual mengenai keausan atau kondisi tiaptiap
bagian.
2. Periksa motor, apakah terjadi kebocoran oli, temperatur normal
atau tidak, apakah terdapat bunyi tidak normal (lihat spesifikasi
motor).
3. Periksa kekencangan belt (kendor, normal, terlalu kencang). Cek
apakah terdapat robek pada belt (lihat spesifikasi belt).
JAW CRUSHER
HORIZONTAL SHAFT
IMPACT CRUSHERS
VERTICAL SHAFT
IMPACT CRUSHERS
SINGLE ROLL
CRUSHERS
TWIN ROLL
CRUSHERS
TRIPLE ROLL
CRUSHERS
HAMMERMILL
CONE CRUSHERS
VIBRATING
GRIZZLY SCREENS
INCLINED
VIBRATING
SCREENS
SYNCHRONIZED
VIBRATING
SCREENS
HORIZONTAL
VIBRATING
SCREENS
RECIPROCATING
PLATE FEEDERS
GRIZZLY
VIBRATING
FEEDERS
VIBRATING
FEEDERS
GRIZZLY SCALPING
SCREENS
SINGLE TOGGLE
JAW CRUSHERS
TOOTH PLATE
VIBRATOR SCREEN
Rotary dryer/rotary kiln adalah salah satu jenis mesin pengering yang biasa
digunakan untuk mengurangi kadar air dari produk - produk pertanian
seperti cofee, kacang, pellet ikan dll. kami mendesign berdasarkan atas
kebutuhan dari pengguna. untuk informasi lebih lanjut silakan kontak kami.
DOUBLE ROLL CRUSHER
Double roll crushers digunakan untuk memecah material batuan ukuran intermediate dari 1/2"
(13mm) menjadi kurang dari 10 mesh (2mm) - nominal - dalam sekali masuk.
Technical data
Maximum Feed Size
Final Fineness
10 mesh (2 mm)
Capacity
Applications
VIBRATOR SCREEN
Model
VS18
VS24
VS36
VS48
VS 60
Screen Size
18"
24"
36"
48"
60"
Motor H.P.
0.5
Specification
Pioneer 4030 Triple Roll Crusher - ukuran 40" x 30" triple rolls crusher pada chassis-nya
dengan belt feeder dan hopper, discharge conveyor, electric drive motor, dan recent rolls.
Harga $65,000
bagian bawah dari roll shells
JAW CRUSHER
MEDIA MILL
1. Ball, pebble, rod, and compartment mill
Pada ball, pebble, rod, compartment mill mempunyai silinder atau conical
shell yang berputar secara horizontal dan didukung dengan adanya medium
penghancur seperti bola baja, atau porselen.
Ball mill
Ball mill sigunakan untuk membuat partikel halus dimana dapat beroperasi
dalam sistem basah maupun kering.
Ball mill memiliki rasio surface area/ berat lebih kecil dari rod mill sehingga
akan lebih baik untuk penggilingan halus. Rasio panjang atau diameter dari
<1- 1,5. Kecepatan rotasi lebih besar 70-80% kecepatan kritis, lebih besar
dari rod mill. Volume ball menempati 50% volume mill.
Contoh industri yang menggunakan ball mill adalah industri semen.
bola, kecepatan penggilingan dengan pebble hanya sekitar 1/3 dari yang
menggunakan bola baja dengan ukuran sama. Keuntungan dengan
penggilingan batch adalah produk yang dihasilkan dapat bervariasi
ukurannya dengan variasi waktu tinggal.
Rod mill
Memungkinkan untuk mereduksi material dari 50mm-300mesh, namun
pada umumnya cutoff poinnya lebih besar. Rod mill digunakan pada
jangkauan 25-150mm-dia. Ukuran dibawahnya akan cenderung bengkok
dan pecah. Rasio panjang rod dengan diameter vessel antara 1,4-1,6. Rasio
di bawah 1,25 cenderung menghasilkan kekusutan. Panjang rod maksimum
adalah 6m di atasnya akan cenderung benkok (menyimpang/bend) 45%
volume mill adalah rod. Kecepatan rotasi antara 50-65% kecepatan kritis.
Konsumi rod normalnya antara 0,1-1kg baja/ton mineral untuk penggilingan
basah, sedangkan penggilingan kering lebih kecil 10-20%. Rod mill
biasanya dioperasikan pada sirkuit terbuka, karena biasanya umpan
memiliki ukuran yang berbeda, maka dilengkapi dengan penghancur awal
yang menghancurkan material berukuran besar sehingga dihasikan material
dengan ukuran relatif kecil.
2. Autogenous tumbling mill
Elemen penghancurannya adalah material yang akan dihancurkan itu sendiri.
Reduksi ukuran dari 25 cm - 0,1mm pada satu tahap. Autogenous mill
dioperasikan pada 80-85% kecepatan kritis yaitu kecepatan saat material
100% sebab gaya detum yang lebih rendah dan densitas material yang lebih
kecil.
3. Stirred ball and bead mill
Stirred mill menggunakan media 6mm (0.25 in) atau lebih kecil. Selain untuk
penghancur kering, media mill juga dapat digunakan untuk penghancur
basah. Pada strirred mill, a central paddle atau disced armature stir merupakan
media yang mempunyai kecepatan dari 100-1500 r/min.
Untuk stirred mill media basah biasanya menggunakan ukuran diameter antara
0.5-10 mm. umpan masuk dalam bentuk slurry. Operasinya dapat berupa
batch maupun kontinyu dengan menggunakan aliran pompa baik sekali jalan
maupun disirkulasi. Untuk strred tipe ini menggunakan kecepatan antara 4-20
m/s. Range ini digunakan dari dispersi pigmen dan filler untuk cat, keramik
dan ultrafine material seperti kaolin.
Pada stirred mill yang bekerja secara kontinyu dapat diumpankan oleh screw
feeder dari beberapa material secara simultan, maka komposisi hancurannya
akan seragam tanpa adanya masalah transporting imperfectly blendad atau
aglomerated mixtures.
Seri dari mill dapat digunakan untuk pengurangan ukuran media dan
peningkatan kecepatan putar sehingga didapatkan ukuran parkitel yang sesuai.
Material-material yang diproses pada media stirred mill ditunjukkan dalam tabel
dibawah ini.
4. Vibratory mill
Bentuk vibratory mill yang paling banyak digunakan di industri adalah tipe
dengan 2 tabung horizontal yang disebut horizontal tube mill. Sedangkan
pada vertical vibratory mill mempunyai tubuh penggilingan didalamnya dan
berbentuk cincin dan menggunakan frekuensi getaran horisontal sebesar 20
Hz.
Aplikasi vibratory mill adalah untuk penggilingan media keras dan kering dan
menghasilkan partikel yang berukuran 1 m. Contoh dari partikel- partikel
tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.