Oleh:
NAMA : ASRI DWI CAHYA LARISI
NO. STB : A 241 11 022
KELOMPOK : VI
A. Fungsi alat yang digunakan pada percobaas speed of light yaitu sebagai
berikut :
1. Laser Helium Neon ( He-Ne), berfungsi sebagai sumber cahaya.
2. Lensa Cembug 48 mm, berfungsi untuk memfokuskan sumber cahaya
yang kita berikan.
3. Lensa Cembung 127 mm, berfungsi untuk memfokuskan sumber cahaya
yang kita berikan.
4. Perangkat Cerimin Putar Berkecepatan Tinggi berfungsi untuk menghitung
besarnya kecepatan yang dilakukan dalam percobaan.
5. Cermin Tetap (movable mirror) berfungsi untuk menetapkan cahaya yang
berasal dari sumber cahaya yaitu laser Helium Neon (He-Ne).
6. Microskop Pengukur dipasang pada panggung mikrometer berfungsi
untuk mengukur perpindahan
2. Pada tahun 1638, Galileo Galilei berusaha untuk mengukur laju cahaya
dari waktu tunda antara sebuah cahaya lentera dengan persepsi dari jarak
cukup jauh.
3. Pada tahun 1667, percobaan Galileo Galilei diteliti oleh Accademia del
Cimento of Florence, dengan rentang 1 mil, tetapi tidak terdapat waktu
tunda yang dapat diamati. Berdasarkan perhitungan modern, waktu tunda
pada percobaan itu seharusnya adalah 11 mikrodetik. Dan Galileo Galilei
mengatakan bahwa pengamatan itu tidak menunjukkan bahwa cahaya
mempunyai kecepatan yang tidak terhingga, tetapi hanya menunjukkan
bahwa cahaya mempunyai laju yang sangat tinggi.
4. Pada tahun 1676, sebuah percobaan awal untuk mengukur laju cahaya
dilakukan oleh Ole Christensen Rmer, seorang ahli fisika Denmark dan
anggota grup astronomi dari French Royal Academy of Sciences. Dengan
menggunakan teleskop, Ole Christensen Rmer mengamati gerakan planet
Jupiter dan salah satu bulan satelitnya, bernama Io. Dengan menghitung
pergeseran periode orbit Io, Rmer memperkirakan jarak tempuh cahaya
pada diameter orbit bumi sekitar 22 menit. Jika pada saat itu Rmer
mengetahui angka diameter orbit bumi, perhitungan laju cahaya yang
dibuatnya akan mendapatkan angka 227106 meter/detik. Dengan data
Rmer ini, Christiaan Huygens mendapatkan estimasi kecepatan cahaya
pada sekitar 220106 meter/detik.
Penemuan awal penemuan grup ini diumumkan oleh Giovanni Domenico
Cassini pada tahun 1675, periode Io, bulan satelit planet Jupiter dengan
orbit terpendek, nampak lebih pendek pada saat Bumi bergerak mendekati
Jupiter daripada pada saat menjauhinya. Rmer mengatakan hal ini terjadi
karena cahaya bergerak pada kecepatan yang konstan.
5. Pada bulan September 1676, berdasarkan asumsi
ini,
Rmer
laju
cahaya.
299.7923 kilometer/detik.
12. Pada tahun 1950, Essen
Angka
mengulangi
yang
didapat
pengukuran
adalah
tersebut
dan
Institute for Science. Tim yang kedua dipimpin oleh Dr. Ronald L. Walsworth,
dan, Dr. Mikhail D. Lukin dari the Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics.
Notasi laju cahaya (c) mempunyai makna "konstan" atau tetap
yang
digunakan sebagai notasi laju cahaya dalam ruang hampa udara, namun terdapat
juga penggunaan notasi c untuk laju cahaya dalam medium material sedangkan c0
untuk kecepatan cahaya dalam ruang hampa udara. Notasi subskrip ini
dimaklumkan karena dalam literatur SI sebagai bentuk standar notasi pada suatu
konstanta, ada juga berbentuk seperti: konstanta magnetik 0, konstanta elektrik
e0, impedansi ruang kamar Z0.
Menurut Albert Einstein dalam teori relativitas, c adalah konstanta penting
yang menghubungkan ruang dan waktu dalam satu kesatuan struktur dimensi
ruang waktu. Di dalamnya, c mendefinisikan konversi antara materi dan energi
E=mc2, dan batas tercepat waktu tempuh materi dan energi tersebut. c juga
merupakan kecepatan tempuh semua radiasi elektromagnetik dalam ruang
kamardan diduga juga merupakan kecepatan gelombang gravitasi. Dalam teori ini,
sering digunakan satuan natural units di mana c=1, sehingga notasi c tidak lagi
digunakan.
dengan
kemudian menempatkan cermin putar pada roda bergerigi akan tetapi prinsip yang
diterapkan hampir sama. Hasil pengukuran terbaiknya adalah 2.99774 x 108 m/s.
Prinsip dasarnya sama seperti yang dilakukan Foucoult. Dengan mengukur jarak
titik focus S dan L2, jarak antara L2 dan jarak cermin putar, jarak antara cermin
putar dan cermin tetap, kedudukan dari titik focus S ( dalam mikroskop ). Serta
kecepatan anguler dari cermin putar, kita dapat menentukkan kecepatan cahaya.
Diagram pengaturan
Dengan semua peralatan yang dipasang dengan benar dan cermin putar dalam
keadaan diam, lintasan optik adalah sebagai berikut. Berkas cahaya paralel dari
laser difokuskan ke bayangan titik s oleh lensa L 1. Lensa L2 diposisikan sehingga
bayangan titik pada s dipantulkan dari cermin putar MR, dan difokuskan ke cermin
tetap, MF. MF memantulkan kembali cahaya ke sepanjang lintasan yang sama
untuk difokuskan kembali di titik s. Agar bayangan titik dapat terlihat melalui
mikroskop, pemecah berkas ditempatkan di lintasan optik, sehingga bayangan
cahaya yang dipantulkan kembali juga terbentuk pada titik s. Sekarang, misalnya
MF berputar sedikit sehingga sinar pantul mengenai MF pada titik yang berbeda.
Karena bentuk bulat MF, berkas sinar akan masih dipantulkan kembali ke arah
MR. Bayangan yang kembali ke sumber titik masih dapat dibentuk pada poin s
dan s.