Anda di halaman 1dari 8

TUGAS AWAL

PERCOBAAN 1
MODULUS YOUNG
D
I
S
U
S
U
N
OLEH:

NI WAYAN APRIANI PURWANINGSIH


A 241 11 042
KELAS A

PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2012
MODULUS YOUNG
Jika seseorang menarik sebuah pegas untuk melatih otot, maka pegas akan berubah bentuk, yaitu akan
semakin panjang. Tetapi, bila pegas dilepaskan, maka pegas akan kembali kebentuk semula. Atau contoh lain
yaitu pada ketapel yang terbuat dari karet. Pegas dan karet dalam hal ini merupakan benda dengan sifat elastic.
Sifat elastic atau elastisitas adalah kemampuan suatu benda untuk kembali ke bentuk semula setelah gaya luar
yang diberikan kepada benda itu dihilangkan.

Modulus Young dapat diartikan secara sederhana, yaitu adalah hubungan besaran tegangan tarik dan
regangan tarik. Lebih jelasnya adalah perbandingan antara tegangan tarik dan regangan tarik. Modulus Young
sangat penting dalam ilmu fisika karena setelah mempelajarinya, kita bisa menggunakannya untuk menentukan
nilai

kelastisan

dari

sebuah

benda.

Sedangkan benda yang tidak elastic adalah benda yang tidak kembali kebentuk semula saat gaya luar
yang diberikan kepada benda tersebut dilepaskan. Misalnya pada tanah liat. Pada saat diberi gaya, tanah liat akan
berubah bentuk. Namun setelah gaya tersebut dilepaskan, tanah liat tidak dapat kembali kebentuknya semula.
Berikut ini beberapa materi terkait Modulus Elastisitas atau Modulus Young.
1. Tegangan
Tegangan didefinisikan sebagai hasil bagi antara gaya tarik F yang dialami kawat dengan luas
penampangnya (A) atau bisa juga disebut gaya persatuan luas.
2. Regangan
Regangan didefinisikan sebagai hasil bagi antara pertambahan panjang dengan panjang awal pegas.
3. Modulus Elastisitas
Kebanyakan benda adalah elastis sampai ke suatu gaya besarnya tertentu. Hal ini dinamakan batas elastis.
Jika gaya yang diberikan pada benda lebih kecil dari batas elastisnya, maka benda tersebut akan kembale ke
bentuk semulanya jika gaya tersebut dihilangkan. Tetapi jika gaya yang diberikan melampaui batas elastis, benda
tak akan kembali ke bentuk semula, melainkan secara permanen berubah bentuk.

4.

Hokum Hooke
Percobaan yang kita lakukan pada dasarnya adalah untuk mengetahui hubungan kuantitatif antara gaya
yang dikerjakan pada pegas dengan pertambahan panjangnya. Setiap panjang pegas ketika diberi gaya tarik
dengan panjang awalnya disebut pertambahan panjang. Jika dibuat grafik gaya terhadap perubahan panjang,
maka akan didapat grafik berbentuk garis linear.
Hukum Hooke berbunyi : Jika gaya tarik tidak melampaui batas elastis pegas, maka pertambahan panjangnya
akan sebanding dengan gaya tariknya. Pernyataan ini dikemukakan oleh Robert Hooke, seorang arsitek yang
ditugaskan membangun kembali gedung-gedung di London yang mengalami kebakaran pada tahun 1666.

5.

Elastisitas Zat Padat


Molekul-molekul zat padat tersusun rapat sehingga ikatan diantara mereka relative kuat. Inilah mengapa
sebabnya mengapa zat padat biasanya sukar dipecah-pecah dengan tangan. Sebagai contoh, untuk membelah
kayu dibutuhkan alat lain dengan gaya yang lebih besar. Setiap usaha untuk memisahkan molekul-molekul zat
padat, misalnya tarikan atau tekanan, akan selalu dilawan oleh gaya tarik menarik antar molekul zat padat itu
sendiri.

Benda disebut elastis sempurna jika benda akan kembali seperti semula jika gaya yang diberikan
dihilangkan. Sebaliknya, benda yang tidak memiliki sifat elastik, tidak akan kembali ke bentuk semula.
Perbedaan antara sifat elastik dan non elastik berada pada tingkatan besar-kecilnya elastisitas yang terjadi.
Perubahan benda akibat ditarik, tidak hanya bergantung pada jenis bahan benda tersebut, namun juga
bergantung pada perlakuan yang diberikan kepada benda tersebut.
Nilai Modulus Young hanya bergantung pada jenis benda, tidak tergantung pada ukuran atau bentuk
benda. Adapun Modulus Young benda yang bisa digunakan adalah sebagai berikut:
Modulus Young ( E )

No

Jenis Benda

Aluminium

(N/m2)
7,0 x 1010

Baja

20 x 1010

Besi

21 x 1010

Beton

2,3 x 1010

Nikel

21 x 1010

Tembaga

11 x 1010

Besi tuang

10 x 1010

Kuningan

10 x 1010

Granit

4,5 x 1010

6.Tegangan tarik,Tegangan tekan,Tegangan geser


Ada tiga jenis tegangan yang dikenal, yaitu tegangan tarik, tegangan tekan dan tegangan geser. Pada
tegangan tekan, kedua ujung benda akan mendapatkan gaya yang sama besar dan berlawanan arah. Tapi, walau
pemberian gaya dilakukan di ujung-ujung benda, seluruh benda akan mengalami peregangan karena tegangan
yang diberikan tersebut.
Berbeda halnya dengan tegangan tarik, tegangan tekan berlawanan langsung dengan tegangan tarik. Materi yang
diberi gaya bukannya ditarik, melainkan ditekan sehingga gaya-gaya akan bekerja di dalam benda, contohnya
sepeti tiang-tiang pada kuil Yunani.
Tegangan yang ketiga adalah tegangan geser. Benda yang mengalami tegangan geser memiliki gaya-gaya
yang sama dan berlawanan arah yang diberikan melintasi sisi-sisi yuang berlawanan. Misalkan sebuah buku atau
batu-bata terpasang kuat dipermukaan. Meja memberikan gaya yang sama dan berlawanan arah sepanjang
permukaan bawah.

U m u m n y a s e m u a b e n d a y a n g a d a d i a l a m s e m e s t a d a p a t m e n g a l a m i perubahan
bentuk apabila kepadanya diberikan suatu gaya. Baja yang paling kerass e k a l i p u n a k a n b e r u b a h
b e n t u k n y a j i k a d i p e n g a r u h i o l e h g a y a y a n g c u k u p besar ,Mungkin saja setelah gaya
dihilangkan, bentuk benda akan kembali ke bentuk semula namun ada ada juga yang bersifat
permanen, artinya tetap pada bentuk yang baru.
Pada beberapa bahasan mengenai gaya, benda yang mengalami perubahan bentuknya dapat dilihat
secara langsung, misalnya sebuah karet yang d i t a r i k , a d a j u g a b a h a n y a n g p e r u b a h a n
b e n t u k n y a t i d a k d a p a t d i l i h a t s e c a r a langsung, misalnya bila anda menarik kawat beton.
Perubahan panjang kawattidak dapat dilihat tetapi jika dipasang suatu alat ukur yang sangat peka
terhadap p e r u b a h a n p a n j a n g k w a t b e t o n a k a n d a p a t d i a m a t i .
K e l a k u a n s u a t u b a r a n g terhadap pembebanan atau penarikan merupakan salah satu sifat
mekanik yangd i m i l i k i b a h a n t e r s e b u t , B i l a g a y a y a n g d i t e r a p k a n t e r h a d a p s u a t u
b a h a n dihilangkan ,bahan tersebut dapat kembali ke bentuk semula contohnya adalah pegas dan
karet. Adapula bahan yang mengalami perubahan bentuk prmanen bilad i t e r a p k a n g a y a p a d a b a h a n
t e r s e b u t , c o n t o h n y a t a n a h l i a t d a n l i l i n . U n t u k membedakan karakteristik kedua jenis bahan
ini, maka didefinisikan suatu sifat bahan yang disebut
elastisitas.
Modulus Elastisitas Vs Suhu
Modulus elastisitas berkurang dengan meningkatnya suhu, sebagaimana ditunjukkan dalam
gambar dibawah ini untuk empat jenis logam yang sering ditemui.

Diskontinuitas pada kurva untuk besi pada diatas terjadi akibat perubahan dari bcc ke fcc pada suhu
912C (1673F). Tidaklah mengherankan, polimorf fcc yang tumpukannya lebih padat membutuhkan
tegangan yang lebih besar untuk menghasilkan suatu regangan tertentu; artinya modulus elastisitas akan lebih
besar untuk fcc. Perhatikan juga diatas bahwa logam-logam dengan suhu leleh-tinggi mempunyai modulus
elastisitas yang lebih besar.
Kemudian dalam modulus young juga terdapat grafik deformasi seperti di bawah ini:

Modulus yang berlaku dalam deformasi hanya modulus Young (atau bisa disebut dengan modulus elastisitas),
modulus geser, dan modulus bulk. Semua modulus tersebut berperan dalam berbagai jenis deformasi yang terjadi
terhadap suatu benda. Modulus lainnya (meski tidak selalu disebut sebagai modulus) yang berperan dalam
deformasi benda yaitu Poisson Ratio, Lame's Parameter, dan modulus P-wave.
Yang umum digambarkan dalam deformasi diantaranya:

Modulus young, yaitu deskripsi matematis dari kecenderungan suatu benda untuk berdeformasi secara
elastis ketika suatu gaya dikenakan terhadap benda tersebut. Modulus elastisitas adalah rasio dari
tegangan dan regangan, atau jika digambarkan dalam kurva tegangan-regangan, maka modulus elastisitas
adalah kemiringannya.

Modulus geser (atau modulus rigiditas), yaitu rasio dari tegangan geser dan regangan geser.
Pemahamannya sama dengan modulus Young, hanya saja perbedaannya ada pada arah gaya dan tegangan
yang terjadi. Pada tegangan geser, gaya diaplikasikan secara tangensial, sedangkan pada tegangan biasa,
gaya diaplikasikan secara tegak lurus. Sehingga arah regangannya pun berbeda. Mungkin akan cukup sulit
untuk memahaminya, tapi memang begitulah.

Poisson Ratio, yaitu rasio kontraksi terhadap ekstensi atau rasio dari tegangan yang terjadi tegak lurus
dengan beban terhadap tegangan aksial.

Modulus elastisitas adalah ukuran kekakuan suatu bahan. Jadi semakin tinggi nilainya semakin sedikit
perubahan bentuk pada suatu benda apabila diberi gaya.

TABEL MODULUS ELASTIS

DAFTAR PUSTAKA

Paramartha,Alit.2010.Penuntun Fisika Dasar II.laboratorium Fisika Dasar:Jimbaran-Bali


Giancoly, Douglas. 2001. Fisika. Erlangga:Jakarta.
Kanginan, Martheen. 2004. Fisika SMA 2A. Erlangga:Jakarta.
Syarifudin.2007.Intisari Fisika untuk SMA.Scientific Press:Jakarta

Anda mungkin juga menyukai