Anda di halaman 1dari 13

TUGAS PELAYANAN INFORMASI OBAT

CARA PENGGUNAAN INSULIN

Dosen Pengampu
Dra. Kisrini, M.Si., Apt

Disusun Oleh
Kelas C - KELOMPOK I
RINI PRAMUATI

1620323518

RISKHA MEILIDHA

1620323519

RIZA ROSYITA YUSTINIANUS

1620323520

ROCHANA DEWI

1620323521

ROSALIA SABU OLA

1620323522

ROSITA RAHMAH

1620323523

SARAH FARADILLA ACHMAD

1620323524

SECILIA UGE, MASF

1620323525

PROGRAM PROFESI APOTEKER ANGKATAN XXXII


UNIVERSITAS SETIA BUDI
SURAKARTA
2016

BAB I
PENDAHULUAN
Menurut American Diabetes Association (ADA) 2010, Diabetes Melitus (DM)
merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi
karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya. Insulin adalah hormon yang
diproduksi oleh sel beta di pankreas di dalam tubuh, yaitu sebuah kelenjar yang letaknya di
belakang lambung. Fungsi kelenjar ini mengatur metabolisme glukosa menjadi energi. Selain itu
juga mengubah kelebihan glukosa menjadi glikogen yang disimpan di hati dan otot.
Penatalaksanaan dan pengelolaan DM dititik beratkan pada 4 pilar penatalaksanaan DM,
yaitu edukasi, terapi gizi medis, latihan jasmani dan intervensi farmakologis terdiri dari obat oral
dan suntikkan (terapi insulin). Pemberian insulin kepada penderita diabetes hanya bisa dilakukan
dengan cara suntikan, karena pemberian insulin secara oral akan rusak oleh asam lambung.
Setelah disuntikkan, insulin akan diserap kedalam aliran darah dan dibawa ke seluruh tubuh.
Insulin akan bekerja menormalkan kadar gula darah (blood glucose) dan merubah glukosa
menjadi energi.
Terapi insulin merupakan satu keharusan bagi penderita DM Tipe 1. Pada DM Tipe I, selsel Langerhans kelenjar pankreas penderita rusak, sehingga tidak lagi dapat memproduksi
insulin. Sebagai penggantinya, maka penderita DM Tipe I harus mendapat insulin eksogen untuk
membantu agar metabolisme karbohidrat di dalam tubuhnya dapat berjalan normal. Walaupun
sebagian besar penderita DM Tipe 2 tidak memerlukan terapi insulin, namun hampir 30%
ternyata memerlukan terapi insulin disamping terapi hipoglikemik oral.
Mekanisme kerja insulin mempunyai peran penting dalam pengendalian metabolisme.
Insulin yang disekresikan oleh sel-sel pankreas akan langsung diinfusikan ke dalam hati
melalui vena porta, yang kemudian akan didistribusikan ke seluruh tubuh melalui peredaran
darah. Efek kerja insulin adalah membantu transpor glukosa dari darah ke dalam sel. Kekurangan
insulin menyebabkan glukosa darah tidak dapat atau terhambat masuk ke dalam sel. Akibatnya,
glukosa darah akan meningkat, dan sebaliknya sel-sel tubuh kekurangan bahan sumber energi
sehingga tidak dapat memproduksi energi sebagaimana seharusnya.
Insulin berfungsi membantu transport glukosa masuk ke dalam sel, selain itu insulin
mempunyai pengaruh terhadap metabolisme, baik metabolisme karbohidrat dan lipid, maupun

metabolisme protein dan mineral. Insulin akan meningkatkan lipogenesis, menekan lipolisis,
serta meningkatkan transport asam amino masuk ke dalam sel. Insulin juga mempunyai peran
dalam modulasi transkripsi, sintesis DNA dan replikasi sel. Itu sebabnya, gangguan fungsi
insulin dapat menyebabkan pengaruh negatif dan komplikasi yang sangat luas pada berbagai
organ dan jaringan tubuh.
Keuntungan yang mendasar dari penggunaan insulin dibandingkan obat antidiabetik oral
adalah insulin terdapat di dalam tubuh secara alamiah dan pengobatan dengan insulin dapat
diberikan sesuai dengan pola sekresi insulin endogen. Kendala utama dalam penggunaan insulin
adalah pemakaiannya dengan cara menyuntik dan harganya yang relatif mahal. Jenis insulin
tersedia berbagai macam, yaitu human insulin sampai insulin analog. Insulin analog merupakan
jenis yang baik karena memiliki profil sekresi yang sangat mendekati pola sekresi insulin normal
atau fisiologis. Melalui pemahaman farmakokinetika berbagai jenis insulin menjadi landasan
dalam penggunaan insulin sehingga pemakaiannya dapat disesuaikan dengan kebutuhan tubuh.
Manfaat penggunaan insulin dibandingkan obat antidiabetika oral dalam pengobatan
diabetes melitus adalah insulin terdapat didalam tubuh secara alamiah, insulin dapat diberikan
sesuai dengan pola sekresi insulin endogen, mencegah kerusakan endotel, menekan proses
inflamasi, mengurangi kejadian apoptosis, memperbaiki profil lipid.

BAB II
PEMBAHASAN
Lokasi penyuntikan insulin
Sediaan insulin saat ini tersedia dalam bentuk obat suntik yang umumnya dikemas dalam
bentuk vial. Kecuali dinyatakan lain, penyuntikan dilakukan subkutan (di bawah kulit). Lokasi
penyuntikan yang disarankan ditunjukan pada gambar 1.

Gambar 1. Lokasi penyuntikan insulin yang disarankan

Penyerapan insulin dipengaruhi oleh beberapa hal. Penyerapan paling cepat terjadi di
daerah abdomen, diikuti oleh daerah lengan, paha bagian atas dan bokong. Bila disuntikkan
secara intramuskular dalam, maka penyerapan akan terjadi lebih cepat, dan masa kerjanya
menjadi lebih singkat. Kegiatan fisik yang dilakukan segera setelah penyuntikan akan
mempercepat waktu mula kerja (onset) dan juga mempersingkat masa kerja.
Lokasi yang dapat dijadikan tempat penyuntikan dapat dipilih berdasarkan tinggi
rendahnya kadar glukosa. Bila kadar glukosa darah tinggi, sebaiknya disuntikkan di daerah perut
di mana penyerapan akan lebih cepat. Secara urutan, area proses penyerapan paling cepat adalah
dari perut, lengan atas dan paha. Insulin akan lebih cepat diserap apabila daerah suntikkan
digerak-gerakkan. Penyuntikkan insulin pada satu daerah yang sama dapat mengurangi variasi
penyerapan. Penyuntikkan insulin selalu di daerah yang sama dapat merangsang terjadinya
perlemakan dan menyebabkan gangguan penyerapan insulin. Daerah suntikkan sebaiknya
berjarak 1inci (+ 2,5 cm) dari daerah sebelumnya. Lakukanlah rotasi di dalam satu daerah
selama satu minggu, lalu baru pindah ke daerah yang lain.

Cara pemberian insulin


Cara pemberian insulin yang umum dilakukan adalah dengan semprit dan jarum, pen
insulin, pompa insulin (CSII). Sampai saat ini, penggunaan CSII di Indonesi masih sangat
terbatas. Semprit dan jarum, pemakaian semprit dan jarum cukup fleksibel serta memungkinkan
untuk mengatur dosis dan membuat berbagai formula campuran insulin untuk mengurangi
jumlah injeksi per hari. Keterbatasannya adalah memerlukan penglihatan yang baik dan
keterampilan yang cukup untuk menarim dosis insulin yang tepat. Pen insulin, pen insulin kini
lebih populer dibandingkan semprit dan jarum. Cara penggunaannya lebih mudah dan nyaman,
serta dapat dibawa kemana-mana. Kelemahannya adalah tidak dapat mencampur dua jenis
insulin menjadi berbagai kombinasi, kecuali yang sudag tersedia dalam sediaan tetap (Premixed
insulin).
Langkah cara penggunaan insulin subkutan menggunakan Pen insulin.
Langkah 1
Persiapkan insulin pen, lepaskan penutup insulin pen

Langkah 2
Hilangkan kertas pembungkus dan tutup jarum

A.
B.
C.
D.

Tarik kertas pembungkus pada jarum pen


Putar jarum insulin ke insulin pen
Lepaskan penutup jarum luar
Lepaskan penutup luar jarum agar jarum tampak
(Buang penutup jarum ke tempat sampah.

Langkah 3
Pastikan pen siap digunakan
A. Hilangkan

di

dalam pen melalui jarum. Hal

mengatur

ketepatan pen dan jarum

dalam mengatur dosis

insulin. Putar tombol pemilih

dosis pada ujung pen

untuk

(pengaturan

dengan

ini

udara

untuk

dosis

tombol).
B. Tahan pena
Tekan

dengan

tombol

mengamati

atau
cara

unit

memutar

jarum mengarah ke atas.

dosis

dengan

keluarnya

benar

sampil

insulin. Ulangi jika perlu,

sampai insulin terlihat di ujung jarum. Tombol pemutar harus kembali ke nol setelah
insulin terlihat di dalam pen.
Langkah 4
Aktifkan tombol dosis insulin (bisa diputar-putar sesuai
keinginan)

Langkah 5
Pastikan posisi nyaman saat menyuntikkan insulin pen. Hindari menyuntik disekitar pusar.

Langkah 6

Suntikkan insulin
A. Genggam pen dengan 4 jari,
latekkan ibu jari pada tombol
dosis
B. Cubit bagian kulit yang akan
disuntik
C. Segera suntikkan jarum pada sudut 90 derajat. Lepaskan cubitan.
D. Gunakan ibu jari untuk menekan ke bawah pada tombol dosis sampai berhenti (klep dosis
akan kembali pada nol). Biarkan jarum ditempat selama 5-10 detik untuk membantu
mencegah insulin keluar dari tempat injeksi
E. Tarik jarum dari kulit. Kadang-kadang terlihat memar atau tetesan darah, tetapi itu tidak
berbahaya. Bisa diusap dengan tissue atau kapas., tetapi jangan di pijat pada daerah bekas
suntikan.
Langkah 7
Lepaskan tutup luar jarum dan putar untuk melepaskan
jarum dari pen. Tempatkan jarum yang telah digunakan
pada wadah yang aman (kaleng kosong). Buang ke tempat
sampah jangan dibuang ketempat pendaurulang sampah.

Penggolongan sediaan insulin


Untuk terapi, ada berbagai jenis sediaan insulin yang tersedia, yang terutama berbeda
dalam hal mula kerja (onset) dan masa kerjanya (duration). Sediaan insulin untuk terapi dapat
digolongkan menjadi 5 kelompok yaitu dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Profil sediaan insulin yang beredar di Amerika dan di Indonesia berdasarkan aksi kerjanya.

Tabel 2. Penggolongan sediaan insulin berdasarkan mula dan


masa kerjanya.

Sasaran terapi insulin adalah membuat insulin eksogen yang diberikan sedemikian rupa
sehingga menyerupai pola sekresi insulin endogen atau fisiologis. Sekresi insulin dapat dibagi
menjadi sekresi insulin basal (saat puasa atau sebelum makan) dan insulin prandial (setelah
makan). Insulin basal adalah jumlah insulin eksogen per unit waktu yang diperlukan untuk

mencegah hiperglikemia puasa akibat glukoneogenesis serta mencegah ketogenesis yang tidak
terdeteksi. Insulin prandial adalah jumlah insulin yang dibutuhkan untuk mengkonversi bahan
makanan ke dalam bentuk energi cadangan sehingga tidak terjadi hiperglikemia postprandial.
Untuk memenuhi kebutuhan insulin basal (saat puasa atau sebelum makan) dapat digunakan
insulin kerja menengah (intermediate-acting insulin) atau insulin kerja panjang (long-acting
insulin). Untuk memenuhi kebutuhan insulin prandial (sesudah makan) dapat digunakan insulin
kerja cepat (insulin reguler/short-acting insulin) atau insulin kerja sangat cepat (rapid atauultrarapid acting insulin). Insulin kerja campuran, yaitu antara insulin kerja cepat atau sangat cepat
dengan insulin kerja menengah disebut sebagai Premixed insulin.
Umumnya, pada tahap awal diberikan sediaan insulin dengan kerja sedang, kemudian
ditambahkan insulin dengan kerja singkat untuk mengatasi hiperglikemia setelah makan. Insulin
kerja singkat diberikan sebelum makan, sedangkan Insulin kerja sedang umumnya diberikan satu
atau dua kali sehari dalam bentuk suntikan subkutan. Namun, karena tidak mudah bagi penderita
untuk mencampurnya sendiri, maka tersedia sediaan campuran tetap dari kedua jenis insulin
regular (R) dan insulin kerja sedang (NPH).
Kriteri pasien yang dapat menggunakan terapi insulin
Terapi insulin pada pasien diabetes melitus tipe 2 dapat dimulai jika :
1. Semua penderita DM Tipe 1 memerlukan insulin eksogen karena produksi insulin
endogen oleh sel-sel kelenjar pankreas tidak ada atau hampir tidak ada
2. Penderita DM Tipe 2 tertentu kemungkinan juga membutuhkan terapi insulin apabila
terapi lain yang diberikan tidak dapat mengendalikan kadar glukosa darah
3. Keadaan stres berat, seperti pada infeksi berat, tindakan pembedahan, infark miokard
akut atau stroke
4. DM Gestasional dan penderita DM yang hamil membutuhkan terapi insulin, apabila diet
saja tidak dapat mengendalikan kadar glukosa darah.
5. Ketoasidosis diabetik
6. Insulin seringkali diperlukan pada pengobatan sindroma hiperglikemia hiperosmolar nonketotik.
7. Penderita DM yang mendapat nutrisi parenteral atau yang memerlukan suplemen tinggi
kalori untuk memenuhi kebutuhan energi yang meningkat, secara bertahap memerlukan
insulin eksogen untuk mempertahankan kadar glukosa darah mendekati normal selama
periode resistensi insulin atau ketika terjadi peningkatan kebutuhan insulin.

8. Gangguan fungsi ginjal atau hati yang berat


9. Kontra indikasi atau alergi terhadap OHO
.

DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI. 2005. Pharmaceutical Care Untuk Penyakit Diabetes Mellitus.
Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik. Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian
dan Alat Kesehatan.
Koda-Kimble and Youngs. Applied Therapeutics: The Clinical Use of Drugs, Tenth Ed.,
Lippincott Williams & Walkins, 2013.

Anda mungkin juga menyukai