lorong sepanjang 10 meter yang dindingnya terpajang penghargaanpenghargaan, mulai dari penghargaan kejuaraan akademik dan non
akademik, dari antar daerah, provensi, nasional, bahkan manca Negara.
Sedangkan diujung lorong ini tampak kolam berdiameter 7 meter dengan
air mancur yang ditengahnya berdiri sebuah tugu lambang sekolah ini
menyambut setiap orang yang datang kesekolah ini.
Suasana sekolah pagi itu riuh piuk dengan pemuda pemudi yang tak
berseragam. Bukan hanya penduduk sekolah yang tak berseragam, tapi
juga dipenuhi dengan kalangan umum yang sangat tertarik dengan segala
pernak pernik yang di tawarkan. Mulai dari stan untuk wanita seperti
aksesoris, baju, sepatu, tas, dan cendera mata lainnya. Stan makananpun
tak kalah sesaknya dengan pengunjung. Segala bentuk promosi
dikerahkan untuk menarik perhatian orang yang datang. Ada yang
memakai kostume daerah, agama, profesi, boneka atau tokoh tokoh
kartun lengkap dengan makeup dan aksesorisnya. Ada juga yang
berusaha menarik perhatian dengan menampilkan dance, nyanyi,
pantomin, atau drama musikal.
Acara amal ini adalah acara yang dilakukan oleh seluruh angkatan
akhir dalam mengisi kenangan indah SMA. Hasil dari acara ini nantinya
akan disumbangkan ke dinas sosial dan pihak-pihak yang pantas
menerimanya. Ini sungguh acara tahunan yang sangat besar dan
ditunggu tunggu dari acara acara tahunan lainnya, seperti promenight
misalnya. Kelas siapa yang akan menggalan dana paling bayak nantinya,
maka kelas itu akan dinobatkan sebagai pemenang yang akan
diumumkan langsung dihadapan seluruh siswa. Selain itu, sisi-sisi sekolah
akan terpajang nama dan foto kelas pemenang. Oleh karena itu, tak
jarang antar kelas terlibat adu mulut sampai adu otot hanya demi
menunjukkan kelebihan kelas masing-masing.
Agi tampak terkesan dengan segala suasana yang baru bagi dirinya
disekolah itu. Bak seorang putri yang keluar dari pintu istana, atau bak
seorang artis yang telah go international, Agi disambut hangat oleh para
siswa yang sedang berusaha menawarkan dagangannya. Agi tersenyum
kegirangan, hingga sesuatu mengusik perhatiannya.
ma,,, aku kesana ya. mama ngambil seragamnya sendiri aja, kan
mama tahu ukuran Agi, okey ya, ma! Dan satu lagi, untuk donasi biar aku
saja ya ma. Nanti kita ketemu di depan gerbang sekolah, bay ma! Agi
yang belum mendengar sautan dari mamanya itu langsung berlari
menyusuri tangga menuju kolam air mancur.
Hampir 10 menit Agi memandang badut berkostum keropi itu tanpa
melakukan apapun. Suasana hiruk piuk sore itu seakan ia mode diam.
Orang dibalik kostum itu tak berkutik melihat Agi, meski raut wajahnya
tak tampak, tapi terlihat dari tubunya yang tersudut disisi kolam bahwa
dia benar benar ingin kabur dari hadapan cewek aneh yang ada di
hadapannya.
kostum
hanya
langsung ditarik keluar oleh Oji. Agi awalnya menolak, namun melihat
suasana kala itu yang sepertinya semakin memojokkan dirinya membuat
Agi hanya menuruti tarikan Oji.
hey, kita harus tolongin dia, apa kamu ngak lihat, dia tenggelam.
Agi mencoba kembali untuk masuk kedalam kolam, sepertinya ia tak
sepenuhnya sanggup meninggalkannya, namun niatnya tercegat oleh Oji.
bukan tenggelam, tapi menenggelamkan diri. Kamu gak tahu
seberapa malunya dia sekarang?
maksudnya? Agi belum paham maksud dari orang yang ia tahu
adalah salah satu panitia stan.
ee gimana ya jelasinnya. Dia itu bukan cowok biasa. Maksud aku
bukan luar biasa seperti Peter Porker yang bisa menjadi spiderman. Aku
belum pernah dengar dari dia soal itu, maksud aku soal kalau ia merasa
ngak nyaman pada seoarang cewek, lebih tepatnya cewek alien yang
mengganggunya (keceplosan). ow,, sorry aku tidak bermaksud
mengatakaannya.
Oji tampak salah tingkah dan tak enak hati. Okey, ini kesalahanku
karena seharusnya yang bertugas menggunakan kostum itu adalah aku,
tapi karena aku tadi ada masalah jadi aku minta dia untuk gantikan aku.
dengan wajah tertutup sekalipun itu menjadi sebuah hal sangat
memalukan bagi dirinya, apalagi sampai kau membukanya, didepan
umum, ini sungguh sangat, sangat, sangat, memalukan. Okelah, memang
tidak ada yang salah dengan memakai kostum itu, hanya saja ya
gimana ya!
Penjelasan panjang lebar Oji mebuat Agi semakin bingung, namun
sebenarnya ia paham, sangatlah paham. Bingung karena ia hanya ingin
membantu, bukan karena dia sedang memakai kostume boneka
kesukaannya. Sekalipun itu orang biasa dan tak ia kenalpun, ia juga akan
membantu. Dan paham karena ia tahu kalau cowok itu adalah cowok
populer disekolah ini, bisa dibilang jika ia adalah artis sekolah. Dan karena
dirinyalah, orang itu kini menjadi bahan tawaan.
Agi kemudian angkat bicara, aku paham! Maksud aku, aku hanya
membantu. Hmmm.. yasudah, aku mohon kamu sampaikan permintaan
maafku padanya. Aku tidak bermaksud membuat dia... yaa... seperti
itulah.
Oji hanya mengangguk putus asa.
Agi kemudian mengambil kembali tasnya dan beranjak pergi. Kali ini
benar benar pergi. Tampak raut muka Agi yang tak tahu harus berekspresi
apa. Entah ia harus senang karena telah menolongnya atau sedih karena
sebenarnya kecewa ia tidak bisa merasakan senang. Suara geli tawa yang
memojokkan dirinya masih terdengar ditelinga, dan lama-lama berubah
menjadi bawang merah yang membuat perih mata.
maaf tadi ada ketidak nyamanan. Mau pesan apa ya? wika
menghampiri tamu yang tempatnya tadi ditiduri oleh Agi.
Ini pesanan kita, kalau bisa jangan lama lama ya. sambil
menyerahkan buku menu yang telah ditandai dengan klip.
lho.. aku kan belum milih pesananku! kata Oji saat ia tersadar jika
ia belum memilih menu yang akan ia pesan.
udah aku tandai disitu. Sudah mbag, itu saja pesanannya.
Kala itu Oji yang masih dalam keadaan bersalah hanya bisa menuruti
temannya itu. meskipun jarang sekali ia menurutinya, apalagi masalah
makanan. Karena seringkali menu kesukaan mereka berdua sangatlah
berbeda, alias ngak ada kesamaan dalam hal makanan. Oji melirik teman
yang berada didepannya yang sedang menahan senyum, fikirannya pun
sekejap mulai khawatir.
Tak butuh waktu lama makanan yang dipesanpun datang, namun
cukup membuat mereka berdua menguap berkali kali akibat kelelahan
setelah acara sekolah hari ini.
untung cewek tadi ngak sadar, kalau sadar aku akan gantung kamu
besok ditiang bendera, karena pasti bakal runyam. Kata Teman Oji itu
tiba-tiba sambil menyantap beberapa makanannya.
Oji tersadar dari lamunannya yang awalnya sedang teranganga
melihat pilihan menu yang ditujukan temannya itu untuk dirinya. Burger
organik, yang hanya berisi sayuran seperti selada, tomat, mentimun, dan
proteinnya berupa keju, membuat perut Oji kala itu langsung mual.
Ya.. benar-benar beruntung! respon Oji lemas kemudian.
ngomong-ngomong soal makanan, hmmm.. Seakan tak kuasa
melanjutkan omongannya, Oji hanya berseru menyantap makanannya.
*****