A.
a.
b.
c.
Jika tersedia nilai wajar dari setiap surat berharga, maka biaya lump
sum dapat dibagi berdasarkan nilai wajar relative.
Jika hanya tersedia nilai wajar untuk salah satu jenis surat berharga,
maka nilai wajar tersebut dibebankan ke surat berharga tersebut,
sedangkan kelebihannya dibebankan ke surat berharga lainnya.
2. Penilaian COMWIL vs Equity Methode
Metode COMWIL
Metode Equity
Pada Tanggal 2 Jan 02 Maxi Company membeli 48.000 saham (20% saham Mini Co) dgn harga $10 / saham
Marketable securities
Cash
480.000
480.000
480.000
480.000
40.000
Pada tanggal 31 Des 02, Saham Mini Co mempunyai nilai wajar $8 / saham atau $384.000.
Recognized Decline in value of MS
96.000
Allowance for Decline in value MS
Pada tanggal 28 Januari 03, Mini Co membagikan dividen $100.000. Maxi Co menerima $20.000.
Cash
20.000
Dividen Income
Cash
20.000
20.000
Investmen in Mini Co Stock
20.000
Share of Loss-Mini Co
10.000
Investmen in Mini Co Stock
10.000
B.
Aktiva Tetap
1. Perlakuan Akuntansi Pertukaran Aktiva Tetap
-
G
A
MC
FAR
BV
=
=
=
=
=
a.
b.
Pengembangan
Repalcement)
&
Penggantian
(Improvements
&
C. Bunga Pinjaman
1. Bunga Pinjaman Dan Penghasilan Bunga Deposito
Dapat terjadi bahwa dana yang ditempatkan dalam bentuk deposito
berjangka atau tabungan lainnya langsung atau tidak langsung berasal dari
pinjaman atau dana yang berasal dari pihak ketiga yang dibebani biaya
bunga. Apabila hal tersebut terjadi Wajib Pajak dapat memperkecil
Penghasilan Kena Pajak secara tidak wajar, karena bunga yang terutang
atau dibayar atas pinjaman tersebut dikurangkan sebagai biaya, sedangkan
bunga yang diterima atau diperoleh yang berasal dari penempatan dana
dalam bentuk deposito berjangka atau tabungan lainnya tidak ditambahkan
dalam penghitungan Penghasilan Kena Pajak karena telah dikenakan Pajak
Penghasilan yang bersifat final sebesar 20%.
Sehubungan dengan hal tersebut SE 46/PJ.4/1995 mengatur sbb :
a.
berjangka atau tabungan lainnya, maka bunga yang dibayar atau terutang
atas pinjaman tersebut seluruhnya tidak dapat dibebankan sebagai biaya.
b.
Apabila jumlah rata-rata pinjaman lebih besar dari jumlah ratarata dana yang ditempatkan dalam bentuk deposito atau tabungan
lainnya, maka bunga atas pinjaman yang boleh dibebankan sebagai biaya
adalah bunga yang dibayar atau terutang atas rata-rata pinjaman yang
melebihi jumlah rata-rata dana yang ditempatkan sebagai deposito
berjangka atau tabungan lainnya.
Menyimpang dari ketentuan tersebut, bunga yang dibayarkan atau terutang
atas pinjaman Wajib Pajak dari pihak ketiga dapat dibebankan sebagai biaya,
dalam hal :
a. dana pinjaman tersebut disimpan/ditempatkan dalam bentuk rekening
giro yang atas jasanya dikenakan Pajak Penghasilan yang bersifat final,
b. adanya keharusan bagi Wajib Pajak untuk menempatkan dana dalam
jumlah tertentu pada suatu bank dalam bentuk deposito berdasarkan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku, sepanjang jumlah deposito
dan tabungan tersebut semata-mata untuk memenuhi keharusan
tersebut: misalnya cadangan biaya reklamasi yang harus ditempatkan
dalam bentuk deposito atau tabungan di Bank Pemerintah,
c. dapat dibuktikan bahwa penempatan deposito atau tabungan tersebut
dananya berasal dari tambahan modal dan sisa laba setelah kena pajak.
20
01
20
02
20
03
20
04
20
05
Rp
150.000.000,0
0
Rp
Perkiraan sisa biaya penyelesaian
700.000.000,0
proyek
0
Rp
Akumulasi biaya sampai dengan akhir
400.000.000,0
tahun buku
0
Rp
Perkiraan sisa biaya penyelesaian
450.000.000,0
proyek.
0
Rp
Akumulasi biaya sampai dengan akhir
600.000.000,0
tahun buku
0
Rp
Perkiraan sisa biaya penyelesaian
250.000.000,0
proyek
0
Rp
Akumulasi biaya sampai dengan akhir
750.000.000,0
tahun buku
0
Rp
Perkiraan sisa biaya penyelesaian
100.000.000,0
proyek
0
Rp
Total biaya proyek
875.000.000,0
0
(total perkiraan semula Rp 850.000.000,00).
Akumulasi biaya sampai dengan akhir
tahun buku
Harga kontrak
Akumulasi biaya s.d. akhir
tahun 2001
Perkiraan sisa biaya
penyelesaian proyek
Rp
150.000.000,0
0
Rp
700.000.000,0
0
Rp
850.000.000,00
Rp
150.000.000,00
x Rp 150.000.000,00 =
Rp
26.470.588,2
3
Tahun 2002
Rp
1.000.000.000,0
0
Harga kontrak
Akumulasi biaya s.d. akhir
tahun 2002
Perkiraan sisa biaya
penyelesaian proyek
Rp
400.000.000,0
0
Rp
450.000.000,0
0
Rp
850.000.000,00
Rp
150.000.000,00
x Rp 150.000.000,00 =
Rp
70.588.235,2
9
Rp
26.470.588,2
3
Rp
44.117.647,0
6
Rp
1.000.000.000,0
0
Harga kontrak
Akumulasi biaya s.d. akhir
tahun 2003
Perkiraan sisa biaya
penyelesaian proyek
Rp
600.000.000,0
0
Rp
250.000.000,0
0
Rp
850.000.000,00
Rp
150.000.000,00
x Rp 150.000.000,00 =
Rp
105.882.352,9
4
Rp
70.588.235,2
9
Rp
35.294.117,6
5
Tahun 2004
Rp
1.000.000.000,0
0
Harga kontrak
Akumulasi biaya s.d. akhir
tahun 2004
Perkiraan sisa biaya
penyelesaian proyek
Rp
750.000.000,0
0
Rp
100.000.000,0
0
Rp
850.000.000,00
Rp
150.000.000,00
x Rp 150.000.000,00 =
Rp
132.352.941,1
7
Rp
105.882.352,9
4
Rp
26.470.588,23
Tahun 2005
Harga kontrak
Total biaya proyek
Laba bruto usaha proyek
Laba bruto usaha sampai dengan tahun 2004
Laba (rugi) usaha tahun 2005
Rp
1.000.000.000,
00
Rp
875.000.000,0
0
Rp
125.000.000,0
0
Rp
132.352.941,1
7
(Rp
7.352.941,17)
E.
Leasing
KMK 1169/KMK.01/1991
1. Sewa Guna Usaha Dengan Hak Opsi
Kegiatan sewa-guna-usaha digolongkan sebagai sewa-guna-usaha dengan
hak opsi apabila memenuhi semua kriteria berikut :
a. jumlah pembayaran sewa-guna-usaha selama masa sewa-guna-usaha
pertama ditambah dengan nilai sisa barang modal, harus dapat
menutup harga perolehan barang modal dan keuntungan lessor;
b. masa sewa-guna-usaha ditetapkan sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun
untuk barang modal Golongan I, 3 (tiga) tahun untuk barang modal
Golongan II dan III, dan 7 (tujuh) tahun untuk Golongan bangunan;
c. perjanjian sewa-guna-usaha memuat ketentuan mengenai opsi bagi
lessee.
Perlakuan Perpajakan Bagi Lessor
a. penghasilan lessor yang dikenakan Pajak Penghasilan adalah sebagian
dari pembayaran sewa guna usaha dengan hak opsi yang berupa
imbalan jasa sewa guna usaha;
b. lessor tidak boleh menyusutkan atas barang modal yang disewa-gunausahakan dengan hak opsi;
c. dalam hal masa sewa-guna-usaha lebih pendek dari masa yang
ditentukan dalam Keputusan ini, Direktur Jenderal Pajak melakukan
koreksi atas pengakuan penghasilan pihak lessor;
d. lessor dapat membentuk cadangan penghapusan piutang raguragu yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto, setinggitingginya sejumlah 2,5% (dua setengah persen) dari rata-rata saldo
awal dan saldo akhir piutang sewa-guna-usaha dengan hak opsi.
e. kerugian yang diderita karena piutang sewa-guna-usaha yang nyatanyata tidak dapat ditagih lagi dibebankan pada cadangan penghapusan
piutang ragu-ragu yang telah dibentuk pada awal tahun pajak yang
bersangkutan;
f. dalam hal cadangan penghapusan piutang ragu-ragu tersebut tidak
atau tidak sepenuhnya dibebani untuk menutup kerugian dimaksud
maka sisanya dihitung sebagai penghasilan, sedangkan apabila
cadangan tersebut tidak mencukupi maka kekurangannya dapat
dibebankan sebagai biaya yang dikurangkan dari penghasilan bruto.
g. Atas penyerahan jasa dalam transaksi sewa-guna-usaha dengan hak opsi dari lessor kepada lessee,
dikecualikan dari pengenaan Pajak Pertambahan
dikurangkan dari penghasilan bruto lessee sepanjang transaksi sewaguna-usaha tersebut memenuhi ketentuan dalam Pasal 3 Keputusan ini;
d. dalam hal masa sewa-guna-usaha lebih pendek dari masa yang
ditentukan dalam Keputusan ini, Direktur Jenderal Pajak melakukan
koreksi atas pembebanan biaya sewa-guna-usaha.
e. Lessee tidak memotong Pajak Penghasilan Pasal 23 atas pembayaran
sewa-guna-usaha yang dibayar atau terutang berdasarkan perjanjian
sewa-guna-usaha dengan hak Opsi.
10