Anda di halaman 1dari 4

PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA


RSUD Prof. dr. MARGONO SOEKARJO
PERIODE FEBRUARI-MARET 2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Salah satu unsur penting dalam hidup adalah kesehatan, baik secara
rohani maupun jasmani. Kesehatan adalah keadaan dimana tubuh merasakan
sejahtera dari badan jiwa dan sosial. Pada umumnya kesehatan diperlukan
sebagai penunjang bagi manusia untuk dapat melakukan berbagai macam
aktivitas

sehari-hari.

Untuk

dapat

meningkatkan

derajat

kesehatan

masyarakat, perlu meningkatkan upaya pelayanan kesehatan. Pelayanan


kesehatan perorangan dapat diselenggarakan oleh pemerintah atau swasta,
dalam bentuk pelayanan kesehatan perorangan atau pelayanan kesehatan
masyarakat. Salah satu sarana kesehatan yang harus berperan untuk
memberikan pelayanan kesehatan adalah Rumah sakit.
Rumah sakit adalah institusi yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat
inap, rawat jalan dan gawat darurat. Rumah sakit yang merupakan salah satu
dari sarana kesehatan, merupakan rujukan pelayanan kesehatan dengan fungsi
utama menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat penyembuhan dan
pemulihan bagi pasien. Selain itu rumah sakit juga merupkan sarana yang
menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan yang berfungsi

sebagai

tempat pendidikan tenaga kesehatan dan penelitian. Undang-Undang


Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan menyebutkan
bahwa pelayanan kesehatan terdiri atas pelayanan kesehatan perseorangan
dan pelayanan kesehatan masyarakat baik secara promotif, preventif, kuratif,
dan rehabilitatif.
Pelayanan kefarmasian di Rumah Sakit merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari sistem pelayanan kesehatan Rumah Sakit yang berorientasi
kepada pelayanan pasien, penyediaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan
bahan medis habis pakai yang bermutu dan terjangkau bagi semua lapisan
masyarakat termasuk pelayanan farmasi klinik. Pelayanan kefarmasian
merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengidentifikasi, mencegah, dan

PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER


UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
RSUD Prof. dr. MARGONO SOEKARJO
PERIODE FEBRUARI-MARET 2015
menyelesaikan masalah terkait Obat. Kesadaran pasien akan pentingnya
keamanan dalam pengobatan yang semakin meningkat berdampak pada
tuntutan peningkatan pelayanan kefarmasian sehingga ada perubahan
paradigma lama yang berorientasi pada produk (drug oriented) menjadi
paradigma baru yang berorientasi pada pasien (patient oriented) dengan
filosofi Pelayanan Kefarmasian (pharmaceutical care) (Menkes RI, 2014) .
Salah satu instalasi yang bertanggung jawab terhadap pengobatan
yang diperoleh pasien adalah instalasi farmasi. Instalasi Farmasi Rumah
Sakit adalah suatu bagian/unit/divisi atau fasilitas di rumah sakit, tempat
penyelenggaraan semua kegiatan pekerjaan kefarmasian yang ditujukan untuk
keperluan rumah sakit itu sendiri. Pelayanan farmasi di rumah sakit harus
dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Apoteker adalah tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan
kewenangan dalam bidang kefarmasian sehingga berperan penting dalam
pelayanan farmasi pada khususnya. Instalasi Farmasi Rumah Sakit dikepalai
oleh seorang apoteker dan dibantu oleh beberapa orang apoteker yang
memenuhi persyaratan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan
merupakan tempat penyelenggaraan yang bertanggungjawab atas seluruh
pekerjaan serta pelayanan kefarmasian (Siregar dan Amalia, 2004).
Rumah sakit dalam fungsinya sebagai institusi pendidikan juga
bertanggung jawab untuk peningkatan sumber daya manusia dalam bentuk
program pelatihan dan pendidikan. Dalam penyelenggaran serta pelayanan
kefarmasian, apoteker harus memiliki kemampuan dan pengetahuan yang
memadai tentang farmasi rumah sakit agar mampu mengelola bidang
kefarmasian di rumah sakit, dari berbagai aspek seperti struktural, fungsional,
dan manajerial yang berorientasi kepada pasien. Pada pelaksanaannya
apoteker harus selalu memegang teguh kode etik profesi, agar kedepannya
standar pelayanan kefarmasian dapat berjalan optimal.
Untuk mempersiapkan apoteker yang siap memberikan pelayanan
farmasi di rumah sakit, apoteker harus diberi kesempatan untuk mengenal dan
mendapat gambaran nyata tentang pelayanan kefarmasian di rumah sakit.
Pelatihan bagi para calon apoteker menjadi suatu hal yang mutlak sebelum

PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER


UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
RSUD Prof. dr. MARGONO SOEKARJO
PERIODE FEBRUARI-MARET 2015
berhadapan langsung dengan masyarakat, program pelatihan ini diharapkan
dapat memberikan gambaran kepada calon apoteker tentang pelayanan
kefarmasian khususnya di rumah sakit, yaitu dengan melaksanakan Praktek
Kerja Profesi Apoteker (PKPA) sehingga dapat mempersiapkan mahasiswa
calon apoteker menjadi apoteker yang kompeten.
Praktek Kerja Profesi Apoteker merupakan salah satu program yang
diselenggarakan oleh Program Profesi Apoteker di Indonesia. Program
Praktek Kerja Profesi Apoteker merupakan kegiatan pendidikan bagi program
profesi apoteker, melalui PKPA mahasiswa diperkenalkan secara langsung
kepada masyarakat di tempat-tempat untuk pengabdian profesi dan juga
permasalahan-permasalahnnya. PKPA dapat diartikan sebagai salah satu
bentuk pengintegrasian kegiatan dilingkungan kerja dan pendidikan oleh
sebab itu program ini penting untuk memberikan pengalaman kerja kepada
calon apoteker. Kegiatan ini dilaksanakan di Rumah Sakit Margono Soekarjo,
Purwokerto, sejak 1 Februari 2015 hingga 31 Maret 2015. Kegiatan ini diikuti
oleh 42 mahasiswa dengan rincian 10 mahasiswa dari Universitas Islam
Indonesia Yogyakarta, 9 mahasiwa dari Universitas Ahmad Dahlan
Yogyakarta, 3 mahasiswa dari Universitas Gadjah Mada, 10 mahasiswa dari
Universitas Setia Budi Surakarta, dan 10 Mahasiswa dari Sekolah Tinggi Ilmu
Farmasi (STIFAR) Semarang.
B. TUJUAN PKPA
Tujuan pelaksanaan Praktek Kerja Profesi Apoteker di Rumah Sakit
Margono Soekarjo adalah :
1. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan praktis mahasiswa sebagai
calon apoteker dalam menjalankan profesinya dengan penuh amanah di
rumah sakit.
2. Mendidik dan melatih mahasiswa sebagai calon apoteker agar lebih
kompeten di dunia kerja.
3. Membekali calon apoteker agar memiliki wawasan, pengetahuan,
keterampilan dan pengalaman praktis untuk melakukan pekerjaan
kefarmasian di rumah sakit.
4. Memberikan gambaran nyata

tentang

permasalahan

pekerjaan

kefarmasian di rumah sakit.

PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER


UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
RSUD Prof. dr. MARGONO SOEKARJO
PERIODE FEBRUARI-MARET 2015
5. Memberikan kesempatan kepada calon apoteker untuk melihat dan
mempelajari strategi dan pengembangan rumah sakit.
6. Dapat bekerja sama dan berkomunikasi dengan tenaga kesehatan, pasien
dan keluarga pasien secara profesional
C. MANFAAT PKPA
1. Memperoleh pengetahuan dan pemahaman tentang peran, fungsi dan
tanggung jawab Apoteker dalam pengelolaan obat dan praktek pelayanan
kefarmasian di Rumah Sakit.
2. Mendapatkan pengalaman praktek dan realistis tentang cara pengelolaan
obat dan pelayanan kefarmasian di Rumah Sakit.
3. Memperoleh pengalaman langsung tentang tata cara berkomunikasi dan
berinteraksi yang baik dengan tenaga kesehatan lain di Rumah Sakit
4. Membentuk sikap perilaku dan jiwa profesionalisme untuk memasuki
dunia kerja di bidang kefarmasian di Rumah Sakit

Anda mungkin juga menyukai