AS
-o)'o-.c
'./,!)a,'* ,'i
*-*'"1.,."
s*tt,i>{.
[
\
a.,l."r)
NEUC:
1.rjtli o;11c;11
r.*-{i;{111.,,1i 1..;
Abstrak
Hilangannya pendengaran akibat occupational merupakan masalah serius bagi banyak pekerja, meskipun jumlal
korbannya belum pasti. Berdasarkan data dari tahun 1980-an dan 1990-an, Institut Nasional untuk Keselarnatan dan t<esenatan fe4a
(NIOSH) memperkirakan bahwa setidaknya 4 juta pekerja di Amerika Serikat yang terpapar tingkat kebisingan ternpat kerja yang
menempatkan mereka pada risiko gangguan pendengaran. Beberapa pekerja mungkin juga beresiko karena oiotoxi. t rpapui buhan
kimia. gangguan pendengaran dapat menghalangi komunikasi, berkontribusi terhadap Ouluyu keselamatan di tempait kerja dan
merugikan aspek-aspek lain pekerja kehidupan. NIHL adalah penyakit akibat kerja yang ielah dikenal pada abad lg dl mana
Bemardo Ramazzini menggambarkan suatu ketulian di Venetran Coppersmith yung ii.bul dari suara put uian palu yang terus
menerus. Bahaya yang timbul dalam waktu yangltma tidak akan mengendalikan perbandingan peningkatan-peningkafun 6ahaya
tersebut. Perkiraan sebelumnya oleh MOSI{ mengindikasikan 30 juta orang pekerja di US di mana tingkat-ambang kebiingan g5 dB
atau lebih besar mungkin berada dalam bahayapendengaran, dan keadaan ini diidentifikasi sebagai saiah safu Oari lO penyit it akibat
kerja. Tingkat bahaya kebisingan berasal dari berbagai macam lingkungan kerj4 termasuk pekJrjaan di militeg pabrik, konstruksi,
transportasi, dan komunikasi. Penurunan paparan akan menurunkan atau mengurangi kerusakan yang timbul atiUat teUislngan: jadi
NIHL adalah bentuk kondisi kerja yang sangat rentan dalam pengukuran pencegahannya. Pencegahan menjadi lebih sulit at<an teiapi
dampak alamiah dari kerusakan pendengaran yg terjadi dalam beberapa waktu dekade ini karena kesalahan kesadaran kerja para
tenaga keda. Ukuran-ukuran pencegahan primer dan sekunder yang ditekankan pada pengendalian surnber kebisingan meialui
usaha-usaha surveilans untuk segera mendeteksi bukti kehilangan pendengaran adAatr penting3arena kerusakan syaraf pindengaran
bersifat ineversible tnpa gejala(ineversible asymptomatic) dan mengakibatkan individu renran terjadi kerusakan dan kecacatan,
Kata Kunci: Lingkungan
Abslracl
The loss due to occupational hearing loss is a serious problenfor nany workers, although the number ofvictims is
uncertain. Based on datafrom the 1980's and 1990's, the National Institutefor Occupational Safety aid Heatth
INIOSH) estimates
that at least 4 million worfurs in the United States are exposed to tuorkplace noise leyels that pit tiem at risk of hearing loss. Some
vvorkers may also be at risk due to exposure to ototoxic chemicals. Hearing loss can impedl communication,
contribite to safety
hazards in the workplace, and harm other aspects of working life. NIHL is a disease
by work that has been known in the t 8th
"ootid
century v'here Bernardo Ramazzini described a deafness in llenetran Coppersmitk
arising from the sound of hammer blows
continuously. The danger that arises in a long time will not control the ratio increases the ianger. Preuious
est-imales by MOSH
ildicate 30 million people working in the (/.5. where the noise threshold leuet of85 dB or grealer hearing may be in danger, and
lhis situotion v'as identifed as one of I0 illnesses caused b1, v,ork Danger le.vel of ioise coming
Voi o variety-of work
environments, includtngvork in the military, factories, con-stluction, trenspartatialr, and communication. i)ecrease
in exposure will
teduce or mitigate dnmage caused by noise: so NIHL is the form of a very vulnerable condition in the measurement
of preveiltion.
Prevention becomes more dfficult but the natural efects af learing damage that occurued in some time this decade
b"iaisn of error
awareness work of the workers. The sizes of primary and seconclary pretention are
focused on controlling lhe source iJ nois"
lhrough surveillance efibrts to promptly detect evidence of hearing'liss is important, because hearing losi is irreyersibi nerve
damage without syntptams (aqt71p16ntatic it'reversible) and result in individuals'to damage and clisabili4,.
Kewuords: ll;ork Ewironment, Noise at Workplace, Capabiti4t llearing Loss.
1' Pendahuluan
Kondisi fisik lingkungan rempar kerja di
mana
para pekerja treraktivitas sehari-hari mengandung banyak
baha5'3, baik langsung maupun tidak langsung bagi
Keselamatan :dan Kesehatan pekerja itu sendiri. Pada
kondisi lingkunean kerja 1'ang aman, nyaman dan sehat,
yaitu kondisi di mana potensi bahaya-bahaya ditangani
secara benar, pekerja dapat diharapkan untuk bekerja
normal baik fisik maupun mental, sehingga pcrusahaan
akan lebih mudali melaksanakan berbagai rencana
peningkatan produktivitas kerja. Sebaliknya, pada
tingkat pengelotraan kualitas lingkungan kerja
yang
'ferpajan
Kebj,cir:ean cii
ke{a tersebut
1.rnini."\
7tr,
2.
telinga
ini
Sistem Pendengaran
ffiEx**ur
r*
$u;c**a*r
lJtnner*er
.i:i
telinga
Selanjutnya. gerakan
fluida ini
akan
yang diterimanya
akan
menjadi
7*
berada
di
antara 20 Hz
shift of hearing
a.
Suilru Mesin
Jenis mesin penghasil suara di tempat kerja sangat
bervariasi, demikian pula karakteristik suara yang
dihasilkan. Contoh: mesin pembangkit tenaga listrik
seperti genset, mesin diesel dan sebagainya. Di
(pergeseran
3.
rnenimbulkan
mengalami threshold
Kebisingan
3.1. Bunyi
Gambar 3.1.
dan
(hammering),
proses
perilaku social.
Organisasi kesehatan dunia (WHO) melakukan
satu penilaian cara global gangguan yang diakibatkan
Gambar 3.2.
li,lesin Gerinda
a.
Aliran Maleriul
b.
di
tempat
kerja. Demikian pula dengan proses-proses
transportasi material-material padat seperti batu,
Catatan:
85 dBA as an 8-hr TWA (dibaca: 85 decibels, Aweighted, as an 8-hr time-weighted average) telah
ditetapkan oleh NIOSH sebagai Recommended
Exposure Limit (REL).
d.
as
d).
ll[snusia
Dibandingkan dengan sumber suara lainnya,
tingkat kebisingan suara manusia memang jauh
lebih kecil. Namun demikian, suara manusia tetap
diperhitungkan sebagai sumber suara
di
tempat
kerja.
a.
dikehendaki
dan
b.
beragam,
tidak
Bunyi yang
menimbulkan
No.
atau
1405,
di tempat kerja
a.
b.
kebisingan
Suara
c.
lalu lintas.
3.4.
Jenis-jenis kebisingan
Jenis-jenis kebisingan berdasarkan sifat dan
spektrum bunyi dapat dibagi sebagai berikut:
a.
saat
Bising
dan
system
IU
dengan
b.
tenun.
g.
c.
d,
h.
i.
Berdasarkan pengaruhnya pada manusia, bising
a.
b.
j.
Pure tune.
Pure tone adalah gelombang suara yang terdiri
yang terdiri hanya satu jenis amplitudo dan satu
jenis ffekuensi
Loudness.
suara pada amplitudo tertentu satuannya phon.
I Phon setara40 dB padafrekuensi 1000 Hz
k.
Kekuatan suara.
Kekuatan suara satuan dari total energi yang
l.
Tekanan suara.
lain.
c.
l6 kHz.
Frekuensibandwidth.
Oktave band.
(damaging/injurious
noise.)
3.6.
akan
merusak atau menurunkan fungsi pendengaran.
3.5.
a.
Penyebab kebisingan
Beberapa faktor terkait kebisingan, yaitu:
Frekuensi.
b.
per
satuan
waktu.
f.
a.
perambatar.l
dmplitudo.
e.
komponen-komponen
mesin produksi
tanpa
dalam media.
d.
mesin
tiruan,
dimana:
menggunakan komponen-komponen
rata-rata
c.
Sumber Kebisingan
Panjang gelornbang.
Panjang gelombang adalah jarak yang ditempuh
oleh perambatan suara untuk satu siklus.
b.
kerusakan
deiik.
Feriode.
Terpaian Kebisinga* di Tempat !d.erja, Afuhantwad fs*-tan, Sri Duriirzu dcn Tan l{alai,-it
1n
t1
ffict),
mempengaruhi
kinerja departemental
e.
dan
organisasional sebuah perusahaan, hingga gangguangangguan yang mengenai lingkungan luar tempat kerja,
khususnya masyarakat di sekitar tempat kerja.
3.7.
tuli
percakapan.
3.8.
dengan intensitas
berikut
sangat
tinggi dapat
b.
dapat
menyebabkan
Perasaan mual,susah
elektrolit.
kesehatan,
c.
Gangguan Psikologis
Gangguan Komunikasi
Gangguan komunikasi biasanya disebabkan masking
effect (bunyi yang rnenutupi pendengaran yang
suara.
rt.
menyebabkan
keadaan
Trauma Akustik
8il
d.
c.
pendengaran
Gangguan Fisiologis
mengganggu, apalagi bila terputus-putus atau yang
b.
Macarn-rnacarn gangguan
sebagai berikut:
a.
ini
harus
e.
Tinitus
Gangguan Keseirntrangan
Eising yang sangat tinggi dapat menyebabkan kesan
berjalan di ruang angkasa atau melayang, yail-g
arval
3.9.
Tclinga
Kerusakan pennanen pada sel-sel rambut
di dalam
b.
Gambar 3.3.
DampakNon-Auditorial
Selain menimbulkan dampak negatif (permanen atau
sementara) terhadap sistem pendengaran, kebisingan
juga dapat mengganggu:
Perilaku
kehilangan konsentrasi, kehilangan keseimbangan
dan disorientasi (berkaitan dengan p"ngun h
di dalam
saluran
Dampak Auditcrial
Dampak auditorial cukup banyak jenisnya dengan
tingkat keparahan yang beragam, mulii bersifat
sementara dan dapat disembuhkan/sembuh dengan
sendirinya (temporary threshold shif atau TTS)
hingga pern'lanen (perntanent threshold shift atatt
PTS)
bising).
Kualitas tidur (noise induced sleep)
Tingkat gangguan tidur sangat bervariasi pada
a.
SistemkeseimbanganCardiovasculer
e
3.10.
eye
ntavemefi!).
PengukuranKebisingan
jenis dasar:
c Alat ukur
n4
dibututrkan
jika
pengukuran kebisingan
i ns
secara
ke
dan
menggunakannya.
dibutuhkan hanya
jika
kebisingan
merupakan
Dalam bahasan
ini,
yang dimaksud
dengan
di
Gambar 3.5.
Dosimeter Badges
3.1f.
SatuanPengukuran
digunakan
di
pengukuran
o')
aL
iiusada Vol. 6
l.Jo.
2-.4silstts 2{iii)
3.12.
3.13.
Zona Kebisingan
Daerah zona kebisingan dibagi sesuai dengan
titik kebisingan yang diizir/rian, yang disajikan
pada tabel 3.3. Sedangkan untuk zona yang
hilangnya daya dengar yang tetap untuk waktu terusjam sehari atau 40 jam
Tabel 3.3.
Zona Kebisingan Ambien
),ang
Zona
lntensitas(dR)
Keterangan
35-45
4)-J5
Tabel 3.1.
sejenisnya.
Lama
Satuan
Jam
85
Pemaianan
88
91
I
30
dan rekreasi.
Dasa.r.
7.5
00
03
3.75
06
t -88
09
0,94
Detik
Tabel3.4.
Zona Kebisingan Berbahaya menurut IATA.
l5
14.06
Zona
18
7,03
2t
3,52
t,76
0.88
30
0.44
133
0.22
136
r39
0.1I
ambang kebisingan
yang
rerata
?)
Tabel3.2.
Nilai Ambang Kebisingan Rerata.
Lama
150 dB
Keteransan
daerah berbahaya dan harus
135-l 50 dB
dihindari
individu yang terpapar perlu
I 15-135 dB
100-t l5 dB
memakai pelindung
telinga( e ar m uff dan e a rp I u p\
perlu memakai earmuff
perlu memakai earnlus
airil?o oeA;AadunGar
Penraparan
>
Nilai
Intensitas(dB)
24
27
t2
28-t2
60-70
97
t5
94
Menit
50-60
4. Pembahasan
4.1, Pengendalian
Kebisingan
(Jam/lJari)
ACGIH
l6
Q'
82
85
sententara pekerjaan
85
85
90
NIOSH
OSHA
88
88
95
91
9l
r00
94
94
105
il2
97
97
ll0
1t4
100
100
I 15*
1/8
103
r03
**+
selesai
bahaya kebisingan.
**
dBiA).
L5
\.t..t
f.)"f
perlindungan
gantung.
yaitu
tingkat
kebisingan lebih rendah; penyekatan yaitu
mengurangi kebisingan di dalam ruang kedap bunyi
(sound-insulated); penempatkan pekerja di kabin
kedap bunyi; penyerapan yaitu melapisi dinding dan
memindahkan pekerja
ke area dengan
untuk
vakum;
perumahan
yaflg
Gambar 7.
bersebelahan (kebisingan ke
Sungkup telinga.
lingkungan).
b.
Pendekatan pragmotis:
b.
menggunakan komponen
non-logam;
menghilangkan efek genderang pada komponen
pembuatan
lekukan;
menggunakan
mencegah
genderang udara.
Gambar 8.
Surnbat telinga.
Penilaia n resiko-resiko
Derajat tingkat dan jenis dari penilaian akan
tergantung pada lingkup dan luas dari masalah di dalam
tempat kerja, tetapi semua resikc yang timbul akibat
kebisingan harus diperlimbangkan. Sebagai contoh, di
4.2-
lic 2 ,y'r.znizt'-lCrl)
4.3.
itu
bagaimanapun
juga
harus
Pengukuran-pengukuran
hanya
boleh
dilaksanakan
orang/pekerja.
5.
dapat
berulang-ulang
menyebabkan gangguan
pendengaran l,ang menetap, gangguan pendengaran yang
terjadi akibai terpapar bising dikenal sebagai gansguan
pendengaran akibat bising.
Dengan tingkat kebisingan yang tinggi, jika
seseorailg berada pada lingkungan tersebut terlalu lama
dan berulang-ulang, rnaka resiko kerusakan fungsi
pendengaran akan beftambah. Untuk itu sebagai pekerja
di lingkungan keda seperti itu harus memiliki kesadarin
yang tinggi untuk melindungi telinga mereka.
Cukup banyak memang dampak negative yang
djtimbulkan kebisingan di temapt kerja, muiai dari yang
sifafnya individuai {attditctry effect dan non-audirory
mempengaruhi
Schenk
of
Noise:
Hszqrds.
Germany. www.issa.int.
European Week for Safety and Health
at Work, 2005.
Prevention ofrisks from occupational noise in
pr acti c e. Spain . http://europa.eu.int
Concha-Barrientos
M.,
Campbell-Lendrum D.,
European Agency
ml
Kesimpulan
elkci)"
Audiometer, http://id.wikipedia.org/wiki/Audiometer
McCammon C., NIOSH Health HazardEvaluationOSHA, Colorado, wlnr.OSHA.gov
house,
http://www.nidcd.nih. qov
practica!
Terpajir:r Kebisine;!r di 'l'eiri:;at Kcria" trluhantn.tad !tn.ran ,\yi Ilr:riinn da;." 7,,', it^j.,r.,,
a, r-