Materi Diskusi

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 35

Pengertian Diskusi Kelompok

Pengertian diskusi kelompok adalah salah satu bentuk kegiatan yang dilaksanakan dalam
bimbingan. Kegiatan diskusi kelompok merupakan kegiatan yang dilakukan dengan melibatkan lebih dari satu individu. Kegiatan
diskusi kelompok ini dapat menjadi alternatif dalam membantu memecahkan permasalahan seorang individu.

Pengertian Diskusi kelompok menurut beberapa ahli :


Moh. Surya (1975:107) mendefinisikan diskusi kelompok merupakan suatu proses bimbingan
dimana murid-murid akan mendapatkan suatu kesempatan untuk menyumbangkan pikiran
masing-masing dalam memecahkan masalah bersama. Dalam diskusi ini tetanam pula tanggung
jawab dan harga diri.
Moh. Uzer Usman (2005:94) menyatakan bahwa diskusi kelompok merupakan suatu proses
yang teratur yang melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka yang informal
dengan berbagai pengalaman atau informasi, pengambilan kesimpulan atau pemecahan masalah.
Berdasarkan pengertian diskusi kelompok tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
diskusi kelompok yaitu suatu cara atau teknik bimbingan yang melibatkan sekelompok orang
dalam interaksi tatap muka, dimana setiap anggota kelompok akan mendapatkan kesempatan
untuk menyumbankan pikiran masing-masing serta berbagi pengalaman atau informasi guna
pemecahan masalah atau pengambilan keputusan. Dalam diskusi kelompok anggota kelompok
menunjuk moderator (pimpinan), menentukan tujuan, dan agenda yang harus ditaati.

Read more: Pengertian Diskusi Kelompok | belajarpsikologi.com


Tujuan
Tujuan diskusi kelompok menurut Winkel adalah membahas bersama masalah
yang dihadapi. Lebih lanjut tim MKDK tujuan diskusi kelompok adalah :
1.

Memberi kesempatan pada setiap peserta untuk mengambil suatu pelajaran dari
pengalaman teman-teman peserta yang lain dalam mencapai jalan keluar suatu
masalah.

2.

Memberikan suatu kesadaran bagi setiap peserta bahwa setiap orang itu
mempunyai

masalah

sendiri-sendiri

apabila

ada

persamaan

masalah

yang

diutarakan, oleh salah satu anggota hal ini akan memberi keringanan beban batin
bagi anggota yang kebetulan masalahnya sama.
3.

Mendorong individu yang tertutup dan sukar mengutarakan masalahnya, untuk


berani mengutarakan masalahnya.

4.

Kecenderungan mengubah sikap dan tingkah laku tertentu setelah mendengarkan


pandangan, kritikan atau saran teman anggota kelompok.

Kelebihan dan kelemahan diskusi kelompok


Kelebihan diskusi :

Memberi kesempatan siswa untuk berpartisipasi aktif dalam proses


pembelajaran, misalnya : dalam pertukaran pendapat siswa berperan sebagai
peserta diskusi, berperan sebagai pemimpin diskusi, dan sebagai perumus
hasil diskusi (lebih-lebih jika kelompok diskusi tersebut kecil jumlahnya).

Melatih siswa untuk mengutarakan pendapatnya secara runtut dengan


menggunakan bahasa baku, sekaligus melatih siswa menghargai pendapat
teman dengan kesadaran bahwa diskusi adalah pengkajian kebenaran dan
adanya perbedaan sudut pandang adalah suatu kewajaran.

Diskusi memberi kemungkinan perluasaan informasi, bahkan penambahan


informasi baru bagi pesertanya (siswa).

Diskusi memberi kesempatan kerjasama, siswa yang cenderung cerdas


dapat membantu siswa yang cenderung lambat belajar.

Diskusi melatih siswa untuk berpikir mandiri dan sekaligus meningkatkan


taraf kepercayaan dirinya.

Situasi pembelajaran dengan berdiskusi melatih siswa untuk hidup secara


demokratis di masyarakatnya.

Situasi diskusi memberi kesempatan kepada siswa untuk mengenal diri


sendiri, mencari kemungkinan-kemungkinan yang terbaik dalam pemecahan
masalahnya, mengembangkan pendapat-pendapatnya, meyakini nilai-nilai
hidup tertentu, dan sekaligus meningkatkan keterampilan siswa dalam
membuat keputusan-keputusan dalam hidupnya.

Situasi diskusi memberi keleluasaan guru untuk membimbing belajar siswa


(secara bervariasi), misalnya : memandu perumusan masalah yang
didiskusikan, menyiapkan sumber belajar, pengelompokan anggota diskusi,

pembinaan teknis berdiskusi, dan guru dapat mengambil jarak dengan


kegiatan siswa dalam rangka mengamati diskusi siswa secara evaluatif
(membuat penilaian proses).
Kelemahan diskusi:

Dalam situasi diskusi sulit menjamin tercapainya tujuan yang telah


ditentukan dalam waktu yang telah direncanakanpula; situasi dapat
berkembang bertele-tele, penuh perbedaan pendapat, bahkan jika koordinasi
serta kepemimpinan diskusi tersebut lemah atau jelek situasinya dapat
berkembang menjadi penuh konflik yang menyesatkan pencapaian tujuan
pembelajaran.

Kegiatan diskusi ini akan membawa hasil sebagaimana diharapkan jika


para peserta diskusi menguasai kemampuan yang memadai untuk diskusi
dan sekaligus bersedia bersiap diri secara pantas sebelum masuk ke situasi
diskusi.

Selain penguasaan bahan diskusi, peserta diskusi juga perlu menguasai


keterampilan teknis dalam berdiskusi; hal ini perlu dipalajarinya oleh peserta
diskusi pada waktu sebelum dan didalam siatuasi diskusi.

Proses serta hasil diskusi akan kurang memadai (semu) jika pemimpin diskusi
kurang hasil dalam menciptakan situasi diskusi yang mendorong setiap
peserta bebas berpendapat serta terbuka untuk menerima kebenaran yang
diajukan peserta lain dan kurang berhasil memandu kelompok untuk aktif
dalam analisis sintesis (selama berdiskusi) agar semakin dapat menggali
kebenaran yang luas, mendala, dan sistematis, perlu diakui bahwa sulit untuk
menemukan seorang pemimpin diskusi yang berbobot (lebih-lebih diantara
para siswa).

Dalam situasi diskusi dapat terjadi gejala tingkah laku peserta yang
dominatif, di pihak lain dapat terjadi ada peserta yang berperan sebagai
penonton, dan ada pula peserta yang perhatiannya pindah objek-objek lain
diluar tema diskusi.

Kegiatan diskusi membutuhkan fasilitas tertentu, misalnya : banyak ruangan


untuk masing-masing kelompok diskusi, mebeler yang memadai serta dapat
diatur secara luwes (mudah dipindah-pindah = bersifat mobil), dukungan
sumber relevan serta jumlahnya mencukupi kebutuhan dan kondisi yang
nyaman untuk berdiskusi.

Cara pelaksanaan :
a.

Mempersiapkan ruang diskusi lengkap dengan sarana yang lain.

b.

Anggota kelompok siap di tempat masing-masing (idealnya 6-10).

c.

Perkenalan antar anggota masing-masing dalam perkenalan tersebut dapat atau


boleh diadakan tanya jawab tentang identitas anggota dan ditutup dengan
permainan kelompok untuk menuju kunci akrab.

d.

Dipimpin konselor membuat suatu kesepakatan bersama (janji bersama) bahwa


anggota kelompok tidak dibenarkan masalah yang dibahas kelompok (asas
kerahasiaan) dan setiap anggota kelompok berjanji untuk membantu setiap
masalah yang dikemukakan oleh teman anggota kelompok.

e.

Kesempatan mengutarakan masalah anggota kelompok dengan terlebih dahulu


menentukan

masalah

siap

diutamakan

dan

bagaimana

tanggapan

serta

pemecahannya.
f.

Pengakhiran diskusi dengan : (1) himpunan ada folow up atau tindak lanjut kepada
konseli atau anggota kelompok yang masalahnya sudah didiskusikan. (2) bila perlu
menentukan waktu untuk diskusi selanjutnya.

Aplikasi Diskusi Kelompok :


Tema
Tujuan

: Kiat Jitu Menghadapi Ujian Nasional

: Mendorong individu untuk membahas, mendiskusikan materi pelajaran yang


dianggap sulit, saling tukar informasi, pendapat dan berbagai pengalaman.

Masalah

: Cara belajar yang sesuai secara belajar mandiri atau kelompok

Tempat

: Ruang kelas.

Cara Pelaksanaan :
1.

Konselor

mempersiapkan ruang diskusi lengkap dengan sarana yang akan

dibutuhkan dalam proses diskusi.


2. Anggota kelompok yang terdiri dari 6 10 siswa siap di ruang kelas.
3.

Konselor membimbing para anggota diskusi untuk memperkenalkan diri masing


masing. Dalam perkenalan tersebut boleh diadakan tanya jawab tentang identitas
anggota dan ditutup dengan permainan kelompok untuk menuju kunci akrab.

4.

Dipimpin konselor membuat suatu kesepakatan bersama bahwa anggota kelompok


tidak dibenarkan untuk membuka masalah yang dibahas kelompok di luar ruang
diskusi (asas kerahasiaan) dan setiap anggota kelompok berjanji untuk membantu
setiap masalah yang dikemukakan oleh teman anggota kelompok.

5.

Konselor memulai diskusi kelompok dengan memberikan sebuah gambaran


mengenai cara belajar yang sesuai secara belajar mandiri atau kelompok ,

6.

Konselor memberikan kesempatan kepada anggota diskusi untuk menanggapi


masalah yang telah ada.

7.

Pengakhiran diskusi dengan : (1) himpunan ada folow up atau tindak lanjut tentang
masalah yang sudah didiskusikan. (2) bila perlu menentukan waktu untuk diskusi
selanjutnya.

Cahyo_el real
Kamis, 10 Maret 2011
PENGARUH KEBUDAYAAN ASING BAGI BANGSA INDONESIA

Budaya asing yang masuk ke indonesia membawa dampak yang sangat besar
dalam kehidupan generasi muda saat ini.Tidak semua budaya asing membawa
dampak positif bagi generasi muda saat ini,untuk itu kita sebagai generasi muda
harus dapat memilah-milah budaya asing yang masuk ke indonesia.Dalam
menyikapi kebudayaan yang masuk kita harus berupaya menanggulanginya agar
jati diri kita sebagai anak bangsa tidak rusak.
Banyaknya tindak kejahatan yang terjadi saat ini juga tidak lepas dari budaya asing
yang masuk, tindak kriminal, narkoba,tawuran, perkosaan, pergaulan bebas terjadi
karena generasi muda kita meniru kebudayaan asing yang menurut mereka sudah
tidak tabu lagi untuk diikuti. Inilah fenomena yang terjadi pada generasi muda kita
saat ini akibat tidak bisa memilah budaya asing yang masuk.Dalam hal ini
pemerintah dan juga kita sebagai generasi muda mulai saat ini, jangan begitu saja
menerima budaya asing yang masuk agar generasi muda Indonesia tidak hancur
dan kita semua dapat membangun Indonesia menjadi negara yang Maju tanpa
pengaruh budaya asing.
Dari masalah ini semua yang mendasarinya adalah arus globalisasi yang tak bisa
dibendung lagi. Arus globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat
terutama di kalangan muda. Pengaruh globalisasi terhadap anak muda juga begitu
kuat. Pengaruh globalisasi tersebut telah membuat banyak anak muda kita
kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan
gejala- gejala yang muncul dalam kehidupan sehari- hari anak muda sekarang.
Dari cara berpakaian banyak remaja- remaja kita yang berdandan seperti selebritis
yang cenderung ke budaya Barat. Mereka menggunakan pakaian yang minim bahan
yang memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak kelihatan. Pada hal cara
berpakaian tersebut jelas- jelas tidak sesuai dengan kebudayaan kita. Tak
ketinggalan gaya rambut mereka dicat beraneka warna. Pendek kata orang lebih
suka jika menjadi orang lain dengan cara menutupi identitasnya. Tidak banyak
remaja yang mau melestarikan budaya bangsa dengan mengenakan pakaian yang
sopan sesuai dengan kepribadian bangsa.
Teknologi internet merupakan teknologi yang memberikan informasi tanpa batas

dan dapat diakses oleh siapa saja. Apa lagi bagi anak muda internet sudah menjadi
santapan mereka sehari- hari. Jika digunakan secara semestinya tentu kita
memperoleh manfaat yang berguna. Tetapi jika tidak, kita akan mendapat kerugian.
Dan sekarang ini, banyak pelajar dan mahasiswa yang menggunakan tidak
semestinya. Misal untuk membuka situs-situs porno. Bukan hanya internet saja, ada
lagi pegangan wajib mereka yaitu handphone. Rasa sosial terhadap masyarakat
menjadi tidak ada karena mereka lebih memilih sibuk dengan menggunakan
handphone.
Dilihat dari sikap, banyak anak muda yang tingkah lakunya tidak kenal sopan
santun dan cenderung cuek tidak ada rasa peduli terhadap lingkungan. Karena
globalisasi menganut kebebasan dan keterbukaan sehingga mereka bertindak
sesuka hati mereka. Contoh riilnya adanya geng motor anak muda yang melakukan
tindakan kekerasan yang menganggu ketentraman dan kenyamanan masyarakat.
Jika pengaruh-pengaruh di atas dibiarkan, mau apa jadinya genersi muda tersebut?
Moral generasi bangsa menjadi rusak, timbul tindakan anarkis antara golongan
muda. Hubungannya dengan nilai nasionalisme akan berkurang karena tidak ada
rasa cinta terhadap budaya bangsa sendiri dan rasa peduli terhadap masyarakat.
Padahal generasi muda adalah penerus masa depan bangsa. Apa akibatnya jika
penerus bangsa tidak memiliki rasa nasionalisme?
Berdasarkan analisa dan uraian di atas pengaruh negatif globalisasi lebih banyak
daripada pengaruh positifnya. Oleh karena itu diperlukan langkah untuk
mengantisipasi pengaruh negatif globalisasi terhadap nilai nasionalisme.
Langkah- langkah untuk mengantisipasi dampak negatif globalisasi terhadap nilainilai nasionalisme antara lain yaitu :
1. Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat mencintai
produk dalam negeri.
2. Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya.

3. Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik- baiknya.


4. Mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan hukum dalam arti
sebenar- benarnya dan seadil- adilnya.
5. Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi, sosial
budaya bangsa.
Dengan adanya langkah- langkah antisipasi tersebut diharapkan mampu menangkis
pengaruh globalisasi yang dapat mengubah nilai nasionalisme terhadap bangsa.
Sehingga kita tidak akan kehilangan kepribadian bangsa.
sumber : http://jo-ardianto.blogspot.com/2010/05/pengaruh-kebudayaan-asingterhadap.html
Indonesia adalah bangsa yang majemuk, terkenal dengan keanekaragaman dan
keunikannya. Terdiri dari berbagai suku bangsa, yang mendiami belasan ribu pulau.
Masing-masing suku bangsa memiliki keanekaragaman budaya tersendiri. Di setiap
budaya tersebut terdapat nilai-nilai sosial dan seni yang tinggi. Pada kondisi saat ini
kebudayaan mulai ditinggalkan, bahkan sebagian masyarakat Indonesia malu akan
kebudayaannya sebagai jati diri sebuah bangsa. Hal ini mengakibatkan hilangnya
keanekaragaman budaya Indonesia secara perlahan-lahan, yang tidak terlepas dari
pengaruh budaya luar dan karakter mayarakat Indonesia yang suka meniru.
.Generasi muda termasuk mahasiswa di dalamnya, baik disadari atau tidak
memegang amanah dalam menjaga kelestarian keanekaragaman budaya yang
dimiliki oleh Indonesia. Dalam menjaga kelestarian budaya Indonesia tersebut
banyak cara yang dapat dilakukan sesuai dengan kemampuan dan batasan-batasan
yang ada. Jangan sampai di saat budaya kita diambil bangsa lain, baru kita
menyadari betapa bagusnya nilai-nilai yang terkandung dalam budaya kita itu
sendiri. Perkembangan zaman dan teknologi yang semakin lama semakin canggih
serta perdagangan bebas yang telah terjadi di dunia khususnya Indonesia telah
meracuni bangsa Indonesia terhadap moral akhlak dan tatakrama pergaulan anak
remaja, adat budaya Indonesia yang dulu katanya Indonesia kaya akan budayanya
kini terhapus semua oleh yang namanya kemajuan zaman, salah satu contohnya
yang telah kita tahu kesenian Reog Ponorogo yang berasal dari Jawa Timur

ponorogo telah di akui oleh bangsa Malaysia itu di sebabkan karena


kekurangpedulian dan pelestariannyannya kita terhadap budaya kita
Perkembangan zaman era Globalisasi sekarang ini amatlah pesatnya sehingga
membuat kita sering takjub dengan segala penemuan-penemuan baru disegala
bidang. Penemuan-penemuan baru yang lebih banyak didominasi oleh negaranegara Barat tersebut dapat kita simak dan saksikan melalui layar televisi, koran,
Internet dan sebagainya yang sering membuat kita geleng-geleng kepala sebagai
orang Indonesia yang hanya bisa menikmati dan memakai penemuan orang-orang
Barat tersebut. Penemuan-penemuan baru tersebut merupakan sisi positif yang
dapat kita ambil dari negara-negara Barat itu sedangkan di negara-negara Barat itu
sendiri makin maju dan modern diiringi pula dengan bebasnya mereka dalam
bertindak dan berperilaku dalam kehidupan sehari-hari sehingga menjadi suatu
kebiasaan yang membudaya.
Kebiasaan-kebiasaan orang Barat yang telah membudaya tersebut hampir dapat
kita saksikan setiap hari melalui media elektronik dan cetak yang celakanya
kebudayaan orang-orang Barat tersebut yang sifatnya negatif dan cenderung
merusak serta melanggar norma-norma ke timuran kita sehingga ditonton dan ditiru
oleh orang-orang kita terutama para remaja yang menginginkan kebebasan seperti
orang-rang Barat. Kebudayan-kebudayaan Barat tersebut dapat kita mulai dari
pakaian dan mode, musik, film sampai pada pergaulan dengan lawan jenis.
Apa yang Menyebabkan Terjadinya Perubahan Budaya Indonesia
Seiring dengan kemajuan zaman serta teknologi yang canggih, Indonesia bangkit
menjadi negara berkembang yang semakin lama semakin tumbuh menjadi negara
maju dan ini merupakan salah satu perkembangan zaman yang sangat cepat yang
sering disebut dalam bahasa sosiologi sebagai REVOLUSI seperti dalam al-quran
yang terdapat dalam surat yaasin (wassyamsu tajrii limustaqarrillaha dzaalika
taqdiirul azizi al-aliem)yang artinya dan matahari berjalan di tempat
peredarannya demikianlah ketetapan yang maha perkasa lagi maha
mengetahui(Q.S. Yaasin: 38) Hilangnya budaya indonesia secara bertahap di
akibatkan karena adanya perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat, faktor
yang terjadi dalam masyarakat maupun luar masyarakat itu sendiri. Faktor-faktor
yang berasal dari dalam masyarakat dapat berupa penemuan baru, atau
pertentangan dari masyarakat itu sendiri. Faktor yang berasal dari luar masyarakat
dapat berupa adanya pengaruh budaya dari masyarakat lainnya.

Menurut Soejono Soekanto (1990: 326-328) perubahan sosial yang terjadi dalam
masyarakat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain sebagai berikut:
1) Sistem pendidikan formal yang maju.
2) Sikap menghargai hasil karya orang lain dan berkeinginan untuk maju.
3) Sistem yang terbuka dalam lapisan masyarakat.
4) Toleransi terhadap perbuatan-perbuatan yang menyiimpang.
5) Ketidak puasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu yang
terjadi dalam waktu yang lama akan menyebabkan kejenuhan.
6) Penduduk yang heterogen adalah masyaarakat yang terdiri atas kelompokkelompok sosial yang mempunyai latar kebudayaan yang berbeda beda dan
ideologi yang berbeda pula.
7) Orientasi ke masa depan yang lebih baik.
8) Adanya kontak dengan masyarakat luar yang menyebabkan terjadinya
percampuran budaya.
Perubahan sosial dapat dibedakan dengan perubahan budaya. Menurut E.B. Tylor
dalam buku perubahan sosial di yogyakarta karya Selo Soemardjan (1986)
kebudayaan adalah keseluruhan kompleks yang mencakup ilmu pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat, dan tiap kemampuan serta kebiasaan
lainnya yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.oleh karena itu
apa bila terjadi perubahan pada salah satu bagian dari keseluruhan kompleks itu,
dikatakan sebagai perubahan budaya.
Perubahan sosial juga memiliki persamaan terhadap perubahan budaya, menurut
Selo Soemardjan (1986) perubahan sosial dangan perubahan budaya memiliki satu
segi kesamaan, yaitu kedua-duanya menyangkut suatu adaptasi atau perbaikan
dalam cara masyarakat memenuhi kebutuhan-kebutuhannya berdasarkan
penggunaan konsep-konsep sosial dan budaya tersebut.
Namun dalam keadaan seperti ini masyarakat indonesia malu akan budaya sendiri,
mereka menganggap bahwa budaya indonesia ketinggalan zaman ini merupakan
salah satu penyebab terjadi masuknya budaya asing ke indonesia dengan
mudahnya, adapun faktor yang mendukung masuknya budaya asing ke indonesia
diantaranya yaitu kemajuan teknologi yang sedikit demi sedikit dapat
mempengaruhi kebudayaan nasional.kemudian dari situlah masyarakat indonesia
mulai terkena virus-virus kebudayaan asing yang perbedaan budayanya sangat jauh
dengan budaya indonesia.

2.2 Dampak Masuknya Budaya Asing ke Indonesia


Masuknya budaya asing ke indonesia disebabkan salah satunya karena adanya
krisis globalisasi yang meracuni indonesia. Pengaruh tersebut berjalan sangat cepat
dan menyangkut berbagai bidang kehidupan. Tentu saja pengaruh tersebut akan
menghasilkan dampak yang sangat luas pada sistem kebudayaan masyarakat.
Begitu cepatnya pengaruh budaya asing tersebut menyebabkan terjadinya
goncangan budaya(culture shock), yaitu suatu keadaan dimana masyarakat tidak
mamapu menahan berbagai pengaruh kebudayaan yang datang dari luar sehingga
terjadi ketidakseimbangan dalam kehidupan masyarakat yang bersangkutan.
Adanya penyerapan unsur budaya luar yang di lakukan secara cepat dan tidak
melalui suatu proses internalisasi yang mendalam dapat menyebabkan terjadinya
ketimpangan antara wujud yang di tampilkan dan nilai-nilai yang menjadi
landasannya atau yang biasa disebut ketimpangan budaya.
Teknologi yang berkembang pada era globasisasi ini mempengaruhi karakter sosial
dan budaya dari lingkungan sosial . Menurut Soerjono Soekanto (1990) masuknya
budaya asing ke indonesia mempunyai pengaruh yang sangat peka serta memiliki
dampak positif dan negatif.
1) Dampak Positif
Modernisasi yang terjadi di Indonesia yaitu pembangunan yang terus berkembang
di Indonesia dapat merubah perekonomian indonesia dan mencapai tatanan
kehidupan bermasyarakat yang adil, maju, dan makmur. Hal tersebut dihaarapkan
akan mewujudkan kehidupan masyarakat yang sejahtera baik batin, jasmani dan
rohani.
2) Dampak Negatif
Budaya yang masuk ke Indonesia seperti cara berpakaian, etika, pergaulan dan
yang lainnya sering menimbulkan berbagai masalah sosial diantaranya;
kesenjangan sosial ekonomi, kerusakan lingkungan hidup, kriminalitas, dan
kenakalan remaja.
a) Kesenjangan Sosial Ekonomi
Kesenjangan sosial ekonomi adalah suatu keadaan yang tidak seimbang di bidang
sosial dan ekonomi dalam kehidupan masyarakat. Artinya ada jurang pemisah yang
lebar antara si kaya dan si miskin, akibat tidak meratanya pembangunan. Apabila
jurang pemisah ini tidak segera

ditanggulangi dan menimbulkan kecemburuan masyarakat sosial yang dapat


menyebabkan keresahan dalam massyarakat. Kesenjangan sosial itu sendiri akan
mengakibatkan hal- hal berikut ini:
Lahirnya kelompok kelompok sosial tertentu seperti adanya pengamen yang
banyak berkeliaran di jalanan yang menyebabkan masyarakat terganggu dan
keberadaan pengamen tersebut sering menimbulkan masalah yang dapat
meresahkan masyarakat sekitar disamping itu juga terdapat kelompok
pengangguran yang semakin hari semakin meningkat jumlahnya dan jika tidak
dtanggulangi secara cepat maka akan menimbulkan kasus atau kriminalitas
b) Kerusakan Lingkungan Hidup
Pencemaran yang terjadi di lingkungan masyarakat menimbulkan dampak sebagai
berikut:
Polusi udara, menyebabkan sesak nafas,mata pedih, dan pandangan mata kabur.
Polusi tanah, menyebabkan lahan pertanian menjadi rusak.
Polusi air, menyebabkan air tidak bersih dan tidak sehat isi.
c) Masalah Kriminalitas
Kriminalitas adalah perbuatan yang melanggar hukum atau hal- hal yang bersifat
kejahatan, seperti korupsi, pencurian, perkelahian, pembunuhan, pemerkosaan dan
lainnya. Dalam kriminologi kejahatan disebabkan karena adanya kondisi dan prosesproses sosial yang sama yang menghasilkan perilaku sosial lainnya. Artinya,
terdapat hubungan antara variasi angka kejahatan dan variasi organisasi
organisasi sosial dimana kejahatan tersebut terjadi.sebagaimana dikatakan E.H.
Sutherland ( dalam Soejono Soekamto, 1990: 367) kriminalitas (perilaku jahat)
merupakan proses asosiasi diferensial, karena apa yang dipelajari dalam proses
tersebut sebagai akibat interaksi dalam pola dan perilaku yang jahat.
d) Kenakalan Remaja
Kenakalan remaja adalah penyimpangan perilaku yang dilakukan generasi muda
(sekelompok remaja). Misalnya tawuran, perusakan barang milik masyarakat,
penyimpangan seksual, dan penyalahgunaan narkotika serta obat-obatan terlarang.
Kenakalan remaja dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu faktor eksternal
dan internal.
1. Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari remaja atau keadaan pribadi
remaja itu sendiri. Misalnya, pembawaan sikap negatif dan suka dikendalikan yang
juga mengarah pada perbuatan nakal. Selain itu, kenakalan remaja dapat

disebabkan karena adanya pemenuhan kebutuhan pokok yang tidak seimbang


dengan keinginan remaja sehingga menimbulkan konflik pada dirinya dan kurang
mampunya si remaja itu menyesuaikan diri dengan lingkungan.
2. Faktor eksternal, yaitu faktor yang berasal dari luar diri remaja itu artinya,
berasal dari lingkungan hidup remaja tersebut. Misalnya kehidupan keluarga,
pendidikan di sekolah, pergaulan, dan media massa. Seseorangyang hidup dalam
keluarga yang tidak harmonis cenderung akan memepnyai perilaku yang kurang
baik dan menyimpang dari norma dan nilai yang berada pada masyarakat. Misalnya
seorang anak yang sering melihat orang tuanya bertengkar dapat melarikan diri
pada obat-obatan karena ia idak tahan melihat pertengkaran orang tuanya.
2.3 Pengaruh global terhadap eksistensi jati diri bangsa
Adanya unsur budaya asing yang tidak sosuai dengan kepribadian bangsa indonesia
sangat menghawatirkan karena dapat menyebabkan terjadinya goncangan budaya.
Namun, di sisi lain masuknya unsur budaya asing de indonesia juga sangat
bermanfaat bagi kehidupan bangsa indonesia.
Menurut Bierens de Haan, dalam masyarakat terdapat dua unsur berlawanan, yaitu
statika dan dinamika. Unsur statika merupakan unsur-unsur dalam masyatakat yang
cenderung memepertahankan suatu keadaan untuk tetap (tidak berubah), seperti
adanya vested interest atau golongan orang yang menghendaki status quo.
Sebaliknya, unsur dinamika merupakan unsur yang menghendaki adanya
perubahan, misalnya perubahan linkungan alam, nilai-nilai sosial, dan perubahan
struktur sosial. Adanya unsur statika dan dinamika inilah sesinambungan
masyarakat tetap tejadi meskipun terjadi perubahan-perubahan di dalam
masyarakat.
Untuk melestarikan kesinambungan kehidupan masyarakat agar tetap eksis tentu
saja kita harus menjunjung tinggi jati diri bangsa. Untuk itu, kita pun harus mampu
mempertahankan diri dari derasnya arus globalisasi. Unsur-unsur budaya asing
yang sesuai kepribadian bangsa dapat kita ambil, sedangkan yang tidak sesuai kita
tinggalkan. Dengan demikian, keberadaan bangsa kita akan terus ada meskipun
begitu derasnya pengaruh dari luar. Selain itu, bangsa kita pun akan mampu
mengikuti perkembangan yang ada dengan tetap menjaga dan melestarikan
budaya bangsa sendiri. Budaya bangsa kita yang harus dipertahankan misalnya
budaya gotong royong, peduli terhadap lingkungan, dan adanya kerja sama yang

baik.
Apa yang akan terjadi jika kita tidak mampu menghadapi tantangan global? Apabila
kita tidak mampu menghadapinya, kita akan terisolasi dari bangsa lain. Keberadaan
bangsa kita pun tidak diketahui di mata dunia apalagi jika kita tidak mampu
menstarakan diri dari bangsa lain.
3.1 Faktor Utama Masuknya Budaya Asing
Budaya asing yang masuk ke indonesia mempunyai dampak yang sangat terhadap
budaya indonesia, masuknya budaya asing terdiri dari beberapa faktor yang berasal
dari dalam masyarakat maupun dari luar masyarakat.
Faktor-faktor yang berasal dari dalam masyarakat itu sendiri meliputi hal-hal
berikut:
a. Penemuan baru
Penemuan baru sebagai sebab terjadinya perubahan dapat terwujud dalam bentuk
penemuan unsur kebudayaan yang baru.
b. Bertambah atau berkurangnya penduduk.
Dengan bertambahnya penduduk masyarakat mulai mengenal hak milik seseorang
atas tanah, sewa tanah, gadai tanah, atau adanya sistem bagi hasil. Hal ini terjadi
karena adanya perubahan dalam struktur masyarakat terutama lembaga
kemasyarakatan berkurangnya penduduk karena perpindahan ke daerah lain
menyebabkan kekosongan.
c. Terjadinya pemberontakan atau revolusi
Hal ini dapat mendorong terjadinya perubahan bessar mlai dari bentuk negara,
lembaga masyarakat sampai pada keluarga yang mendiami negara tersebut.
d. Pertentangan masyarakat
Pertentangan masyarakat yang terjadi diantara individu dapat menyebabkan
perubahan sosial.
Faktor-faktor yang berasal dari luar masyarakat maliputi hal berikut:
a. Bencana alam seperti gempa bumi, angin topan dan banjir.
b. Perubahan sosial yang terjadi karena kebudayaan dari masyarakat lain
melancarkan pengaruhnya.
c. Peperangan dengan negara lain juga dapat menyebabkan terjadinya perubahan.
3.2 Dampak Terhadap Masuknya Budaya Asing

Budaya asing yang masuk ke indonesia brdampak sangat buruk dengan nilai-nilai
kebudayaan yang dimiliki oleh bangsa indonesia, karena indonesia dengan mudah
meniru budaya, perilaku, cara bergaul, dan berpakaian sangat tidak sesuai dengan
budaya indonesia. Dampak negatif yang terlihat jelas pada indonesia diantaranya
goncangan budaya atau sering disebut dengan culture shock, ini terjadi karena
adanya anggota masyarakat yang tidak siap menerima perubahan-perubahan
akibat budaya asing yang masuk, misalnya adanya penggusuran karena ada
pembangunan gedung atau bangunan, sukarnya mencari lahan tempat tinggal
maka hal ini membuat mereka frustasi dalam menghadapi biaya hidup yang
semakin besar akhirnya mereka pun melakukan perilaku menyimpang. Selain itu
akan terjadinya pergeseran nilai budaya indonesia yag menimbulkan kebimbangan,
karena masuknya usur-unsur budaya asing yang sangat cepat dan pesat
mengakibatkan perubahan sosial yang berkesinambungan, akibatnya masyarakat
yang mengalami kebimbangan, dimana mereka tidak mempunyai pegangan
menyebabkan anggota masyarakat tidak mampu mengukur tindakannya.
Kebimbangan yang dialami masyarakat dapat mendorong perbuatan menyimpang
seperti pergaulan bebas, munculnya sifat konsumerisme. Selain dampak negatif
terdapat juga dampak positif diantaranya tumbuhnya indonesia menjadi negara
berkembang dan maju serta pembangunan yang semakin pesat terjadi di kota-kota
besar, perekonomian indonesia semakin maju dan berkembang.
3.3 Tantangan Masuknya Budaya Asing ke Dalam Masyarakat
Masuknya unsur-unsur asing yang diadopsi oleh masyarakat indonesia dianggap
dapat mengancam nilai-nilai, tatanan hidup, gaya hidup, sikap, dan dan pikiran, hal
ini merupakan salah satu akibat dari adanya keterbukaan dan hubungan dengan
bangsa lain.
Adanya globalisasi dan komunikasi yang semakin terbuka, hubungan antar bangsa
semakin mudah selain berdampak positif juga berdampak negatif. Dimana nilai-nilai
sosial budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian kita ikut masuk dalam
kebudayaan bangsa, akibatnya akan mempengaruhi pola pikir, sikap hidup, dan
perbuatan kita. Sejalan dengan itu, nilai-nilai sosial budaya yang belum sesuai
dengan nilai budaya bangsa indonesia juga dapat ikut diserap.
Menurut Bierens de Haan nilai-nilai tersebut dapat berupa sifat, pandangan, paham,
dan juga hidup yaitu, diantaranya:
A. EGOIS yaitu hanya mementingkan diri sendiri.

B. MATERIALISME yaitu pandangan yang mengutamakan materi.


C. SEKULARISME yaitu paham yang mengajarkan bahwa moralitas tidak perlu
diajarkan pada ajaran agama.
D. EKSTRIMISME yaitu pikiran atau pandangan yang melampaui batas kebiasaan
atau norma-norma.
E. CHAUVIMISME yaitu paham yang mengagungkan bangsa sendiri dan
merendahkan bangsa orang lain.
ELITISME dan eksklusifisme yaitu pikiran atau pandangan dari seseorang yang
merasa dirinya merupakan orang atau sekelompok orang yang terpandang atau
sederajat tinggi hingga orang lain dianggap rendah.
F. DISKRIMINATIF yaitu sifat yang suka membeda-bedakan orang dengan orang lain.
G. KONSUMTIF sifat seseorang yang suka membelanjakan uangnya untuk barangbarang yang tidak menghasilkan manfaat.
H. GLAMORISTIK yaitu suatu sikap atau gaya hidup yang bermewah-mewahan.
3.4 Cara Mengantisipasi Dampak Negatif Masuknya Budaya Asing
Globasisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat mendunia, dimana batas
wilayah bukan lagi hambatan yang berarti. Hubungan antar bangsa berlangsung
lebih aktif. Setiap bangsa pun tidak menutup diri dari bangsa lain. Indonesia
ssebagai bangsa yang terbuka harus siap menerima pengaruh tersebut.
Negara yang berhasil mewujudkan globalisasi harus dapat memanfaatkan
globalisasi dalam segi kehidupan tetapi juga harus mampu menyaringnya melalui
ideologi bangsa yang kokoh, dengan begitu negara tersebut akan berkembang
secara cepat. Sebaliknya, apabila ketahanan ideologi dan pandangan hidup suatu
bangsa rapuh, globalisasi justruakan membuat jati diri bangsa tersebut memudar.
Dibawah ini merupakan beberapa hal yang harus dilakukan untuk antisipasi dampak
budaya asing.
1) Menyeleksi dan menyaring nilai-nilai budaya asing
Nilai-nilai budaya asing yang sesuai dengan bangsa kita dapat diserap sehingga
akan memperkaya nilai budaya bangsa kita, sedangkan yang kita tinggalkan untuk
itu, hal-hal yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan kesetiaan kita kepada ideologi nasional (Pancasila).
b. Mengembangkan sikap kekeluargaan dan gotong royong.
c. Mengenali dan mengembangkan nilai seni budaya.

2) Memelihara dan mengembangkan kebudayaan nasional


Memelihara dan mengembangkan budaya nasional sebagai jati diri bangsa dengan
cara mengirimkan misi kebudayaan dan kesenian dari suatu daerah keluar negeri.
Selain itu, dapat dilakukan dengan menayangkan dan menyiarkan kebudayaan dan
kebudayaan nasional melalui berbagai media, mengadakan seminar membahas
kebudayaan daerah sebagai budaya nasional, serta pelestarian dan pewarisan dan
pewarisan daerah yang dapat mendorong persatuan dan kesatuan bangsa.
3) Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Dalam rangka membangun masyarakat yang adil dan makmur yang tetap
berkepribadian indonesia, kita harus tetap beriman dn bertaqwa kepada tuhan yang
maha esa. Dalam menjalani tuntutan era globalisasi, kita tetap mampu berdiri
kokoh sebagai bangsa dengan ideologi dan pandangan hidup nasional yang
tangguh serta kebudayaan nasional yang yang luhur.
SUMBER: http://khaeylbgt.multiply.com/journal/item/3
Perkembangan tekhnologi saat ini turut ditandai dengan perkembangan budaya
yang ada di Indonesia saat ini. Seperti telah dibahas diatas bahwa budaya asing
bebas masuk begitu saja, tanpa ada filterisasi. Pada umumnya usia remaja
merupakan usia kritis dimana apa yang ia lihat menyenangkan pasti akan ditiru.
Budaya-budaya tersebut dapat masuk dengan mudah melalui apa saja, misalnya
televisi dengan bentuk film,video klip, dll, internet, dan macam-macam alat
tekhnologi lainnya. Saat ini internet bukan merupakan sarana yang langka lagi,
sarana ini bisa digunakan dimana saja dan kapan saja oleh user. Biasanya
masyarakat lebih sering mengakses sesuatu yang baru melalui internet. Saat ini
banyak warung internet atau biasa kita sebut dengan warnet menjamur dimanamana sehingga memudahkan orang-orang yang tidak memasang internet agar bisa
mengaksesnya. Diwarnet ini lah kadang-kadang banyak remaja dapat mengakses
video porno secara bebas tanpa pengawasan. Ada beberapa pihak warnet yang
memblok situs porno tetpai ada juga beberapa warnet yang tidak memblok situs
porno sehingga situs ini dapat dibuka secara bebas. Kegunaan internet sering
disalahgunakan untuk kepentingan yang kurang baik.

Permasalahan yang sering terjadi lainnya yakni pemasaran blue film dalam bentuk
dvd dan vcd yang menyebar luas dikalangan remaja. Sepertinya norma agama
sudah tidak lagi dihiraukan oleh segelintir pihak. Mereka yang meraup keuntungan
dari bisnis ini seakan tidak memikirkan akibat serta dampak yang akan ditorehkan
pada generasi muda yang menonton. Sekarang ini vcd serta dvd banyak dijual
dipasaran secara bebas dan mudah didapatkan.
Dampak dari permaslahan sosial ini sangat berat bagi para remaja, salahsatu
dampaknya yakni meningkatnya angka MBA (Married By Accident) saat ini. Gaya
hidup remaja yang metropolis seakan sudah tidak terbendung lagi, belum lagi
kehidupan malam yang sudah sudah menjaring generasi muda kita, tidak dipungkiri
kuatnya arus negatif dalam kehidupan remaja saat ini, memicu remaja untuk
mencoba obat-obatan terlarang seperti narkotika, ganja, shabu dan sebagainya
belum lagi gaya hidup sex bebas.
Gaya hidup Sex Bebas dikalangan remaja sudah tidak lazim sepertinya kita dengar,
awalnya mereka melihat tontonan yang sudah sepantasnya tidak ditonton,
kemudian timbul rasa penasaran ingin mencoba, kemudian merealisasikannya
kepada pasangannya. Hal ini sudah sering terjadi, dan yang lebih parahnya sex
bebas tidak dilakukan dengan satu orang tetapi dengan beberapa orang. Hal ini
dapat meneyebabkan penyakit kelamin atau bisa mengakibatkan AIDS. Usia muda
diibaratkan seperti bunga yang baru mekar sehingga diusia ini jiwa dan pikiran kita
masih labil. Terkadang pasangan-pasangan muda yang menganut paham ini, tidak
memikirkan akibat dari hal yang mereka lakukan, mereka hanya mementingkan
nafsu mereka saja tanpa memikirkan akibat yang akan terjadi pada akhirnya.
Salahsatu contoh kasus pernah terjadi disalahsatu pasangan remaja dalam satu
sekolah, mereka tadinya hanya memadu kasih biasa selayaknya orang berpacaran
secara sehat, tetapi si laki-laki lama-lama mulai jenuh terhadap gaya pacaran yang
menurutnya itu-itu saja, suatu hari ia berpikiran untuk melakukan hubungan intim
dengan sang kekasih, dan kekasihnyapun mengiyakan ajakan si pria. Alih-alih cinta
digunakan untuk merayu sang kekasih, awalnya sang kekasih enggan
melakukannya, karena rayuan maut sang pria, si wanita pun mengiyakan. Didalam
kasus yang dicontohkan ini, pihak wanita seakan terlihat bodoh dan mau mengikuti
saja keinginan sang kekasih hatinya. Alih-alih cinta digunakan untuk merayu si

wanita. Tadinya mereka melakukan hubungan intim sekali dan kemudian berkali-kali
lalu sampai akhirnya sang wanita hamil dan si laki-laki tidak ingin
bertanggungjawab.
Contoh kasus seperti diterangkan diatas sudah banyak terjadi di negeri kita ini,
kasus MBA itu seakan mencoreng norma-norma yang berlaku di Indonesia. Peristiwa
ini sangat melanggar norma hukum,agama,kesopanan,kesusilaan. Generasi muda
seakan tidak menghiraukan lagi norma-norma yang berlaku di Indonesia. Jika
contoh kasus seperti diatas, tentu sangat merugikan pihak perempuan, dimana
kemuliaan seorang wanita sudah tidak ada dan telah terampas oleh nafsu busuk
sesaat. Jika kejadian sudah seperti ini, pihak orang tua lah yang pada akhirnay
harus menanggung malu atas perbuatan anak-anak mereka. Para orang tua selalu
berharap anak-anakanya menjadi orang-orang yang berguna dan bisa dibanggakan
dan tidak ingin anakanya hancur karena hal yang tidak penting seperti ini.
Norma agama merupakan norma yang paling prioritas diutamakan dalam
kehidupan. Agama merupakan pondasi dasar jiwa atau pondasi utama pokok yang
wajib kita tanamkan dalam diri manusia. Kerabat yang dapat menanamkan norma
tersebut hanyalah kelompok kecil terdekat yakni keluarga. Keluraga merupakan
rumah bagi anak-anaknya, keluarga merupakan tempat sandaran yang paling
nyaman dan aman bagi anak-anaknya, keluarga merupakan sarana bertanya bagi
seorang anak dan orang tua wajib menjawab serta menjelaskan hal-hal yang
ditanyakan oleh sang anak. Keluarga yakni khususnya orang tua wajib menanamkan
nilai agama bagi anak-anaknya, didalam agama sangat jelas ada perintah yang
harus dilaksanakan dan larangan yang harus dijauhi. Semua itu dilakukan demi
terciptanya kehidupan yang selaras, serasi, dan seimbang
Orang tua harus menanamkan norma agama secara keras dan sifatnya memaksa
kepada anak-anakanya. Karena bagaimanapun norma ini adalah norma yang paling
utama, dan hanya dengan agama serta keimananlah seseorang dapat terhindar dari
serangan marabahaya yang akan membahayakan. Hanya agama yang sanggup
menepis godaan-goadaan yang akan membahayakan hidup anak-anak mereka
kelak, sehingga agama harus diajarkan dari sejak dini.

Hal kedua yang bisa orang tua antisipasi terhadap gaya hidup bebas para remaja
adalah pemahaman pendidikan mengenai gaya hidup sex bebas. Terkadang
segelintir orang tua menganggap sex edukasi tidak perlu dijelaskan kepada anakanaknya, sebenarnya hal itu sangat perlu untuk dijelaskan kepada anak-anaknya,
tentunya pendidikan ini diberikan jika si anak sudah cukup umur untuk
memahaminya, yakni sekitar usia 13/15 tahun, atau dimana anak sudah akil baligh.
Orang tua memang tidak secara gamblang menjelaskan mengenai apa itu sex? Tapi
minimal si anak mengetahui bagaimana bahaya jika anak-anak kita bisa sampai
melakukan perbuatan itu. Dalam memberikan sex edukasi pasti anak-anak akan
timbul rasa penasaran, karena menurut mereka hali itu merupakan sesuatu yang
baru. Caranya para orangtua wajib memberikan penjelasan secara baik dan benar.
Karena anak-anak sekarang lahir didalam dunia yang kritis dan penuh dengan rasa
keingintahuan yang sangat besar, sehingga peran orang tua lah yang sangat
berperan. Salah besar jika orang tua menyerahkan seluruh pendidikan terhadap
lembaga formil atau biasa kita sebut dengan sekolah. Ada beberapa yang tidak bisa
anak-anak dapatkan dalam bangku sekolah. Sehingga pendidikan prilaku
pembentukan terhadap anak bisa dimulai dari didikan yang diajarkan oleh orang tua
mereka.
Saat ini banyak orang tua yang tidak bisa terbuka terhadap anak-anaknya,
lingkungan keluarga lebih kepada iklim otoriter, dimana orang tua bersikap aktif dan
si anak bersikap pasif. Sehingga suasana seperti ini yang ada adalam keluarga
dapat menimbulkan miss komunikasi terhadap kedua belah pihak. Sehingga dalam
setiap pengambilan keputusan terdapat diditangan orang tua dan anak tidak boleh
menyampaikan aspirasi yang ingin mereka tuangkan sedikitpun. Hal ini juga tidak
sehat jika terjadi dalam sebuah keluarga, hal ini akan mengakibatkan anak-anak
tidak akan terbuka dengan apa yang mereka inginkan dan apa yang mereka
lakukan. Dimana orang tua tidak ingin mengenal pertumbuhan si anak dan hanya
sibuk mencari uang saja tanpa memikirkan anak-anak mereka. Konflik sosial ini
dapat menimbulkan suatu ketertutupananak-anak usia remaja pada apa yang
mereka lakukan di luar sana. Mereka berpikir bahwa orang tua mereka tidak
memepdulikan mereka lagi. Sehingga faktor keterbukaan terhadap anak-anak
sangat penting, anak-anak bisa bercerita apa saja kepada orang tuanya dan anakanak bebas menyampaikan aspirasi mereka kepada orang tua. Begitupun orang tua

harus bisa menjadi wadah aspirasi serta teman curhat paling utama bagi anakanaknya.
Para orang tua juga wajib mengenal teman-teman anak mereka, karena usia remaja
merupakan usia dimana kita nyaman bergaul dengan siapa saja dan semangat
mencari teman baru. Teman bagi kehidupan remaja merupakan faktor utama dalam
arah kelangsungan kehidupannya. Seperti kita lihat di televisi, banyak anak remaja
terjerat narkotika karena teman dekatnya. Misalnya selebritis, Shila Marcia baru
baru ini, artis kelahiran bali ini terjerembab lubang narkoba karena ajakan temantemannya. Ditambah lagi dara kelahiran tahun 1989 ini kurang diperhatikan oleh
orangtua serta tidak ada pengawasan dari orangtuanya, membuat dara manis ini
mudah sekali masuk ke dunia narkotika ini. Ada istilah dalam pertemanan jangan
suka memilih-milih teman, kalimat itu salah jika di realisasikan pada saat ini.
Dalam bersosialisasi kita harus pandai memilih teman, bagaimana kita menyaring
teman yang membawa dampak baik dan mana teman yang dapat membawa
dampak buruk bagi kehidupan kita kelak. Dunia luar adalah dunia kedua setelah
keluarga, sehingga lingkungan sosial harus tetap beriklim positif dalam artian
orang-orang yang ada dalam sekitar kita harus orang-orang yang tidak membawa
kita kedalam kesesatan. Misalnya seperti banyak terjadi, awalnya oleh teman kita
diperkenalkan dengan roko, lalu meningkat menjadi minuman keras, diperkenalkan
lagi ganja, lalu shabu dan seterusnya. Jika kita tidak dibentengi oleh keimanan,
pasti kita dengan mudah terbawa arus. Sehingga disini sangat diperlukan keimanan
dan kontrol diri yang penting. Banyak kasus yang sering kita saksikan di televisi
bahwa angka penggunaan narkotika dikalangan remaja cukup meningkat. Disini
peran orang tua sangat amat dibutuhkan, selain mengawasi anak-anak dan dengan
siapa dia bergaul, tetapi sesekali orang tua harus turun langsung mengawasi anakanaknya agar jangan sampai anak-anaknya bisa salah gaul. Sedangkan bagi para
orang tua yang terlanjur anak-anaknya sudah terjerembab kedalam dunia narkotika
sebaiknya jangan dijadikan suatu aib, tetapi jadikanlah setiap kesalahan menjadi
suatu pembelajaran hidup yang berharga. Jika sudah seperti ini, orang tua wajib
mengintrospeksi diri, pasti ada sesuatu yang kurang atau belum total yang ia
berikan kepada anaknya yakni kasih sayang serta perhatian.
Hal yang ketiga yakni pendidikan formal atau sekolah, dalam mengantisipasi

budaya-budaya asing yang masuk. Sekolah sebagai lembaga pendidikan wajib


mengajarkan pengetahuan yang bersifat teori dan praktek, serta mendidik anakanak agar menjadi anak-anak yang disiplin dan berakhlah baik. Seperti kita lihat di
televisi ada beberapa sekolah yang justru mengajarkan tindak asusila kepada
muridnya. Seperti kasus guru yang mencabuli muridnya atau guru yang melakukan
tindakan pelecehan kepada murid-muridnya. Sepertinya norma-norma yang ia
ajarkan dan ia kumandangkan kepada murid-muridnya hanya isapan jempol belaka.
Apa yang ia ajarkan tidak sesuai dengan prilakunya. Dalam contoh kasus seperti ini
sudah jelas sangat melanggar norma-norma yang ada di Indonesia, selain norma
agama juga melanggar norma asusila.
Sekolah dan anggota-anggota didalamnya seperti guru harus menjadi tokoh
pendidik dan panutan yang baik bagi anak muridnya. Guru harus bisa mendidik dan
mengawasi tingkah laku anak di luar. Sejak duduk dibangku sekolah dasar, kita
sudah diperkenalkan oleh guru-guru kita dengan norma agama, norma
kesopanan,norma kesusilaan, serta norma hukum. Di sekolah dasar mungkin kita
dididik dengan cara-cara memupuk kedisiplinan dari mulai hal yang kecil. Seperti
ucapkan salam sebelum belajar dan tidak lupa berdoa, lalu hukuman jika tidak
mengerjakan PR (pekerjaan rumah), dan sebagainya. Tetapi perkenalan normanorma itu telah bergeser seiring dengan kemajuan teknologi yang berkembang.
Sehingga anak-anak harus diawasi dan diberkan sanksi lebih keras.
Sekarang ini banyak video porno yang memasuki wilayah handphone atau telepon
genggam. Saat ini usia dini apalagi usia remaja menggunakan tekhnologi ini.
Sehingga para guru di sekolah harus lebih waspada dalam mengawasi anak
muridnya. Sehingga seminggu 3x harus ada razia mendadak disekolah, yakni
dilarang keras membawa hp ke sekolah apalagi didalam hp ada gambar atau video
yang tidak senonoh.
Setiap sekolah sekarang rata-rata memberlakukan peraturan ini, barang siapa
murid yang membawa ponsel kesekolah akan mendapatkan hukuman dan jika
sudah berkali-kali akan ada surat peringatan. Disini pihak sekolah cukup kritis dalam
mendidik anak-anaknya, mereka mengawasi ponsel-ponsel yang didalamnya ada
gambar serta video yang tidak pantas. Jika ketahuan ada anak yang menyimpan

video serta gambar porno sekolah tidak segan-segan memberikan hukuman serta
sanksi yang cukup berat bagi yang melanggar peraturan yang ia tetapkan tersebut.
Para siswa sepertinya paham dan patuh dengan peraturan yang ditetapkan oleh
sekolah ini. Cara ini cukup ampuh dalam menanamkan kedisiplinan dalam diri anakanak. Terbukti anak-anak sekolah jarang membawa ponselnya ke sekolah apalagi
disaat jam belajar sedang berlangsung. Hal ini merupakan salahsatu cara sekolah
dalam memfilter budaya asing yang mudah masuk saat ini. Sekolah merupakan
pusat pendidikan bagi anak-anak untuk belajar. Pengajaran terhadap anak-anak
tidak hanya bersifat akademis saja tetapi ada beberapa pelajaran nonakademis
yang harus diterapkan juga kepada anak-anak. Arahkan anak-anak kepada sesuatu
kegemarannya, tentunya kegemaran atau kesenangan yang berifat positif seperti
olahraga dan seni. Olahraga dan seni dapat membuat anak-anak menjadi lebih
kreatif dan dapat mengembangkan diri lebih baik.
Keluarga, sekolah dan lingkunga sosial adalam merupakan tiga elemen penting
yang dekat dengan sosok anak. Sehingga ada keterkaitan diantara ketiganya.
Orangtua harus bisa mengambil porsi lebih banyak diantara porsi yang lainnya.
Sekolah juga tidak kalah penting, lembaga ini harus menjadi panutan pusat
pendidikan bagi si anak serta lingkungan sosial juga yang mengarahkan anak agar
bisa mengikuti arus yang lebih baik.
2.2 Faktor faktor Budaya Asing Masuk
A. Kurangnya Penjagaan yang ketat di wilayah gerbang Indonesia
Dalam gerbang wilayah Indonesia, sepertinya kurang adanya badan seleksi khusus
yang bisa menyeleksi budaya-budaya asing negatif yang masuk ke Indonesia.
Seperti masih banyaknya gambar serta video porno yang didatangkan dari luar.
B. Lifestyle yang berkiblat pada barat
Saat ini banyak masyarakat Indonesia yang meniru gaya hidup atau lifestyle orangorang bule atau lebih berkiblat kebarat-baratan, yakni melakukan sex bebas,

berpakaian mini, gaya hidup bebas tanpa ikatan atau biasa sering kita sebut
dengan kumpul kebo. Istilah ini digunakan kepada pasangan yang bukan
muhrimnya tetapi tinggal seatap tidak dalam tali pernikahan.
Di Indonesia gaya hidup ini tidak dibenarkan karena menyalahi beberapa norma
yakni norma agama, norma kesusilaan, norma kesopanan. Sanksi yang diberikan
bagi yang melanggar juga cukup berat terutama pada lingkungan sekitarnya.
Orang-orang yang melakukan kumpul kebo atau tinggal serumah tanpa ikatan
pernikahan ini akan dipandang kurang pantas oleh warga sekitar. Sanksi yang
diberikan masyarakat tidak berat tetapi cukup menyakitkan karena bisa-bisa akan
mengucilkan orang yang melakukan kegiatan ini.
C. Menyalagunakan Tekhnologi
Seperti sempat kita bahas diatas bahwa pemanfaatan tekhnologi yang salah dapat
mempermudah arus budaya asinya negatif yang masuk. Seperti Internet sekarang
ini internet banyak disalahgunakan untuk hal-hal negatif, seperti ada situs porno,
melakukan hal penipuan, dll. Orang-orang menyalahgunakan pemanfaatan
tekhnologi ini denga cara yang tidak benar. Orang-orang bisa mengakses dengan
mudah situs-situs porno yang mereka inginkan. Hal ini membawa dampak buruk
bagi yang menikmatinya.
2.3 Antisipasi Budaya Asing Negatif yang Masuk
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang memiliki martabat serta harga diri bangsa
yang tinggi sehingga jangan sampai bangsa ini rusak hanya karena pengaruhpengaruh negatif dari pihak asing yang ingin menghancurkan mental generasi
penerus bangsa kita. Ada beberapa tindakan antisipasi yang perlu dilakukan oleh
generasi muda terhadap pengaruh asing yang sifatnya negatif diantaranya :
A. Bersikap kritis dan teliti
Sebagai penerus bangsa,kita harus bersikap kritis dan teliti terhadap hal-hal yang
baru didatangkan dari luar, bagaimana kita bisa memfilter apakah hal ini bisa

membawa dampak baik atau buruk bagi kita. Bersikaplah kritis terhadap sesuatu
yang baru, banyak bertanya pada orang-orang yang berkompeten dibidangnya dan
teliti apakah inovasi tersebut bisa sesuai dengan iklim indonesia dan pastikan tidak
melanggar norma-norma yang berlaku di Indonesia.
B. Perluas Ilmu pengetahuan (IPTEK)
Sebelum budaya asing itu masuk sebaiknya kita telah mengetahui apa inovasiinovasi yang masuk itu secara jelas dan rinci. Kita bisa mengetahui keguanaan hal
itu secara keilmuannya, seperti situs jaringan facebook. Facebook saat ini sedang
menjamur dikalangan masyarakat, dari berbagai usia semua menggunakan situs ini
untuk menjalin tali silaturahmi yang telah lama terputus. Tetapi ada beberapa orang
yang menyalahgunakan facebook sebagai ajang caci maki dan hina dina. Jika kita
mengetahui fungsi awal facebook itu sendiri adalah untuk menjalin tali silaturahmi,
kita tidak akan menyalahgunakan situs ini untuk berbuat yang tidak-tidak. Sehingga
kita harus mengetahui terlebih dahulu fungsinya untuk apa dan manfaatnya seperti
apa.
C. Harus sesuai dengan Norma-norma yang berlaku di Indonesia
Pengaruh budaya asing yang masuk terkadang tidak sesuai dengan noram-norma
yang berlaku di Indonesia. Jika kita menyaksikan film-film luar, mereka menganut
gaya hidup yang bebas dan jika diterapkan disini melanggar beberapa norma yang
ada di Indonesia. Misalnya saja berciuman dimuka umum. Kita sering menyaksikan
film-film barat yang melakukan adegan-adegan mesra di muka umum, hal itu tidak
bisa diterapkan di Indonesia karena melanggar norma kesopanan. Biasanya di filmfilm barat, wanitanya berpesta dengan menggunakan pakaian mini sambil
bermabuk-mabukan jika hal itu diterapkan di Indonesia, adat seperti itu tetntu tidak
sesuai jika kita terapkan di Indonesia.
Indonesia masih memegang adat ketimuran yang sangat kental sehingga
masyarakat di sini hidup dengan aturan-aturan yang berlaku dan tentunya pantas
sesuai dengan adat kesopanan. Walaupun Indonesia memiliki beriburibu pulau
tetapi adat istiadat mereka selalu mengajarkan kebaikan dan tidak menganjurkan

perbuatan buruk untuk dilakukan.


D. Tanamkan Aku Cinta Indonesia
Maksud dari simbol ini adalah bahwa adat istiadat yang ditularkan oleh nenek
moyang kita adalah benar adanya dan dapat membawa manfaat yang baik bagi diri
kita sendiri untuk masa kini dan kedepannya. Sehingga kita tidak mudah terbawa
arus budaya asing yang membawa kita kepada dampak yang negatif.
E. Meningkatkan Keimanan dan ketakwaan
Seperti telah kita bahas bahwa agama merupakan pondasi utama dalam diri yang
bisa mengontrol diri kita kepada hawa napsu yang akan mengganggu kita kedalam
jurang kenistaan. Agama sangat penting bagi kelangsungan umatnya. Apabila
sesorang sudah terbawa kedalam kesesatan, agamalah yang menjadi penolong
umatnya agar berubah kembali menjadi lebih baik.
Generasi muda yang pintar pasti bisa memilih mana sesuatu yang baik bagi dirinya
mana yang tidak baik bagi dirinya. Terlihat didalam lingkungan sosialnya, keika ia
terjun didalam lingkungan sosialnya ia menjadi individu yang bebas dan hanya dia
yang bisa memilih ia ingin bergaul dengan siapa. Pribadi yang supel akan bisa
membawa dirinya kepada siapa saja tetapi perlu diingat menyeleksi teman itu
harus, karena pengaruh negatif dari pihak asing bisa datang dari siapa saja, baik
dari teman, tekhnologi canggih ataupun apa saja . Sehingga kita sebagai orang
timur wajib menjunjung tinggi norma dan adat ketimuran kita.

5. cara mengtasi dampak negative dari masuknya budaya asing


Globasisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat mendunia, dimana batas wilayah bukan
lagi hambatan yang berarti. Hubungan antar bangsa berlangsung lebih aktif. Setiap bangsa pun
tidak menutup diri dari bangsa lain. Indonesia ssebagai bangsa yang terbuka harus siap menerima
pengaruh tersebut.

Negara yang berhasil mewujudkan globalisasi harus dapat memanfaatkan globalisasi dalam
segi kehidupan tetapi juga harus mampu menyaringnya melalui ideologi bangsa yang kokoh,
dengan begitu negara tersebut akan berkembang secara cepat. Sebaliknya, apabila ketahanan
ideologi dan pandangan hidup suatu bangsa rapuh, globalisasi justruakan membuat jati diri
bangsa tersebut memudar.
Dibawah ini merupakan beberapa hal yang harus dilakukan untuk antisipasi dampak budaya
asing.
1)

Menyeleksi dan menyaring nilai-nilai budaya asing

Nilai-nilai budaya asing yang sesuai dengan bangsa kita dapat diserap sehingga akan
memperkaya nilai budaya bangsa kita, sedangkan yang kita tinggalkan untuk itu, hal-hal yang
perlu dilakukan adalah sebagai berikut:
a.

Meningkatkan kesetiaan kita kepada ideologi nasional (Pancasila).

b.

Mengembangkan sikap kekeluargaan dan gotong royong.

c.

Mengenali dan mengembangkan nilai seni budaya.

2)

Memelihara dan mengembangkan kebudayaan nasional


Memelihara dan mengembangkan budaya nasional sebagai jati diri bangsa dengan cara

mengirimkan misi kebudayaan dan kesenian dari suatu daerah keluar negeri. Selain itu, dapat
dilakukan dengan menayangkan dan menyiarkan kebudayaan dan kebudayaan nasional melalui
berbagai media, mengadakan seminar membahas kebudayaan daerah sebagai budaya nasional,
serta pelestarian dan pewarisan dan pewarisan daerah yang dapat mendorong persatuan dan
kesatuan bangsa.
3)

Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa


Dalam rangka membangun masyarakat yang adil dan makmur yang tetap berkepribadian

indonesia, kita harus tetap beriman dn bertaqwa kepada tuhan yang maha esa. Dalam menjalani
tuntutan era globalisasi, kita tetap mampu berdiri kokoh sebagai bangsa dengan ideologi dan
pandangan hidup nasional yang tangguh serta kebudayaan nasional yang yang luhur.

6. Upaya melestarikan budaya indonesia


Kebudayaan lokal Indonesia yang sangat beranekaragam menjadi suatu kebanggaan sekaligus
tantangan untuk mempertahankan serta mewarisi kepada generasi selanjutnya. Budaya lokal
Indonesia sangat membanggakan karena memiliki keanekaragaman yang sangat bervariasi serta
memiliki keunikan tersendiri. Seiring berkembangnya zaman, menimbulkan perubahan pola
hidup masyakat yang lebih modern. Akibatnya, masyarakat lebih memilih kebudayaan baru yang
mungkin dinilai lebih praktis dibandingkan dengan budaya lokal.
Banyak faktor yang menyebabkan budaya lokal dilupakan dimasa sekarang ini, misalnya
masuknya budaya asing. Masuknya budaya asing ke suatu negara sebenarnya merupakan hal
yang wajar, asalkan budaya tersebut sesuai dengan kepribadian bangsa. Namun pada
kenyataannya budaya asing mulai mendominasi sehingga budaya lokal mulai dilupakan.
Faktor lain yang menjadi masalah adalah kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya
peranan budaya lokal. Budaya lokal adalah identitas bangsa. Sebagai identitas bangsa, budaya
lokal harus terus dijaga keaslian maupun kepemilikannya agar tidak dapat diakui oleh negara
lain. Walaupun demikian, tidak menutup kemungkinan budaya asing masuk asalkan sesuai
dengan kepribadian negara karena suatu negara juga membutuhkan input-input dari negara lain
yang akan berpengaruh terhadap perkembangan di negaranya.

Tugas utama yang harus dibenahi adalah bagaimana mempertahankan, melestarikan,


menjaga, serta mewarisi budaya lokal dengan sebaik-baiknya agar dapat memperkokoh budaya
bangsa yang akan megharumkan nama Indonesia. Dan juga supaya budaya asli negara kita tidak
diklaim oleg negara lain.Berikut beberapa hal yang dapat kita simak dalam rangka melestarikan
budaya.
1. Strengh (Kekuatan)
a. Keanekaragaman budaya lokal yang ada di Indonesia
Indonesia memiliki keanekaragaman budaya lokal yang dapatdijadikan sebagai ke aset yang
tidak dapat disamakan dengan budaya lokal negara lain.
Budaya lokal yang dimiliki Indonesia berbeda-beda pada setiap daerah. Tiap daerah memiliki ciri
khas budayanya, seperti rumah adat, pakaian adat, tarian, alat musik, ataupun adat istiadat yang
dianut. Semua itu dapat dijadikan kekuatan untuk dapat memperkokoh ketahanan budaya bangsa
dimata Internasional.
b .Kekhasan budaya Indonesia
Kekhasan budaya lokal yang dimiliki setiap daerah di Indonesia memliki kekuatan tersediri. .
Misalnya rumah adat, pakaian adat, tarian, alat musik, ataupun adat istiadat yang dianut.
Kekhasan budaya lokal ini sering kali menarik pandangan negara lain.
Terbukti banyaknya warga asing yang mempelajari budaya Indonesia seperti belajar tarian khas

suat daerah atau mencari barang-barang kerajinan untuk dijadikan buah tangan. Ini membuktikan
bahwa budaya bangsa Indonesia memiliki ciri khas yang unik.
c. Kebudayaan Lokal menjadi sumber ketahanan budaya bangsa
Kesatuan budaya lokal yang dimiliki Indonesia merupakan budaya bangsa yang mewakili
identitas negara Indonesia. Untuk itu, budaya lokal harus tetap dijaga serta diwarisi dengan baik
agar budaya bangsa tetap kokoh.
2. Weakness (Kelemahan)
a. Kurangnya kesadaran masyarakat
Kesadaran masyarakat untuk menjaga budaya lokal sekarang ini masih terbilang minim.
Masyarakat lebih memilih budaya asing yang lebih praktis dan sesuai dengan perkembangan
zaman. Hal ini bukan berarti budaya lokal tidak sesuai dengan perkembangan zaman, tetapi
banyak budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa. Budaya lokal juga dapat di
sesuaikan dengan perkembangan zaman, asalkan masih tidak meningalkan ciri khas dari budaya
tersebut. b .Kurangnya pembelajaran budaya
Pembelajaran tentang budaya, harus ditanamkan sejak dini. Namun sekarang ini banyak yang
sudah tidak menganggap penting mempelajari budaya lokal. Padahal melalui pembelajaran
budaya, kita dapat mengetahui pentingnya budaya lokal dalam membangun budaya bangsa serta
bagaiman cara mengadaptasi budaya lokal di tengan perkembangan zaman.
c.Minimnya komunikasi budaya
Kemampuan untuk berkomunikasi sangat penting agar tidak terjadi salah pahaman tentang
budaya yang dianut. Minimnya komunikasi budaya ini sering menimbulkan perselisihan
antarsuku yang akan berdampak turunnya ketahanan budaya bangsa.
3. Opportunity (Peluang)
a.Indonesia dipandang dunia Internasional karena kekuatan budayanya
Apabila budaya lokal dapat di jaga dengan baik, Indonesia akan di pandang sebagai negara yang
dapat mempertahankan identitasnya di mata Internasioanal.
b. Kuatnya budaya bangsa, memperkokoh rasa persatuan
Usaha masyarakat dalam mempertahankan budaya lokal agar dapat memperkokoh budaya
bangsa, juga dapat memperkokoh persatuan. Karena adanya saling menghormati antara budaya
lokal sehingga dapat bersatu menjadi budaya bangsa yang kokoh.
c.Kemajuan pariwisata
Budaya lokal Indonesia sering kali menarik perhatian para turis mancanegara. Ini dapat dijadikan
objek wisata yang akan menghasilkan devisa bagi negara. Akan tetapi hal ini juga harus
diwaspadai karena banyaknya aksi pembajakan budaya yang mungkin terjadi.
d.Multikuturalisme
Dalam artikelnya, Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Lancang Kuning, Riau, Dr Junaidi
SS MHum, mengatakan bahwa multikulturalisme meberikan peluang bagi kebangkitan etnik dan
kudaya lokal Indonesia. Dua pilar yang mendukung pemahaman ini adalah pendidikan budaya
dan komunikasi antar budaya.
4. Threatment (Tantangan)
a. Perubahan lingkungan alam dan fisik
Perubahan lingkungan alam dan fisik menjadi tantangan tersendiri bagi suatu negara untuk
mempertahankan budaya lokalnya. Karena seiring perubahan lingkungan alam dan fisik, pola
piker serta pola hidup masyakrkat juga ikt berubah.
b. Kemajuan Teknologi
Meskipun dipandang banyak memberikan banyak manfaat, kemajuan teknologi ternyata menjadi

salah satu factor yang menyebabkan ditinggalkannya budaya lokal. Misalnya, sistem sasi (sistem
asli masyarakat dalam mengelola sumber daya kelautan/daratan) dikawasan Maluku dan Irian
Jaya. Sistem sasi mengatur tata cara sertamusim penangkapan iakn di wilayah adatnya, namun
hal ini mulai tidak di lupakan oleh masyarakatnya
c. Masuknya Budaya Asing
Masuknya budaya asing menjadi tantangan tersendiri agar budaya lokal tetap terjaga. Dalam hal
ini, peran budaya lokal diperlukan sebagai penyeimbang di tengah perkembangan zaman.
7.
1. gaya pakain yang meniru budaya barat
2. anak remaja jalan di pusat pembelanjaan setelah pulang sekolah
3.Kesenian
Yang dahulu nya lebih membudi dayakan kesenian seperti menonoton wayang sekarang lebih
penting menonton konser musik, sehingga kesenian wayang sedikit pudar dimata masyarakat

Kesimpulan dan saran


KESIMPULAN:
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa budaya asing yang masuk keindonesia
merupakan salah satu factor yang membawa perubahan terhadap kebudayaan yang ada di
Indonesia. Salah satu perubahannya dapat kita lihat dari kehidupan masyarakat tradisional yang
awalnya bersifat tertutup dikarenakan adanya pengaruh budaya asing yang masuk keindonesia
dapat mengubah pola pikir masyarakat tradisional menjadi lebih terbuka.
Selain itu masuknya budaya asing di Indonesia juga dipengaruhi beberpa factor yaitu factor
dari dalam dan dari luar. Budaya asing bisa juga memberikan dampak positif dan dampak
negative bagi bangsa Indonesia.
SARAN:
Masyarakat Indonesia harus lebih pintar memilih mana budaya yang pantas di tiru dan mana
yang tidak pantas. Indonesia harus menyaring terlebih dahulu budaya asing yang masuk agar
tidak merusak kebudayaan asli Indonesia. Dan masyarakat sebaiknya tidak pernah melupakan
kebudayaan Indonesia meskipun ada kebudayaan baru yang mungkin lebih terkesan modern.

Maka dari itu tanamkanlah sikap cinta tanah air agar budaya apaun yang masuk keindonesia
nantinya tidak menggangu kebudayaan Indonesia maupun intergritas bangsa kita.

DAMPAK SUATU NEGARA YANG MENGUCILKAN DIRI DARI


PERGAULAN ANTARBANGSA

Suatu negara pada dasarnya sama dengan manusia yang tidak dapat hidup
sendiri dan selalu memerlukan manusia lain. Suatu negara tidak mungkin
memenuhi semua kebutuhan sendiri akan tetapi selalu memerlukan kerjasama
dengan negara lain di dunia ini.
Apabila suatu negara menarik diri dari pergaulan antarbangsa maka akan
berakibat, antara lain:

1. Jauh dari pergaulan antarbangsa.


2. Menghambat pencapaian tujuan nasionalnya.
3. Tidak mampu menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi di berbagai
bidang kehidupan.
4. Ketinggalan zaman atau sulit menyesuaikan diri dengan kemajuan zaman
yang sudah memasuki era globalisasi.
5. Tidak mampu memenuhi semua kebutuhan hidupnya.
6. Masyarakatnya statis dan sulit berkembang.
7. Timbulnya segala macam ancaman (tidak aman).
8. Organisasi internasional tidak akan peduli terhadap masalah yang timbul
dalam negara tersebut.
9. Diberhentikannya bantuan dari negara-negara atau bangsa-bangsa terhadap
negara tersebut.
Dengan demikian sangatlah rugi jika suatu negara tidak ikut bergabung dengan
organisasi internasional. Jika negara itu masih kecil, kalau ikut menjalin HI, maka
tidak menutup kemungkinan bagi negara itu untuk lebih berkembang dan maju.

Begitu pula dengan masalah keamanan di negara tersebut dengan adanya HI maka
setiap permasalahan yang dihadapi dapat diselesikan dengan bantuan dari negaranegara lain. Maka hubungan internasional itu sangat penting dan sangat diperlukan
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, baik oleh negara yang masih kecil
maupun negara yang sudah berkembang dan maju.

Dalam pasal 4 UU No 37 Tahun 1999 dinyatakan bahwa politik luar negeri


dilaksanakan melalui diplomasi yang kreatif, aktif, antisipatif, tidak sekedar rutin,
dan reaktif, teguh dalam prinsip dan pendirian, serta rasional dan luwes dalam
pendekatan
1) Pengertian Diplomasi
Kata diplomasi berasal dari bahasa yunani dan Latin, yaitu diploma, yang
artinya piagam atau surat perjanjian. Dalam perkembangannya, diplomasi
diartikan kegiatan yang menyangkut hubungan antarnegara atau hubungan
resmi suatu negara dengan negara lain. Segala hal ihwal yang berkenaan
dengan diplomasi disebut dengan diplomatic, sedangkan petugas-petugas yang
melaksanakantugas diplomatic atau kegiatan disebut diplomat.
Seorang diplomat mempunyai tiga fungsi dalam mewakilim negaranya,
yaitu:
a) Sebagai lambang; maksudnya diplomat merupakan lambang prestisen
nasional di luar negeri, sedangkan di lain pihak proses penerimaan
diplomat di negara penerima merupakan ujian penghargaan negara
penerima terhadap negara pengirim, misalnya dalam upacara resmi dan
upacara kebesaran lainnya.
b) Sebagai wakil yuridis yang sah menurut hukum dalam hubungan
internasional; maksudnya diplomat mebuat dan menandatangani
perjanjian yang mengikat menurut hukum, mengumumkan pernyataan,
dan mempunyai wewenang untuk meratifikasi dokumen yang telah
disahkan oleh negara pengirim
c) Sebagai perwakilan politik; maksudnya seorang diplomat meneruskan semua
keinginan negara pengirim sesuai dengan garis yang telah digariskan.
Seorang diplomat mengemban tugas penting dan sangat menentukan bagai
Negara yang diwakilinya. Menurut Sir H. Nicolson dalam bukunya Diplomacy,
seorang diplomat harus memenuhi persyaratan tertentu, yaitu:
a) Kejujuran ( aruthulness)
b) Ketelitian (precision)

c) Ketenangan (calm)
d) Temperamen yang baik(good temperate)
e) Kesabaran dan kesederhanaan (patience and medesty)
f) Kesetiaan (loyalty)
2) Kegiatan dan Tujuan Diplomasi
Kegiatan diplomasi dapat dilaksanakan dalam berbagai bentuk yaitu
diplomasi politik, ekonomi, social dan penerangan serta pertahanan dan
keamanan. Kegiatan diplomasi meliputi:
a) menentukan tujuan dengan mempergunakan semua daya dan tenaga untuk
mencapai tujuan tersebut;
b) menyesuaikan dari kepentingan bangsa lain dengan kepentingan nasional
sesuai dengan daya dan tenaga yang ada;
c) menentukan sesuai dan tidaknya tujuan nasioanal dengan kepentingan
bangsa atau negara lain;
d) mempergunakan sarana dan kesempatan yang ada dengan sebaik-baiknya;
Kegiatan diplomasi merupakan hal yang sangat penting dalam hubungan
antarnegara. Kegagalan dalam melaksanakan kegiatan diplomasi dapat
membahayakan perdamaian dan ketertiban dunia. Tujuan diplomasi adalah
mengusahakan agar pihak-pihak yang mengadakan mendapatkan manfaat yang
sebesar-besarnya bagi kesejahteraan rakyat masing-masing.
3) Alat Perlengkapan atau Instrumen Diplomasi
Alat perlengkapan atau instrument dalam melaksanakan diplomasi ada
dua, yaitu.
a) Perwakilan diplomatik
Perwakilan diplomatik ditugaskan atau ditempatkan di negara lain.
Perwakilan diplomatik merupakan penyambung lidah di negara yang di
wakilinya
b) Departemen luar negeri
Departemen luar negeri merupakan unsur pelaksana dari seluruh kegiatan
politik luar negeri suatu negara.

b. Peranan Departemen Luar negeri


Departemen luar negeri biasanya bertempat di ibukota negara. Departemen luar
negeri merupakan pusat dari seluruh kegiatan politik luar negeri suatu negara. Di
departemen luar negeri bahan-bahan dari berbagai sumber diolah dan dirumuskan,
kemudian dinilai. Hasil penilaian ini akan dijadikan pedoman dalam mengambil
langkah-langkah yang diperlukan.
1) Kedudukan dan Tugas Pokok Departemen Luar Negeri
Departemen luar negeri Republik Indonesia dibentuk berdasarkan
Keputusan Presiden No 44 Tahun 1974, tentang Pokok-Pokok Organisasi
departemen. Departemen luar negeri adalah bagian dari pemerintah negara
yang dipimpin oleh seorang menteri dan bertanggungjawab langsung kepada
presiden.Tugas pokok departemen luar negeri adalah menyelenggarakan
sebagian tugas umum pemerintahan dan pembangunan di bidang politik dan
hubungan luar negeri.
2) Tugas Umum dan Peranan Departemen Luar Negeri
Tugas umum departemen luar negeri antara lain sebagai berikut.
a) Menjaga agar pelaksanaan politik luar negeri Indonesia tidak menyimpang
dari peraturan pemerintah dan tetap berpedoman kepada kepentingan
nasional;
b) Menjaga nama baik, kedaulatan dan martabat Republik Indonesia di mata
internasional
Departemen luar negeri Republik Indonesia juga mempunyai tugas-tugas
khusus yang biasanya dijalankan oleh lembaga-lembaga di bawah departemen
luar negeri, antara lain, yaitu:
a) Merumuskan kebijakan teknis, memberikan bimbingan dan pembinaan serta
perijinan di bidang politik dan hubungan luar negeri sesuai dengan
kebijakan menteri luar negeri. Tugas ini dibebankan kepada Dirjen Politik
Departemen Luar Negeri;
b) Mengadakan pengamanan, penerangan dan pembinaan masyarakat Indonesia
di luar negeri. Tugas ini dilaksanakan oleh Dirjen Hubungan Sosial
Budaya dan Penerangan Luar Negeri;
c) Merumuskan kebijakan teknis, memberikan bimbingan, pembinaan dan
perijinan di bidang protocol, konsuler dan fasilitas diplomatic. Tugas ini
dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Protokoler dan konsuler.

Banyaknya tugas yang harus dilaksanakan oleh departemen luar negeri


menyebabkan departemen ini memiliki peranan penting. Fungsi dan peranan
departemen luar negeri Indonesia dalam mengadakan hubungan dengan
negara-negara lain, antara lain, yaitu:
a) Membawakan aspirasi nasional ke tengah-tengah pergaulan antarnegara serta
melaksanakan tugas pemerintahan dan pembangunanyang meliputi bidang
politik dan hubungan luar negeri;
b) Membantu presiden dan melaksanakan politik luar negeri Republik
Indonesia yang bebas dan aktif dengan berorientasi pada kepentingan
nasional;
c) Melaksanakan dan membina hubungan dengan negara-negara lain, baik
hubungan yang bersifat politis maupun non politis;
d) Mengolah, merumuskan, menilai data-data dan bahan-bahan dari berbagai
sumber, kemudian menentukan langkah-langkah yang diperlukan;serta
e) Bertanggungjawab atas tugas pengawasan terhadap perwakilan diplomatic
dan konsuler.
Dalam melaksanakan tugas diplomatiknya, departemen luar negeri harus
diberitahu tentang:
a) Pengangkatan anggota-anggota misi, kedatangan, pemberangkatan dan
berakhirnya tugas misi tersebut;
b) Kedatangan dan pemberangkatan orang-orang yang termasuk anggota misi
atau anggota keluarga serta berakhirnya tugas atau keberadaan mereka;
c) Kedatangan dan pemberangkatan para pembantu yang diperbantukan kepada
pejabat diplomatic;
d) Penempatan warga negara penerima sebagai anggota misi atau sebagai
pembantu pribadi yang mempunyai hak istimewa atau hak kekebalan.

Anda mungkin juga menyukai