Anda di halaman 1dari 3

Buku: Soemantri, Irman. 2008.

Keperawatan Medikal Bedah: Asuhan


Keperawatan Pada Pasien dengan Gangguan Sistem Pernapasan. Jakarta:
Salemba Medika
Definisi:
TBC merupakn penyakit infeksi yang menyerang parenkim paru yang disebabkan
oleh Mycobacterium tuberculosis.
Etiologi:
Mycobacterium tuberculosis merupakannjenis kuman berbentuk batang berukuran
panjang 1-4mm dengan teabl 0,3-0,6mm. sebagian besar tahan terhadap asam
serta sangat tahan terhadap zat kimia dan factor fisik. Microorganisme ini adalah
bersikan aerob yakni menyukai daerah yang banyak oksigen. Oleh karena itu,
bakteri ini senang tinggal di apeks paru-paru yang kadar oksigennya tinggi.
Patofisiologi
Infeksi diawali karena seseorang menghirup basil Mycobacterium tuberculosis.
Bakteri ini menyebar melalui jalan napas melalui alveoli lalu berkembang biak
dan terlihat bertumpuk. Perkembangan basil ini juga dapat menjangkau sampai ke
area lain paru-paru. Basil juga menyebar melalui system limfe dan aliran darahke
tubuh lain. Selanjutnya, system kekbalan tubuh memberikan respon dengan
melakukan reaksi inflamasi. Neutrofil dan makrofag melakukan aksi fagositosis
(menelan bakteri), sementara limfosit spesifik tuberculosis menghancurkan basil
dan jaringan normal. Reaksi jarngan ini mengakibatkan terakumulasinya eksudat
dalam alveoli yang menyebabkan bronkopneumonia. Infeksi awal biasanya timbul
dalam waktu 2-10 minggu setlah terpapar bakteri.
Interaksi antara Mycobacterium tuberculosis dan sisitem kekebalan tubuh pada
masa awal infeksi membentuk sebuah masa jaringan baru yang disebut

granuloma. Granuloma terdiri atas gumpalan basil hidup dan mati yang dikelilingi
oleh makrofag seperti dinding. Granuloma selanjutnya berubah bentuk menjadi
masa jaringan fibrosa. Bagian tengah dari masa tersebut disebut ghon tubercie.
Materi yang terdiri atas makrofag dan bakteri menjadi nekrotik yang selanjutnya
membentuk materi penampakannya. Hal ini akan menjadi klasifikasi dan akhirnya
membentuk jaringan kolagen, kemudian bakteri menjadi nonaktif.
Setelah infeksi awal, jika respon system imun tidak adekuat maka penyakit akan
memnjadi lebih parah. Penyakit yang kian parah dapat timbul akibat infeksiulang
atau bakteri yang sebelumnya tidak aktif kembali menjadi aktif. Pada kasus ini,
ghon tubercle mengalami ulserasi sehingga menghasilkan necrotizing caseosa
didalam bronchus. Tuberkel yang ulserasi selanjutnya menjadi sembuh dan
membentuk jaringan parut. Paru-paru yang terinfeksi kemudian meradang
mengakibatkan

timbulnya

bronkopneumonia,

membentuk

tuberkel

dan

seterusnya. Pneumonia seluler ini dapat sembuh dengan sendirinya. Proses ini
berjalan terus dan basil terus difagosit atau berkembang biak didalam sel.
Makrofag yang mengadakan infiltrasi menjadi lebih panjang dan sebagian bersatu
membentuk sel tuberkel epiteloid yang dikelilingi oleh limfosit (membutuhkan
waktu 10-20 hari). Daerah yang mengalami nekrosis dan jaringan granulasi yang
dikelilingi sel epiteloid dan fibroblast akan menimbulkan respon berbeda,
kemudian pada akhirnya akan membentuk suatu kapsul yang dikelilingi oleh
tuberkel.
Pemeriksaan penunjang
1. Sputum culture: untuk memastikan apakah keberadaan Mycobacterium

tuberculosis pada stadium aktif

2. Ziehl test (Acid-fast staind applied to smear of body fluid): postif untuk

BTA
3. Chest X-Ray: dapat memperlihatkan infiltrasi kecil pada lesi awal bagian
atas paru-paru, deposit kalsium pada lesi primer yang membaik atau cairan
pleura. Perubahan yang mengindikasikan TBC yang lebih berat dapat
mencakup area berlubang dan fibrosa.
4. Histology atau kultur jaringan: positif untuk Mycobacterium tuberculosis
5. Needle biopsy of lung tissue: positif untuk granuloma TBC, adanya sel-sel

besar yang mengindikasikan nekrosis.


6. Elektrolit: mungkin abnormal tergantung dari lokasi dan beratnya infeksi
7. Bronkhografi: merupakan pemeriksaan khusus untuk melihat kerusakan
bronchus atau kerusakan paru-paru yang terkena TBC
8. Darah: lekositosis, LED meningkat
9. Test fungsi paru: VC menurun, dead space meningkat, TLC meningkat,
menurunnya saturasi oksigen yang merupakan gejala sekunder dari
fibrosis/infiltrasi parenkim paru dan penyakit pleura.

Anda mungkin juga menyukai