Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN TBC

Keperawatan Medikal Bedah (KMB)

Disusun oleh:
DELA NOVITASARI
2014901014

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
2020
LAPORAN PENDAHULUAN

A. DEFINISI

Tuberculosis adalah penyakit infeksi yan menyerang parenkim

paru yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis (Soemantri,

2008).

Tuberculosis adalah infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium

tuberculosis yang dapat menyerang pada berbagai organ tubuh mulai dari

paru dan organ di luar paru seperti kulit, tulang, persendian, selaput otak,

usus serta ginjal yang sering disebut dengan ekstrapulmonal (Chandra,

2012).

B. PENYEBAB

Mycobacterium tuberculosis

Penyebaran kuman melalui udara (batuk, tertawa, dan bersin)

C. PATOFISIOLOGI

Menurut Somantri (2008), infeksi diawali karena seseorang

menghirup basil Mycobacterium tuberculosis. Bakteri menyebar melalui

jalan napas menuju alveoli lalu berkembang biak dan terlihat bertumpuk.

Perkembangan Mycobacteriumtuberculosis juga dapat menjangkau sampai

ke area lain dari paru (lobus atas). Basil juga menyebar melalui sistem

limfe dan aliran darah ke bagian tubuh lain (ginjal,tulang dan korteks

serebri) dan area lain dari paru (lobus atas). Selanjutnya sistem kekebalan

tubuh memberikan respons dengan melakukan reaksi inflamasi.


Neutrofildan makrofag melakukan aksi fagositosis (menelan bakteri),

sementara limfositspesifik-tuberkulosis menghancurkan (melisiskan) basil

dan jaringan normal. Infeksi awal biasanya timbul dalam waktu 2-10

minggu setelah terpapar bakteri. Interaksiantara Mycobacterium

tuberculosis dan sistem kekebalan tubuh pada masa awalinfeksi

membentuk sebuah massa jaringan baru yang disebut granuloma.

Granuloma terdiri atas gumpalan basil hidup dan mati yang dikelilingi

oleh makrofag seperti dinding. Granuloma selanjutnya berubah bentuk

menjadi massa jaringan fibrosa.Bagian tengah dari massa tersebut disebut

ghon tubercle. Materi yang terdiri atas makrofag dan bakteri yang menjadi

nekrotik yang selanjutnya membentuk materi yang berbentuk seperti keju

(necrotizing caseosa).Hal ini akan menjadi klasifikasi dan akhirnya

membentuk jaringan kolagen, kemudian bakteri menjadi nonaktif.

D. KARAKTERISTIK PENYAKIT

Batuk berdahak dan batuk darah

E. MANIFESTASI KLINIS

Menurut Wong (2008) tanda dan gejala:

a. Demam

b. Malaise/tidak enak badan

c. Anoreksia/ hilang nafsu makan

d. Penurunan berat badan

e. Batuk

f. Peningkatan frekuensi pernafasan


g. Bunyi nafas ronkhi

h. Kelemahan

F. PEMERIKSAAN PENUNJANG

a. Laboratrium

1) Kultur sputum: positif untuk Mycobacterium tuberculosis pada

tahap aktif penyakit.

2) Ziehl-Neelsen (pemakaian asam cepat pada gelas kaca untuk

usapan cairan darah): positif basil asam-cepat.

3) Tes kulit (Mantoux, potongan Vollmer): reaksi positif (area

indurasi 10 mm atau lebih besar, terjadi 48-72 jam setelah ineksi

intradermal antigen) menunjukkan infeksi masa lalu dan adanya

antibodi tetapi tidak secara berarti menunjukkan penyakit aktif.

Reaksi bermakna pada pasien yangsecara klinik sakit berani bahwa

TB aktif tidak dapat diturunkan atauinfeksi disebabkan oleh

mikobakterium yang berbeda

4) Histologi atau kultur jaringan (termasuk pembersihan gaster; urine

dancairan serebrospinal, biopsi kulit): Positif untuk

Mycobacterium tuberculosis.

5) Biopsi jarum pada jaringan paru: Positif untuk granuloma TB;

adanya se lraksasa menunjukkan nekrosis.

6) Elektrolit : Dapat tak normal tergantung pada lokasi dan beratnya

infeksi;contoh hiponatremia disebabkan oleh tak normalnya retensi

air dapat ditemukan pada TB paru kronis luas.


7) Pemeriksaan fungsi paru : Penurunan kapasitas vital, peningkatan

rasioudara residu dan kapasitas paru total, dan penurunan saturasi

oksigen sekunder terhadap infiltrasi parenkim/fibrosis, kehilangan

jaringan parudan penyakit pleural (Tuberkulosis paru kronis luas).

b. Pemeriksaan Radiologis

1) Foto thorak: Dapat menunjukkan infiltrasi lesi awal pada area paru

atas,simpanan kalsium lesi sembuh primer, atau effusi cairan.

Perubahan menunjukkan lebih luas TB dapat termasuk rongga,

area fibrosa.

G. KOMPLIKASI

a. Hepatitis karena efek terapi obat-obatan

b. TB miliaris

c. Dermatitis

d. Gangguan GI

e. Hiperurisemia

f. Neuritis optika

H. PENATALAKSANAAN MEDIS

Kemoterapi

I. DIAGNOSIS

a. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan akumulasi

sekret kentalatau sekret darah.

b. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan kerusakan membran

alveoler-kapiler.
c. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan

dengananoreksia.

d. Nyeri Akut berhubungan dengan nyeri dada pleuritis.

e. Hipertemia berhubungan dengan proses inflamasi

Anda mungkin juga menyukai