Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang
TAKRIF IMAN jika diteliti dari segi bahasa memberikan erti

kepercayaan atau tasdiq. Oleh itu, orang yang beriman dikatakan seorang
yang percaya. Iman itu merupakan aqidah atau pokok dan di atasnya
berdiri syariat Islam.
Manakala dari segi istilahnya pula boleh dimengertikan melalui
sabda Rasulullah s.a.w. dalam hadits baginda yang menegaskan:
Membenarkan dengan hati, diucapkan dengan lidah dan diamalkan
dengan jasad (anggota lahir).
Dari hadith ini bolehlah difahami bahawa iman ialah membenarkan
dengan hati secara putus (jazam), akan segala yang dibawa atau
didatangkan oleh Rasulullah s.a.w. yang sabit secara nas qatie, diketahui
kedatangannya itu adalah secara darurat (mudah).

Rukun Islam itu ada 5 perkara, Rasulullah shallallahu alaihi wa salam


bersabda, Islam itu dibangun di atas lima perkara, yaitu: bersaksi bahwa
tiada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah dan sesungguhnya
Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan shalat, mengeluarkan
zakat,

mengerjakan

haji

ke

Baitulloh,

dan

berpuasa

pada

bulan

Romadhon.(HR. Muslim)
B.

Rumusan masalah

1. Pengertian Rukun Iman


2. Bagian Rukun Iman
4

3. Pengertian Rukun Islam


4. Bagian Rukun Islam
C.

Tujuan

1. Menjelaskan Pengertian Rukun Iman


2. Mengetahui Bagian Rukun Iman
3. Menjelaskan Pengertian Rukun Islam
4. Mengetahui Bagian Rukun Islam

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Rukun Iman

Iman menurut bahasa adalah membenarkan. Adapun menurut


istilah syariat yaitu meyakini dengan hati, mengucapkan dengan lisan
dan membuktikannya dalam amal perbuatan yang terdiri dari tujuh puluh

tiga hingga tujuh puluh sembilan cabang. Yang tertinggi adalah ucapan
dan yang terendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalan yang

menggangu orang yang sedang berjalan, baik berupa batu, duri, barang
bekas, sampah, dan sesuatu yang berbau tak sedap atau semisalnya.
Adapun cakupan dan jenisnya, keimanan mencakup seluruh bentuk amal
kebaikan yang kurang lebih ada tujuh puluh tiga cabang. Karena itu Allah
menggolongkan dan menyebut ibadah shalat dengan sebutan iman dalam
firmanNya,
Dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmuiv
Para ahli tafsir menyatakan, yang dimaksud imanmu adalah shalatmu
tatkala engkau menghadap ke arah baitul maqdis, karena sebelum turun
perintah

shalat

menghadap

ke

Baitullah

(Kabah)

para

sahabat

mengahadap ke Baitul Maqdis.


Maka, ulama hadits & fiqh berpendapat dengan tegas bahawa iman
adalah tasdiq dengan hati, iqrar dengan lisan dan beramal dengan segala
rukun.
Oleh itu tanpa tiga syarat yang disebutkan tadi seseorang itu belum
dikatakan mempunyai iman yang sempurna. Ketiadaan satu daripada
ketiga-tiga syarat tadi bermakna statusnya daripada nama Islam bertukar

dan nama lain akan diberikan kepadanya iaitu samada fasik, munafik atau
kafir.
B. Perkara Rukun Iman

1. Iman kepada Allah Subhanallohu wa Taala

Kita mengimani Rububiyah Allah Subhanahu Wa Taala, artinya


bahwa Allah adalah Rabb: Pencipta, Penguasa dan Pengatur segala yang
ada di alam semesta ini. Kita juga harus mengimani uluhiyah Allah
Subhanahu Wa Taala artinya Allah adalah Ilaah (sembahan) Yang hak,
sedang segala sembahan selain-Nya adalah batil. Keimanan kita kepada
Allah belumlah lengkap kalau tidak mengimani Asma dan Sifat-Nya,
artinya bahwa Allah memiliki Nama-nama yang maha Indah serta sifatsifat yang maha sempurna dan maha luhur.
2. Iman Kepada Malaikat
Bagaimana kita mengimani para malaikat ? mengimani para malaikat
Allah yakni dengan meyakini kebenaran adanya para malaikat Allah
Subhanahu Wa Taala. Dan para malaikat itu, sebagaimana firman-Nya,
yang artinya: Sebenarnya (malaikat-malaikat itu) adalah hamba-hamba
yang dimuliakan, tidak pernah mereka itu mendahului-Nya dengan
perkataan dan mereka mengerjakan perintah-perintah-Nya. (QS. Alanbiya: 26-27)
3. Iman Kepada Kitab Allah

Kita mengimani bahwa Allah Subhanahu Wa Taala telah menurunkan


kepada rasul-rasul-Nya kitab-kitab sebagai hujjah buat umat manusia dan
sebagai pedoman hidup bagi orang-orang yang mengamalkannya, dengan
kitab-kitab itulah para rasul mengajarkan kepada umatnya kebenaran dan
kebersihan jiwa mereka dari kemuysrikan. Firman Allah Subhanahu Wa Ta,
yang artinya:
Sungguh, kami telah mengutus rasul-rasul kami dengan membawa buktibukti yang nyata dan telah kami turunkan bersama mereka Al-kitab dan
neraca (keadilan) agar manusia melaksanakan keadilan (QS. Al-Hadid:
25)
Dari kitab-kitab itu, yang kita kenal ialah :

Taurat,

Zabur,

Injil,

Shuhuf,

Al-Quran, 4. Iman Kepada Rasul-Rasul

Kita mengimani bahwa Allah Subhanahu Wa Taala telah mengutus rasulrasul kepada umat manusia, Firman Allah Subhanahu Wa Taala, yang
artinya: (Kami telah mengutus mereka) sebagai rasul-rasul pembawa
berita genbira dan pemberi peringatan, supaya tiada alasan bagi manusia

membantah Allah sesudah (diutusnya) rasul-rasul itu. Dan Allah Maha


Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. AN-Nisa: 165).
Kita mengimani bahwa rasul pertama adalah nabi Nuh dan rasul terakhir
adalah Nabi Muhammad shalallohu alahi wa sallam, semoga shalawat
dan salam sejahtera untuk mereka semua. Firman Allah Subhanahu Wa
Taala, yang artinya: Sesungguhnya Kami telahmewahyukan kepadamu
sebagaimana Kami telah mewahyukan kepada Nuh dan nabi-nabi yang
(datang) sesudahnya (QS. An-Nisa: 163).
5. Iman Kepada Hari Kiamat
Kita mengimani kebenaran hari akhirat, yaitu hari kiamat, yang tiada
kehidupan lain sesudah hari tersebut.
Untuk itu kita mengimani kebangkitan, yaitu dihidupannya semua
mahkluk yang sesudah mati oleh Allah Subhanahu Wa Taala. Firman Allah
Subhanahu Wa Taala, yang artinya:Dan ditiuuplah sangkakala, maka
matilah siapa yang ada dilangit dan siapa yang ada di bumi kecuali yang
dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi, maka tibatiba mereka bangkitmenunggu (putusannya masing-masing). (QS. AzZumar: 68)
6. Iman Kepada Qadar Baik dan Buruk
Kita juga mengimani qadar (takdir) , yang baik dan yang buruk; yaitu
ketentuan yang telah ditetapkan Allah untuk seluruh mahkluk-Nya sesuai
dengan ilmu-Nya dan menurut hikmah kebijakan-Nya.

D. Pengertian Rukun Islam


Rukun Islam itu ada 5 perkara, Rasulullah shallallahu alaihi wa salam
bersabda, Islam itu dibangun di atas lima perkara, yaitu: bersaksi bahwa
tiada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah dan sesungguhnya
Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan shalat, mengeluarkan
zakat,

mengerjakan

haji

ke

Baitulloh,

dan

berpuasa

pada

bulan

Romadhon.(HR. Muslim)

E. Perkara Rukun Islam


1. Mengucap Dua Kalimat Syahadat
Lafadznya:

Asyhadu

an-Laa

Ilaaha

Illallah

wa

Asyhadu

an-na

Muhammadarrasuulullah.
Artinya: Aku besaksi Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah dan
aku bersaksi bahwa Muhammad adalah Utusan Allah.
Syahadat (Bahasa Arab: asy-syahdah ) merupakan asas dan dasar
dari lima rukun Islam dan merupakan ruh, inti dan landasan seluruh ajaran
Islam. Syahadat berasal dari kata bahasa Arab yaitu syahida (), yang
artinya ia telah menyaksikan. Kalimat itu dalam syariat Islam adalah
sebuah pernyataan kepercayaan dalam keesaan Tuhan (Allah) dan Nabi

Muhammad sebagai RasulNya. Kalimat inilah yang harus diikrarkan


pertama kali ketika seseorang memeluk agama Islam.
Syahadat berasal dari kata bahasa Arab yaitu syahida (), yang artinya
ia telah menyaksikan. Kalimat itu dalam syariat Islam adalah sebuah
pernyataan kepercayaan dalam keesaan Tuhan (Allah) dan Muhammad
sebagai rasulNya.
2. Mendirikan Sholat 5 Waktu sehari semalam.
Sebagai ummat Islam kita diwajibkan mendirikan Sholat sehari semalam 5
waktu, mulai dari Sholat Subuh, Zuhur, Ashar, Magrib dan Isya. Sholat
memeliki kedudukan agung dalam Islam, hal ini bisa kita lihat dari
keutamaan sholat tersebut seperti berikut:
a) Shalat adalah kewajiban paling utama setelah dua kalimat syahadat
dan merupakan salah satu rukun islam.
b) Shalat merupakan pembeda antara muslim dan kafir.
Rasulullah shallallahu alaihi wa salam bersabda, Sesungguhnya batasan
antara

seseorang

dengan

kekafiran

dan

kesyirikan

adalah

shalat.

Barangsiapa meninggalkan shalat, maka ia kafir (HR Muslim).


c) Shalat adalah tiang agama dan agama seseorang tidak tegak kecuali
dengan

menegakkan

shalat.

d) Amalan yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat.

Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Sesungguhnya amal hamba


yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat adalah shalatnya.
Apabila shalatnya baik, dia akan mendapatkan keberuntungan dan
keselamatan. Apabila shalatnya rusak, dia akan menyesal dan merugi. Jika
ada yang kurang dari shalat wajibnya, Allah Tabaroka wa Taala
mengatakan,Lihatlah apakah pada hamba tersebut memiliki amalan
shalat sunnah? Maka shalat sunnah tersebut akan menyempurnakan
shalat wajibnya yang kurang. Begitu juga amalan lainnya seperti itu.
Dalam riwayat lainnya, Kemudian zakat akan (diperhitungkan) seperti
itu. Kemudian amalan lainnya akan dihisab seperti itu pula. (HR Abu
Daud)
3. Menunaikan Zakad
Dilihat dari segi bahasa, kata zakat berasal dari kata zaka (bentuk
mashdar), yang mempunyai arti: berkah,tumbuh,bersih,suci dan baik.
Zakat menurut istilah (syara) artinya sesuatu yang hukumnya wajib
diberikan dari sekumpulan harta benda tertentu, menurut sifat dan ukuran
tertentu kepada golongan tertentu yang berhak menerimanya dengan
syarat

tertentu

pula.

Allah telah memerintahkan setiap muslim yang memilki harta mencapai


nisab untuk mengeluarkan zakat hartanya setiap tahun. Ia berikan kepada
yang berhak menerima dari kalangan fakir serta selain mereka yang zakat
boleh diserahkan kepada mereka sebagaimana telah diterangkan dalam
Al Quran.

Allah SWT berfiman: Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan
zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka, (At Taubah: 103)
4. Manjalankan Puasa di bulan Ramadhan.
Menurut syariat agama Islam, puasa ramadhan artinya menahan diri dari
makan dan minum serta segala perbuatan yang bisa membatalkan puasa,
mulai dari terbit fajar hinggalah terbenam matahari, dengan syarat
tertentu, untuk meningkatkan ketakwaan seorang Muslim. Allah berfiman
dalam Surat Al-Baqarah ayat 183:
Hai

orang-orang

yang

beriman,

diwajibkan

atas

kamu

berpuasa

sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu


bertakwa

5. Naik Haji Kebaitullah

Untuk rukun Islam yg kelima ini, Allah mewajibkan setiap hambanya untuk
Haji ke Baitullah Mekkah sekali seumur hidup.
Pengertian Haji adalah berkunjung ke Baitullah Mekkah untuk melakukan
tawaf, Sai, Wukuf di arafah dan melakukan amalan-amalan yang lain
dalam waktu tertentu untuk mendapatkan keridhaan Allah SWT.

BAB III
PENUTUP

A.

KESIMPULAN
1. Iman menurut bahasa adalah membenarkan. Adapun menurut istilah
syariat yaitu meyakini dengan hati, mengucapkan dengan lisan dan
membuktikannya dalam amal perbuatan yang terdiri dari tujuh puluh
tiga hingga tujuh puluh sembilan cabang.
2. Rukun iman ada 6 perkara yaitu iman kepada allah, malaikat, kitab,
rasul, hari akhir, dan qada serta qadar.

B.

Saran

Anda mungkin juga menyukai