Anda di halaman 1dari 37

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Dewasa ini investasi adalah cara untuk menjaga kekayaan dan menghasilkan suatu

keuntungan. Perdagangan bebas dan ilmu teknologi yang serba canggih, membuka peluang
ekonomi serta menjadi sebuah alat untuk memberikan informasi bagi pemerintah, pengusaha,
maupun masyarakat dalam mengembangkan bisnis dan mendapatkan informasi untuk
berinvestasi melalui media internet.
Investasi merupakan suatu bisnis yang berisiko, hal ini dapat dilihat dari
berkembangnya pasar keuangan yang semakin pesat di dunia. Diversifikasi portofolio secara
internasional merupakan pilihan untuk meminimalisasi tingkat risiko yang akan dihadapi oleh
investor. Perbedaan kondisi perekonomian di suatu negara dapat menyebarkan tingkat risiko
sehingga memperkecil tingkat volatilitas return portofolio.
Bagi tipe investor penghindar risiko, menggunakan diversifikasi portofolio
internasional tidaklah cukup.Diversifikasi internasional hanyalah untuk mengurangi risiko
non-systematic, tapi risiko pasar (systematic risk) masih tetap ada.Perlu suatu instrument
untuk mengurangi risiko pasar dengan menambahkan kontrak derivative sebagai intrument
lindung nilai (hedging).
Hull (2008: 45) menyebutkan bahwa lindung nilai yang sempurna adalah dengan
mengeliminasi semua risiko, namun perfect hedging merupakan hal yang sangat
jarang.Kontrak derivative digunakan dengan harapan dapat mendekatkan pada kondisi
lindung nilai yang sesempurna mungkin, sehingga nantinya diharapkan imbal hasil yang
diperoleh dapat sesuai dengan imbal hasil yang telah diperkirakan.
Berbagai instrumen derivative dapat digunakan sebagai alat lindung nilai (hedging),
diantaranya berupa kontrak futures, forward, option, dan swaps. Instrument derivative yang
sudah diterbitkan dan banyak digunakan adalahkontrak futures, baik itu kontrak futures pada
instrument keuangan seperti saham, maupun pada instrument komoditi.

Hull (2008: 21) menyebutkan bahwa kontrak futures merupakan sebuah perjanjian
untuk membeli atau menjual aset pada suatu periode tertentu di masa yang akan datang.
Harga pada sebuah kontrak futuresakan berlawanan dengan harga pasar spot, biasanya harga
dapat cenderung lebih tinggi atau lebih rendah dari harga pada pasar spot. Kontrak futures
digunakan dengan harapan dapat melakukan pencegahan risiko terhadap pergerakan harga
pasar spot yang diinginkan.
Hull (2008: 25) juga menyebutkan bahwa selama masa pencapaian periode delivery,
harga dari sebuah kontrak futures akan mendekati/hampir mendekati(covergance) dari harga
spot atas underlying asetnya. Saat harga futures melebihi harga spot, para trader akan
mencoba untuk memanfaatkan peluang abitrase ini hingga pada akhirnya harga dari futures
akan jatuh. Demikian juga sebaliknya, ketika harga futures berada dibawah harga spot maka
investor akan mengambil peluang ini untuk menaikan aset mereka dengan membeli kontrak
futures hingga menunggu jatuh tempo (delivery), sehingga harga futures akan cenderung naik
mendekati harga spot-nya. Dua hal ini menunjukan bahwa harga futuresakan mendekati atau
sangat mendekati harga spot-nya selama periode delivery.
Lindung nilai (hedging) dapat diterapkan baik untuk instrumen keuangan maupun
instrument komoditi.Lindung nilai pada instrument keuangan dapat menggunakan kontrak
futures indeks seperti saham, sedangkan pada instrumen komoditi di dunia telah ada kontrak
futures

untuk

berbagai

komoditi

seperti

Emas,

Minyak,

Kopi,

Gula,

dan

Tembaga.Berdasarkan alasan tersebut maka penulis membuat makalah yang berjudul


"Derivatif"

1.2

Rumusan Masalah

1.3

Tujuan

BAB II
PEMBAHASAN

2.1

Sejarah Perkembangan Derivatif


Pasar Derivatif dimulai sekitar tahun 1950-an di Amerika Serikat. Pada masa itu bursa

financial futures dunia seluruhnya berbasis di Amerika Serikat dimana pada awalnya semua
produk derivatif diperdagangkan di bursa. Chicago Board of Trade (CBOT) dan Chicago
Mercantile Exchange (CME) adalah bursa financial futures yang pertama dan sampai
sekarang tetap merupakan pusat perdagangan derivatif tunggal terbesar. Bila digabung
dengan New York Mercantile Exchange (NYME), CBOT dan CME sampai beberapa tahun
terakhir ini telah menguasai sekitar 90% dari semua produk derivatif yang diperdagangkan.
Namun saat ini hanya setengahnya yang diperjualbelikan di Amerika Serikat. Perkembangan
London Internasional Futures and Options Exchange (LIFFE) dan bursa-bursa di Eropa
lainnya seperti Matif di Paris dan Deutsche Terminborse (DTB) di Frankfurt ditambah
dengan ekspansi di Tokyo, Hong Kong dan Singapura telah menyebarluaskan pengaruh
derivatif ke seluruh dunia. Pangsa pasar derivatif dunia yang meningkat dengan pesat telah
dicapai oleh produk derivatif ini dengan fakta bahwa volume yang diperdagangkan terusmenerus membesar di Amerika Serikat.
Sementara itu, transaksi perdagangan derivatif di bursa Euronext per September 2003
meningkat 26% dibandingkan dengan volume transaksi pada bulan September 2002. Bursa
Euronext merupakan gabungan dari bursa-bursa derivatif di Eropa yang beranggotakan bursa
derivatif Amsterdam, Brussels, Lisbon, Paris dan London. Berdasarkan data LIFFE, Euronext
mencatatkan volume perdagangan derivatif sebanyak 73,8 juta kontrak futures maupun
options pada bulan September 2003. Sedangkan sepanjang bulan Januari-September 2003,
Euronext membukukan transaksi perdagangan derivatif sebanyak 532 juta kontrak futures
dan options dengan rata-rata sekitar 2,7 juta kontrak per hari.
Transaksi derivatif dalam dunia keuangan (finance), adalah sebuah kontrak bilateral
atau perjanjian penukaran pembayaran yang nilainya diturunkan atau berasal dari produk
yang menjadi "acuan pokok" atau juga disebut "produk turunan" (underlying product);
daripada memperdagangkan atau menukarkan secara fisik suatu aset, pelaku pasar membuat

suatu perjanjian untuk saling mempertukarkan uang, aset atau suatu nilai disuatu masa yang
akan dating dengan mengacu pada aset yang menjadi acuan pokok.
Perusahaan sekuritas dan bank komersial besar menggunakan transaksi derivatif
sebagai kendaraan investasi, dan alat lindung nilai posisi yang mereka miliki terhadap resiko
dari pergerakan harga saham dan komoditas, suku bunga, nilai tukar valuta asing "tanpa"
mempengaruhi posisi fisik produk yang menjadi acuannya (underlying).
2.1

Pengertian Derivatif
Menurut Siahaan (2008) derevatif adalah semacam kendaraan keuangan yang

diturunkan atau diperanakkan dari induknya apakah induknya ini asset keuangan saham atau
obligasi, komoditi, atau berbagai macam indeks seperti IHSG, LQ45, Hanseng, dan jenisjenis lainnya.
Menurut Wikipedia dalam dunia keuangan (finance), derivatif adalah sebuah kontrak
bilateral atau perjanjian penukaran pembayaran yang nilainya diturunkan atau berasal dari
produk yang menjadi "acuan pokok" atau juga disebut " produk turunan" (underlying
product); daripada memperdagangkan atau menukarkan secara fisik suatu aset, pelaku pasar
membuat suatu perjanjian untuk saling mempertukarkan uang, aset atau suatu nilai disuatu
masa yang akan datang dengan mengacu pada aset yang menjadi acuan pokok.
Derivatif digunakan oleh manajemen investasi atau manajemen portofolio,
perusahaan dan lembaga keuangan serta investor perorangan untuk mengelola posisi yang
mereka miliki terhadap risiko dan pegerakan harga saham dan komoditas, suku bunga, nilai
tukar valuta asing "tanpa" memengaruhi posisi fisik produk yang menjadi acuannya
(underlying).
2.2

Pengertian Transaksi Derivatif


Suatu transaksi derivatif merupakan sebuah perjanjian antara dua pihak yang dikenal

sebagai counterparties (pihak-pihak yang saling berhubungan). Dalam istilah umum,


transaksi derivatif adalah sebuah kontrak bilateral atau perjanjian penukaran pembayaran
yang nilainya tergantung pada diturunkan dari nilai aset, tingkat referensi atau indeks.
Saat ini, transaksi derivatif terdiri dari sejumlah acuan pokok (underlying) yaitu suku bunga
(interest rate), kurs tukar (currency), komoditas (commodity), ekuitas (equity) dan indeks
(index) lainnya. Mayoritas transaksi derivatif adalah produk-produk Over the Counter (OTC)

yaitu kontrak-kontrak yang dapat dinegosiasikan secara pribadi dan ditawarkan langsung
kepada pengguna akhir, sebagai lawan dari kontrak-kontrak yang telah distandarisasi (futures)
dan diperjualbelikan di bursa. Menurut para dealer dan pengguna akhir (end user) fungsi dari
suatu transaksi derivatif adalah untuk melindungi nilai (hedging) beberapa jenis risiko
tertentu.
2.3

Tujuan Derivatif
Aturan dasar dari investasi adalah pengembalian yang lebih tinggi
berhubungan dengan resiko yang lebih tinggi. Fungsi derivatif adalah sebagai alat
manajemen resiko. Tegasnya derivatif dapat membawa nasabah ke resiko lebih rendah
atau lebih tinggi, tergantung bagaimana nasabah menggunakannya.
Tujuan dilakukannya suatu transaksi derivatif adalah sebagai berikut:
1. Sebagai model investasi
Dalam hal ini transaksi derivatif dapat berfungsi sebagai salah satu
model berinvestasi, tetapi pada umumnya investasi jangka pendek (yield
enhancement).
2. Informasi harga
Dalam hal ini transaksi derivatif dapat berfungsi untuk sekedar
mencari/memberi informasi tentang harga barang komoditi tertentu di
kemudian hari (price discovery). Sebagai contoh, harga dari suatu barang
komoditi di kemudian hari, misal harga mas enam bulan mendatang, dapat
tercermin dari harga emas di pasar berjangka tersebut.
3. Fungsi spekulatif
Perdagangan derivatif sering juga digunakan sebagai salah satu cara
berspekulasi bagi mereka yang senang dengan hal-hal yang bersifat
untung-untungan atau spekulasi.
4. Sebagai cara lindung nilai
Dalam praktek sangat banyak juga dilakukan suatu transaksi derivatif
dengan tujuan dan motif sebagai salah satu cara untuk menghilangkan
resiko dengan jalan lindung nilai (hedging).
Sebagai sarana lindung nilai, maka dapat diartikan bahwa kuantitas
hedging mempunyai korelasi positif dengan gejolak moneter. Dalam artian
bahwa hedging makin banyak dilakukan ketika situasi moneter bergejolak,
di mana pada umumnya juga akan diikuti oleh gejolak nilai mata uang atau

tingkat suku bunga, sehingga posisi seseorang peminjang perlu diamankan


dengan menggunakan sarana lindung nilai (hedging).
2.4

Kegunaan Derivatif
2.4.1 Asuransi dan lindung nilai
Salah satu kegunaan derivatif adalah sebagai suatu alat untuk mengalihkan
risiko. Contohnya, petani dapat menjual kontrak berjangka atas hasil panenan kepada
spekulator sebelum panen dilakukan. Si petani melakukan lindung nilai atas risiko
naik atau turunnya harga panenan dan si spekulator menerima pengalihan risiko ini
dengan harapan imbalan yang besar. Sipetani mengetahui secara pasti nilai jual hasil
panen yang akan diperolehnya kelak dan si spekulator akan memperoleh keuntungan
apabila harga jual mengalami kenaikan namun apabila harga jual mengalami
penurunan maka ia akan mengalami kerugian.
2.4.2

Spekulasi dan arbitrasi


Arbitrasi atau juga dikenal dengan istilah asing "arbitrage" ini bisa diartikan

sebagai suatu tindakan mengambil keuntungan dengan memanfaatkan perbedaan


antara satu aset acuan dan aset acuan lainnya misalnya dengan memanfaatkan
perbedaan antara nilai Indeks LQ-45 (ILQ-45) di Bursa Efek Jakarta ( spot market )
dan nilai ILQ-45 pada KBIE di Bursa Efek Surabaya ( futures market ), jadi selain
mengambil posisi di BES, juga harus mengambil posisi di BEJ sehingga secara
simultan mengambil posisi yang berlawanan antara di BEJ dan BES.
Spekulator dapat bertransaksi dengan spekulator lainnya juga dengan orang
yang membutuhkan lindung nilai (hedger). Pada umumnya transaksi pasar pasar
derivatif lebih didominasi oleh perdagangan spekulatif daripada perdagangan lindung
nilai dalam artian yang sesungguhnya.
2.5

Alasan Penggunaan Derivatif


1.
2.
3.
4.

Peralatan untuk mengelola resiko


Untuk mendapatkan hasil yang lebih besar
Biaya pendanaan yang lebih rendah
Kebutuhan-kebutuhan yang selalu berubah dan sangat bervariasi dari sekelompok
pengguna

5. Hedging (lindung nilai) terhadap resiko-resiko saat ini dan masa datang
6. Mengalihkan resiko pasar
7. Memanfaatkan ketidakefisienan yang ada diantara pasar-pasar yang ada
2.6

Derivatif berdasarkan sifatnya


1. Derivatif Komoditas
Derivatif komuditas merupakan kontrak derevatif yang terjadi pada barangbarang komoditi, seperti produk hasil pertanian, perkebunan, perikanan (soft
commodities) dan hasil pertambangan, emas dll. (hard commodities).
2. Derivatif Keuangan
Derevatif keuangan merupakan kontrak derevatif yang terjadi pada instumen
keuangan, seperti mata uang, saham, indeks gabungan, tingkat bungan jangka
pendek, surat pembendaharaan negara dan obligasi.

2.7

Kontrak Derivatif
Terdapat dua jenis kontrak derivatif yang dikenali dari cara perdagangannya di pasar

yaitu :
2.7.1

Derivatif yang ditransasikan diluar bursa


Atau dikenal juga dengan istilah "(Over-the-counter (OTC) derivatives) adalah

merupakan suatu kontrak bilateral ( melibatkan dua pihak) yang dilakukan diluar
bursa ataupun tanpa menggunakan pialang (transaksi langsung antara para pihak).
Beberapa produk seperti swap, kontrak serah nilai tukar, dan opsi eksotik (exotic
option) yaitu suatu derivatif yang menggunakan fitur sehingga menjadi lebih rumit
daripada derivatif yang umum diperdagangkan, misalnya opsi vanili) seringkali
diperdagangkan tanpa melalui bursa (OTC).Pasar transaksi derivatif tanpa melalui
bursa (OTC) ini sangat besar sekali.
2.7.2

Derivatif yang diperdagangkan di bursa


Atau disebut juga Exchange-traded derivatives adalah merupakan instrumen

derivatif yang diperdagangkan pada bursa perdagangan khusus derivatif (bursa


berjangka) ataupun bursa lainnya.Bursa derivatif menjalankan perannya sebagai
perantara atas transaksi terkait dan memungutmarjin awal (initial margin) dari kedua
belah pihak yang melakukan transaksi sebagai jaminan.
2.4

Transaksi Derivatif

2.7.1

Spot
Transaksi Spot, yaitu transaksi pembelian dan penjualan valuta asing (valas)

untuk penyerahan pada saat itu (over the counter) atau penyelesaiannya paling lambat
dalam jangka waktu dua hari.
2.7.2

Future
Futures adalah kesepakatan kontrak tertulis antara dua pihak (pembeli dan

penjual) untuk melakukan dan menerima penyerahan sejumlah aset/komoditi dalam


jumlah, harga dan batas waktu tertentu. Instrumen futures biasanya dikenal juga
dengan istilah transaksi future contract. Future contract adalah kontrak untuk membeli
sesuatu aset di masa depan dengan harga yang ditetapkan dan diperdagangkan di
bursa dengan sifat terstandar.
Transaksi futures yaitu transaksi valas dengan perbedaan nilai antara
pembelian dan penjualan future yang tertuang dalam future contracts secara simultan
untuk dikirim dalam waktu yang berbeda.
Misalnya, A dan B membuat kontrak pada 1 Januari 2008. A akan menjual
US$ 1 juta dengan kurs Rp 9.350 per US$ pada 30 Juni 2008, tidak peduli berapa kurs
di pasar saat itu. Di satu sisi transaksi ini dapat dipandang sebagai spekulasi, paling
tidak berunsur maysir, meskipun disisi lain para pelaku bisnis pada beberapa kasus
menggunakannya sebagai mekanisme hedging (melindungi nilai transaksi berbasis
valas dari risiko gejolak kurs). Ulama kontemporer menolak transaksi ini karena tidak
terpenuhinya rukun jual beli yaitu ada uang ada barang (dalam hal ini ada rupiah ada
dollar). Oleh karena itu, transaksi futures tidak dapat dianggap sebagai transaksi jual
beli, tetapi dapat ditransfer kepada pihak lain. Alasan kedua penolakannya adalah
hampir semua transaksi futures tidak dimaksudkan untuk memilikinya, hanya
nettonya saja sebagaimana transaksi margin trading.
Pembeli maupun penjual kontrak mempunyai kuwajiban melaksanakan
kontrak tersebut, apapun kenyataan yg terjadi di kemudian hari (menguntungkan
ataupun merugikan)
Kontrak futures merupakan perjanjian antara pembeli dan penjual yang berisi :

1. Pembeli futures setuju untuk membeli sesuatu (suatu komoditi atau


asset tertentu) dari penjual futures dalam jumlah tertentu dengan harga
tertentu pada waktu yang telah ditentukan dalam kontrak
2. Penjual futures setuju untuk menjual suatu komoditi atau asset tertentu
kepada pembeli futures dalam jumlah tertentu, dengan harga tertentu
dan pada batas waktu yang ditentukan dalam kontrak
Beberapa terminology :
a. Underlying asset : komoditi/asset yang disetujui oleh kedua
pihak untuk dipertukarkan
b. Settlement date / delivery date : tanggal yang ditetapkan untuk
melakukan transaksi
c. Futures price : harga yang disepakati oleh kedua belah pihak
untuk melakukan transaksi
d. Long position / posisi long futures : pihak yang menyetujui
untuk membeli asset yang menjadi patokan di kemudian hari.
Atau disebut sebagai pemilik kontrak futures
e. Short position / posisi short futures : pihak yang menyetujui
untuk menjual asset patokan tersebut di kemudian hari. Atau
disebut sebagai penjual kontrak futures
2.7.2.1 Manfaat kontrak futures
1. Futures sebagai lindung nilai (hedging) : melindungi nilai asset yang
dijadikan patokan dari ancaman risiko ketidakpastian perubahan harga
di masa depan
2. Futures sebagai saranan spekulasi : para spekulator mencari
keuntungan dari perubahan harga yang terjadi
Instrumen futures sebagai ajang spekulasi adalah untuk memperoleh
keuntungan dari perubahan harga yang terjadi. Para spekulan secara sukarela
menanamkan modalnya dalam futures yang beresiko untuk memperoleh keuntungan
secara cepat dengan membeli pada saat harga rendah dan menjual dengan harga
tinggi. Jadi, tujuan yang ingin dicapai oleh spekulan hanyalah untuk mengejar return
dari pergerakan harga yang fluktuatif (capital gain), tanpa melakukan transaksi pada
perdagangan komoditi atau aset yang menjadi underlying pada futures secara fisik
2.7.3

Forward

Foward adalah Tansaksi/kontrak membeli/menjual valuta asing lawan valuta


lainnya pada tanggal valuta dimasa yang akan datang dengan harga/rate yang sudah
ditentukan sekarang (pada tanggal kontrak).
Seringkali suatu bank devisa yang memiliki aktiva atau kewajiban dalam
valuta asing dalam jumlah yang besar berupaya untuk menghindar adanya kerugian
akibat selisih kurs. Upaya ini dikenal dengan hedging dalam hutang ataupun piutang.
Didalam melakukan hedging ini bank akan melaksanakan pembelian atau penjualan
valuta asing secara berjangka, atau dikenal dengan forward.
Dalam transaksi forward, piutang atau hutang valuta asing dicatat sebesar kurs
tunai yang berlaku pada saat itu (spot rate), sedangkan hutang atau piutang Rupiah
dicatat sebesar kurs masa depan (forward rate), yaitu kurs pertukaran mata uang asing
di hari kemudian yang ditentukan berdasarkan perjanjian.
2.7.4

Swap
Swap adalah Suatu kontrak untuk membeli/menjual sejumlah valuta asing

(refference currency) terhadap valuta asing lainnya (non-refference currency) pada


tanggal valuta tertentu dan secara bersamaan disepakati untuk menjual/membeli
kembali jumlah tersebut di masa yang akan datang dengan harga yang telah
ditetapkan.
Salah satu jenis hedging dan upaya untuk meraih keuntungan dalam
mekanisme pasar uang adalah dengan melakukan gadai valuta asing atau dikenal
dengan istilah SWAP.
2.7.4.1 Jenis SWAP
1. Transaksi SWAP suku bunga dalam rangka pendanaan
Untuk transaksi Swap pendanaan, selisih antara suku bunga yg
dipertukarkan (original interest rate) dgn suku bunga yg diperjanjikan
(contracted interst rate) disajikan sbg penambah atau pengurang beban
dana dan diamortisasikan scr proporsional selama jangka waktu
kontrak.
2. Transaksi SWAP suku bunga dalam rangka trading

Untuk transaksi Swap trading, selisih antara suku bunga yang


dipertukarkan dgn suku bunga yg diperjanjikan diakui sbg laba atau
rugi pada akhir masa kontrak.
Transaksi swaps (currency swap) yaitu perjanjian untuk menukar suatu
mata uang dengan mata uang lainnya atas dasar nilai tukar yang
disepakati dalam rangka mengantisipasi risiko pergerakan nilai tukar
pada masa mendatang.
Singkatnya, transaksi swap merupakan transaksi pembelian dan penjualan
secara bersamaan sejumlah tertentu mata uang dengan dua tanggal penyerahan yang
berbeda. Pembelian dan penjualan mata uang tersebut dilakukan oleh bank yang sama
dan biasanya dengan cara spot terhadap forward Artinya satu bank membeli tunai
(spot) sementara mitranya membeli secara berjangka (forwad) . Salah satu contoh
transaksi swaps adalah bila bank A dan bank B membuat kontrak untuk bertukar
deposito rupiah terhadap dolar pada kurs Rp 9.500 per dolar pada 1 Januari 2008. B
menempatkan US$ 1 juta. A menempatkan Rp 9,5 miliar, terlepas dari kurs pasar saat
itu. Ulama kontemporer juga menolak transaksi ini karena kedua trasaksi itu terkait
(adanya semacam taalluq) dan merupakan satu kesatuan sebagaimana difatwakan
oleh Dewan Syariah Nasional-MUI. Sebab, bila yang satu dipisahkan dari yang lain,
maka namanya bukan lagi transaksi swaps dalam pengertian konvensional.
Adapun pendapat yang membeolehkan transaksi swaps sebagaimana lazim
dianut perbankan Islam di Malaysia bahkan menurut mereka kebolehannya dianggap
telah demikian jelas sehingga tidak diperlukan lagi fatwa dengan alasannya bahwa
bila spot boleh dilakukan dan futures (sebagian suatu janji) juga boleh, maka tentunya
swaps pun boleh dilakukan. Namun paling tidak, masih ada dua hal yang dapat
dipertanyakan dalam praktek ini yaitu; pertama, bagaimana dengan keberatan
sementara ulama akan adanya kompensasi uang untuk transaksi futures yang
dibayarkan kepada konterpartinya. Kedua transaksi spot dan futures dalam transaksi
swaps itu haruslah terkait satu sama lain. Kontra argumen dari alasan kedua ini adalah
dua transaksi dapat saja disyaratkan terkait, selama syaratnya adalah syarat shahih
lazim. Bukan hanya swaps yang dibolehkan, dinegara jiran ini juga dikembangkan
Islamic Futures Contract.

Terlepas dari argumen mana yang lebih kuat dalilnya, adalah kewajiban kita
disamping mencari sisi kehati-hatian dan kepatuhan syariah, juga untuk selalu
mencari solusi inovasi transaksi yang islami sebagai kebutuhan dunia bisnis akan
transaksi dan peranti keuangan (financial instruments) yang terus berkembang.
2.7.5

Option
Option adalah Hak untuk membeli atau menjual sejumlah valuta asing tertentu

dengan harga yang telah ditentukan (strike price) untuk suatu periode tertentu dengan
membayar/menerima sejumlah premi.
Dalam definisi yang lain, Option adalah suatu kontrak antara holder dan writer
yang memberikan hak (bukan kewajiban ataupun obligasi) kepada holder (pemegang
kontrak) untuk membeli atau menjual suatu aset pada harga tertentu (exercise
price/strike exercise) dalam jangka waktu tertentu (expiration date).Option bisa
dianalisa resikonya dan dilindungi nilainya dengan Hedging.Resiko merupakan faktor
yang penting bagi investor untuk mengambil keputusan.
Transaksi option (currency option) yaitu perjanjian yang memberikan hak opsi
(pilihan) kepada pembeli opsi untuk merealisasi kontrak jual beli valutaa asing, tidak
diikuti dengan pergerakan dana dan dilakukan pada atau sebelum waktu yang
ditentukan dalam kontrak, dengan kurs yang terjadi pada saat realisasi tersebut.
Misalnya, A dan B membuat kontrakpada 1 Januari 2008.A memberikan hak
kepada B untuk membeli dollar AS dengan kurs Rp 9.350 per dolar pada tanggal atau
sebelum 30 Juni 2008, tanpa B berkewajiban membelinya. A mendapat kompensasi
sejumlah uang untuk hak yang diberikannya kepada B tanpa ada kewajiban pada
pihak B. Transaksi ini disebut call option. Sebaliknya, bila A memberikan hak kepada
B untuk menjualnya disebut put option. Ulama kontemporer memandang hal ini
sebagi janji untuk melakukan sesuatu (menjual atau membeli) pada kurs tertentu, dan
ini tidak dilarang syariah.Namun jelas saja transaksi ini bukan transaksi jual beli
melainkan sekedar waad (janji).Yang menjadi persoalan secara fikih adalah adanya
sejumlah uang sebagai kompensasi untuk melakukan janji tersebut atau untuk
memiliki khiyar (opsi) jual maupun beli.
Transaksi option dapat menjadi lebih rumit.Misalnya A dan B membuat
kontrak pada 1 Januari 2008.Perjanjiannya A menjual US$ 1 juta dengan kurs Rp

9.350 per dolar kepada B. Transaksi ini lunas. Pada saat yang sama A juga
memberikan hak kepada B untuk menjual kembali US 1 juta pada tanggal atau
sebelum 30 juni 2008 dengan kurs Rp 9.500 per dolar. Hal ini akan gugur dengan
sendirinya bila kurs melebihi Rp 9.500 per dolar, itu pun bila syarat berikutnya
terpenuhi.
Adapun contoh transaksi option dapat diilustrasikan seperti berikut:
Setelah suatu kontrak GBP/USD FX option disepakati, nasabah menjual 1,000,000
dan membeli US$2,000,000 (jual/beli ini berlangsung dalam suatu proses yang
bersamaan) pada tanggal 31 December. Dalam kasus ini, prapersetujuan nilai tukar
atau strike price adalah 2.0000 GBP/USD atau 0.5000 USD/GBP.(1,000,000 dari
kaca mata USD investor, $2,000,000 dari kaca mata GBP investor).
Tipe kontrak ini disebut call pada dollar dan put pada poundsterling dan sering
disebut GBP/USD put oleh pelaku pasar, seperti halnya put pada nilai tukar, hal ini
sebenarnya bisa disamakan dengan USD/GBP call, tapi tidak dilakukan karena
konvensi pasar adalah menulis angka 2.0000 (normal quote), bukan angka 0.5000
(inverse quote).
Jika nilai tukar pada tanggal 31 Desember lebih rendah daripada 2.0000
GBP/USD (anggaplah 1.9000 pound per USD), yang berarti US dollar menguat dan
pound melemah, maka saat option diberlakukan, pemegang kontrak akan menjual
GBP pada harga USD 2.0000 dan segera membeli kembali pada harga spot market
1.9000, sehingga untung (2.0000 USD/GBP - 1.9000 USD/GBP)*1,000,000 GBP =
USD 100, 000 pada transaksi ini. Jika pemegang kontrak menukar kembali
keuntungannya dalam GBP, maka keuntungannnya adalah 100,000/1.9000 = GBP
52,631.58 GBP.
2.7.6

Bukti Right
2.7.6.1 Definisi
Sesuai dengan undang-undang Pasar Modal, Bukti Right didefinisikan
sebagai Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) pada harga yang telah
ditetapkan selama periode tertentu. Bukti Right diterbitkan pada penawaran
umum terbatas (Right Issue), dimana saham baru ditawarkan pertama kali
kepada pemegang saham lama. Bukti Right juga dapat diperdagangkan di

Pasar Sekunder selama periode tertentu. Apabila pemegang saham tidak


menukar Bukti Right tersebut maka akan terjadi dilusi pada kepemilikan atau
jumlah saham yang dimiliki akan berkurang secara proporsional terhadap
jumlah total saham yang diterbitkan perusahaan.
2.7.6.2 Manfaat Bukti Right
Investor memiliki hak istimewa untuk membeli saham baru pada harga
yang telah ditetapkan dengan menukarkan Bukti Right yang dimilikinya. Hal
ini Dandes Rifa 65 memungkinkan investor untuk memperoleh keuntungan
dengan membeli saham baru dengan harga yang lebih murah. Bukti Right
dapat diperdagangkan pada Pasar Sekunder, sehingga investor dapat
menikmati capital gain, ketika harga jual dari Bukti Right tersebut lebih besar
dari harga belinya.
2.7.6.3 Risiko memiliki Bukti Right
Jika harga saham pada periode pelaksanaan jatuh dan menjadi lebih
rendah dari harga pelaksanaan, maka investor tidak akan mengkonversikan
Bukti Right tersebut, sementara itu investor akan mengalami kerugian atas
harga beli Bukti Right.
2.7.7

Waran
2.7.7.1 Definisi
Waran biasanya melekat pada saham sebagai daya tarik (sweetener)
pada penawaran umum saham ataupun obligasi. Biasanya harga pelaksanaan
lebih rendah dari pada harga pasar saham. Setelah saham ataupun obligasi
tersebut tercatat di bursa, waran dapat diperdagangkan secara terpisah. Periode
perdagangan waran lebih lama dari pada bukti right, yaitu 3 tahun sampai 5
tahun. Waran merupakan suatu pilihan (option), dimana pemilik waran
mepunyai pilihan untuk menukarkan atau tidak warannya pada saat jatuh
tempo. Pemilik waran dapat menukarkan waran yang dimilikinya 6 bulan
setelah waran tersebut diterbitkan oleh emiten. Harga waran itu sendiri
berfluktuasi selama periode perdagangan.
2.7.7.2 Manfaat dari Waran

Pemilik waran memiliki hak untuk membeli saham baru perusahaan


dengan harga yang lebih rendah dari harga saham tersebut di Pasar Sekunder
dengan menukarkan waran yang dimilikinya ketika harga saham perusahaan
tersebut melebihi harga pelaksanaan. Apabila waran diperdagangkan di Bursa,
maka pemilik waran mempunyai kesempatan untuk memperoleh keuntungan
(capital gain) yaitu apabila harga jual waran tersebut lebih besar dari harga
beli.
2.7.7.3 Risiko memiliki Waran
Jika harga saham pada periode pelaksanaan (exercise period) jatuh dan
menjadi lebih rendah dari harga pelaksanaannya, investor tidak akan
menukarkan waran yang dimilikinya dengan saham perusahaan, sehingga ia
akan mengalami kerugian atas harga beli waran tersebut. Karena sifat waran
hampir sama dengan saham dan dapat diperdagangkan di bursa, maka pemilik
waran juga dapat mengalami kerugian (capital loss) jika harga beli waran lebih
tinggi daripada harga jualnya.
2.7.8

Kontrak Berjangka atas Indeks Efek (Index Futures)


2.7.8.1 Definisi
Adalah kontrak atau perjanjian antara 2 pihak yang mengharuskan
mereka untuk menjual atau membeli produk yang menjadi variabel pokok di
masa yang akan datang dengan harga yang telah ditetapkan sebelumnya.
Obyek yang dipertukarkan disebut Underlying Asset. Jurnal Kajian
Akuntansi dan Auditing 66 Setiap pihak sebelum membuka kontrak harus
menyetorkan margin awal, dan karena kontrak tersebut memiliki waktu yang
terbatas, maka pada saat jatuh tempo posisi kontrak harus ditutup pada
berapapun harga yang terjadi bursa. Margin itu sendiri harus berada pada suatu
level harga tertentu dan jika margin tersebut turun di bawah level tersebut,
yang biasanya diakibatkan kerugian yang sangat besar, lembaga kliring akan
meminta investor untuk menambah dananya kembali. Bagaimanapun, harus
diperhatikan bahwa seluruh transaksi pada kontrak berjangka dilakukan di
Bursa Efek. Di Indonesia, saat ini bentuk kontrak berjangka yang tersedia

adalah LQ45 Kontrak Berjangka Indeks Efek yang diselenggarakan oleh


Bursa Efek Surabaya.
2.7.8.2 Manfaat Kontrak Berjangka Indeks
1) Instrumen Hedging
Hedging dimaksudkan untuk melindungi nilai investasi sehingga dapat
meminimalkan risiko.
2) Spekulasi
Investor dapat berspekulasi dengan melakukan perda-gangan indeks
berjangka daripada melakukan transaksi untuk masing-masing saham.
Hal ini dimungkinkan karena adanya leverage. Dengan leverage
investor dapat memperoleh keuntungan dari pergerakan harga dengan
modal yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan modal yang harus
dikeluarkan jika melakukan transaksi perdagangan masing-masing
saham di atas.
3) Arbitrase
Dengan arbitrase, investor dapat memperoleh keuntungan dari
perbedaan antara harga di pasar spot dan pasar berjangka. c. Risiko
Kontrak Berjangka Indeks Efek Pada saat jatuh tempo, investor harus
menutup atau menyele-saikan posisinya, walaupun harga yang terjadi
berbeda dengan harapannya, sehingga investor dapat mengalami
kerugian yang sangat besar jika dibandingkan dengan modal awalnya.
Apabila investor mengalami kerugian yang besar, maka ia diharuskan
untuk menyetor tambahan dana ke lembaga kliring.
2.8

Instrumen Derivatif
2.8.1

Forward Contract
Menurut

Siahaan

(2008)

definisi

dari forward

contract atau

kontrak

penyerahan kemudian adalah perjanjian antara dua pihak, dimana satu pihak
diwajibkan menyerahkan sejumlah asset tertentu pada tanggal tertentu yang akan
datang dan pihak lainnya wajib membayar sesuai dengan jumlah tertentu yang
dikenakan atas asset pada tanggal penyerahan. Sebagai kesepakatan pribadi antara dua
pihak,forward contract diatur secara khusus untuk memenuhi kebutuhan masingmasing pihak, oleh karena itu sifatnya disebut private (bergantung pada pribadi kedua
belah pihak). Tujuan dari kontrak ini adalah untuk melindungi kedua belah pihak dari

fluktuasi nilai asset yang mungkin terjadi selama kurun waktu tertentu, yaitu sejak
kontrak ditandatangani hingga penyerahan atau pembayaran yang dilakukan.
2.8.2

Future Contract
Menurut Hull (2006) kontrak berjangka merupakan perjanjian atau

kesepakatan untuk membeli atau menjual asset tertentu pada saat tententu dengan atau
pada harga tertentu dalam kurun waktu tertentu di masa yang akan datang. Hal ini
senada dengan definisi menurut Eiteman, dkk (2010) Kontrak future adalah sebuah
alternatif dari kontrak forward yang menuntut penyerahan suatu jumlah faluta asing
standar di masa depan dengan waktu, tempat, dan harga yang sudah ditentukan.
Future

contract berbeda

dengan forward

contract dimana future

contractbentuknya sudah standard (sudah dibuat baku), telah disekuritisasi dan


diperdagangkan di pasar tententu, di tengah-tengah masyarakat. Kontrak tidak
dilakukan secara pribadi oleh dua pihak, tetapi dilakukan melalui bursa yang
terorganisir.
2.8.3

Kontrak Opsi
Kontrak

yaitu calls sebagai

opsi
hak

pada
beli

dasarnya

dibedakan

dan puts sebagai

hak

menjadi
jual.

dua

macam,

Pembeli calls atau

pemilik calls memiliki hak membeli asset tertentu pada harga tertentu dan tanggal
tertentu di masa yang akan datang. Sebaiknya pembeli put atau pemilik put memiliki
hak menjual asset tertentu pada harga tertentu dan pada tanggal tertentu di masa yang
akan datang. Harga dalam kontrak disebut strike price atau exercise price, dan
tanggal pada kontrak disebut maturity date. Gaya opsi ini ada dua, gaya Eropa dan
gaya Amerika. Opsi eropa dapat diexercise hanya persis pada tanggal jatuh tempo
saja, sedangkan opsi Amerika dapat diexercise kapan saja sepanjang hidup opsi atau
selama opsi belum jatuh tempo maupun persis pada tanggal jatuh tempo.
2.8.4

Swaps Contract
Merupakan kesepakatan antara dua pihak atau perusahaan untuk saling

mempertahankan arus kas di masa tertentu (selama kurun waktu tertentu) yang akan
datang. Kesepakatan ini ditentukan secara spesifik tanggal pembayaran tunai dan cara
menghitung jumlah tunai yang akan saling dipertukarkan (dibayarkan masing-masing

pihak). Biasanya di dalam perhitungan telah dipertimbangkan nilai yang akan datang,
tingkat bunga, kurs mata uang, dan variabel-variabel lainnya yang relevan.
2.9

Pengguna Pasar Deivatif


Munculnya pasar derevatif merupakan dampak dari kebutuhan pelaku bisnis, yang

sering disebut dengan pengguna pasar deravatif, terdiri dari:


1. Commercial users
Pengguna komersial futures dan options meliputi partisipan pasar tunai (komoditi
dan keuangan) yang menggunakan derevatif untuk melindungi dirinya dari resiko
pasar, mengalokasikan assetnya sehingga dapat melaksanakan operasi usahanya
yang utama.
2. Speculator,
Yang

termasuk speculator adalah

para

peserta

yang

aktif

dalam

perdagangan futures dan options untuk mendapatkan keuntungan karena adanya


pergerakan harga. Kelompok ini terdiri dari pengelola dan berjangka pelanggan
besar dan kecil pada perusahaan efek, pedagang harta benda di bank komersial, dan
perusahaan efek.Seorang speculatordi dalam perdagangan kontrak berjangka
mempunyai

satu

tujuan,

yaitu

mendapatkan

keuntungan (profit) dari

keberhasilannya mengantisipasi pergerakan harga.


3. Professional user,
kelompok yang termasuk dalam pengguna professional adalah meliputi perusahaan
pialang, perusahaan pembuat harga dan perusahaan yang melakukan operasi
arbitrase (Madura: 2006).
2.9

Pelaku Transaksi Derivatif


2.9.1

Pengguna akhir (End User)

Sebagian

besar

pengguna

akhir

derivatif

yaitu

sekitar

80%

adalah

perusahaanperusahaan, disamping badan-badan pemerintah dan sector public. Alasanalasan yang mendorong pengguna akhir menggunakan instrument derivatif adalah:

Untuk sarana lindung nilai (hedging)


Memperoleh biaya dana yang lebih rendah
Meningkatkan keuntungan

Untuk mendiversifikasikan sumber-sumber dana


Untuk mencerminkan pandangan-pandangan pasar melalui posisi yang
diambil.

2.9.2

Pialang (Dealer)

Terdiri dari lembaga-lembaga keuangan yang bertindak sebagai pialang. Fungsi


pialang antara lain:

Menjaga likuiditas
Memenuhi permintaan pengguna akhir dengan segera.
Memberikan kemampuan untuk mempertinggi likuiditas pasar dan efisiensi
harga
2.9
Peran Ekonomi Pasar Deivatif
Menurut Madura (2006) peran

dari

ekonomi

dalam

pasar

derevatifadalah sebagai berikut, yaitu;


2.9.1 Risk Transfer
Salah satu fungsi ekonomi derevatif adalah sebagai alat
pemindahan resiko pasar(transfer of market risk) yaitu pemindahan
resiko akibat perubahan harga asset secara drastis atau perubahan harga
portofolio asset yang tidak rasional oleh pihak lain yang ingin
menghindari (hedgers) kepada pihak lain yang bersedia dan mampu
mengendalikannya

dengan

lebih

baik (speculators).

Derevatif

memperbaiki efisiensi perekonomian dengan memungkinkan pemakai


mengenal secara pasti, mengisolir, dan mengelolah resiko harga dasar.
2.9.2 Prince Discovery
Maksud price discovery dalam hal ini adalah proses terjadinya
harga suatu asset dimana seseorang bersedia membelinya dan orang
lain bersedia untuk menjual asset pada harga tersebut. Jika pasar
berjangka (futures) digunakan secara kompetitif, harga-harga yang
terjadi

pada

bursa

berjangka

dianggap

dan

dipertimbangkan

masyarakat sebagai refleksi penawaran dan permintaan suatu komoditi.


2.9.3 Transaction Integrity
Maksud dari transaction integrity dalam perekonomian yang
hukumnya dan prasarana komersialnya belum berkembang, bursa
komoditi berjangka dapat memainkan peranan penting sebagai
penengah untuk menjembatani kredit sehingga merangsang bursa di
dalam pembentukan harga berdasarkan pasar.Negara-negara yang

sudah

maju

dan

modern,

banyak

lembaga

keuangan

yang

memanfaatkan bursa berjangka yang telah mapan, karena integritas


kredit

yang

disediakan

oleh clearing

house yang

dimiliki

bursa.Sehingga kekuatan keuangan bursa sendiri menjadi pusat


perhatian masyarakat keuangan internasional.Adanya bursa derevatif
membuat keuangan lebih dipercaya.
2.10

Resiko Transaksi Derivatif


Pada umumnya transaksi derivatif tidak menciptakan resiko baru, tetapi
mendistribusikan resiko yang ada kepada para pihak. Karena transaksi derivatif
berisiko tinggi, maka hukum perlu ikut campur dengan tujuan meminimalisir resiko.
Adapun yang merupakan resiko dari transaksi derivatif adalah :
2.10.1 Resiko pasar
Resiko pasar timbul pada saat faktor-faktor pasar mengakibatkan suatu
perubahan harga yang berlawanan dari harga yang diharapkan. Termasuk dalam
resiko pasar adalah menurunnya likuiditas pasar secara tiba-tiba dan meluasnya harga
jual beli dan harga jual yang disebabkan oleh pergerakan harga yang tajam.
2.10.2 Resiko kredit
Resiko kredit adalah resiko yang timbul sebagai akibat pihak lain yang telah
mengikatkan diri dalam perjanjian tidak memenuhi kewajibannya. Resiko kredit
dalam transaksi derivatif merupakan resiko di mana salah satu pihak yang
mengikatkan diri dalam kontrak telah gagal membayar kewajibannya kepada pihak
yang lain.
2.10.3 Resiko operasional
Resiko operasional timbul dari kegagalan peserta untuk melakukan monitoring
dan pengawasan terhadap kegiatan transaksi derivatifnya, semisal tidak memadainya
teknologi pengendalian, kesalahan manusia, atau kegagalan manajemen.
2.10.4 Resiko hukum
Resiko hukum adalah resiko di mana kontrak tidak dapat dipaksakan.
Derivatif memiliki resiko hukum yang lebih besar karena produk ini masih tergolong
baru dan kompleks.

2.11

Hedging

Istilah hedging atau lindung nilai umumnya lebih dikenal dalam rangka transaksi yang
terkait dengan perbankan. Sebenarnya, hedging ini juga banyak dipakai pada transaksi
perdagangan komoditas. Dalam sejarahnya, CBOT (Chicago Board of Trade) itu dibentuk
tahun 1848 oleh para pengusaha pertanian di Amerika sebagai solusi atas fluktuasi harga
komoditas biji-bijian (grains). Saat itu diperkenalkan transaksi forward contract yang
kemudian berkembang menjadi futures contract (kontrak berjangka).
Pengertian hedging menurt kamus yaitu menutup transaksi jual beli komoditas,
sekuritas atau valuta yang sejenis untuk menghindari kemungkinan kerugian karena
perubahan harga sedangkan hedging menurut pasar komoditas adalah proteksi dari risiko
kerugian akibat fluktuasi harga. Hedging ini dapat dilaksanakan melalui bursa berjangka
dengan membuka kontrak beli atau jual atas suatu komoditas sejalan dengan perdagangan
komoditas tersebut di pasar fisik.
Hedging adalah tindakan yang dilakukan untuk mengurangi atau bahkan
menghilangkan resiko yang terkait dari langkah tertentu yang diambil seseorang. Dalam pasar
uang atau dunia keuangan, hal ini banyak dilakukan untuk mengurangi potensi kerugian yang
mungkin timbul dari resiko investasi yang dilakukan.
Hedging atau lindung nilai adalah merupakan suatu mekanisme yang dilaksanakan di
Bursa Berjangka dengan membuka suatu kontrak beli atau jual atas suatu komoditi yang
sama dengan komoditi yang akan diperdagangkan di pasar fisik.
Hedging adalah tindakan yang dilakukan untuk mengurangi atau bahkan
menghilangkan resiko yang terkait dari langkah tertentu yang diambil seseorang. Dalam pasar
uang atau dunia keuangan, hal ini banyak dilakukan untuk mengurangi potensi kerugian yang
mungkin timbul dari resiko investasi yang dilakukan.
Hedging timbul didasari oleh ketidakpastian akan masa yang akan datang. Apakah
musim hujan akan datang sesuai perkiraan? apakah keamanan barang saya terjamin? apakah
harga minyak akan tetap bulan depan? Semua ketidakpastian ini mendorong orang untuk
melakukan suatu tindakan guna mengurangi resiko yang ada.
Asuransi kebakaran adalah salah satu contoh bentuk hedging terhadap resiko
kebakaran. Bentuk lain adalah pembayaran dalam mata uang dollar untuk pembelian minyak
mentah, yang dilakukan pembeli untuk melindunginya dari resiko tidak stabilnya mata uang

negara asal penjual minyak. Bursa komoditi juga merupakan salah satu bentuk dari hedging
untuk memastikan terjaminnya suplai komoditas yang diperlukan produsen satu ke yang lain.
Hedging juga merupakan cara untuk memastikan ketersediaan suatu produk di masa
mendatang dengan harga yang telah ditetapkan dari sekarang untuk melindungi penjual dan
pembeli dari resiko kelangkaan maupun kelebihan suplai yang dapat membuat harga
fluktuatif. Hedging atau lindung nilai adalah merupakan suatu mekanisme yang dilaksanakan
di Bursa Berjangka dengan membuka suatu kontrak beli atau jual atas suatu komoditi yang
sama dengan komoditi yang akan diperdagangkan di pasar fisik. Hedging ini bertujuan untuk
Memperkecil atau menghilangkan resiko kerugian atas ketidakpastian harga yang mungkin
terjadi pada saat transaksi di pasar fisik nantinya,. Jadi dengan melakukan hedging kerugian
yang terjadi akan ditutupi oleh keuntungan yang diperoleh atas transaksi yang dilakukan di
bursa berjangka.
Para pelaku hedging ini biasa disebut hedger, yang terdiri atas hedger pembeli (hedge
long) dan hedger penjual (hedge short).

Hedger Pembeli umumnya berencana akan membeli komoditas di pasar fisik


di masa yang akan datang untuk melindungi transaksinya dari fluktuasi.
Hedger pembeli biasa nya dilakukan oleh kalangan eksportir, prosesor,
pengguna bahan baku seperti pabrik, dan sebagainya.
Hedger Penjual atau hedge short adalah hedger yang akan menjual komoditas
tertentu di pasar fisik di masa yang akan datang. Untuk melindungi harga
penjualan komoditasnya, hedger akan membuka kontrak berjangka sekarang
dengan posisi short (jual). Selling hedge biasanya dilakukan oleh para
produsen, terutama para petani, dengan tujuan untuk melindungi dari
kemungkinan penurunan harga komoditas pada waktu panen.
Banyak pihak yang sebenarnya bisa memperoleh manfaat dari transaksi
hedging ini, yakni para produsen komoditas, petani, pengusaha, konsumen,
investor, juga bursa berjangka serta pialang berjangka bila jenis transaksi
tersebut digiatkan. Dan di Indonesia sendiri sebagai salah satu negara
komoditas utama di dunia sangat berpotensi untuk mengembangkan lebih jauh
pasar berjangka dengan salah satu manfaatnya dilakukan transaksi lindung
nilai fluktuasi harga komoditas.

2.12

Mengelola Resiko dengan Produk Dervatif melalui Strategi Perlindungan

Kegunaan utama dari produk derivatif adalah untuk mengalihkan resiko ataupun
mengambil suatu resiko tergantung apakah posisinya sebagai hedger (pelaku lindung nilai)
atau spekulator. Bermacam-macam rentang nilai antara aset acuan dan alternatif pembayaran
menghasilkan beraneka kontrak derivatif yang diperdagangkan di pasaran.
2.12.1 Lindung Nilai
Lindung nilai dalam bahasa Inggris disebut hedge yang dapat diartikan
sebagai suatu investasi yang dilakukan khususnya untuk mengurangi atau meniadakan
resiko pada suatu investasi lain. Lindung nilai adalah merupakan suatu strategi yang
diciptakan untuk mengurangi timbulya resiko bisnis yang tidak terduga.
Pelaku lindung nilai biasanya akan melakukan investasi pada suatu sekuritas
yang diyakininya memiliki harga dibawah nilai pasar yang seharusnya dan
menggabungkanya dengan sekuritas lainya yang berhubungan dengan sekuritas
tersebut Holbrook Working seorang perintis teori lindung nilai menyebutkan dengan
istilah speculation in the basis (spekulasi dasar) artinya perbedaan antara nilai
teoritis lindung nilai dengan nilai pasar sesungguhnya.
Tidak semua lindung nilai adalah merupakan instrumen keuangan. Contoh lain
: seorang seniman yang melakukan ekspor ke negara lain dapat melakukan lindung
nilai atas resiko nilai tukar mata uang dengan cara menghitung biaya-biaya
produksinya dalam mata uang yang diinginkanya. Sedangkan perbankan dan lembaga
keuangan lainya menggunakan lindung nilai untuk mengendalikan ketidak sesuaian
antara aktiva dan kewajibannya seperti halnya ketidak sesuaian pada saat jatuh tempo
antara posisi jual, suku bunga pinjaman tetap dan deposito jangka pendek.
Pada kondisi mendatang, dalam aksi lindung nilai, terdapat berbagai
ketidakpastian termasuk satu perubahan yang tidak sesuai dengan perkiraan. Karena
alasan itu, instrumen atau sarana lindung nilai haruslah bersifat fleksibel. Dalam hal
ini semua pihak baik pembeli dan penjual dengan mudah melepas keterikatan atas
satu posisi transaksi. Kedua pihak memiliki posisi tawar yang setara, dengan biaya
efisien dan harga yang tidak mengalami diskon atau premium. Kondisi di atas
menunjukkan diperlukannya sarana perdagangan dan produk-produk yang sesuai
untuk aksi lindung nilai (hedging), dengan kata lain juga diperlukan bursa dengan
produk yang beragam.

Banyak transaksi lindung nilai yang tidak melibatkan instrumen keuangan


eksotis ataupun derevatif. Lindung nilai alamiah adalah merupakan suatu investasi
yang bertujuan mengurangi resiko dari resiko yang tidak terduga dengan cara
menyelaraskan nilai perputaran uang misalnya pemasukan dan biaya. Contohnya
seorang eksportir barang dengan tujuan Amerika menghadapi resiko terhadap
perubahan nilai mata uang dollar yang lalu memilih untuk mendirikan fasilitas
produksi diwilayah amerika agar struktur biaya dan harga jual dapat selaras harganya.
Berbagai resiko yang dilakukan lindung nilai :

Bagi eksportir, dibutuhkan lindung nilai dari mata uang yang digunakan
importir sebagai pembayaran, yang dikenal sebagai lindung nilai terhadap

resiko gejolak nilai tukar mata uang.


Kenaikan suku bunga pinjaman, yang beresiko bagi si peminjam dan si

pemberi pinjaman apa bila suku bunga turun


Ekuitas, resikonya adalah jatuhnya nilai ekuitas yang dimilikinya Beberapa

bentuk lindung nilai


Kontrak serah dan kontrak berjangka adalah merupakan suatu lindung nilai
terhadap resiko pergerakan harga dipasar, yang pada awalnya diciptakan oleh
pasar komoditi. Dan pada 50 tahun terakhir ini produk lindung nilai telah
berkembang dan digunakan di pasar global sebagai sarana lindung nilai atas

resiko pasar keuangan.


Lindung nilai terhadap resiko kredit macet, dimana resiko kredit adalah
merupakan resiko dalam bisnis perbankan, namun resiko ini merupakan resiko
yang tidak dikhendaki oleh para pengguna fasilitas, maka untuk melakukan
lindung nilai pedagang menjual obligasi yang dipegangnya dengan potongan
harga. Lindung nilai terhadap mata uang yang digunakan oleh para invesor
guna melindungi investasinya, di negara lain juga menggunakan berbagai mata

uang dalam perdagangannya.


Lindung nilai terhadap semua mata uang tidak selalu tersedia namun
setidaknya dapat ditemukan pada mata uang terutama uang utama dunia
seperti USD, GBP, EUR, JPY, CHF, HKD, AUD, CAD

2.12.2 Strategi Perlindungan


Sekali potensi resiko mata uang yang dihadapi dapat didentifikasikan, langkah
berikutnya adalah merancang strategi lindung nilai untuk meminimalkan atau

menghilangkan potensi resiko tersebut. Terdapat tiga strategi yang dapat digunakan
untuk melakukan lindung nilai yaitu (Choi, 2005; 240):
a) Strategi lindung nilai neraca
Strategi lindung nilai neraca dapat mengurangi potensi resiko yang
dihadapi perusahaan dengan menyesuaikan tingkatan dan nilai dominasi
moneter aktiva dan kewajiban perusahaan yang tersaji. Contoh, saldo kas yang
meningkat dalam mata uang asing dapat mengimbangi penurunan tingkat suku
bunga dan pendapatan yang berasal dari instrument pendapatan tetap di pasar
local.
b) Strategi lindung nilai operasional
Strategi lindung nilai operasional, bentuk perlindungan resiko ini
berfokus pada variable-variabel yang mempengaruhi pendapatan dan beban
dalam mata uang asing. Melalui peningkatan harga jual secara proporsional
terhadap perkiraan depresiasi mata uang ini, akan membantu perlindungan
target margin kotor.
c) Staregi lindung nilai kontraktual
Staregi lindung nilai kontraktual, bentuk perlindungan yang dilakukan
dengan membentuk instrument lindung nilai kontraktual guna memberikan
fleksibilitas yang lebih besar kepada para manajer dalam mengelola potensi
resiko mata uang asing yang dihadapi. Kebanyakan dari instrument lindung
nilai kontraktual ini berbentuk produk derivatif. Berbagai bentuk instrument
lindung nilai kontraktual Jurnal Kajian Akuntansi dan Auditing 70 yang dapat
digunakan manajer antara lain: alternative currency option, break forward,
contingent hedge with an agreement for rebate at maturity, convertible option
contract, covered option securities, covered interest arbitrage, cross currency
cap, currency coupon swap, currency option, currency swap, currency swap
option (swaption), dual option bonds, exchange rate agreement, forward
exchange contract, future contract, foreign equity option, indexed currency
option notes (ICON), lookback option, principal exchange rate linkedsecurities, range forward, synthetic position dan toilored swap.
2.12

Peraturan Tentang Derivatif di Pasar Modal


1.

Kitab Undang-Undang Hukum Perdata

2.

Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal

3.

Peraturan Pemerintah No. 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di


Bidang Pasar Modal.

4.

Peraturan Bapepam No. IV.A.1 tentang Tata Cara Permohonan Izin Usaha Reksa
Dana Berbentuk Perseroan.

5.

Peraturan Bapepam No. IV.A.2 tentang Pedoman Anggaran Dasar Reksa Dana
Berbentuk Perseroan.

6.

Peraturan Bapepam No. IV.A.3 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana


Berbentuk Perseroan.

7.

Peraturan Bapepam No. IV.A.4 tentang Pedoman Kontrak Pengelolaan Reksa


Dana Berbentuk Perseroan.

8.

Peraturan Bapepam No. IV.A.5 tentang Pedoman Kontrak Penyimpanan Kekayaan


Reksa Dana Berbentuk Perseroan.

9.

Peraturan Bapepam No. IV.B.1 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana


Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif.

10. Peraturan Bapepam No. IV.B.2 tentang Pedoman Kontrak Reksa Dana Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif.
11. Peraturan Bapepam No. IX.C.9 tentang Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka
Penawaran Umum Efek Beragun Aset (Asset Backed Securities).
12. Peraturan Bapepam No. IX.C.10 tentang Pedoman Bentuk dan Isi Prospektus
Dalam Rangka Penawaran Umum Efek Beragun Aset (Asset Backed Securities).
13. Peraturan Bapepam No. V.G.5 tentang Fungsi Manajer Investasi Berkaitan Dengan
Efek Beragun Aset (Asset Backed Securities).
14. Peraturan Bapepam No. IX.K.1 tentang Pedoman Kontrak Investasi Kolektif Efek
Beragun Aset (Asset Backed Securities).
15. Peraturan Perdagangan Bursa Efek.
2.12

PSAK No. 55
Tentang Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai
2.12.1 Definisi Derivatif

Suatu Instrumen yang keberadaan dan nilainya tergantung (diturunkan dari) kepada
keberadaan instrumen lainnya yang lebih mendasar (underlying).
2.12.2 Jenis-jenis Kontrak Derivatif
2.10.2.1 Commodity Derivative
Kontrak derivatif yang menggunakan suatu komoditas.
Misal : Minyak Tanah atau Indeks Komoditas sebagai underlying
2.10.2.2 Financial Derivative
Kontrak derivatif dimana underlyingnya adalah instrumen finansial.
Misal : Tingkat Bunga, Kurs atau Indeks Finansial
2.12.2 Tujuan Dilakukannya Transaksi Derivatif

Hedging yaitu mentransfer resiko


Spekulasi yaitu mencari keuntungan dengan mengambil posisi tertentu di

pasar
Arbitrase yaitu mengambil keuntungan dari perbedaan harga yang terjadi
di pasar yang berbeda

2.12.3 Derivatif Standar


2.12.3.1

Forward dan Futures

Kontrak derivatif yang memberikan kepada pemegangnya kewajiban untuk


membeli atau menjual suatu aset tertentu pada suatu waktu dengan harga
tertentu. Forward merupakan transaksi "over the counter" dan Futures
merupakan transaksi yang dilakukan di bursa.
2.12.3.2

Options

Kontrak derivatif yang memberikan kepada pemegangnya hak bukan


kewajiban untuk membeli atau menjual suatu aset tertentu pada suatu waktu
dengan harga tertentu.
2.12.3.3

Swap

Perjanjian antara 2 pihak untuk mempertukarkan sejumlah cash flow pada


suatu periode tertentu.
2.13

Derivatif menurut Bursa Efek Indonesia


2.13.1 Mengenal Derivatif
Efek derivatif merupakan Efek turunan dari Efek utama baik yang bersifat
penyertaan maupun utang. Efek turunan dapat berarti turunan langsung dari Efek
utama maupun turunan selanjutnya. Derivatif merupakan kontrak atau perjanjian
yang nilai atau peluang keuntungannya terkait dengan kinerja aset lain. Aset lain ini
disebut sebagai underlying assets.
Dalam pengertian yang lebih khusus, derivatif merupakan kontrak finansial
antara 2 (dua) atau lebih pihak-pihak guna memenuhi janji untuk membeli atau
menjual assets/commodities yang dijadikan sebagai obyek yang diperdagangkan pada
waktu dan harga yang merupakan kesepakatan bersama antara pihak penjual dan
pihak pembeli. Adapun nilai di masa mendatang dari obyek yang diperdagangkan
tersebut sangat dipengaruhi oleh instrumen induknya yang ada di spot market.
2.13.2 Derivatif Keuangan
Derivatif yang terdapat di Bursa Efek adalah derivatif keuangan (financial
derivative). Derivatif keuangan merupakan instrumen derivatif, di mana variabelvariabel yang mendasarinya adalah instrumen-instrumen keuangan, yang dapat berupa
saham, obligasi, indeks saham, indeks obligasi, mata uang(currency), tingkat suku
bunga dan instrumen-instrumen keuangan lainnya.
Instrumen-instrumen derivatif sering digunakan oleh para pelaku pasar
(pemodal dan perusahaan efek) sebagai sarana untuk melakukan lindung
nilai(hedging) atas portofolio yang mereka miliki.
2.13.3 Dasar Hukum
1. UU No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal
2. Peraturan Pemerintah no.45 tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di
Bidang Pasar Modal
3. SK Bapepam No. Kep.07/PM/2003 Tgl. 20 Februari 2003 tentang Penetapan
Kontrak Berjangka atas Indeks Efek sebagai Efek

4. Peraturan Bapepam No. III. E. 1 tgl. 31 Okt 2003 tentang Kontrak Berjangka
dan Opsi atas Efek atau Indeks Efek
5. SE Ketua Bapepam No. SE-01/PM/2002 tgl. 25 Februari 2002 tentang
Kontrak Berjangka Indeks Efek dalam Pelaporan MKBD Perusahaan Efek
6. Persetujuan tertulis Bapepam nomor S-356/PM/2004 tanggal 18 Pebruari 2004
perihal Persetujuan KBIE-LN (DJIA & DJ Japan Titans 100)
2.13.4 Beberapa Jenis Produk Turunan yang diperdagangkan di BEI :
2.13.4.1 Kontrak Opsi Saham (KOS)
Option adalah kontrak resmi yang memberikan Hak (tanpa adanya
kewajiban) untuk membeli atau menjual sebuah asset pada harga tertentu
dalam jangka waktu tertentu. Option pertama kali secara resmi
diperdagangkan melalui Chicago Board Exchange (CBOE) pada tahun 1973
KOS (Kontrak Opsi Saham) adalah Efek yang memuat hak beli (call
option) atau hak jual (put option) atas Underlying Stock (saham perusahaan
tercatat, yang menjadi dasar perdagangan seri KOS) dalam jumlah dan Strike
Price (harga yang ditetapkan oleh Bursa untuk setiap seri KOS sebagai acuan
dalamExercise) tertentu, serta berlaku dalam periode tertentu.
Call Option memberikan hak (bukan kewajiban) kepada pemegang
opsi (taker) untuk membeli sejumlah tertentu dari sebuah instrumen yang
menjadi dasar kontrak tersebut. Sebaliknya, Put Option memberikan hak
(bukan kewajiban) kepada pemegang opsi (taker) untuk menjual sejumlah
tertentu dari sebuah instrumen yang menjadi dasar kontrak tersebut.
Opsi tipe Amerika memberikan kesempatan kepada pemegang opsi
(taker) untuk meng-exercise haknya setiap saat hingga waktu jatuh tempo.
Sedangkan Opsi Eropa hanya memberikan kesempatan kepada taker untuk
meng-exercise haknya pada saat waktu jatuh tempo.
Adapun karakteristik opsi saham yang diperdagangkan di BEI adalah sebagai
berikut :
Tipe KOS
Satuan Perdagangan
Masa Berlaku

Call Option dan Put Option


1 Kontrak = 10.000 opsi saham
1,2 dan 3 bulan

Pelaksanaan

Hak Metode Amerika (Setiap saat dalam jam tertentu di hari

(exercise)
Penyelesaian Pelaksanaan
Hak

bursa, selama masa berlaku KOS)


Secara
tunai
pada
T+1,

dengan

call

option

WMA

pedoman:

strike

price

put option = strike price WMA


Margin Awal
10% dari nilai kontrak
WMA (weighted moving adalah rata-rata tertimbang dari saham acuan opsi selama
average)

30 menit dan akan muncul setelah 15 menit berikutnya


adalah harga tebus (exercise price) untuk setiap seri KOS

Strike Price

yang ditetapkan 7 seri untuk call option dan 7 seri untuk put
option berdasarkan closing price saham acuan opsi saham
diberlakukan
apabila:

Automatic exercise

110%

Jam Perdagangan KOS

90% dari strike price < put option, jika WMA


Senin Kamis
: Sesi 1: 09.30 12.00 WIB
Sesi 2: 13.30 16.00 WIB
Jumat
: Sesi 1: 09.30 11.30 WIB
Sesi 2: 14.00 16.00 WIB
Senin Kamis : 10.01 12.15 dan 13.45 16.15 WIB

Jam Pelaksanaan Hak


Premium

dari

strike > call

option,

jika

WMA price

Jumat : 10.01 11.45 dan 14.15 16.15 WIB


diperdagangkan
secara
lelang
berkelanjutan
(continuous auction market)

2.13.4.2 Kontrak Berjangka Indeks Efek (KBIE)


1. LQ45 Futures
Kontrak Berjangka atau Futures adalah kontrak untuk membeli atau menjual
suatu underlying (dapat berupa indeks, saham, obligasi, dll) di masa
mendatang. Kontrak indeks merupakan kontrak berjangka yang menggunakan
underlying berupa indeks saham.
LQ45 Futures menggunakan underlying indeks LQ45, LQ45 telah
dikenal sebagai benchmark saham-saham di Pasar Modal Indonesia. Di tengah
perkembangan yang cepat di pasar modal Indonesia, indeks LQ45 dapat
menjadi alat yang cukup efektif dalam rangka melakukan tracking secara
keseluruhan dari pasar saham di Indonesia.

Spesifikasi Kontrak LQ45 Futures:

Underlying

: Indeks LQ45

Multiplier

: Rp. 500.000 per poin indeks

Periode Kontrak

: Kontrak Bulanan (Spot Month)


Kontrak Bulanan Kedua (Second Month)
: Hari Senin s/d Kamis

: Sesi 1: 09.15 12.00 WIB

Jam Trading

Sesi 2: 13.30 16. 15 WIB


Hari Jumat

: Sesi 1: 09. 15 11.30 WIB


Sesi 2: 14.00 16. 15 WIB

Last Trading Day

: Setiap Hari Bursa terakhir setiap bulan kontrak

Margin Awal

: IDR 3.000.000/ kontrak

2. Mini LQ45 Futures


Mini LQ45 Futures adalah kontrak yang menggunakan underlying
yang sama dengan LQ45 Futures yaitu indeks LQ45, hanya saja Mini LQ45
Futures memiliki multiplier yang lebih kecil (Rp 100 ribu / poin indeks atau
1/5 dari LQ45 Futures) sehingga nilai transaksi, kebutuhan marjin awal, dan
fee transaksinya juga lebih kecil.
Produk Mini LQ45 Futures ditujukan bagi investor pemula dan
investor retail yang ingin melakukan transaksi LQ45 dengan persyaratan yang

lebih kecil. Dengan demikian Mini LQ45 dapat digunakan sebagai sarana
pembelajaran investor retail yang baru akan mulai melakukan transaksi di
indeks LQ45
Spesifikasi Kontrak Mini LQ45 Futures:
Underlying
Multiplier
Periode Kontrak

:
:
:

Jam Perdagangan

Indeks LQ45
Rp. 100.000 per poin indeks
Kontrak Bulanan (Spot Month)
Kontrak Bulanan Kedua (Second Month)
Hari Senin s/d :
Sesi 1: 09.15 12.00 WIB
Kamis
Sesi 2: 13.30 16. 15 WIB
Hari Jumat

Last Trading Day


Margin Awal

:
:

Sesi 1: 09. 15 11.30 WIB


Sesi 2: 14.00 16. 15 WIB
Setiap Hari Bursa terakhir setiap bulan kontrak
4% dari nilai kontrak

3. LQ45 Futures Periodik


Kontrak yang diterbitkan pada Hari Bursa tertentu dan jatuh tempo
dalam periode Hari Bursa tertentu.
Spesifikasi Kontrak LQ45 Futures Periodik:
Underlying
Multiplier
Periode Kontrak
Jam Perdagangan

:
:
:
:

Indeks LQ45
Rp.500.000,Kontrak Periodik Harian (2 Hari Bursa)
Seninsesi I : 09.15:
Kamis
12.00 WIB
sesi II : 13.30Jum'at

16.15 WIB
sesi I : 09.1511.30 WIB
sesi II : 14.0016.15 WIB

Fraksi Harga
Margin Awal

:
:

0,05 poin indeks


IDR 3.000.000/ kontrak

4. Mini LQ45 Futures Periodik

Kontrak yang diterbitkan pada Hari Bursa tertentu dan jatuh tempo
dalam periode Hari Bursa tertentu.
Spesifikasi Kontrak Mini LQ45 Futures Periodik:
Underlying
Multiplier
Periode
Kontrak
Jam

:
:

Indeks LQ45
Rp.100.000,-

Kontrak Periodik Harian (2 Hari Bursa)

Senin-Kamis

:
:

sesi II : 13.30-16.15 WIB


Jum'at
: sesi I : 09.15-11.30 WIB
sesi II : 14.00-16.15 WIB
0,05 poin indeks
4% dari nilai kontrak

Perdagangan

Fraksi Harga
Margin Awal

: sesi I : 09.15-12.00 WIB

5. Japan (JP) Futures


Produk ini memberikan peluang kepada investor untuk melakukan
investasi secara global sekaligus memperluas rangkaian dan jangkauan produk
derivatif BEI ke produk yang menjadi benchmark dunia. Dengan JP Futures
memungkinkan investor menarik manfaat dari pergerakan pasar jepang
sebagai pasar saham paling aktif setelah pasar AS.
Spesifikasi Kontrak JP Futures:
Underlying
Multiplier

:
:

Periode Kontrak

Jam Perdagangan

Last Trading Day


Margin

2.14

Awal

Dow Jones Japan Titan 100


Rp 50.000 per poin indeks
2 kontrak Bulan Kuartal terdekat (Bulan Kuartal
adalah Mar, Jun, Sep dan Des)
Sesi 1: 09.15 12.00 WIB
Senin s/d Kamis :
Sesi 2: 13.30 16.15 WIB
Sesi 1: 09.15 11.30 WIB
Jumat
:
Sesi 2: 14.00 16.15 WIB

Hari Kamis kedua setiap Bulan Kontrak

4% dari nilai kontrak

Transaksi Derivatid menurut Islam

Banyak ulama dan pemikir islam memberikan pendapatnya secara beragam terhadap
transaksi derivatif. Dalam transaksi forward dan futures, pada dasarnya secara teknikal tidak
ada keberatan dari sudut pandang islam selama transaksi tersebut semata-mata untuk
melindungi kemungkinan resiko yang terjadi dan transaksi tersebut benar-benar direalisasikan
pada waktu jatuh temponya. Konsep dasar transaksi tersebut sebenarnya sama dengan apa
yang sabdakan oleh gNabi Muhammad SAW yaitu bahwa siapa yang melaksanakan salaf
(forward trading) harus melaksanakannya dengan jumlah, berat dan periode waktu yang
tertentu/spesifik.
Dengan transaksi tersebut, perusahaan dapat menjalankan bisnisnya dengan lebih
produktif dan efisien dan memberikan manfaat bagi masyarakat berupa harga yang relatif
rendah dari produk yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut. Tetapi jika transaksi derivatif
tersebut digunakan untuk tujuan spekulatif, misalnya menyelesaikan transaksi sebelum jatuh
temponya dengan melakukan set-off terhadap selisih harga, sebagaimana yang terjadi saat ini,
maka islam jelas melarangnya. Mufti Taqi Usmani juga mengatakan bahwa transaksi futures
yang ada saat ini tidak sesuai syariah karena dua hal: Pertama, transaksi tersebut tidak
dilaksanakan efektif pada waktu jatuh temponya. Kedua, pada saat kontrak dibuat, transaksi
tersebut tidak dimaksudkan untuk direalisasikan.
Disamping itu, transaksi futures tersebut juga tidak sesuai syariah karena dalam
prakteknya saat ini transaksi futures tidak berhubungan langsung dengan fisik barang
sehingga tidak memberikan nilai tambah kepada sektor produktif/riil dan semata-mata
digunakan untuk tujuan spekulasi. Transaksi derivatif saat ini termasuk dalam kategori zerosum game karena selisih harga yang harus dibayar/diselesaikan antara harga saat kontrak
dibuat dengan harga saat jatuh temponya didebetkan ke rekening satu pihak dan dikreditkan
kepihak lainnya. Oleh karenanya, transaksi derivatif disebut juga contract of differences.
2.14.1 Solusi Islam
Sebagaiamana diuraikan diatas, transaksi derivatif yang pada awalnya
dimaksudkan

untuk

mengelola

dan

mengendalikan

risiko

tetapi

dalam

perkembangannya telah menjadikan risiko itu sendiri sebagai komoditas dan oleh
karenanya dianggap memiliki nilai dan dapat diperdagangkan. Resiko itu sendiri
adalah sesuatu yang abstrak, tidak berwujud dan tidak merepresentasikan nilai
sehingga oleh karenanya tidak dapat diperdagangkan. Ibnu Taymiah 670 tahun yang
lalu telah membedakan risiko kedalam dua kategori.

Pertama, risiko yg berhubungan dengan aktivitas ekonomi riil, yang dapat


menghasilkan kekayaan atau nilai tambah. Kedua, risiko yang tidak berhubungan
dengan aktifitas ekonomi riil, zero-sum activities dan tidak menciptakan nilai tambah.
Jenis risiko yang pertama adalah sah dan justru diperlukan dalam kegiatan ekonomi
untuk mendorong spirit dan inovasi yang pada gilirannya meningkatkan pertumbuhan
ekonomi, menciptakan lapangan kerja dan kesejahteraan masyarakat. Namun
demikian, adalah menjadi kewajiban kita untuk mengelola dan mengendalikan risiko
tersebut sehingga daya dorongnya terhadap pertumbuhan ekonomi riil tetap positif.
Untuk itu diperlukan upaya yang meliputi strategi, proses, produk dan
instrument untuk mengelola dan mengendalikan risiko, yang didalam bahasa sekarang
disebut dengan rekayasa keuangan (financial engineering) tetapi dengan tujuan dan
cara-cara yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Kata kunci dalam rekayasa
keuangan ini adalah inovasi dan kreatifitas dalam penciptaan produk dan instrumen
yang sesuai syariah dengan tujuan untuk memberikan solusi terhadap berbagai
masalah keuangan.
Setiap inovasi akan menghasilkan perubahan, tetapi hanya perubahan yang
memberikan value atau nilai tambah yang dapat diterima sedangkan perubahan yang
justru mengakibatkan kerusakan haruslah ditolak. Begitu pula halnya dengan
kreatifitas yang pada dasarnya timbul karena adanya berbagai keterbatasan.
Keterbatasan yang kita hadapi atau miliki saat ini, seperti lingkungan bisnis dan
peraturan yang belum mendukung, kuantitas dan kualitas sumber daya insani yang
belum memadai serta keterbatasan lainnya, haruslah menjadi stimulant bagi timbulnya
kreatifitas yang memberikan nilai tambah bagi kemajuan industri keuangan.
2.14.2 Prinsip Islam
Dalam melakukan upaya-upaya inovatif dan kreatif tersebut, islam
memberikan berbagai pedoman atau prinsip yang harus diperhatikan, yaitu antara
lain: keseimbangan, interdependensi, akseptabilitas, dan integrasi.
1. Keseimbangan
Ini merupakan prinsip islam secara umum dan tentunya berlaku bagi
setiap kegiatan ekonomi dan keuangan islam, termasuk kegiatan kreatif dan
inovatif dalam penciptaan proses, instrument dan produk keuangan. Ekonomi

islam tidak semata-mata berorientasi kepada keuntungan finansial untuk


pelaku individu tetapi juga keuntungan sosial untuk masyarakat dan alam
sekitar. Bukan hanya untuk kepentingan dunia tetapi juga kepentingan akhirat.
Konsekwensinya, setiap proses, instrument dan produk keuangan yang
dihasilkan harus memenuhi kedua kepentingan tersebut.
2. Kerjasama dan Interdependensi
Untuk dapat menerapkan prinsip keseimbangan tersebut, cara-cara
yang dilakukan haruslah bersifat kerjasama dan saling ketergantungan, bukan
persaingan, seperti semakin banyaknya usaha bersama secara terbuka dibidang
teknologi informasi, yang salah satunya lazim dikenal dengan sebutan open
sources. Bisnis dotcom seperti yahoo, google dan facebook berkembang
pesat karena juga menerapkan prinsip kebersamaan dan ketergantungan
sesama penggunanya. Bisnis tersebut memadukan atau menyeimbangkan antar
kepentingan mendapatkan keuntungan dengan kepentingan sosial. Dengan
cara ini, maka pengembangan proses, instrumen dan produk keuangan dapat
dilakukan secara produktif, optimal dan efisien.
3. Akseptabilitas
Dalam dunia muamalah atau bisnis, islam mengajarkan bahwa segala
sesuatu itu boleh kecuali secara tegas dilarang. Artinya, kesempatan sangat
terbuka luas bahkan nyaris tanpa batas untuk melakukan kreasi dan inovasi
sepanjang hasilnya lebih memberikan manfaat daripada mudharat. Batasan
atau larangan yang ada terutama terhadap kegiatan yang tidak berkeadilan
seperti riba dan gharar. Riba memisahkan kegiatan disektor keuangan/moneter
dengan kegiatan disektor riil atau produktif. Riba telah mengakibatkan
kegiatan keuangan jauh melampaui kegiatan riil sehingga menimbulkan
ekonomi gelembung dan akhirnya terjadi krisis ekonomi karena prinsip
keseimbangan dan interdepensi antara kegiatan di kedua sektor ekonomi
tersebut dilanggar. Gharar dilarang karena didalamnya terdapat unsur-unsur
yang meragukan atau tidak jelas yang mengakibatkan timbulnya risiko.
Transaksi gharar adalah transaksi yang hanya mendasarkan pada risiko
tersebut dan bukan pada barang atau obyek yang nyata. Oleh karenanya gharar
disebut sebagai trading in risk. Keragu-raguan atau ketidak jelasan dalam
transaksi tersebut menghambat kegiatan ekonomi menjadi produktif dan
efisien.
4. Integrasi

Untuk mendapatkan pertumbuhan ekonomi yang berimbang dan


berkelanjutan, islam mengharuskan adanya interaksi dan integrasi antara
sektor moneter/keuangan dan sektor riil. Setiap pertambahan nilai uang
sebesar satu rupiah harus diimbangi dengan pertambahan barang dan jasa
disektor riil dengan nilai yang sama. Faktor waktu (masa) dan risiko
merupakan prasyarat dan harus pula saling berinteraksi dan berintegrasi bagi
upaya pertumbuhan dikedua sektor ekonomi tersebut secara seimbang. Faktor
waktu merupakan variabel dari riba dan faktor risiko merupakan variabel dari
gharar. Dengan menjaga keduanya tetap berinteraksi dan berintegrasi, baik
antar keduanya maupun dengan kegiatan ekonomi riil, maka riba dan gharar
dapat dihindari, dan pertumbuhan ekonomi melalui kegiatan disektor moneter
dan sektor riil secara terintegrasi akan efisien dan berkesinambungan.
Instrumen islam untuk lindung nilai:
Sebagaimana telah diuraikan dimuka bahwa transaksi derivatif pada
dasarnya dimaksudkan sebagai upaya lindung nilai terhadap hasil-hasil dari
kegiatan ekonomi disektor riil. Tetapi dalam prakteknya, transaksi derivatif
telah terlepas dari kegiatan disektor riil dan menjadi ajang spekulasi.

Anda mungkin juga menyukai