Anda di halaman 1dari 18

PENGERTIAN KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA

Kata budaya berasal dari bahasa sansekerta buddhayah yang merupakan


bentuk jamak dari kata buddhi, yang berarti budi atau akal.
Kebudayaan itu sendiri diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan
budi atau akal.
Istilah culture, yang merupakan istilah bahasa asing yang sama artinya
dengan kebudayaan, berasal dari kata colere yang artinya adalah
mengolah atau mengerjakan, yaitu dimaksudkan kepada keahlian
mengolah dan mengerjakan tanah atau bertani. Kata colere yang kemudian
berubah menjadi culture diartikan sebagai segala daya dan kegiatan
manusia untuk mengolah dan mengubah alam (Soekanto, 1996:188).
Seorang Antropolog yang bernama E.B. Taylor (1871), memberikan defenisi
mengenai kebudayaan yaitu kebudayaan adalah kompleks yang mencakup
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat lain,
kemampuan-kemampuan dan kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh
manusia sebagai anggota masyarakat. Antropolog ini menyatakan bahwa
kebudayaan mencakup semua yang didapatkan dan dipelajari dari polapola perilaku normatif, artinya mencakup segala cara atau pola berpikir,
merasakan dan bertindak (Soekanto,1996:189).

Berbicara mengenai komunikasi antar budaya, maka kita harus melihat


dulu beberapa defenisi yang dikutip oleh Ilya Sunarwinadi (1993:7-8)
berdasarkan pendapat para ahli antara lain :
Sitaram (1970) : Seni untuk memahami dan saling pengertian antara khalayak
yang berbeda kebudayaan (intercultural communication.. the art of
understanding and being understood by the audience of mother culture).
Samovar dan Porter (1972) : Komunikasi antar budaya terjadi manakala
bagian yang terlibat dalam kegiatan komunikasi tersebut membawa serta
latar belakang budaya dan pengalaman yang berbeda yang mencerminkan
nilai yang dianut oleh kelompoknya berupa pengalaman, pengetahuan, dan
nilai (intercultural communication obtains whenever the parties to a
communications act to bring with them different experiential backgrounds
that reflect a long-standing deposit of group experience, knowledge, and
values).
Rich (1974) : Suatu komunikasi dikatakan komunikasi antar budaya ketika
terjadi di antara orang-orang dengan kebudayaan yang berbeda
(communication is intercultural when accuring between peoples of different
cultures).

Stewart (1974) : Komunikasi antar budaya terjadi dalam kondisi kebudayaan yang
berbeda yakni perbedaan bahasa, norma-norma, adat istiadat dan kebiasaan
(interculture communications which accurs under conditions of cultural
difference-language, cunstoms, and habits).
Sitaram dan Cogdell (1976) : Komunikasi antar budaya interaksi antara para
anggota
kebudayaan yang berbeda
(intercultural communications
.interaction between members of differing cultures).
Carley H.Dood (1982) : Komunikasi antar budaya adalah pengiriman dan
penerimaan
pesan-pesan dalam konteks perbedaan kebudayaan yang
menghasilkan efek-efek yang berbeda (intercultural communication is the
sending and receiving of message within a context of cultural differences
producing differential effects).
Young Yun Kim (1984) : Komunikasi antar budaya adalah suatu peristiwa yang
merujuk dimana orang orang yang terlibat di dalamnya baik secara langsung
maupun tak tidak langsung memiliki latar belakang budaya yang berbeda
(intercultural
communicationrefers the communications phenomenon in
which participant, different in cultural background, come into direct or indirect
contact which one another).

PENTINGNYA KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA


Beberapa hal yang mendorong dan menjadikan
KAB sangat penting untuk dipelajari adalah
sebagai berikut :
Semakin
meningkatnya mobilitas sosial
secara internasional ataupun global;
Semakin
meningkatnya
ketergantungan
ekonomi;
Berkembangnya teknologi komunikasi;
Meningkatnya bisnis dalam skala global.

Dimensi-Dimensi Komunikasi Antar


Budaya
Untuk mencari kejelasan dan mengintegrasikan
berbagai konseptualisasi tentang kebudayaan
komunikasi antar budaya, ada 3 dimensi yang
perlu diperhatikan (kim. 1984 : 17-20).
1)Tingkat masyarakat kelompok budaya dari
partisipan-partisipan komunikasi.
2)Konteks sosial tempat terjadinya KAB.
3)Saluran yang dilalui oleh pesan-pesan KAB
(baik yang bersifat verbal maupun nonverbal).

Budaya yang dimiliki oleh masyarakat dapat mempengaruhi


komunikasi dengan berbagai cara. Secara umum budaya
mempengaruhi komunikasi melalui : stabilitas, kompleksitas,
komposisi dan penerimaan (Bovee & Thill : 59)
Stabilitas
Stabil tidaknya budaya masyarakat akan mempengaruhi
cepat lambatnya proses pengiriman dan penerimaan pesan.
kompleksitas
budaya satu berbeda dengan budaya lain dalam hal
penerimaan informasi atau pesan yang disampaikan.
Komposisi
Suatu budaya yang dominan dapat tersusun dari banyak
subbudaya yang homogen.
Penerimaan
Budaya satu berbeda dengan budaya lain dalam hal
penerimaan terhadap orang asing.

MODEL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA


Samovar & Porters Model of Intercultural
Communication

Gudykunst & Kim Model of Intercultural Communication

Mengenali Perbedaan Budaya


Bovee & Thill mengemukakan bahwa suatu budaya
mempunyai karakteristik dalam hal :
a)Nilai sosial, Menurut Woods, nilai sosial merupakan
petunjuk-petunjuk umum yang telah berlangsung lama yang
mengarahkan tingkah laku dalam kehidpan sehari-hari
b)Peran dan status, peran merupakan sejumlah perilaku yang
diharapkan (skinner & Ivancevich : 239). Status, merupakan
posisi yang berhasil dicapai seorang individu dalam suatu
kelompok masyarakat.
c)Pengambilan keputusan, dapat dianggap sebagai suatu hasil
atau keluaran dari proses mental atau kognitif yang membawa
pada pemilihan suatu jalur tindakan di antara beberapa
alternatif yang tersedia.

d) Konsep waktu, mempunyai arti kelangsungan (continuity)

dan satuan atau jangka berlangsungnya perjalanan waktu


(duration).
e) Konsep jarak personal, yang dimaksud jarak personal
adalah seberapa dekat seseorang harus berada dari orang
lain dalam proses komunikasi.
f) Bahasa tubuh, atau sering kita dengar dengan istilah
komunikasi non verbal dimana bahasa tubuh akan
melengkapi atau mempertegas bahasa verbal.
g) Konteks
budaya,
merupakan
petunjuk
fisik
dan
pemahaman implisit
yang menyertai makna diantara
mereka yang berkomunikasi.

HAMBATAN KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA


Hambatan dalam KAB terletak pada hambatan bahasa,
hambatan bahasa dalam komunikasi dapat dibedakan menjadi
dua, yakni ;
1.Hambatan komunikasi tertulis, yang dalam komunikasi bisnis

tertulis misalnya korespondensi dan pesan pemasaran


2.Hambatan komunikasi lisan, dalam bahasa lisan masalahmasalah komunikasi yang muncul relatif lebih banyak dari
komunikasi
tertulis,
karena
dalam
berbicara
dan
mendengarkan waktu yang digunakan untuk memikirkan yang
didengar dan apa yang akan dikatakan relatif singkat, dan
informasi yang dikirim secara berturut-turut dalam jumlah
yang banyak.

Beberapa petunjuk yang dapat digunakan


untuk berkomunikasi antara orang-orang
yang berbeda bahasanya (Bovee & Thill : 67)
Hilangkan

gangguan, cara menghilangkan gangguan dapat


dilakukan dengan mengucapkan kata-kata dengan jelas.
Usahakan dalam satu kalimat hanya terdapat satu pokok pikiran
saja, sehingga mudah dipahami oleh penerima.
Cari umpan balik, memperhatikan dengan seksama tanda-tanda
bahwa audience sebetulnya tidak memahami dengan baik apa
yang disampaikan.
Rendah hati, jangan menyalahkan audience apabila mereka tidak
memahami pesan yang disampaikan.
Gunakan kata-kata yang akurat dan obyektif, pemilihan kata
harus akurat dan tidak berlebih-lebihan.
Membiarkan orang lain berbicara, pada saat orang lain berbicara,
biarkan orang tersebut menyelesaikan pembicaraannnya, setelah
ia selesai baru memberikan umpan balik.

REAKSI ETNOSENTRIS DALAM KAB


Etnosentris, merupakan kecenderungan untuk menilai kelompok

lain dengan standar, perilaku, dan adat atau kebiasaan dalam


kelompoknya, serta melihat kelompok lain lebih rendah dibanding
kelompoknya sendiri (Mulyana & Rakhmat : 77).
berikut beberapa cara yang dapat digunakan untuk menghindari
reaksi etnosentris :
a) Menerapkan asas kesamaan, pelaku komunikasi harus menghargai
budaya pihak lain, dan menerapkan budaya sendiri untuk
kelompoknya sendiri.
b) Menerapkan kaidah emas, yaitu memperlakukan orang lain seperti
kita ingin diperlakukan oleh mereka (Mulyana & Rahmat : 72).
c) Menerapkan kaidah timah, menyatakan bahwa seseorang harus
memperlakukan orang lain sebagaimana mereka pantas
memperlakukan diri mereka sendiri (Mulyana & Rakhmat : 72).

Views of Communication in High and


Low Context
High Context
Low Context
[examples : Japan,
Uni Arab Emirates]

[examples :
Germany, North
America]

Preferred
communication
strategy

Indirectness,
politeness, ambiguity

Directness,
confrontation, clarity

Reliance on words to
communicate

Low

High

Reliance on nonverbal High


signs to communicate

Low

Importance of written Low


word

High

Agreements made in
writing

Not binding

Binding

Agreements made
orraly

Binding

Not binding

Oral
Communication
Exaggeration,
Silence, Voice Qualities.

Understatement
and
Compliments,

Understatemen merupakan kebiasaan mengecilkan

persoalan.
Sedangkan
exaggerate
adalah
pernyataan yang dilebih-lebihkan atau dibesarbesarkan.
"I know it's impossible, but can we do it?
Jerman : "tidak bisa dikerjakan
Amerika : "impossible" sebagai ada hubungan kuat
dengan berkata "difficult dan diasumsikan dengan
adanya kecukupan sumberdaya dan komitmen
untuk melakukannuya, alias "the job could in fact be
done"

Compliments adalah ungkapan kata pujian atas diri

seseorang, bisa dalam konteks berkomunikasi atau


sapaan akrab
Silence, mempunyai arti yang berbeda-beda dalam
budaya yang berbeda. Di Jepang, diam bisa berarti "I
don't like your idea," tetapi juga bisa berarti , "I'm
thinking. Orang Mesir mengartikan diam dengan
konsentrasi. Orang Yunani mengartikannya dengan
penolakan. Kalau di Indonesia diam adalah bisa takut
atau tidak mengerti samasekali.
Voice Qualities adalah keras lemahnya suara dalam
berkomunikasi. Terlalu keras dalam bersuara, lawan
bicara bisa mengartikan pernyataan tersebut dengan
tulus hati, sungguhsungguh atau malah bisa diartikan
kasar.

SPATIAL MESSAGES (PROXEMICS)


Edward T. Hall
Intimate distance
Personal distance
Social distance
Public distance

feet)

:
:
:
:

15-45 cm (0-18 inches)


46 cm-1,2 m (1,5-4 feet)
1,2 m-3,2 m (4-12 feet)
> 3,2 m (12 over 25

Dalam Budaya Barat dalam berkomunikasi biasanya


merekaberdiri 5 feet selama percakapan bisnis. Jarak ini bagi
orang Jerman dan Jepang, adalah dekat namun tidak nyaman .
Tetapi bagi orang Arab dan Amerika Latin, jarak ini jauh dan
tidak nyaman. Budaya Barat cenderung bereaksi negatif
[tanpa pemberitahuan kenapa], ketika seorang Arab bergerak
mendekat selama percakapan. Dan orang Arab mungkin
bereaksi negatif [tanpa pemberitahuan kenapa] ketika
seorang Amerika/ Kanada bersikap mundur agak menjauh
selama percakapan

Anda mungkin juga menyukai