Kim, Young Yun. (2001). Becoming Intercultural: An Integrative Communication Theory and
Cross-Cultural Adaptation.
Menurut Young Yun Kim (dalam Becoming Intercultural,2001:63) yang dimaksud dengan
adaptasi budaya adalah proses jangka panjang yang dilakukan oleh individu untuk menyesuaikan
diri dengan lingkungannya melalui pembelajaran dan pertukaran komunikatif hingga dirinya
merasa nyaman di lingkungan yang baru. Teori adaptasi budaya dirumuskan oleh Kim untuk
menggambarkan proses adaptasi budaya dan menjelaskan struktur proses adaptasi budaya serta
berbagai variabel penting yang mempengaruhi tingkatan dimana seseorang kemudian
mengadaptasi budaya baru dan budaya yang tidak dikenal.
Dibuku ini Kim menjelaskan bahwa adaptasi merupakan proses yang panjang, dinamis,
dan melibatkan variabel intrapersonal dan lingkungan. Oleh karena itu, ia mengambil pendekatan
sistem untuk memahami proses adaptasi karena pendekatan sistem merupakan pendekatan yang
sesuai untuk menampilkan kerumitan saling keterhubungan yang terlibat dalam proses adaptasi.
Kim mengilustrasikan adaptasi sebagai proses tiga babak, yaitu stress-adaptation-growth.
Stress : Ketika memasuki lingkuran baru, sesorang akan mengalami stress atau tekanan
akibat gegar kultural, pengelakan , atau perhatian selektif.
Adaptation : Adaptasi dapat dicapai melalui pencampuran dan dekulturasi. Dari proses
pembelajaran ini adaptasi terjadi dalam bentuk transformasi pertumbuhan internal.
Growth : proses pertumbuhan bersifat heliks yang ditandai dengan dinamisnya proses
stress-adaptation.
Komunikasi antarbudaya
Komunikasi antar budaya adalah komunikasi yang terjadi di antara orang-orang yang
berbeda (dalam Human Communication,1996:236-238). Guo-Ming Chen dan William J. Sartosa
mengatakan bahwa komunikasi antar budaya adalah proses pertukaran sistem simbolik yang
membimbing perilaku manusia dan membatasi mereka dalam menjalankan fungsinya sebagai
kelompok (dalam Dasar-Dasar Komunikasi Antarbudaya,2003:11-12).