Anda di halaman 1dari 13

JOHARI WINDOW

Komunikasi Efektif Guru terhadap Peserta Didik, Sejawat, Orang


Tua/Wali, dan Masyarakat Melalui Johari Window
Dalam konteks ilmu Komunikasi, maka komunikator (source, encoder), yaitu
pihak yang mengirim pesan, memegang peranan penting dalam mengendalikan
komunikasi, oleh karenanya untuk suatu komunikasi yang efektif, diperlukan
komunikator (seperti guru) yang senantiasa menambah khasanah mengenal diri sendiri
sebelum
menjadi
komunikator.
Guru
juga
harus
memiliki
kepercayaan (credibility), daya tarik (attractive), dan kekuatan (power). Berikut ini akan
dikemukakan keempat persyaratan yang diperlukan untuk menjadi komunikator yang
afektif, secara berurut.
1) Mengenal Diri Sendiri
Sebelum komunikator (guru) mengambil inisiatif melakukan komunikasi, ia
mengenal dirinya sendiri terlebih dahulu, sehingga ia mengetahui hambatan yang
mungkin terjadi yang berasal dari dalam dirinya. Misalnya berdasarkan kekuatan
dirinya, komunikator memilih komunikasi lisan daripada komunikasi tulisan, atau
mengkombinasikannya. Joseph Luft dan Harrington Ingham (Cangara, 2009)
mengenalkan konsep Johari Window. Menurut konsep Johari Window tersebut,
setiap manusia mempunyai empat kaca jendela, yaitu wilayah terbuka (open
area),wilayah tersembunyi (hidden area), wilayah tidak dikenal (unknown area), dan
wilayah buta (blind area). Keempat wilayah tersebut digambarkan sebagai berikut:
Information known
to self

Information unkown
to self

Open Area

Blind Area

Information
Kown
to others

Hidden Area

Unknown Area

Information
Unknown
to others

Open Area : Wilayah terbuka merupakan wilayah yang diketahui oleh subjek (misalnya guru)
tentang dirinya, misalnya kekuatan dan kelemahan dirinya, bakatnya, minatnya,
kesukaannya, kebaikannya. Demikian pula orang lain mengenal diri subjek (misalnya
siswa, sejawat, orang tua/wali siswa).
Blind Area : Wilayah buta merupakan wilayah yang tidak diketahui oleh subjek, akan tetapi
diketahui oleh orang lain.

Hidden Area: Wilayah tersembunyi merupakan wilayah yang diketahui oleh subjek, namun tidak
diketahui oleh orang lain.
Unknown Area: Wilayah yang tidak diketahui oleh subjek maupun orang lain.
Keempat wilayah jendela tersebut dalam kaitannya dengan komunikasi yang
efektif (komunikasi yang mengena), dikemukakan sebagai berikut:
a) Komunikasi yang mengena memerlukan kemampuan mempertemukan karakteristik
(seperti keinginan, sifat, motivasi, kelemahan, kelebihan) yang dimiliki oleh orang lain
dengan karakteristik yang dimiliki oleh diri sendiri. Jika di dalam komunikasi tidak
terdapat kesesuaian, misalnya subjek mendesakkan keinginan dirinya pada orang lain,
maka komunikasi akan terganggu, bahkan terhambat. Untuk dapat mempertemukan
subjek (guru) (yang mempunyai karakteristik dirinya) dengan orang lain (siswa,
sejawat, orang tua/wali siswa) yang juga memiliki karakteristik dirinya, maka
wilayah open
area harus
diperluas.
Digambarkan
sebagai berikut:

Information

Information
Kown
to others

Information
Unknown
to others

Open Area

Blind Area

Hidden Area

Unknown Area

Information
kown to self

unknown
to self

b) Sesuai dengan perluasan wilayah open area, maka komunikasi akan mengena
jikaunknown area diperkecil. Unkown area yang kecil, akan memudahkan subjek untuk
melakukan komunikasi yang tepat.
c) Meletakkan hidden area yang over disclose (terlalu mengungkap yang seharusnya
tersembunyi) dan hidden area yang under disclose (terlalu menyembunyikan yang
seharusnya terbuka) secara tepat. Perilaku over disclose misalnya, subjek membuka
problem rumah tangganya pada sembarang orang, dan under disclousemisalnya, subjek
menutup rapat kelemahan dirinya yang seharusnya dikemukakan pada orang tertentu
agar komunikasi dapat berlangsung harmonis. Misalnya sifat guru yang selalu
menuntut siswa mampu berpikir cepat.
d) Memahami bahwa unknown area adalah wilayah yang paling kritis dalam komunikasi,
yang kerap menimbulkan persepsi yang salah, konflik, dan putus komunikasi. Wilayah
ini harus dicermati sebagai wilayah yang seringkali menjadi sumber permasalahan
komunikasi. Jika muncul permasalahan, maka subjek mempelajari dari sisi unknown
area sehingga menjadi open area. Pembukaan diri dilakukan secara terus menerus.
Cara memperluas open area dapat dilakukan dengan cara:
a)Menerima masukan-masukan atau kritik-kritik dari orang lain mengenai diri sendiri
dan meminta masukan-masukan maupun kritikan positif dari orang lain.
b) Subjek menyesuaikan/menyocokkan diri dengan nilai-nilai, norma-norma, hukumhukum yang berlaku
Tiga Contoh games yang dapat dilakukan.
Contoh games 1:
Judul
Tujuan

: Tanda Tangan
: Siswa mengenal dirinya sebagaimana dikenal oleh orang
lain.
Waktu
: Sekitar 30 menit
Tempat
: Ruangan yang cukup luas untuk bergerak dan berjalan
Bahan
: Lembar tanda tangan dan pensil/pena untuk setiap siswa
peserta.
Prosedur
:
(1) Guru menjelaskan kepada siswa tentang akan dilakukan suatu permainan yang
akan memberi pemahaman terhadap sesuatu, kepada siswa
(2) Guru membagikan lembar tanda tangan dan alat tulis kepada siswa
(3) Guru meminta siswa melaksanakan instruksi pada lembaran yang telah
dibagikan, dan guru memberitahukan bahwa siswa diberi waktu selama 3 menit
untuk memperoleh 10 ciri atau sifat yang menggambarkan dirinya, yang dipandang
sesuai dengan pandangan atau penilaian siswa lain. Siswa hanya boleh meminta satu
sifat (satu tanda tangan) dari sifat yang dipandang sesuai oleh siswa lain.
(4) Ketika hampir seluruh siswa telah menyelesaikan tugasnya, guru menghentikan
kegiatan mencari tanda tangan tersebut.
(5) Siswa yang belum memperolah 10 tanda tangan, diminta untuk menanyakan
persetujuan atau ketidaksetujuan siswa-siswa lain. Siswa meminta persetujuan atau
ketidaksetujuan dihadapan seluruh siswa.
(6) Guru menjelaskan makna dari permainan
Lembar Tanda Tangan:
Lembar Tanda Tangan

Petunjuk:
1. Pilih 10 ciri atau sifat berikut ini yang menurut anda menggambarkan diri anda,
kemudian tandatangani masing-masing sifat tersebut pada kolom sebelah kiri
yang tersedia.
2. Tanyakan pada teman anda apakah ia setuju atas ciri/sifat yang menurut anda
menggambarkan diri anda. Jika teman anda setuju, maka ia memberi
tandatangannya pada kolom sebelah kanan, pada ciri/sifat yang ia setujui. Satu
orang teman hanya boleh memberi persetujuan pada satu buah ciri/sifat anda.
3. Anda diberi waktu sangat terbatas, oleh karenanya selesaikan tugas anda
secepat mungkin.
Tanda
No.
Ciri/Sifat
Tanda
Tangan
Tangan
Anda
Teman
Anda
1
Terbuka
2
Datang tepat waktu
3
Terlambat bangun pagi
4
Pemalu
5
Senang minta bantuan
6
Percaya tahyul
7
Mudah tersinggung
8
Tertutup
9
Menyelesaikan PR pada penghujung waktu
10
Sering marah
11
Malas menyikat gigi
12
Pemarah
13
Suka memakan makan kecil (ngemil)
14
Menikmati musik
15
Ikut berpergian bersama orang tua
16
Menarik dipandang
17
Cengeng
18
Berhati-hati
19
Senang memelihara kembang/bunga
20
Senang bekerja dalam kelompok
Contoh games 2:
Judul
: Saya Anda
Tujuan
: Siswa mengenal temannya
Waktu
: Sekitar 30 menit
Tempat
: Ruangan kelas
Bahan
: Kursi duduk
Prosedur
:
1. Masing-masing sepasang siswa duduk berhadapan
2. Seorang siswa dari pasangan menyebut satu sifat/ciri dirinya, dengan dimulai
kata: Saya ...
3. Seorang siswa yang lain dari pasangan tersebut menyebut satu sifat/ciri diri

teman dihadapannya, dengan dimulai oleh kata: Anda ...


Demikian dilakukan oleh pasangan Jumlah menyebutkan bebas, misalnya
sampai 3 , 5 ciri/sifat.
4. Kegiatan yang sama dilakukan oleh pasangan-pasangan siswa lainnya.
5. Guru menjelaskan makna dari permainan
Contoh games 3:
Judul
: Bahasa Nonverbal (Bahasa Tubuh)
Tujuan
: Siswa mampu memahami perasaan orang lain
Waktu
: Sekitar 30 menit
Tempat
: Ruangan kelas
Bahan
: Kursi duduk
Prosedur
:
1. Siswa mencari pasangannya
2. Pasangan siswa duduk berhadapan atau berdiri berhadapan
3. Satu anggota pasangan menyampaikan perasaannya secara nonverbal (bahasa
isyarat) kepada pasangannya.
4. Pasangan menyimpulkan perasaan yang diperlihatkan oleh pasangannya,
misalnya perasaan marah kepada teman, perasaan sedih karena sahabat pergi,
perasaan lucu.
5. Pasangan pemberi isyarat mengemukakan perasaannya
6. Pasangan mengomentari jika terjadi perbedaan penafsiran perasaan.
Demikian dilakukan oleh masing-masing pasangan siswa.
7. Guru menjelaskan makna permainan.
Selain konsep Johari Window, Weaver (1978) mengenalkan empat konsep diri,
yaitu self awareness, self acceptance, self actualization, dan self disclose. Self
awarenessadalah kesadaran diri tentang siapakah aku, dimana aku berada, bagaimana
orang lain memandang diriku. Self acceptance adalah penerimaan atas kenyataan diri,
dan self actualization adalah perwujudan potensi diri. Disclose adalah mengungkap diri
sehingga orang lain mengetahui yang diinginkan. Melakukan disclose memerlukan
keterampilan, sehingga komunikasi yang dilakukan memperoleh sasarannya.
2) Kepercayaan (Credibility)
Kepercayaan yang dimiliki komunikator (seperti orator, guru, kepala sekolah,
penyuluh) membuat khalayak mengikuti pemikiran dan perbuatannya. Kekuatan
tersebut diperoleh melalui ethos (kekuatan karakter pribadi), melalui pathos(kekuatan
mengendalikan emosi), dan kekuatan melalui logos (kekuatan pengetahuan). Menurut
bentuknya, kredibilitas dibedakan atas initial credibility, derived credibility, dan terminal
credibility. Initial credibility adalah kepercayaan yang dimiliki komunikator sebelum
proses komunikasi berlangsung, misalnya pembicara yang mempunyai nama besar,
mendatangkan banyak pendengar. Contohnya, kepala sekolah yang mengontrol datang
ke kelas, membuat siswa lebih tertib. Derived credibility adalah kepercayaan yang
dimiliki oleh komunikator pada saat komunikasi berlangsung. Ekspresi pendengar
seperti tepukan tangan. Terminal credibility adalah kepercayaan yang diperoleh setelah
komunikator menyampaikan
pembicaraan/pidatonya. Kepercayaan terhadap
komunikator didukung oleh pengetahuan yang luas tentang substansi, sikap
bersahabat, dan kemampuan melibatkan unsur sistem sosial, dan budaya.
3) Daya tarik (Attractiveness)
Daya tarik yang dimiliki komunikator (guru, dan lainnya) akan membuat khalayak
(siswa) menaruh perhatian, simpati, dan mengikuti. Daya tarik dapat bersumber dari
adanya kesamaan (similarity), familiarity (perasaan dekat), liking (perasaan menyukai),

dan fisik (cantik, menarik, ganteng, gagah). Perasaan kesamaan, perasaan dekat,
perasaan suka pendengar pada komunikator didapat dari bahasa yang sama, suku yang
sama, seagama, satu daerah asal, satu partai, kesamaan ideologi, dan keramahan
pribadi. Siswa sering menyukai guru bahasa Inggeris yang ramah-menarik, yang selalu
tersenyum pada saat mengajar. Siswa suka berkomunikasi pada guru BK oleh karena
guru BK penuh penerimaan, penuh pengertian, dan selalu tampil simpati.
4) Kekuatan/Kekuasaan (Power)
Komunikator yang mempunyai kekuasaan akan lebih mudah mempengaruhi orang
tujuannya. Misalnya guru Matematika lebih mudah mempengaruhi siswa dalam
pelajaran Matematika daripada guru bahasa.
Di samping komunikasi efektif yang dapat dilakukan oleh guru terhadap siswa,
sejawat, orang tua/wali siswa, maupun individu lain di masyarakat, yang telah
dikemukakan di atas (yaitu mempunyai pengenalan diri, kepercayaan diri, daya tarik,
kekuasaan), hal lain yang dapat dilakukan oleh guru agar komunikasi guru terhadap
siswa, sejawat, orang tua/wali siswa, maupun terhadap masyarakat luas adalah dengan
melakukan hal berikut:
1) Berinteraksi dengan menggunakan bahasa (verbal) yang jelas, tepat, dan mengikuti
kaidah-kaidah dalam bahasa Indonesia yang benar
2) Berkomunikasi dengan menggunakan bahasa tulisan yang benar
3) Mengkombinasikan bahasa lisan dan bahasa tulisan, agar informasi (pesan) yang
hendak disampaikan mencapai sasarannya.
4) Melengkapi keterampilan berbahasa lisan dan tulisan dengan keterampilan
bahasa nonverbal
5) Senantiasa melatih diri meningkatkan keterampilan berbahasa lisan, tulisan,
dan bahasa nonverbal.
http://11111gm.blogspot.com/2012/05/johari-window.html

Empat Jendela Johari


20 Februari 2010Darin Dindi Fadhilah

Pernah dengar Johari Window..? Ituloh.. Jendela yangmencerminkan 4


Kepribadian pada diri sendiri. Istilah kerennya jendela Johari. Jendela ini
dibuat agar kita lebih mudah mengenal diri kita sendiri, psikolog terkenal dari
Amerika Serikat bernamaJoseph Luft dan Harrington Ingham menciptakan
sebuah konsep bernama Johari Window atau Jendela Johari pada tahun 1955.
Konsep ini bilang bahwa ada empat jendela yang bisa menggambarkan
pengenalan diri kita, yaitu

1. Open Area
Jendela ini menggambarkan hal-hal (bisa perilaku, persepsi, emosi,
pengetahuan, pola pikir, dan keahlian) yang kita ketahui dan orang lain juga
tahu tentang hal itu. Misalnya, kita adalah ketua OSIS yang punya
kemampuan sebagai pemimpin, jago bikin keputusan sekaligus disiplin.
Makanya, teman teman dan gurupun nggak ragu dengan kapasitas kita
sebagai OSIS.
Pengaruhnya: Jendela yang terbuka ini bisa dibilang sebagai sisi dimana
hubungan kita dan orang lain berjalan dengan lancar dan bebas hambatan.
Soalnya, kedua pihak saling mengenal dengan baik dan punya banyak
informasi tentang dirinya masing masing. Komunikasi yang lancar ini
membuat konflik jadi gampang dihindari. Misalnya, anak buah kita di OSIS
nggak ragu untuk curhat tentang masalahnya kepada kita, karena mereka
percaya bahwa kita bisa diandalkan dan bisa memberi solusi yang bagus.
Mereka juga menjalankan tugasnya dengan baik karena sadar kalau
kedisiplinan adalah hal yang kita junjung tinggi.
2. Blind Area
Jendela yang satu ini melukiskan diri kita yang kita sendiri nggak nyadar akan
hal itu, tapi orang lain tahu sisi yang bersembunyi dari diri kita, kita itu
dibikin buta oleh kurangnya wawasan kita mengenai diri sendiri.
Maksudnya, ada hal-hal tersembunyi dari diri kita yang hanya orang lain yang
tahu, uniknya kita sendiri nggak tahu kehadiranya.

Pengaruhnya : Dibalik jendela ini merupakan bagian dimana hubungan kita


dengan orang lain berjalan dengan baik, karena kedua belah pihak tahu apaapa saja di pendampingnya, namun, kurangnya komunikasi bisa hancurin
hubungan itu. Apalagi salah ambil langkah. Ambil contoh saja, si A tahu kalau
si B orangnya sok tahu, namun saking setianya si A tidak jujur kalau
sebenernya ia gerah sama sifat satu itu. Karena itu, si A ninggalin si B tanpa
keterangan. Nah, hal seperti itu bias dicegah dengan adanya komunikasi
yang lancar, dengan gitu, gak ada lagi salam perpisahan dan jendela ini
bermetamorfosis menjadi sisi jendela Open Area.
3. Hidden Area
Jendela ini adalah daerah yang merupakan antonim dari Blind Area, yaps,
jendela ini memperlihatkan hal-hal yang bersifat pribadi, hanya kita yang
tahu namun orang lain tidak tahu akan hal ini, misalnya, kita paling jago main
basket dari teman teman kita, namun, teman teman sekitar kita tidak pernah
mengetahuinya, jendela ini lebih menonjolkan sifat-sifat orang yang pendiam,
yang nggak suka bergaul dengan orang lain.
Pengaruhnya : sisi yang ada di hadapan jendela ini hanya akan merugikan
satu pihak saja, yaitu pihak yang selalu menyembunyikan informasi tentang
dirinya. Soalnya, pihak ini nggak suka ada orang lain ikut campur dalam
masalahnya, biasanya orang ini banyak tertekan karena kemisteriusannya.
Akibatnya, orang ini hanya merangkul wawasan tentang diri sendiri, wah,
pasti kalau ditanya hari ulang tahun salah satu teman di kelasnya dia
bakal ?????
4. Unknow Area
Jendela misteri ini benar-benar misteri dalam diri kita, pasalnya, jendela ini
menyembunyikan hal-hal yang kita miliki, karena kurangnya wawasan perihal
diri sendiri, hal-hal itu bersembunyi dalam diri kita, seremnya lagi, nggak ada
orang yang tahu akan hal ini, ketemuin aja nggak. Misalnya, kita punya
suara biasa saja, namun kita nggak pernah nge-tes suara ke board casting,
nah, ketika teman kita me-lelang kesempatan nge-tes di board casting, kita
coba atas dukungan teman-teman kita, ternyata hasilnya memuaskan maka

bakat kita ini nggak jadi misteri lagi kan?. Nah, Bagi yang ingin melenyapkan
jendela misteri ini, satu cara,! hanya dengan tambah pengalaman dengan
hal-hal baru.
Pengaruhnya ; wah, basa basi tentang pengaruhnya, memang misteri!
Karena kita sendiri nggak tahu apa yang jadi misteri. Yang jelas terbukanya
jendela misteri ini merupakan suatu jalan menuju masa depan cerah, seperti
yang tertera di atas kitapun jadi bisa koreksi diri lebih dalam lagi.
Bagi yang ingin mencoba, cara mainnya, pilih teman yang paling ngerti
dirimu. Sahabat atau keluarga, teresrah deh lalu, minta mereka mengisi
kepribadian kita di 4 kolom. Beri nama setiap kolom, contohnya kolom open
area, maka temanmu itu akan mengisikan apapun tentang dirimu yang ia
tahu dan yang sekiranya kamu juga menyadari itu ada dalam dirimu. Selamat
mencoba..
https://cepink.wordpress.com/2010/02/20/empat-jendela-johari/

MEMAHAMI TRUST MELALUI JOHARI WINDOW

Jendela Johari (Johari Window) adalah konsep komunikasi yang diperkenalkan


oleh Joseph Luth dan Harry Ingram (karenanya disebut Johari). Jendela Johari
pada dasarnya menggambarkan tingkat saling pengertian antarorang yang
berinteraksi. Menurutnya ada 4 kategori, yakni 1) area terbuka (open area) di
mana orang lain lain mengetahui apa yang saya juga ketahui tentang diri
saya, 2) area buta (blind area) di mana orang lain mengetahui sesuatu pada diri
saya yang saya sendiri tidak mengetahui, 3) area tertutup (hidden area) di mana
orang lain tidak mengetahui sesuatu yang hanya saya sendiri yang mengetahui
dan 4) area tidak diketahui (unknown area) di mana orang lain dan saya juga
tidak mengetahui apa yang sebetulnya ada pada diri saya.

Dalam proses fasilitasi kelompok, Jendela Johari dapat dijadikan salah satu
model untuk membangun trustdi dalam kelompok. Intinya, fasilitator harus
membantu agar open area semakin lama semakin membesar, sementara areaarea lain semakin mengecil.

Untuk memperbesar open area dan mengecilkan area buta, fasilitator dapat
meningkatkan proses umpan balik antaranggota kelompok. Caranya bisa
bermacam-macam. Cara sederhana bisa dalam bentuk game, misalnya satu
partisipan menceritakan sesuatu yang bisa salah atau benar tentang dirinya dan
kemudian partisipan lain diminta menilai, apakah cerita ybs benar atau salah?
Cara lain misalnya dengan memberi feedback tertulis di kertas yang menempel
di punggung semua partisipan. Cara lain adalah dengan menulis feedback dalam
bentuk surat tanpa diketahui alamat pengirimnya. Namun, seiring dengan
kedewasaan anggota kelompok, feedback dapat diberikan langsung secara lisan.
Yang penting adalah anggota kelompok sudah paham dan terampil dalam
memberikan feedback (teknik-teknik feedback akan dibahas dalam tulisan lain).

Untuk mengecilkan area tertutup dan area yang tidak diketahui, fasilitator mesti
membantu mengembangkan suasana interaksi yang nyaman di kelompok dan
juga mengenalkan dan membantu anggota menjadi pendengar aktif atau active
listener (bahasan tentang teknik-teknik mendengar aktif akan disampaikan
dalam tulisan berbeda). Dengan suasana interaksi yang nyaman dan
keterampilan mendengar aktif yang mumpuni, diharapkan terjadi pembukaan
diri (self disclosure) yang lebih besar dan penemuan bersama (common
discovery).

Sebagian diambil dari Manktelow, Mind Tools (2007).


http://www.lapangankecil.org/refleksi_dan_riset43_memahami_trust_melalui_jend
ela_johari.html

JENDELA JOHARI : JOHARI WINDOW


09.57 ILMU KOMUNIKASI 1 COMMENT

Jendela Johari (Johari Window) adalah konsep komunikasi yang diperkenalkan oleh Joseph Luth dan Harry
Ingram (karenanya disebut Johari). Jendela Johari pada dasarnya menggambarkan tingkat saling pengertian
antarorang yang berinteraksi. Jendela Johari ini mencerminkan tingkat keterbukaan seseorang yang dibagi
dalam empat kuadran, Kuadran-kuadran tersebut bisa dijelaskan sebagai berikut:
Open
Menggambarkan keadaan atau hal yang diketahui diri sendiri dan orang lain. Hal-hal tersebut meliputi sifat-sifat,
perasaan-perasaan, dan motivasi-motivasinya. Orang yang Open bila bertemu dengan seseorang akan selalu

membuka diri dengan menjabat tangan atau secara formal memperkenalkan diri bila berjumpa dengan
seseorang. Diri yang terbuka, mengetahui kelebihan dan kekurangan diri sendiri demikian juga orang lain diluar
dirinya dapat mengenalinya.
Blind
Disebut Blind karena orang itu tidak mengetahui tentang sifat-sifat, perasaan-perasaan dan motivasimotivasinya sendiri padahal orang lain melihatnya. Sebagai contoh, ia bersikap seolah-olah seorang yang sok
akrab, padahal orang lain melihatnya begitu berhati-hati dan sangat tertutup, tampak formal dan begitu menjaga
jarak dalam pergaulan. Orang ini sering disebut sebagai seseorang yang buta karena dia tidak dapat melihat
dirinya sendiri, tidak jujur dalam menampilkan dirinya namun orang lain dapat melihat ketidak tulusannya.
Hidden
Ada hal-hal atau bagian yang saya sendiri tahu, tetapi orang lain tidak. Hal ini sering teramati, ketika seseorang
menjelaskan mengenai keadaan hubungannya dengan seseorang. Saya ingat betul bagaimana rasanya
dikhianati pada waktu itu, padahal aku begitu mempercayainya. Luka hati masa lalunya tidak diketahui orang
lain, tetapi ia sendiri tak pernah melupakannya.
Unknown
Dikatakan Unknown, karena baik yang bersangkutan, maupun orang lain dalam kelompoknya tidak mengetahui
hal itu secara individu. Sepertinya semua serba misterius
Jendela Johari juga bisa menjelaskan tingkat keterbukaan seseorang terhadap dirinya sendiri maupun orang
lain.
Orang tipe I:
Merupakan orang yang terbuka. Terbuka kepada orang lain dan terbuka untuk orang lain menilai dan memberi
masukan tentang dirinya.
Orang tipe II :
Merupakan orang yang menyembunyikan sebagian dari kebenaran tentang dirinya. Artinya ada hal-hal atau
bagian yang dia sendiri tahu tapi orang lain tidak. Contohnya orang yang sakit hati dengan orang lain. Orang lain
belum tentu tahu, tapi dia tahu.
Orang tipe III:
Merupakan orang yang buta. Disebut buta karena orang itu tidak tahu tentang sifat-sifat, perasaan-perasaan dan
motivasi-motivasinya sendiri padahal orang lain melihatnya. Contohnya adalah orang yang sok akrab, padahal
orang lain melihat dia sebagai seorang yang sangat berhati-hati dan tertutup, formal dan begitu menjaga jarak
dalam pergaulan.
Orang tipe IV:
Merupakan orang tipe paling tertutup. Tidak mau membuka dirinya keluar maupun menerima
pendapat/masukan/feedback dari luar. Panggilan yang tepat untuk yang yang demikian adalah orang yang
misterius.
Johari Window atau Jendela Johari merupakan salah satu cara untuk melihat dinamika dari self-awareness, yang
berkaitan dengan perilaku, perasaan, dan motif kita. Model yang diciptakan oleh Joseph Luft dan Harry Ingham
di tahun 1955 ini berguna untuk mengamati cara kita memahami diri kita sendiri sebagai bagian dari proses
komunikasi.
Johari Awareness Model terdiri dari sebuah persegi yang terbagi menjadi empat kuadran, yaitu OPEN, BLIND,
HIDDEN, dan UNKNOWN.
- Kuadran 1 (Open) merujuk kepada perilaku, perasaan, dan motivasi yang diketahui oleh diri kita sendiri dan
orang lain. (Quadrant 1, the open quadrant, refers to behavior, feelings, and motivation known to self and others)
- Kuadran 2 (Blind) merujuk kepada perilaku, perasaan, dan motivasi yang diketahui oleh orang lain, tetapi tidak
diketahui oleh diri kita sendiri. (Quadrant 2, the blind quadrant, refers to behavior, feelings, and motivation known
to others but not to self)

- Kuadran 3 (Hidden) merujuk kepada perilaku, perasaan, dan motivasi yang diketahui oleh diri kita sendiri, tetapi
tidak diketahui oleh orang lain. (Quadrant 3, the hidden quadrant, refers to behavior, feelings, and motivation
known to self but not to others)
- Kuadran 4 (Unknown) merujuk kepada perilaku, perasaan, dan motivasi yang tidak diketahui, baik oleh diri kita
sendiri ataupun oleh orang lain. (Quadrant 4, the unknown quadrant, refers to behavior, feelings, and motivation
known neither to self nor others)
Tes Jendela Johari dilakukan dengan memberi daftar berisi 55 kata sifat kepada subyek tes. Dari 55 kata sifat
tersebut, subyek tes akan diminta untuk memilih lima atau enam kata sifat yang paling mencerminkan diri
mereka. Anggota peer dari subyek tes ini kemudian akan diberikan daftar yang sama dan diminta untuk memilih
lima atau enam kata sifat yang menurut mereka paling menggambarkan pribadi sang subyek tes. Hasil tersebut
akan dicek silang dan dimasukkan dalam kuadran-kuadran yang tersedia.
Ke 55 kata sifat tersebut adalah: able, accepting, adaptable, bold, brave, calm, caring, cheerful, clever, complex,
confident, dependable, dignified, energetic, extroverted, friendly, giving, happy, helpful, idealistic, independent,
ingenious, intelligent, introverted, kind, knowledgeable, logical, loving, mature, modest, nervous, observant,
organized, patient, powerful, proud, quiet, reflective, relaxed, religious, responsive, searching, self-assertive, selfconscious, sensible, sentimental, shy, silly, spontaneous, sympathetic, tense, dan trustworthy.
Joseph Luft berpendapat bahwa kita harus terus meningkatkan self-awareness kita dengan mengurangi ukuran
dari Kuadran 2-area Blind kita. Kuadran 2 merupakan area rapuh yang berisikan apa yang orang lain ketahui
tentang kita, tapi tidak kita ketahui, atau lebih kita anggap tidak ada dan tidak kita pedulikan. Mengurangi are
Blind kita juga berarti bahwa kita memberbesar Kuadran 1 kita-area Open, yang dapat berarti bahwa selfawareness serta hubungan interpersonal kita mungkin akan mengalami peningkatan.
Demikianlah konsep Jendela Johari By KuKa

http://duniailmukomunikasi.blogspot.com/2011/05/jendela-johari-johariwindow.html

Anda mungkin juga menyukai