Siklus Perlakuan Panas Baja

Kasus:
Anda diminta untuk membuat perlakuan panas pada baja 0.4%C dan 1.0%C agar
terbentuk fasa martensite dengan kekerasan minimal 60 HRC. Buatlah perlakuan
panas yang sesuai.
Penyelesaian:

Gambar 1. Perbandingan diagram TTT pada baja hipoeutektoid (0.4%) dan baja
hipereutektoid (1.0%)

Untuk menjawab masalah diatas, dapat mengacu pada diagram diatas. Agar
mendapatkan fasa martensit dari baja 0.4% dan 1% karbon, pertama sekali perlu
dilakukannya proses pemanasan menuju suhu austenisasi. Di hold agar semua fasa
berubah jadi austenite. Kemudian di quench dengan cepat ke suhu sedikit diatas
Ms, atau awal pembentukan martensit. Quench ke suhu ini bertujuan agar tidak
terjadi distorsi berlebihan dan menyeragamkan struktur yang terbentuk.
Kemudian, didinginkan dengan perlahan di udara agar mikrostruktur tetap
homogen. Dan selanjutnya, kalau ingin meningkatkan sifat mekanisnya, diberikan
perlakuan tempering. Baja distempering ke suhu tempering, tergantung dari
kandungan bajanya. Untuk baja karbon sedang (0.4%), di temper pada suhu
sekitar 300OC, dan lebih tinggi sedikit untuk kadar karbon yang lebih banyak.
Perbedaan antara perlakuan panas pembentukan martensit antara baja 0.4%
karbon dan 1.0% karbon menurut saya hanya berbeda pada suhu tempering dan
laju quenching yang digunakan. Dikarenakan semakin banyak kandungan karbon,
maka grafik TTT akan bergeser ke kanan, yang mengakibatkan banyak spare
waktu untuk dapat meng-quench baja membentuk fasa martensite.

Referensi
Heat Treating, Vol 4, ASM Handbook, ASM International, 2004, p. 325-396
Rawdon, H. S., Epstein, S. . STRUCTURE OF MARTENSITIC CARBON STEELS AND CHANGES IN THE
MICROSTRUCTURE
WHICH
OCCUR
UPON
TEMPERING.
[http://nvlpubs.nist.gov/nistpubs/ScientificPapers/nbsscientificpaper452vol18p373_A2b.pdf] diakses pada 27 september 2016
pukul 12.54 a.m.
Sherby, Oleg D. et al. . Revisiting the Structure of Martensite in Iron-Carbon Steels. Materials Transactions, Vol. 49, No. 9 (2008)
pp. 2016 to 2027 2008 The Japan Institute of Metals.