Disusun Oleh :
Heny Junita
220112160023
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
BANDUNG
2016
LANDASAN TEORI
tengah.
g Riwayat infeksi saluran napas atas
C Stadium Otitis Media Akut
1 Stadium oklusi tuba eustachius
Pada stadium ini terdapat gambaran retraksi membran timpani akibat tekanan negatif
2
akibat pemberian antibiotik yang terlambat atau virulensi kuman yang tinggi
Stadium resolusi
Bila membran timpani tetap utuh, maka perlahan-lahan akan normal kembali. Bila
terjadi perforasi, maka sekret akan berkurang dan mengering. Bila daya tahan tubuh
baik dan virulensi kuman rendah, maka resolusi dapat terjadi tanpa pengobatan.
OMA berubah menjadi otitis media supuratif subakut bila perforasi menetap dengan
sekret yang keluar terus menerus atau hilang timbul lebih dari 3 minggu disebut
sukar tidur, diare, kejang-kejang dan sering memegang telinga yang sakit
E Pemeriksaan penunjang
1 Audiometri
2 Radiologi
3 Bakteriologi
F Penatalaksanaan
1 Miringotomi
2 Timpanosintesis
3 Adenoidektomi
G Komplikasi
Sebelum adanya antibiotik, OMA dapat menimbulkan komplikasi, mulai dari abses
subperiosteal sampai abses otak dan meningitis. Sekarang semua jenis komplikasi
tersebut biasanya didapat pada otitis media supuratif kronik. Komplikasi OMA terbagi
kepada komplikasi intratemporal (perforasi membran timpani, mastoiditis akut, paresis
nervus fasialis, labirinitis, petrositis), ekstratemporal (abses subperiosteal), dan
intracranial (abses otak, tromboflebitis).
H Patofisiologi
LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S DENGAN GANGGUAN PERSEPSI
SENSORI: OTITIS MEDIA AKUT DI POLI TELINGA HIDUNG TENGGOROKAN
KEPALA DAN LEHER (THT-KL) RSUP DR HASAN SADIKIN BANDUNG
1. Identitas Pasien
A. Nama Pasien
: Ny. S
B. Tanggal Lahir
: 10 Oktober 1993 (23 tahun)
C. Alamat
: Bandung
D. Jenis Kelamin
: Perempuan
E. Pendidikan
: S1
F. Agama
: Islam
G. Suku Bangsa
: Sunda
H. Tgl Masuk Poli
: 3 Oktober 2016
I. Tgl Pengkajian
: 3 Oktober 2016
J. Diagnosa Medis : Otitis Media Akut
2. Riwayat Kesehatan
A. Keluhan Utama
Nyeri pada telinga kiri
B. Riwayat Kesehatan Sekarang
Ny. S mengeluh nyeri, perasaan penuh, dan berdengung pada telinga kiri sejak 2
minggu yang lalu, nyeri dirasakan dengan skala 2/10. Keluhan disertai demam dan
mengigil. Sejak 1 minggu yang lalu nyeri semakin bertambah dengan skala 4/10
disertai penurunan pendengaran pada telinga kiri. Ny. S mengatakan bahwa ia
sering berenang dan merasakan telinga berdengung terutama setelah berenang. Ny.
S pergi ke IGD RSHS 5 hari yang lalu karena nyeri semakin bertambah dan
dijadwalkan untuk kontrol ke poli THT-KL pada tanggal 3 Oktober 2016. Pasien
mengatakan khawatir bila ia akan tuli secara permanen.
C. Riwayat Kesehatan Dahulu
Ny. S tidak memiliki riwayat penyakit yang berhubungan dengan kondisi saat ini
D. Riwayat Kesehatan Keluarga
Tidak memiliki riwayat penyakit yang berhubungan dengan kondisi saat ini
Pertanyaan
Jawaban
1
2
3
4
Saya merasa lebih gelisah atau gugup dan cemas dari biasanya
Saya merasa takut tanpa alasan yang jelas
Saya merasa seakan tubuh saya berantakan atau hancur
Saya mudah marah, tersinggung atau panic
3
3
2
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
3
2
3
2
2
1
3
1
2
2
3
3
3
3
3
3
F. Riwayat ADL
No
Pola
Nutrisi
a. Makan
Frekuensi
Jenis
1.
2.
b. Minum
Frekuensi
Jenis
Eliminasi
a. BAB
Frekuensi
Konsistensi
b. BAK
Frekuensi
Warna
Istirahat dan tidur
a. Kualitas
Sebelum Sakit
Saat Sakit
3x sehari
Makanan
3x sehari
Makanan
padat+sayur+lauk pauk
padat+sayur+lauk pauk
7 8 gelas sehari
Air putih
7 8 gelas sehari
Air putih
1x sehari
Padat
1x seminggu
Padat
3 5x sehari
Kuning keruh
3 5x sehari
Kuning keruh
Nyenyak
1x sehari
2x sehari
2x sehari
2 hari 1x
2x sehari
2x sehari
2 hari 1x
3.
4.
b. Kuantitas
Personal Hygiene
a. Mandi
b. Gosok gigi
c. Cuci Rambut
3. Pemeriksaan Fisik
A. Keadaan Umum : kompos mentis
B. Ekspresi wajah
: tenang
C. Kulit
: tidak pucat, teraba hangat
D. Konjungtiva
: merah muda
E. Sclera
: putih bersih
F. TTV
1) HR
: 86 x/menit
2) RR
: 18 x/menit
3) Suhu : 37,9 C
4) TD
: 120/80 mmHg
G. Sistem Pendengaran
1) Inspeksi
Kebersihan
: telinga bagian luar terlihat bersih
Keluaran
: tidak ada
Ggn keseimbangan : tidak ada
Membran timpani
: kemerahan dan bengkak (pemeriksaan oleh dokter)
Fungsi pendengaran : klien mengeluh fungsi pendengaran berkurang, nyeri,
terasa penuh, dan berdengung pada telinga kiri.
Pemeriksaan dengan arloji tidak terdengar pada jarak 5
cm
2) Palpasi
Nyeri tekan : tidak ada
Tes rinne
: negatif (tuli konduktif)
Tes weber
: lateralisasi kearah telinga kiri (tuli konduktif)
4. Analisis Data
No
Data
a. Data Objektif
1) Skala nyeri 4/10
2) Kemerahan dan
membrane timpani
(pemeriksaan oleh
dokter)
b. Data Subjektif
1) Pasien mengatakan
nyeri, terasa penuh,
dan berdengung
pada telinga kiri
a. Data objektif
1) Pemeriksaan dengan
arloji tidak terdengar
pada jarak 5
2) Rinne (-)
3) Weber: lateralisasi
kearah telinga kiri
4) Skor ZSAS : 51
2.
(kecemasan sedang)
b. Data subjektif
1) Pasien mengatakan
fungsi pendengaran
berkurang
2) Pasien mengatakan
khawatir akan tuli
Masalah
Nyeri akut
bengkak pada
1.
Etiologi
Infeksi langsung oleh bakteri
Proses inflamasi
Cemas
Proses inflamasi
Akumulasi pus/nanah
Gangguan pendengaran
Cemas
secara permanen
5. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri akut berhubungan dengan proses inflamasi ditandai dengan pasien
mengatakan nyeri, terasa penuh, dan berdengung pada telinga kiri, kemerahan dan
bengkak pada membrane timpani (pemeriksaan oleh dokter), dan skala nyeri 4/10.
Diagnosa
Nyeri akut
Ruangan
Nama Mahasiswa
f.
Tujuan
j. Setelah dilakukan
berhubungan dengan
intervensi
proses inflamasi
keperawatan
mengatakan nyeri,
pasien akan
menunjukan
berdengung pada
pengontrolan nyeri
dengan kriteria:
1. Menunjukan
membrane timpani
kemampuan untuk
(pemeriksaan oleh
melakukan manajemen
g.
Intervensi
1. Kaji nyeri menggunakan skala
nyeri secara berkala
k.
2. Pantau TTV pasien
l.
m.
3. Ajarkan pasien manajemen
nyeri dengan acara
- Tarik napas dalam
- Guided imagery
- distraksi
4. kolaborasi pemberikan obat
analgetik dan antibiotik
nyeri
2. Memahami instruksi
: Poli THT-KL
: Hardiyanti Rahayu
n.
h.
Rasional
Skala nyeri dapat berubah sewaktu-
Ansietas
nyeri
u. Setelah dilakukan
berhubungan dengan
intervensi
kurang pengetahuan
keperawatan
y.
berkala
2. Pantau TTV pasien
tingkatan ansietas.
z.
Ansietas dapat meningkatkan
v.
terkait penyakitnya
w.
pasien akan
mengatakan khawatir
menunjukan
pengontrolan
kecemasan dengan
ZSAS : 51 (kecemasan
kriteria:
sedang).
1. Pasien memahami
penyakitnya
x.
5. Anjurkan kepada pasien untuk
pendengaran yang
kekhawatirannya
4. Jelaskan kepada pasien terkait
ad.
mengungkapkan
Ruangan
Nama Mahasiswa
: Poli THT-KL
: Hardiyanti Rahayu
ai. Tgl
ah. Diagnosa
am.Nyeri akut
/
Jam
an. 03
berhubungan
Okt
dengan proses
201
inflamasi
ditandai
dengan pasien
mengatakan
nyeri, terasa
penuh, dan
berdengung
pada telinga
kiri,
kemerahan
dan bengkak
pada
membrane
6/
10.
00
aj. Implementasi
1. Mengkaji nyeri menggunakan
av.
aw.
ao.
ap.
aq.
3. Mengajarkan pasien manajemen
nyeri dengan acara
- Tarik napas dalam
- Guided imagery
- Distraksi
ar.
as.
4. Kolaborasi pemberikan obat
analgetik dan antibiotic
at.
au.
al. Pa
ak. Respon
raf
ax.
HR
: 86 x/menit
ay.
RR
: 18 x/menit
az.
Suhu : 37,9 C
ba.
TD
bc.
: 120/80 mmHg
belum
mengerti
dengan
timpani
(pemeriksaan
oleh dokter),
dan skala
nyeri 4/10.
bd. Ansietas
be. 03
berhubungan
Okt
dengan
201
kurang
6/
pengetahuan
10.
terkait
00
penyakitnya
ditandai
dengan pasien
mengatakan
khawatir akan
tuli secara
permanen,
dan skor
bm.
berkala
2. Memantau TTV pasien
bf.
bg.
bh.
51
bn.
bo.
HR
: 86 x/menit
bp.
RR
: 18 x/menit
bq.
Suhu : 37,9 C
br. TD : 120/80 mmHg
mengungkapkan kekhawatirannya
bi.
bj.
4. Menjelaskan kepada pasien
ZSAS
(kecemasan sedang)
terkait penyakitnya
bk.
bl.
5. Anjurkan kepada pasien untuk
Skor
permanen
fungsi
mengingat
pendengarannya
ZSAS : 51
(kecemasan
sedang).
bu.
bv.
telah dijelaskan
bw.
bx.
cb.
Ruangan
Nama Mahasiswa
Tgl / Jam
Nyeri akut
cc.
: Poli THT-KL
: Hardiyanti Rahayu
Catatan
ch. S: Pasien mengerti dengan teknik manajemen nyeri tarik napas cl.
berhubungan dengan
proses inflamasi
mengatakan nyeri,
cd.
cf.
03 Oktober
2016/
cg.
11.00
ck. P:
1. Lanjutkan intervensi
- Kaji nyeri menggunakan skala nyeri secara berkala
- Pantau TTV pasien
- Kolaborasi pemberikan obat analgetik dan antibiotic
2. Evaluasi pasien terkait teknik manajemen nyeri dengan tarik napas
dalam
3. Ajarkan teknik relaksasi guided imagery
(pemeriksaan oleh
dokter), dan skala nyeri
4/10.
cm.
Ansietas
cn.
berhubungan dengan
kurang pengetahuan
terkait penyakitnya
ditandai dengan pasien
co.
03 Oktober
2016/
11.00
Para
f
mengatakan khawatir
cs. P:
ZSAS : 51 (kecemasan
sedang).
1. Lanjutkan intervensi
- Kaji tingkat ansietas secara berkala menggunakan skala
ansietas ZSAS
- Pantau TTV pasien
2. Berikan informasi terkait kelompok yang juga pernah mengalami
otitis media akut untuk mendiskusikan kemungkinan kembalinya
fungsi pendengaran
3. Berikan informasi terkait sumber alat-alat yang dapat membantu
pasien (misal: alat bantu pendengaran)
cu.
cv.
11. Referensi
12. Wilkinson, Judith M., Ahern, Nancy R. (2013). Buku Saku Diagnosis
Keperawatan: Diagnosis NANDA, Intervensi Nic, Kriteria Hasil Noc, Ed. 9.
13.
14.
Black, Joyce M & Hawks. 2014. Keperawatan Medikal Bedah Manajemen Klinis
15.
16.
17.
18.
19.