Nim : 1407300
Pembahasan
Minyak atsiri, minyak mudah menguap, atau minyak terbang
merupakan campuran dari senyawa yang berwujud cairan atau padatan yang
memiliki komposisi maupun titik didih yang beragam. Penyulingan dapat
didefinisikan
sebagai
proses
pemisahan
komponen-komponen
suatu
campuran yang terdiri atas dua cairan atau lebih berdasarkan perbedaan
tekanan uap mereka atau berdasarkan perbeaan titik didih komponenkomponen senyawa tersebut (Sastrohamidjojo, 2004).
Pada praktikum ini dilakukan destilasi dengan cara dektruksi dan
manual (perkolasi), bahan yang digunakan diantaranya salam, serai, pala,
jeruk purut, kunyit, kayu manis dan . Saat air direbus dengan rempah, uap
yang terbentuk akan keluar melalui cela dan minyak atsiri pun akan ikut
bersama uap panas yang selanjutnya uap air dan minyak akan terjadi
pemisahan yang dilakukan berdasarkan berat jenis.
Pemilihan pelarut yang digunakan dalam perlakuan ini adalah dengan
air yang memiliki titik didih 100OC. Sehingga saat terjadi pemanasan, air
akan menguap terlebih dahulu. Air yang menguap akan masuk ke kondensor
yang berguna untuk mendinginkan uap destilat yang melewati kondensor
sehingga menjadi cair. Sedangkan Guenther (1987) yang menyatakan bahwa
ciri khas dari metode ini adalah kontak langsung antara bahan dengan air
mendidih. Bahan tersebut mengaung diatas air atau terendam secara
sempurna tergantung dari bobot jenis dan jumlah bahan yang disuling.
Sebelum
dilakukan
destilasi,
sampel
segar
perlu
dilakukan
menghasilkan
minyak
atsiri
dilakukan
cara
penyulingan
(destilasi)
menggunakan pelarut air yang dilakukan dengan sederhana yaitu memisahkan air
dengan minyak yang ditampung. Perlakuan untuk memperoleh minyak atsiri
dilakukan dengan dua cara yaitu dengan cara destruksi dan manual namun dengan
pelarut yang sama.
2. Perbedaan jenis sampel yang digunakan menghasilkan jenis minyak atsiri yang
berbeda pula. Pada praktikum dilakukan dengan rempah segar dan rempah kering.
Rempah segar terdiri dari saledri, kunyit, salam, serai, jeruk purut sedangkan untuk
rempah kering diantaranya lada, cengkeh dan pala. Sebelum dilakukan proses destilasi
untuk rempah segar dilakukan pengeringan terlebih dahulu untuk mengurangi kadar
air dalam bahan sehingga memudahkan proses ekstraksi minyak dan perlakuan
pencacahan dilakukan untuk memperluas area permukaan untuk memudahkan
penguapan minyak dalam bahan.
3. Berdasarkan hasil perolehan data untuk pengujian sensori pada semua bahan
menghasilkan minyak yang memenuhi standar seperti warna yang lebih jernih, aroma
khas rempah yang kuat dan viskositas minyak. Namun untuk berat minyak atsiri dan
rendemen yang paling besar diperoleh pada rempah pala dengan jumlah berat jenis
1,5 ml standar <5% dan rendemen dengan jumlah 1,91%.
Saran
Destilasi yang baik adalah dengan menggunakan destrak dikarenkan pada saat proses
menggunakan manual tidak hanya atsiri yang diperoleh akan tetapi damar pada rempah juga
ikut terbawa.
Referensi
Guenther E. 1987. Minyak Atsiri. Jilid 1. S Kateran, Penerjemah; Jakarta : UI-Pr. Terjemahan
dari : Essential Oil.
Satrohamidjojo. H., (2004). Kimia Minyak Atsiri. Penerbit Gajah Mada University Press.
Yogyakarta.