Anda di halaman 1dari 33

LEMBAGA KAJIAN DAN STUDY SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT

(LKSEM)
DIVISI WIRAUSAHA BUDIDAYA AYAM ARAB KEDIRI JAWA TIMUR

Karena perekonomian tidak stabil, harga kebutuhan pokok semakin melambung, kemiskinan semakin
meluas, maka kami mengajak korban PHK, pengangguran, pegawai / masyarakat yang minim penghasilan
serta yang berminat untuk memulai wirausaha rumah dengan sedikit modal, mudah perawatan dan
menguntungkan hasilnya bila dibandingkan dengan ayam ras horn, ayam hyfa maupun ayam Kedu,
terutama dibidang perkandangan, tata cara pemeliharaan, makanan dan hasil telurnya, yaitu BUDIDAYA
AYAM ARAB
Melihat permintaan pasar konsumsi akan kebutuhan telor, sekarang telah terjadi pergeseran. Telur baru
mulai berkurang karena semakin tinggi resiko kandungan kolesterol dan mereka mulai menengok telur
ayam arab (kampung) yang mempunyai berbagai keistimewaan, antara lain: cangkang tebal, kuning
telur besar, tidak amis, daya tahan lama dan kandungan kolesterol rendah.
Kebutuhan rata-rata perhari telur ayam arab (kampung) wilayah Surabaya diatas 100 ribu, Malang 100 ribu
butir, daerah lain di Jawa Timur 200 ribu butir. Belum lagi di luar Jawa Timur, seperti : Solo, Jogja,
Semarang, Jakarta, Ujung Pandang dan Bali sangatlah tinggi, diatas 100 ribu per hari untuk tiap
kota.Padahal stok atau hasil per hari dari para peternak di Kediri dan sekitarnya hanya 150 ribu butir per
hari. Melihat keadaan tersebut, sangatlah wajar bila perkembangan ayam arab semakin dipesatkan dengan
merambah wilayah Jawa Tengah dan Jawa Barat. Karena itulah ketakutan para peternak baru akan
booming (kelebihan produksi) tidak beralasan, karena booming masih 10 tahun lagi
Keuntungan BUDIDAYA AYAM ARAB :

1.

Kandang

a. Sistem pemeliharaan dapat dilepas bebas, asal rapat dan tidak bercampur dengan ayam lain
(Ayam kampung, Bangkok, bebek dll.)

b. Bentuk kandang murah dan sederhana tetapi harus memenuhi syarat kesehatan (atap dapat
dari welit)

c. Tidak banyak memakai tempat (1 M2 = 6 ekor ayam)

d. Komposisi lantai tanah, kapur, pasir dan berambut

2.

Tata Cara Pemeliharaan

a. Mudah, tidak serumit memelihara ayam ras horn, tetapi harus teliti.

b. Waktu pengontrolan pagi (09.00) dan sore (15.00) waktu setempat

c. Tahan terhadap penyakit dan cuaca

3.

Makanan

a. Pola dan bentuk makanaan seperti makanan ayam kampung, antara lain : (sisa nasi, katul,
jagung, bungkil, ampas) ditambah sedikit konsentrat petelur

b. Jumlah makanan tiap ayam hanya 0,1 kg. (pagi 0,05 kg dan sore 0,05 kg.)

c. Dapat ditambah makanan daunan (bayam, kangkung dan pepaya)

d. Ketergantungan pada obat / vitamin dapat dikurangi (1 minggu sekali)

4.

Hasil Telur

a. Masa produksi telur sejak umur 4,5 bulan sampai 3,5 tahun

b. Jumlah telur per ekor / bulan 20 25 butir

c. Kualitas telur senilai telur ayam kampung (nilai jual per biji)

5.

Prediksi Hasil Telur per 100 ekor

a. Per hari

Hasil telur 100 ekor x 80% x Rp. 400,-

Rp.

32.000,-

Makanan 100 ekor x 0,1 kg x Rp. 400,-

Rp.

4.000,-

Vitamin / Obat

Rp.

500,-

Rp.

4.500,-

Rp.

27.500,-

Hasil telur 100 ekor x 80% x 30 hari x Rp. 400,-

Rp.

960.000,-

Makanan 100 ekor x 0,1 kg x 30 hari x Rp. 400,-

Rp.

120.000,-

Hasil Total

b. Per bulan

6.

Vitamin / Obat

Rp.

20.000,-

Hasil Total

Rp.

820.000,-

Beberapa hal yang disediakan

a. Bimbingan budidaya ayam arab mulai kandang, pemeliharaan awal, perawatan layer hingga
masa bertelur

b. DOC (kuthuk) umur 1 3 hari betina

Rp.

6.500,-

c. Umur 1 bulan betina

Rp.

10.000,-

d. Umur 2 bulan betina

Rp.

22.000,-

e. Umur 3 bulan betina

Rp.

35.000,-

f. Umur 4 bulan betina siap bertelur

Rp.

45.000,-

g. Umur 5 bulan betina sudah bertelur

Rp.

60.000,-

h. Kandang baterai, bioter (obat anti bau kotoran)

i. Pakan untuk starter, grower dan layer

j. Menerima pesanan mesin penetas telur segala ukuran (50-1000 butir)

7.

Catatan pemesanan

a. DOC (Day Old Chickens) umur 1-3 hari betina. Pembelian minimal 50 ekor

b. Umur 1-5 bulan, pembelian minimal 25 ekor

c. Pemesanan dengan sistem inden, jangka waktu pengiriman paling lama 1,5 bulan sejak
tanggal transaksi pemesanan (luar Jawa Timur)

d. Uang muka pesanan 80% dari total transaksi diserahkan distributor atau dikirimkan lewat
Rekening BCA Brawijaya Kediri No. 033-07-38928 atas nama A. Pramudya Wardana, S.H., S.Sos

e. Pesanan dapat dibatalkan apabila :

a). Dikehendaki oleh pemesan dipotong 15%

b). Karena keterlambatan kami (beberapa kali tidak tepat waktu), dan telah disepakati bersama,
uang muka dikembalikan utuh 100%.

REKAPITULASI RANSUM AYAM ARAB UMUR 0 - 22 MINGGU

Jumlah ayam : 100 ekor betina dan 20 ekor jantan

Kandang Ideal

1.

Sistem Postal

20 m2

Sistem Semi

60 cm x 10 meter bertingkat

Jumlah Ransum untuk bulan ke 0 :

a. Jenis ransum : Voor BR I/511/BR I ACT

b. Jenis Vaksin :

Vaksin Marex (umur 2 hari)


Vaksin ND (umur 4 hari, tetes dan 21 hari, minum)
Vaksin Gumboro (umur 14 hari)

c. Vitamin minuman : Vita chik

Jumlah Ransum

a. Minggu 0-1 per ayam 10 gram / hari per 120 ayam : 1200 gram / hari

b. Minggu 1-2 per ayam 16 gram / hari per 120 ayam : 1920 gram / hari

c. Minggu 2-3 per ayam 18 gram / hari per 120 ayam : 2160 gram / hari

d. Minggu 3-4 per ayam 20 gram / hari per 120 ayam : 2400 gram / hari
Total 1 bulan pertama 53,75 kg.

2.

Jumlah Ransum untuk bulan ke 1 :

a. Jenis ransum : Voor BR I / 511 / BR I ACT

b. Jenis Vaksin :

Vaksin ND (umur 60 hari, suntik)

c. Vitamin minuman : Vita chik

Jumlah Ransum

a. Minggu 4-5 per ayam 25 gram / hari per 120 ayam : 3000 gram / hari

b. Minggu 5-6 per ayam 30 gram / hari per 120 ayam : 3600 gram / hari

c. Minggu 6-7 per ayam 35 gram / hari per 120 ayam : 4200 gram / hari

d. Minggu 7-8 per ayam 40 gram / hari per 120 ayam : 4800 gram / hari
Total 1 bulan kedua 109,2 kg.

3.

Jumlah Ransum untuk bulan ke 2 :

a. Jenis ransum : Voor BR I / 511 / BR I ACT

b. Vitamin minuman : Vita chik

Jumlah Ransum

a. Minggu 8-9 per ayam 45 gram / hari per 120 ayam : 5400 gram / hari

b. Minggu 9-10 per ayam 50 gram / hari per 120 ayam : 6000 gram / hari

c. Minggu 10-11 per ayam 55 gram / hari per 120 ayam : 6600 gram / hari

d. Minggu 11-12 per ayam 60 gram / hari per 120 ayam : 7200 gram / hari
Total 1 bulan ketiga 176,4 kg.

4.

Jumlah Ransum untuk bulan ke 3 :

a. Jenis ransum : Campuran : 4 katul, 3 jagung, 3 konsentrat 123


Jadi : 2 P 2 G 1 jagung, 1 katul

b. Jenis Vaksin :

Vaksin ND (umur 120 hari, suntik)

c. Vitamin minuman : Animo egg dan stimulan egg

Jumlah Ransum

a. Minggu 12-13 per ayam 65 gram / hari per 120 ayam : 7800 gram / hari

b. Minggu 13-14 per ayam 70 gram / hari per 120 ayam : 8400 gram / hari

c. Minggu 14-15 per ayam 75 gram / hari per 120 ayam : 9000 gram / hari

d. Minggu 15-16 per ayam 80 gram / hari per 120 ayam : 9600 gram / hari
Total 1 bulan keempat 243,6 kg.

5.

Jumlah Ransum untuk bulan ke 4 :

a. Jenis ransum : Campuran : 4 katul, 3 jagung, 3 konsentrat 123


Jadi : 2 P 2 G 1 jagung, 1 katul

b. Vitamin minuman : Vita chik

Jumlah Ransum

a. Minggu 16-17 per ayam 85 gram / hari per 120 ayam : 10.200 gram / hari

b. Minggu 17-18 per ayam 90 gram / hari per 120 ayam : 10.800 gram / hari

c. Minggu 18-19 per ayam 95 gram / hari per 120 ayam : 11.400 gram / hari

d. Minggu 19-20 per ayam 100 gram / hari per 120 ayam : 12.000 gram / hari
Total 1 bulan kelima 310,8 kg.

6.

Jumlah Ransum untuk bulan ke 5 dan seterusnya:

a. Jenis ransum : Campuran :


Jadi :

4 katul, 3 jagung, 3 konsentrat 123


2 P 2 L 1 jagung, 1 katul

b. Vitamin minuman : Animo egg, stimulann egg

Jumlah Ransum

Seterusnya 100 gram / hari per ayam atau 12 kg / hari per 120 ekor ayam

Catatan :

I.

Vaksin ND dilakukan 3 bulan sekali

II.

1 minggu sekali diberikan makanan hijauan (paling bagus daun pepaya)

III.

Pada sistem baterai, 1 minggu sekali makanan diberi pasir halus yang telah disangrai
(digoreng tanpa minyak)

CARA PEMESANAN . Kirimkan uang pembayaran 80% melalui transfer rekening BCA Brawijaya Kediri
No. : 033-07-38429 atas nama A. Pramudya Wardana, S.H. Kirimkan resinya melalui pos dan segera
telepon kami. Pemesanan dapat dilakukan secara on-line DISINI
PENJUALAN TELUR. Dapat dilakukan langsung di pasar tradisional, super market atau anda jual kembali
kepada kami, untuk pembibitan baru bagi calon peternak lain. Hubungi kami untuk penentuan harganya.
BUKTIKAN DAN JANGAN RAGU, BERGABUNGLAH SEGERA MENUJU SUKSES !!!!
HUBUNGI :

Bapak PRAMUDYA

d/a Jl. A. Yani 57 Kediri 64122 / HP 081.235.71.750

E-mail : ayam.arab.pram@latanza.com

Mengenal Prospek Budidaya Ayam Arab


Dipostingkan Oleh RDOne Barakah pada Minggu, 09 Februari 2014 - Diupdate Pada:
08:24
Komentar: belum ada komentar
Selain ayam kampung super, saat ini juga sedang berkembang pesat ternak ayam
Arab. Hmmm Ayam Arab? Setau ane cuma onta yang dari arab hehe. Ayam Arab
memang terdengar kurang familiar dan cenderung dikaitkan dengan ayam
kampung biasa yang pertumbuhannya lambat, kecil-kecil, banyak makan dan
dagingnya berwarna hitam. kebanyakan peternak ayam kampung sering
mengeluhkan hal tersebut. Namun sebenarnya ayam arab memiliki keunggulankeunggulan lain yang jarang disadari, hal ini akibat citranya yang kurang baik di
masyarakat. semoga artikel ini dapat memberikan gambaran, wawasan dan wacana
mampu mengubah paradigma mengenai usaha ayam arab, yang memiliki nilai
kelayakan usaha yang cukup baik ditengah harga pellet petelur yang mahal dan doc
petelur yang melambung tinggi harganya.

Ayam Arab jika dilihat dari asal bahasanya cenderung seperti ayam yang berasal
dari daerah arab, Namun hingga saat ini kami belum dapat memastikan asalmuasal sejarah ayam arab yang sesuai dengan literatur yang dapat dipertanggung

jawabkan secara ilmiah. Namun menurut salah satu sumber menyebutkan bahwa
ayam arab mampu bertelur hingga kisaran 250 butir per tahun. Warna kerabang
pada telur dapat dikatakan mirip dengan ayam kampung, dan ukuran telurnya pun
juga hampir sama. Sehingga sering mengecoh, dan sulit membedakan keaslian
telur
ayam
kampung
dengan
ayam
arab.
Para peternak unggas lokal menuturkan berbagai masukan mengenai sejarah ayam
arab ini. Menurut kabar, konon katanya dahulu kala ayam arab banyak dipelihara
oleh masyarakan di negara arab dan karena kebanyakan penduduk Indonesia
muslim serta menunaikan haji disana maka sepulang dari tanah suci beberapa
diantara mereka membeli telur-telur yang lalu di bawa ke tanah air untuk
ditetaskan. Nah, dari situ munculah ayam arab yang sekarang ini beredar. Namun
ada juga pendapat yang lain menyatakan kalau ayam arab merupakan ayam hasil
silangan ayam belgia dengan ayam lokal Indonesia yang dibawa ke Indonesia oleh
orang asing serta pendapat-pendapat lain yang menyatakan bahwa ayam arab
adalah ayam silangan yang tentunya asal induknya sulit untuk diidentifikasi karena
telah membaur dengan ayam-ayam lokal yang ada di Indonesia. Namun intinya
samapai saat ini belum ada penelitian tentang alur murni ayam arab di Indonesia,
dan kualitasnya masih bersifat campur aduk atau dapat dikatakan antara satu
tempat dengan tempat lain masih belum seragam. Semoga kedepan hal ini dapat
terjawab.
Banyak dari kita yang belum mengetahui tentang peluang usaha ayam arab ini,
salah satu yang paling utama yaitu ayam arab menghasilkan telur yang banyak dan
didukung pula dengan ukuran tubuh yang cukup kecil sehingga kebutuhan pakan
cenderung lebih sedikit jika dibandingkan dengan ayam petelur biasa ataupun ayam
kampung. Berdasarkan informasi, saat ini di pasaran harga telur ayam arab dapat
mencapai 1500-2000 rupiah perbutirnya tergantung dari lokasi dan ketersediaan
stok di supermarket akhir-akhir inipun sudah marak dijual telur ayam arab dengan
harga yang cukup fantastis. Dikemas dengan wadah yang baik dan higienis
sehingga mampu memanjakan konsumen yang belanja di supermarket.
Pemeliharaan ayam arab petelur ini cukup mudah, biasanya ayam arab mulai
betelur pada umur 4,5 bulan sudah mulai bertelur. Pakan yang digunakan dari masa
mulai doc sampai 2 bulan biasanya menggunakan pakan starter BR1, lalu setelah
itu dapat disesuaikan dengan pakan lainnya seperti pakan untuk ayam petelur biasa
sampai tiba masa bertelur. Kandang yang digunakan juga sama seperti ayam
petelur yaitu model battery, ayam arab juga dikandangkan satu per satu. Ayam
arab cukup sensitif dengan respon pakan, apabila kualitas pakan yang diberikan
rendah, maka ayam arab akan sangat mudah stress dan mengalami penurunan
produksi. Sehingga pengaturan pakan dalam budidaya ayam arab harus
mendapatkan perhatian yang cukup. Tak hanya itu, hal-hal lain yang penting
mengenai kesehatan, kebersihan/sanitasi, pakan tambahan dan feed additif juga
perlu diperhatikan agar mendapatkan hasil yang maksimal. Semoga informasi ini

dapat bermanfaat bagi yang ingin memulai atau yang sedang usaha ternak ayam
arab petelur.

Trias Farm - Pembibitan dan Peternakan Ayam Arab


Kp. Kandang Sapi - Ds. Leuwimekar - Kec. Leuwiliang - Kab. Bogor Jawa Barat Tlp : 02518640258 Fax : 0251-8645950, Hp via sms 081384191650 e-mail : farm.trias@gmail.com

PENETASAN
PENETASAN
Ayam arab tidak memiliki sifat mengeram sehingga dalam upaya regenerasi
diperlukan proses penetasan dengan mesin tetas buatan. Prinsip penetasan
adalah

memberikan

lingkungan

yang

sesuai

utamanya

temperatur,

kelembapan dan fentilasi guna pertumbuhan embrio menjadi anak ayam.


Proses penetasan ayam arab dapat dilakukan dengan menggunakan mesin
penetas

mesin

sederhana

ataupun

mesin

tetas

yang

modern.

Pada

penetasan dengan mesin sederhana, proses penetasan hanya menggunakan


satu mesin sejak telur dimasukan sampai menetas. Berbeda dengan mesin
modern ada 2 tahapan proses penetasan yaitu masa pengeraman selama 18
hari yang dilakukan di mesin pengeram (setter). Dan 3 hari terahir yaitu
mulai hari ke 19 sampai dengan saat menetas dilakukan didalam mesin
penetas/ hatcher. Kondisi masa pengeraman dan penetasan mempunyai
perbedaan

dalam

pengaturan

temperatur,

kelembapan

dan

proses

pembalikan telur. Didalam mesin pengeram telur harus dilakukan pemutaran


6 sampai dengan 8 kali per hari sedangkan dalam mesin penetas posisi telur
dalam kondisi statis dan tidak dilakukan pembalikan telur.
Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Tetas :

1. Daya tunas, adalah persentase telur yang bertunas dibandingkan


dengan jumlah total telur yang ditetaskan. Daya tunas dipengaruhi
oleh perbandingan jumlah pejantan dan betina dalam satu kelompok.
Berbandingan yang ideal adalah satu pejantan berbanding 8 10
betina.
2. Faktor Genetik, yang meliputi :
- Hubungan kekerabatan antara induk jantan dan betina, perkawinan sedarah
akan menghasilkan hasil tetas

yang lebih rendah bila dibandingkan

perkawinan silang.
-

Adanya gen letal dan semi letal, pada unggas diketahui terdapat 30 gen letal
dan semi letal. Gen ini menyebabkan terjadinya kematian embrio selama
dalam proses penetasan.

Tingkat produksi telur, telur yang dihasilkan oleh induk betina dengan
tingkat persentase produksi tinggi menghasilkan hasil tetas yang lebih baik.

- Umur indukan, hasil tetas yang baik diperoleh dari kelompok indukan yang
berumur sampai satu tahun, setelah berumur satu tahun hasil tetas akan
mengalami penurunan.
3. Beberapa Penyakit Berpengaruh Pada Hasil Tetas antara lain : pullorum dan
mikoflasma. Sehingga untuk mendapatkan hasil tetas yang baik diupayakan
kondisi indukan harus sehat.
4. Seleksi Telur, Beberapa karakteristik fisik telur berpengaruh terhadap hasil
tetas :
- Ukuran Telur, telur tidak terlalu besar atau terlalu kecil bentuk telur, telur
yang ideal berbentuk bulat telur tidak terlalu bulat atau terlalu panjang.
- Kualitas kerabang, telur yang baik untuk ditetaskan kerabangnya harus
tebal, halus dan permukaannya rata.
5. Penanganan telur

- Pengumpulan telur, frekuensi pengambilan telur tetas harus lebih sering bila
dibandingkan dengan telur konsumsi. Tujuannya adalah mengurangi tingkat
kontaminasi mikro organisme yang ada di kandang.
- Kebersihan telur, pilihlah telur telur yang bersih dan apabila harus dilakukan
pencucian harus menggunakan larutan disenfektan.
- Sanitasi Telur, sebelum telur disimpan untuk menunggu proses penetasan
perlu

dilakukan

program

sanitasi

untuk

membunuh

kuman

yang

kemungkinan ada dipermukaan kerabang telur. Sanitasi telur ini pada


umunya dilakukan dengan proses fumigasi, yaitu mereaksikan KMnO4
dengan formalin.
- Waktu penyimpanan telur, untuk menghasilkan daya tetas yang baik perlu
diusahakan penyimpanan telur sesingkat mungkin dan diharapkan tidak
lebih dari 10 hari.
- Kondisi ruang penyimpanan telur, selama penyimpanan telur akan mengalami
pertumbuhan embrio dan terjadi penguapan sehingga untuk menekan
kejadian

tersebut

diperlukan

kondisi

ruang

penyimpanan

dengan

temperature 18 Cc dan kelembapan 75 80 %.


- Posisi telur, posisi penempatan telur yang baik adalah bagian tumpul harus
diatas.
6.

Kondisi Saat Dalam Mesin Pengeram/ penetas

- Temperature 98,6 100,4 Fh


- kelembapan 60 % selama 18 hari pertama dan 70 % saat 3 hari terahir
- Fentilasi, untuk mendapatkan kualitas udara yang baik yaitu kadar O 2 :21 %
dan CO2 maksimum 5 %.
- Posisi telur dan pemutaran telur, bagian tumpul harus diatas dan frekuensi
pemutaran telur 6 8 kali per hari untuk menghindari menempelnya embrio
pada membran kerabang.
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

VAKSINASI
VAKSINASI
Vaksin adalah sediaan biologi yang diproduksi dari bibit penyakit yang mempunyai tingkat
keganasan rendah atau yang telah dilemahkan. Vaksinasi ditunjukan untuk mencegah atau
menekan sekecil mungkin kerugian akibat wabah penyakit. Atau untuk menimbulkan maternal
antibodi pada individu keturunannya. Vaksinasi akan merangsang timbulnya zat kekebalan tubuh
sehingga ayam akan tahan terhadap serangan penyakit tertentu.
Dikenal ada 2 jenis vaksin yaitu :
a. Vaksin aktif, berbentuk kristal kering beku yang mengandung bibit penyakit tertentu.
Pada vaksinasi menggunakan vaksin aktif diperlukan peralut khusus misalnya apabila
diaplikasikan dengan cara spray dan tetes. Atau dicampur dengan air minum pada
vaksinasi melalui air minum.
b. Vaksin In Aktif, mengandung bibit penyakit yang telah di non aktifkan dan telah
dilarutkan dengan zat pelarut khusus. Vaksin in aktif pada umumnya diaplikasikan
dengan cara suntik. Program vaksinasi mutlak dilakukan khususnya untuk mencegah
beberapa jenis penyakit tertentu, khusunya yang disebabkan oleh virus. Saat ini juga
beberapa macam vaksin yang digunakan untuk pencegahan penyakit yang disebabkan
bukan karena virus.
Beberapa contoh vaksin yang digunakan pencegahan karena virus :
1. New castel diseases (ND)
2. Infektius Bursal diseases (Gumboro)
3. Infektius Bronchitis
4. Infektius Laringo Tracheitis
5. Egg drop syndrome (Eds 76)
6. Avian Influenza (Flu Burung)

7. Mareks
8. Fowl foks
Beberapa contoh vaksin Non firal ( bukan virus )
1. Coriza
2. Kolera
3. Koksi diosis
Beberapa faktor yang berpengaruh pada keberhasilan pelaksanaan vaksinasi :
1. Faktor yang berhubungan dengan kondisi farm
a. Adanya infeksi bibit penyakit berupa virus atau bakteri pada kelompok ayam
yang difaksin
b. Stres
c. Adanya mikotoksin
Ketiga faktor tersebut akan menghambat timbulnya antibodi.
2. Faktor kesehatan ayam yang di vaksin
Vaksinasi sebaiknya dilakukan pada kelompok ayam yang sehat.
3. Faktor vaksin
Vaksin harus aman, pada kasus kasus tertentu khususnya pada vaksin gumboro akan terjadi
perubahan yang seharusnya menimbulkan kekebalan tapi berubah menjadi wabah. Pada
umumnya vaksin harus disimpan dalam alat pendingin dengan temperatur 2 8 Cc sampai pada
saat digunakan dan pada saat dibawakan dalam kondisi dingin. Vaksin harus diberikan dengan
dosis yang tepat.
4. Faktor Manusia

Faktor manusia sangat menentukan keberhasilan program vaksinasi. Cara penanganan,


mencampur atau aplikasi yang salah akan menyebabkan kegagalan vaksinasi. Pelaksanaan
vaksinasi harus diawasi dan dilakukan oleh tenaga yang terampil.
Metode Vaksinasi
Aplikasi program vaksinasi dapat dilakukan dengan beberapa cara :
1. Suntik (injeksi) : - Subcutan (dibawah kulit)
- Intramuskuler (didalam otot)
- Wing web (tusuk sayap)
Vaksinasi dengan metode suntik (subcutan/ intramuskuler) dilakukan pada vaksinasi dengan
vaksin in aktif, sedangkan cara tusuk sayap dilakukan hanya pada vaksin cacar.
2. Tetes : - Tetes Mata
- Tetes Mulut
Banyak dilakukan pada vaksinasi anak ayam, misalnya pada vaksin ND-IB atau vaksin
Gumboro. Vaksin tetes mata juga dapat diaplikasikan dengan cara spray. Pada pelaksanaan
vaksinasi tetes atau spray dibutuhkan pelarut khusus, pelarut ini biasa diproduksi oleh pabrikan
vaksin.
3. Air Minum
Vaksinasi dengan melalui air minum banyak dilakukan khususnya pada ayam ayam yang sudah
agak besar/ dewas, karena cara ini tidak memerlukan banyak waktu dan tenaga kerja, namun cara
ini juga mempunyai kelemahan dari secara vaksinasi air minum
-

Ayam harus dipuasakan

Kemungkinan tidak merata

Sangat dipengaruhi oleh kualitas air minum yang digunakan


Air minum harus bebas dari unsur logam berat zat pembunuh kuman, sehingga tidak disarankan
menggunakan air Pam yang mengandung klorin
Banyaknya air minum yang digunakan untuk mencampur vaksin harus disesuaikan dengan
ukuran ayam, kurang lebih sekitar seperlima dari konsumsi air minum harian pada kelompok
ayam yang di vaksin.

Satu hal yang penting harus dilakukan pada setiap pelaksanaan vaksinasi yaitu sisa vaksin dan
bekas kemasan vaksin harus dimusnahkan dengan cara direbus dengan air mendidih, dibakar
atau dimasukan kedalam larutan disenfektan.
Program Vaksinasi sangat ditentukan oleh kondisi masing-masing lokasi peternakan karena satu
program vaksinasi tertentu cocok untuk satu lokasi tapi tidak cocok untuk lokasi yang lain.
Demikian juga jenis-jenis vaksin yang digunakan, satu lokasi peternakan, cukup aman hanya
menggunakan beberapa vaksin tertentu, tetapi lokasi lain memerlukan tambahan jenis vaksin
yang lain.

PROGRAM PEMELIHARAAN
1. Persiapan Kandang
Sebelum anak ayam dilepas ke kandang, kondidi kandang harus sudah benar-benar siap :
a) Pemanas sudah dihidupkan minimal 2 jam sebelum anak ayam dilepas.
b) Air minum larutan gula + vitamin sudah disiapkan/ ditempatkan di kandang.
2. Penerimaan Anak Ayam
a) Lepas anak ayam satu persatu sambil dihitung dan di cek kondisinya. Anak ayam kelihatan
lemah dipisahkan.
b) Pastikan setiap anak ayam langsung segera minum dan apablia memungkinkan setiap anak ayam
diberi minum dengan cara mencelupkan paruhnya ke tempat air minum.
c) Dua jam setelah anak ayam minum, segera diberi pakan dengan cara menaburkan sedikit demi
sedikit pakan pada tempat pakan yang sudah disiapkan.
d) Lihat penyebaran anak ayam untuk memastkan kondisi pemanas apakah sudah sesuai
temperaturnya. Kondisi suhu yang sudah sesuai ditunjukan dengan adanya penyebaran anak
ayam ( anak ayam tidak menggerombol ).
3. Pemberian Pakan
a) Masa awal pertumbuhan (2 minggu pertama .

Pemberian pakan dilakukan setiap 2 jam sekali pemberian secara merata dan tidak terlalu untuk
menghindari ketumpukan.
b) Jenis Pakan
o

Umur 1 hari 14 hari menggunakan jenis pakan broiler stater (Hyprovit 511)

Umur 15 28 hari menggunakan jenis pakan petelur starter (Hyprovit 521)


Pada umur 28 hari dilakukan pemisahan antara ayam jantan dan betina. Ayam betina tetap diberi
pakan petelur starter sampai umur 42 hari. Sedangkan ayam jantan diberi pakan pedaging sampai
dengan saat panen.

Umur 42 hari 126 hari ayam betina diberi pakan jenis petelur Grower.

Umur 127 sampai afkir ayam diberi pakan jenis petelur Layer.

Selama 2 mingggu pertama pakan diberikan diempat pakan model baki dan kemudian diganti
dengan tempat pakan gantung yang dilengkapi tabung.
o

Setelah umur 2 minggu pakan diberikan 2 sampai 3 kali per hari.


Setiap pergantian jenis pakan, pergantiannya dilakukan secara bertahap dengan cara mencampur
jenis pakan baru dengan jenis pakan lama minimal selama 3 hari.
Hari pertama

: 75 % jenis pakan lama + 25 % pakan baru.

Hari kedua

: 50 % jenis pakan lama + 50 % pakan baru.

Hari ketiga

: 25 % jenis pakan lama + 75 % pakan baru.

4. Pengaturan Tirai Kandang


o

Tirai kandang digunakan khusunya untuk ayam pada masa pertumbuhan awal guna menahan
udara dingin dan hujan.

Pada siang hari tirai dibuka secara bertahap mulai hari ketiga. Dimana pada minggu pertama tirai
dibuka 1/3 bagian. Kemudian minggu kedua bagian minggu ketiga dan seterusnya setelah
minggu keempat dibuka penuh.
farmtrias

Diposkan oleh Trias Farm di 01.24 Tidak ada komentar:


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

PRASARANA DAN SARANA PRODUKSI


1. Kandang Kapasitas 2500 ekor, ukuran 315 m2 atau 45 x 7m.
2. Peralatan Kandang :
a. Pemanas ( Brooder ) = 3 buah
Pemanas ada beberapa jenis bahan bakar, tergantung yang akan digunakan.
apakah yang berbahan bakar batu bara, arang kayu, atau gas brooder dengan bakar bakar LPG.
1 buah pemanas untuk 800 1000 ekor anak ayam.
b. Lingkaran Penghangat
Terbuat dari seng, lebar 0,5 m dan panjang 15 meter untuk 1 lingkaran penghangat dengan
kapasitas 800 1000 ekor anak ayam.
c. Tempat Pakan
Untuk anak ayam s/d umur 2 minggu = tempat pakan baki
( chick feed tray ) = 24 buah
Untuk ayam diatas umur 2 minggu
= tempat pakan gantung
Kapasitas 7 kg = 100 buah
d. Tempat Minum
Untuk anak ayam s/d umur 2 minggu = ukuran 1 galon 24 buah
Untuk ayam setelah 2 minggu
= ukuran 2 galon 60 buah
e. Peralatan Penunjang
Drum plastik kapasitas 100 liter untuk mencampur obat dan vaksin = 1 buah
Alat semprot ( Knapsack sprayer ) = 1 buah
Alat suntik otomatis
= 1 buah
Timbangan kapasitas 51 kg
= 1 buah

BUDIDAYA AYAM ARAB JENIS AYAM

Ayam Arab adalah ayam jenis ayam petelur, ayam ini sedikit berbeda corak bulu

dibandingkan dengan ayam kampung biasa. Meskipun menyandang nama ayam


arab, ayam arab ini adalah ayam silver brakel kriel dari Belgia. Dari beberapa
ekor yang didatangkan kolektor ayam di Temanggung, Jawa Tengah, pada 1989,
berikutnya ayam arabsebutan yang mengacu pada corak kepala putih mirip
kerudungtersebut diternak dan menyebar di tangan peternak setempat.

BUDIDAYA AYAM ARAB JENIS AYAM

Advertise
src="http://1.bp.blogspot.com/tgXeS1Njla4/UTaylN8wv6I/AAAAAAAAATk/grk_dv_naIw/s1600/ayam-arab.jpg"
border="0">
Ayam arab mampu berproduksi telur 80-90% dan tidak suka mengeram. Masih ada
keunggulan lain, antara lain: efesiensi terhadap pakan yang hanya 80
gr/ekor/harisedangkan ayam leghorn bisa mencapai 110gr/ekor/hari,ayam jenis ini
daya seksualnya sangat tinggi dan suka kawin, dalam waktu 15 menit mampu
kawin 3 kali. Sebenarnya Ayam Arab ini termasuk galur ayam buras yang unggul di
Belgia.
Untuk mendapatkan produktivitas ayam arab yang maksimal diperlukan perawatan
yang optimal, antara lain: penyediaan kandang yang sesuai, pakan yang teratur,
pengendalian penyakit. Ada pula hal yang turut perperan dalam kesuksesan
agribisnis ayam arab yaitu Pengelolaan Produksi dan Manejemen Usaha.

Telur ayam arab istimewa karena ukuran kuning telur lebih besar dan berwarna
kemerahan terang. Namun, dengan seabrek keunggulan itu, ayam arab masih
menyimpan kelemahan, yakni dagingnya agak kehitaman sehingga perlu usaha
ekstra untuk menjualnya bila ayam arab sudah memasuki masa apkir sekitar umur
22,2 tahun. Toh, hal itu sebetulnya bukan masalah mengingat harga jual telur
serupa ayam kampung atau 3040% lebih tinggi daripada ayam ras petelur.

BUDIDAYA AYAM ARAB JENIS PETELUR

Sumber Gambar: Dokumentasi Majalah Agrovisi

Ayam arab mampu berproduksi telur 80-90% dan tidak suka mengeram. Masih ada keunggulan
lain, antara lain: efesiensi terhadap pakan yang hanya 80 gr/ekor/harisedangkan ayam leghorn
bisa mencapai 110gr/ekor/hari,ayam jenis ini daya seksualnya sangat tinggi dan suka kawin,
dalam waktu 15 menit mampu kawin 3 kali. Sebenarnya Ayam Arab ini termasuk galur ayam
buras yang unggul di Belgia.
Untuk mendapatkan produktivitas ayam arab yang maksimal diperlukan perawatan yang optimal,
antara lain: penyediaan kandang yang sesuai, pakan yang teratur, pengendalian penyakit. Ada
pula hal yang turut perperan dalam kesuksesan agribisnis ayam arab yaitu Pengelolaan Produksi
dan Manejemen Usaha.

PERKANDANGAN
Pembuatan kandang disesuaikan dengan umur,populasi dan tujuan budidaya,sehingga macam
kandang antara lain : Box Indukan, Liter atau Postal untuk pembesaran, Bateray untuk kandang
produksi telur.
Dalam memasukkan Day old chiken (DOC) ke box indukan yang perlu diperhatikan ; suhu
ruangan 35 C / 95' F , untuk itu diperlukan lampu pemanas 40 watt dengan ukuran box indukan
100 cm x 100 x 60 cm untuk 60 ekor sampai umur 7 hari. Untuk DOC sebanyak 40 ekor ayam
sampai umur 14 hari dengan pemanas sampai 25 watt, 20 ekor sampai umur 23 hari dengan
pemanas 15 watt. Selanjutnya jumlah 20 ekor / m2 samapi dengan umur 30 hari dengan
menggunakan penerangan 5 watt pada malam hari saja.
Kandang liter digunakan untuk memelihara ayam yang telah berumur 31 hari sampai umur 2

bulan, dengan ukuran 4 m x 4 m dan tinggi 2,5 m menampung 200 ekor atau 5-7 ekor/
m2,sedangkan setelah ayam dewasa kepadatannya 4 ekor/m2.
Kandang baterai, khusus untuk ayam petelor, satu ayam satu petak, kandang dibuat dengan
ukuran : panjang 25 cm, lebar 35 cm, tinggi belakang 28 cm dan tinggi depan 35 cm.

PAKAN
Pemberian pakan harus memperhatikan jumlah dan mutunya, jika tidak tepat maka
perhitunganya merugi. Peternak harus mampu menekan biaya pakan serendah mungkin tanpa
harus mengurangi mutu dan nilai zat gizinya.
Keterangan : Vitamin dan premik diberikan sesuai keperluan
Kebutuhan pakan 70 gr/ekor/hari untuk tujuan telor konsumsi , sedangkan 80 gr/ ekor /hari untuk
telor tetas agar diperoleh telor yang besar.

Zat Pakan

0 - 1 bulan

2 - 4 bulan

5 bulan

Protein

(%)

22-24

16-17

15-16

Lemak

(%)

3-4

5-7

5-7

SK

(%)

5-7

5-7

5-7

Vitamin

(%)

0,5

0,5

0,5

Mineral

(%)

1,25

1,25

1,25

Energi

(%)

2,5

2,5

2,850

Bahan Pakan
Jagung

(%)

50

40

45

Bekatul

(%)

25

46

25

Konsentrat

(%)

25

15

30

Starbio

(%)

0,25

0,25

0,25

Keterangan
Vitamin dan premik diberikan sesuai keperluan

PENGENDALIAN PENYAKIT
Ayam arab lebih tahan terhadap serangan penyakit dibanding dengan ayam ras da ayam buras
lainya, namun bukan berarti kebal.Jenis penyakit yamg sering menyerang ayam arab antara lain :
Newcastel desease (ND) atau tetelo, pesau sampar , penyakit ini disebabkan oleh virus yang
sangat mematikan dan belum ada obatnya.
Pengendalian penyakit yang perlu antara lain : Vaksinasi yang teratur , kebersihan kandang
dengan desinfektan.

PENGELOLAAN REPRODUKSI
Pengelolaan reproduksi ini berkaitan dengan masalah produksi terutama produksi telor , baik
untuk tujuan telor tetas maupun telor konsumsi. Bila telor untuk tujuan tetas, maka perlu
diperhatikan perbandingan jantan dan betina minimal 1 :8.
Pada umur 5 bulan ayam arab sudah mulai bertelur, puncak produksinya pada umur 8 bulan dan
rata-rata bisa mencapai 80-90%.
Bila mengharapkan 80 % DOC yang dihasilkan, betina sebaiknya dikawinkan jam 17.00 Wib.
Bila menghendaki 50 % DOC jantan dan 50 % betina, maka perkawinan harus dilakukan pada
jam 11.00 - 13.00 Wib.

BUDIDAYA AYAM ARAB JENIS PETELUR


Sumber Gambar: Dokumentasi Majalah Agrovisi

Ayam arab mampu berproduksi telur 80-90% dan tidak suka mengeram. Masih ada keunggulan
lain, antara lain: efesiensi terhadap pakan yang hanya 80 gr/ekor/harisedangkan ayam leghorn
bisa mencapai 110gr/ekor/hari,ayam jenis ini daya seksualnya sangat tinggi dan suka kawin,
dalam waktu 15 menit mampu kawin 3 kali. Sebenarnya Ayam Arab ini termasuk galur ayam
buras yang unggul di Belgia.
Untuk mendapatkan produktivitas ayam arab yang maksimal diperlukan perawatan yang optimal,

antara lain: penyediaan kandang yang sesuai, pakan yang teratur, pengendalian penyakit. Ada
pula hal yang turut perperan dalam kesuksesan agribisnis ayam arab yaitu Pengelolaan Produksi
dan Manejemen Usaha.

PERKANDANGAN
Pembuatan kandang disesuaikan dengan umur,populasi dan tujuan budidaya,sehingga macam
kandang antara lain : Box Indukan, Liter atau Postal untuk pembesaran, Bateray untuk kandang
produksi telur.
Dalam memasukkan Day old chiken (DOC) ke box indukan yang perlu diperhatikan ; suhu
ruangan 35 C / 95' F , untuk itu diperlukan lampu pemanas 40 watt dengan ukuran box indukan
100 cm x 100 x 60 cm untuk 60 ekor sampai umur 7 hari. Untuk DOC sebanyak 40 ekor ayam
sampai umur 14 hari dengan pemanas sampai 25 watt, 20 ekor sampai umur 23 hari dengan
pemanas 15 watt. Selanjutnya jumlah 20 ekor / m2 samapi dengan umur 30 hari dengan
menggunakan penerangan 5 watt pada malam hari saja.
Kandang liter digunakan untuk memelihara ayam yang telah berumur 31 hari sampai umur 2
bulan, dengan ukuran 4 m x 4 m dan tinggi 2,5 m menampung 200 ekor atau 5-7 ekor/
m2,sedangkan setelah ayam dewasa kepadatannya 4 ekor/m2.
Kandang baterai, khusus untuk ayam petelor, satu ayam satu petak, kandang dibuat dengan
ukuran : panjang 25 cm, lebar 35 cm, tinggi belakang 28 cm dan tinggi depan 35 cm.

PAKAN
Pemberian pakan harus memperhatikan jumlah dan mutunya, jika tidak tepat maka
perhitunganya merugi. Peternak harus mampu menekan biaya pakan serendah mungkin tanpa
harus mengurangi mutu dan nilai zat gizinya.
Keterangan : Vitamin dan premik diberikan sesuai keperluan
Kebutuhan pakan 70 gr/ekor/hari untuk tujuan telor konsumsi , sedangkan 80 gr/ ekor /hari untuk
telor tetas agar diperoleh telor yang besar.

Zat Pakan

0 - 1 bulan

2 - 4 bulan

5 bulan

Protein

(%)

22-24

16-17

15-16

Lemak

(%)

3-4

5-7

5-7

SK

(%)

5-7

5-7

5-7

Vitamin

(%)

0,5

0,5

0,5

Mineral

(%)

1,25

1,25

1,25

Energi

(%)

2,5

2,5

2,850

Bahan Pakan
Jagung

(%)

50

40

45

Bekatul

(%)

25

46

25

Konsentrat

(%)

25

15

30

Starbio

(%)

0,25

0,25

0,25

Keterangan
Vitamin dan premik diberikan sesuai keperluan

PENGENDALIAN PENYAKIT
Ayam arab lebih tahan terhadap serangan penyakit dibanding dengan ayam ras da ayam buras
lainya, namun bukan berarti kebal.Jenis penyakit yamg sering menyerang ayam arab antara lain :
Newcastel desease (ND) atau tetelo, pesau sampar , penyakit ini disebabkan oleh virus yang
sangat mematikan dan belum ada obatnya.
Pengendalian penyakit yang perlu antara lain : Vaksinasi yang teratur , kebersihan kandang
dengan desinfektan.

PENGELOLAAN REPRODUKSI
Pengelolaan reproduksi ini berkaitan dengan masalah produksi terutama produksi telor , baik
untuk tujuan telor tetas maupun telor konsumsi. Bila telor untuk tujuan tetas, maka perlu
diperhatikan perbandingan jantan dan betina minimal 1 :8.
Pada umur 5 bulan ayam arab sudah mulai bertelur, puncak produksinya pada umur 8 bulan dan
rata-rata bisa mencapai 80-90%.
Bila mengharapkan 80 % DOC yang dihasilkan, betina sebaiknya dikawinkan jam 17.00 Wib.
Bila menghendaki 50 % DOC jantan dan 50 % betina, maka perkawinan harus dilakukan pada
jam 11.00 - 13.00 Wib.

yam arab gemar bertelur jika pakan berkecukupan (2)


Oleh Handoyo - Senin, 18 April 2011 | 13:45 WIB
Telah dibaca sebanyak 12243 kali
Komentar

BERITA TERKAIT

Ayam arab, mini telurnnya tapi besar pasarnya (1)

Agar maksimal menghasilkan telur, ayam arab harus diberikan pakan yang cukup. Selain harus
bersih, suhu kandang ayam harus dijaga. Ayam juga harus rajin diberikan vaksinasi agar
terhindar dari berbagai penyakit ayam arab.
Seperti varian ayam lainnya, budidaya ayam arab tergolong mudah. Selain kandang tempat
budidaya harus bersih, ayam arab hanya butuh pakan bekatul dan jagung. Selain itu, ayam arab
juga harus rutin disuntik vaksin agar terhindar dari penyakit.
Pembudidaya ayam arab di Blitar, Jawa Timur, Imam Kambali mengatakan, komposisi ideal
makanan untuk ayam arab terdiri dari 20% bekatul, 50% jagung dan sebanyak 30% konsentrat.
Imam menghabiskan 5 kuintal bekatul dan 1 ton jagung dalam sehari demi memenuhi pakan
10.000 ayam arab peliharaannya.
Komposisi pakan yang sama juga dipakai Budi Miharso, pemilik Trias Farm di Bogor untuk
memelihara 30.000 ayam arabnya. Budi menuturkan, untuk memudahkan pemeliharaan ayam

arab, ia membagi ayam menjadi tiga kelas.


Pertama, kelas starter untuk ayam berusia 0 sampai 42 hari. Kedua kelas grower untuk ayam
berusia 42 sampai 110 hari. Ketiga, terakhir, adalah kelas layer bagi ayam yang usianya di atas
110 hari.
Dengan pembagian seperti ini, pakan akan lebih terkontrol dan merata, utamanya untuk ayam di
tahapan starter. Ayam dalam tahapan ini juga membutuhkan perhatian ekstra. Ayam yang baru
keluar dari cangkang telur hingga usia 15 hari masuk kandang inkubator dan diberikan lampu
untuk menjaga kehangatan suhu tubuh anak. Pada usia 4,5 bulan, ayam arab sudah bisa
dicampurkan dengan ribuan ayam dewasa dalam satu kandang besar.
Menurut Budi, ayam arab akan produktif bertelur saat usianya di atas 110 hari atau ayam masuk
masa layer. Dari total ayamnya, saat ini, Budi memiliki 15.000 ayam arab di usia produktif.
Menurut Budi, masa produktif ayam arab tergolong singkat yakni atara usia 4,5 bulan sampai 19
bulan. Meski begitu, ayam masih bisa tetap dipelihara hingga umur dua tahun. "Cuma
bertelurnya sudah tidak bisa maksimal," ujarnya.
Selain usia, pemberian pakan juga bepengaruh terhadap pembudidayaan ayam jenis ini. Semakin
baik pakan yang diberikan maka semakin lama pula tingkat produktivitas ayam dalam
menghasilkan telur.
Bila tertarik membudidayakan ayam arab, Anda juga harus memiliki kandang yang cukup untuk
memelihara mereka. Bila memiliki 10.000 ayam, lahan yang dibutuhkan untuk
mengembangbiakan ayam arab sekitar 3.000 m. Kondisi kandang juga harus selalu bersih. Tiga
kali seminggu, kandang harus disemprot dengan desinfektan.
Untuk menjaga kekebalan tubuh, ayam arab juga membutuhkan vaksinasi sejak ayam keluar dari
cangkang telur hingga ayam yang sudah dewasa. Vaksinasi harus diberikan demi menghindari
virus marek. "Ini sejenis penyakit yang menyerang hati ayam," ungkap Budi.
Pemberian vaksin ayam arab, kata Budi, juga harus disesuaikan dengan tempat budidaya ayam
arab. Beda daerah pemeliharaan ayam maka akan berbeda pula penyakit yang muncul.
Vaksin lain yang dibutuhkan ayam adalah ND untuk mencegah penyakit Newcastle disease pada
unggas, vaksin avian influenza untuk mencegah wabah flu burung. Masih banyak vaksin lain
untuk menjaga kekebalan tubuh ayam arab.
Selain itu, pembudidaya ayam arab juga harus menjaga suhu kandang, yakni antara 27 derajat
Celcius sampai 30 derajat Celcius. "Idealnya, kandang harus punya suhu 27 derajat Celcius,"

tutur Budi berbagi tip. Kelembaban kandang yang dibutuhkan 60% sampai 80%.
(Selesai)

Peluang Ternak Ayam Arab


February 26, 2013

Filled under Buka Usaha

peluang ternak ayam arab


Peluang Ternak Ayam Arab Ayam Arab jika dilihat dari asal bahasanya cenderung seperti
ayam yang berasal dari daerah semenanjung arab, karena frasa kedua menunjukkan nama daerah
atau nama tempat. Akan tetapi hingga saat ini kami belum bisa memastikan asal muasal sejarah
ayam arab yang sesuai dengan literatur yang bisa dipertanggung jawabkan secara ilmiah.
Berdasarkan pencarian yang kami dapat dari berbagai sumber, dinyatakan bahwa ayam arab
dipercaya mampu memproduksi telur dengan kapasitas yang cukup besar jika dibandingkan
dengan ayam kampung biasa. Warna kerabang telur ayam arab bisa dikatakan mirip dengan ayam
kampung kebanyakan, serta ukuran telurnya pun juga sama. Sehingga seringkali kita terkecoh
dengan keaslian telur ayam kampung dengan ayam arab.
Kebanyakan para peternak ayam biasanya memeihara ayam leghorn sebagai ayam petelur.
Namun permintaan telur ayam kampung yang tinggi yang tidak diimbangi dengan produksi yang
cukup membuat stok telur ayam kampung selalu kekurangan. Dengan banyaknya permintaan
itulah yang menjadikan peluang ternak ayam arab cukup menjanjikan. Ayam arab telah terbukti
memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai ayam kampung petelur. Produktifitas telur ayam
arab boleh dibilang cukup tinggi jika dibandingkan ayam kampung biasa. Ayam arab mampu
berproduksi telur 80-90% dan tidak suka mengeram. Masih ada keunggulan lain, antara lain:
efesiensi terhadap pakan yang hanya 80 gr/ekor/harisedangkan ayam leghorn bisa mencapai
110gr/ekor/hari,ayam jenis ini daya seksualnya sangat tinggi dan suka kawin, dalam waktu 15

menit mampu kawin 3 kali. Sebenarnya Ayam Arab ini termasuk galur ayam buras yang unggul
di Belgia.
Untuk menjadikan peluang ternak ayam arab dan mendapatkan produktivitas yang maksimal
diperlukan perawatan yang optimal, antara lain: penyediaan kandang yang sesuai, pakan yang
teratur, pengendalian penyakit. Ada pula hal yang turut perperan dalam kesuksesan ternak ayam
arab yaitu Pengelolaan Produksi dan Manejemen Usaha.
Hal yang harus diperhatikan dalam beternak ayam arab :
PERKANDANGAN
Pembuatan kandang disesuaikan dengan umur,populasi dan tujuan budidaya,sehingga macam
kandang antara lain : Box Indukan, Liter atau Postal untuk pembesaran, Bateray untuk kandang
produksi telur.
Dalam memasukkan Day old chiken (DOC) ke box indukan yang perlu diperhatikan ; suhu
ruangan 35 C / 95 F , untuk itu diperlukan lampu pemanas 40 watt dengan ukuran box
indukan 100 cm x 100 x 60 cm untuk 60 ekor sampai umur 7 hari. Untuk DOC sebanyak 40 ekor
ayam sampai umur 14 hari dengan pemanas sampai 25 watt, 20 ekor sampai umur 23 hari
dengan pemanas 15 watt. Selanjutnya jumlah 20 ekor / m2 samapi dengan umur 30 hari dengan
menggunakan penerangan 5 watt pada malam hari saja.
Kandang liter digunakan untuk memelihara ayam yang telah berumur 31 hari sampai umur 2
bulan, dengan ukuran 4 m x 4 m dan tinggi 2,5 m menampung 200 ekor atau 5-7 ekor/
m2,sedangkan setelah ayam dewasa kepadatannya 4 ekor/m2.
Kandang baterai, khusus untuk ayam petelor, satu ayam satu petak, kandang dibuat dengan
ukuran : panjang 25 cm, lebar 35 cm, tinggi belakang 28 cm dan tinggi depan 35 cm.
PAKAN
Pemberian pakan harus memperhatikan jumlah dan mutunya, jika tidak tepat maka
perhitunganya merugi. Dalam peternakan ayam hampir 70% biayanya adalah digunakan untuk
biaya pakan. Peternak harus mampu menekan biaya pakan serendah mungkin tanpa harus
mengurangi mutu dan nilai zat gizinya.
Kebutuhan pakan 70 gr/ekor/hari untuk tujuan telor konsumsi , sedangkan 80 gr/ ekor /hari untuk
telor tetas agar diperoleh telor yang besar. Pakan harus ditambah vitamin dan premix sesuai
kebutuhan.

PENGENDALIAN PENYAKIT
Ayam arab lebih tahan terhadap serangan penyakit dibanding dengan ayam ras da ayam buras
lainya, namun bukan berarti kebal.Jenis penyakit yamg sering menyerang ayam arab antara lain :
Newcastel desease (ND) atau tetelo, pesau sampar , penyakit ini disebabkan oleh virus yang
sangat mematikan dan belum ada obatnya.
Pengendalian penyakit yang perlu antara lain : Vaksinasi yang teratur , kebersihan kandang
dengan desinfektan.

PENGELOLAAN REPRODUKSI
Pengelolaan reproduksi ini berkaitan dengan masalah produksi terutama produksi telor , baik
untuk tujuan telor tetas maupun telor konsumsi. Bila telor untuk tujuan tetas, maka perlu
diperhatikan perbandingan jantan dan betina minimal 1 :8.
Pada umur 5 bulan ayam arab sudah mulai bertelur, puncak produksinya pada umur 8 bulan dan
rata-rata bisa mencapai 80-90%.
Bila mengharapkan 80 % DOC yang dihasilkan, betina sebaiknya dikawinkan jam 17.00 Wib.
Bila menghendaki 50 % DOC jantan dan 50 % betina, maka perkawinan harus dilakukan pada
jam 11.00 13.00 Wib.

Cara Menetaskan Telur Yang Baik


~Ayam arab atau ayam poncin tidak memiliki sifat mengeram, penetasan telur bisa dilakukan
dengan cara buatan atau dengan cara menggunakan mesin tetas. Dalam penetasan buatan, alat
tetas yang digunakan biasanya memanfaatkan lampu listrik atau lampu minyak tanah sebagai
sumber panas. Daya tampung ~alat tetas berbeda beda, ada yang besar ada juga yang kecil.
Dalam menggunakan alat tetas ini harus diperhatikan kebutuhan air, kelembapan, temperatur
pemutaran telur, pendinginan, peneropongan telur, beberapa hal yang harus diperhatikan sebagai
berikut:
1. Kelembapan ideal yang harus diterapkan berkisar antara 60-70%. Jangan terlalu tinggi
atau terlalu rendah sebab bisa mematikanembrio di dalam telur. Untuk menjaga
kelembapan, beberapa hal sebagai berikut harus diperhatikan : 1. Pertahankan
kekonstanan temperatur alat tetas. 2. Atur ventilasi alat tetas. 3. Tambahkan air dalam
nampan jika volume air menyusut. 4. Berikan sehelai kain atau kapas yang ditata merata
pada dasar nampan agar kelembapan merata. 5. Gunakan selalu higrometer untuk
mengetahui kelembapan.
2. Temperatur harus selalu dijaga dengan baik. usahakan suhu berada pada kisaran 38-40
derajat celsius (101-105 derajat farenheit) Supaya suhu terjamin alat tetas harus berada
dalam keadaan ruang tertutup, kecuali bagian ventilasinya bervariasi.
3. Putar telur agar panas yang diterima merata, Letak telur harus selalu berada dalam
keadaan miring ( 40 derajat) dengan ujung tumpul berada di atas. Untuk memudahkan
pemutaran, bidang telur diberi tanda, misalnya A,B,atau C di salah satu sisinya. sehingga
diketahui bagian mana yang belum diputar. Pemutaran itu sendiri dilakukan pada usia
hari ke-4 penetasan dan dihentikan pada hari ke -19. Pemutaran horisontal, sehingga
bagian tumpulnya tetap diatas. Pada mesin tetas jenis lain pemutaran bisa dilakukan
dengan cara mengatur kemiringan rak karena sistem pemutaran sudah dibuat.

4. Pendinginan telur dilakukan dua kali selama masa penetasan, yaitu dimulai hari ke-4 dan
dihentikan pada hari ke -19. pendinginan dilakukan selama 15 menit, sama dengan induk
ayam ketika turun makan dan minum.
5. Peneropongan telur harus dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya embrio yang mati.
Peneropongan bisa dilakukan pada hari ke -14 dan ke-18. Telur yang mati harus segera
dikeluarkan agar tidak mencamari yang lain. Sebab telur yang mati bisa mengganggu
telur yang hidup. Peneropongan bisa dilakukan dengan menggunakan gulungan kertas
yang diarahkan ke tempat terang atau lampu.
Pemeliharaan ayam arab petelur ini relatif mudah, biasanya umur 4,5 bulan sudah
mulai bertelur. Pakan yang digunakan dari masa awal doc hingga 2 bulan biasanya
dipake pakan starter BR1, kemudian setelah itu bisa disesuaikan dengan pakan self
mix seperti layaknya pakan untuk ayam petelur hingga masa bertelur tiba. Kandang
yang digunakan juga sama seperti ayam petelur yaitu model battery,ayam arab
dikandangkan satu demi satu. Sama halnya dengan ayam jenis petelur lainnya,
ayam arab cukup sensitif dengan respon pakan, jika kualitas pakan rendah sangat
mudah sekali baginya untuk stress dan mengalami penurunan produksi. Sehingga
menejemen pakan dalam ternak ayam arab haruslah cukup diberikan perhatian. Tak
hanya itu, hal-hal lain yang krusial mengenai kesehatan, sanitasi, dan berbagai feed
additif perlu diperhatikan guna mendapatkan hasil yang maksimal. Semoga
bermanfaat bagi yang ingin memulai usaha ternak ayam arab petelur.

Anda mungkin juga menyukai