Anda di halaman 1dari 18

HARGA DIRI RENDAH DAN STRATEGI PELAKSANAAN

Disusun Oleh :
Rani Fitria
Nim : P05120214017

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Manusia dalam kehidupan sehari-hari selalu mempunyai masalah. Setiap
individu biasanya mempunyai cara sendiri untuk menyelesaikan masalahnya, tetapi
jika ada sebagian manusia yang tidak dapat menyelesaikan masalahnya sendiri akan
dapat mengakibatkan gangguan jiwa. Tidak dapat dipungkiri dengan adanya
perkembangan zaman dan teknologi semakin banyak masalah rumit yang timbul dan
dampaknya sangat besar berpengaruh terhadap jiwa seseorang yang tidak dapat
mengantisipasi gejala yang timbul.
Harga diri rendah adalah penilaian individu tentang nilai personal yang
diperoleh dengan menganalisa seberapa baik perilaku seseorang dengan diri sendiri
tanpa syarat walaupun melakukan kesalahan, kegagalan, dan kekalahan tetapi merasa
sebagai seseorang yang tidak penting dan berharga.
Peristiwa traumatik seperti kehilangan pekerjaan, harta, benda, dan orang
yang dicintai dapat meninggalkan dampak yang serius. Dampak kehilangan tersebut
sangat mempengaruhi persepsi individu akan kemampuan dirinya sehingga
mengganggu harga diri seseorang.
B. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari konsep diri
2. Mengetahui penyebab terjadinya harga diri rendah

BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Diri
Menurut Rogers (2004), konsep diri adalah kesadaran batin yang tetap
mengenai pengalaman yang berhubungan dengan aku dan membedakan
aku dari yang bukan aku. Komponen-komponen dalam konsep diri terdiri
atas beberapa hal diantaranya adalah sebagai berikut, (Rogers,2004) :
1. Gambaran Diri
Kumpulan dari sikap individu yang disadari dan tidak disadari
terhadap tubuhnya, termasuk persepsi masa lalu dan sekarang, serta
perasaan tentang ukuran, fungsi, penampilan, dan potensi yang secara
berkesinambungan dimodifikasi dengan persepsi dan pengalaman baru.
Hal-hal yang terkait dengan gambaran diri sebagai berikut :
a. Fokus individu terhadap fisik lebih menonjol pada usia remaja
b. Bentuk tubuh, tinggi badan, berat badan, dan tanda-tanda pubertas
c. Cara individu memandang diri berdampak penting terhadap aspek
psikologis
d. Gambaran yang realistic terhadap menerima dan menyukai bagian
tubuh, akan member rasa aman dalam menghindari kecemasan dan
meningkatkan harga diri
e. Individu yang stabil, realistic, dan konsisten terhadap gambaran
dirinya dapat mendorong sukses dalam kehidupan
2. Ideal diri
Persepsi individu dengan perilakunya disesuaikan dengan standart
pribadi yang terkait dengan cita-cita, harapan, dan keinginan serta nilai
personal tertentu yang ingin dicapai. Hal-hal yang terkait dengan ideal
diri adalah :
a. Perkembangan awal terjadi pada masa kanak-kanak
b. Terbentuknya masa remaja melalui proses identifikasi terhadap
orang tua, guru, dan teman
c. Dipengaruhi oleh orang-orang yang dipandang penting dalam
member tuntutan dan harapan
d. Mewujudkan cita-cita dan harapan pribadi berdasarkan norma
keluarga dan social
3. Harga diri
Penilaian individu tentang nilai personal yang diperoleh dengan
menganalisa seberapa baik perilaku seseorang sesuai dengan ideal diri.
Harga diri yang tinggi adalah perasaan yang berakar dalam penerimaan

diri sendiri tanpa syarat. Walaupun melakukan kesalahan, kekalahan,


dan kegagalan tetap merasa sebagai seorang yang penting dan
berharga.
4. Peran diri
Serangkaian pola perilaku yang diharapkan oleh lingkungan social
berhubungan dengan fungsi individu di berbagai kelompok social.
Peran yang ditetapkan adalah peran dimana seseorang tidak
mempunyai pilihan untuk menentukan perannya sendiri. Peran yang
diterima adalah peran yang dipilih atau terpilih oleh individu itu sendiri
5. Identitas diri
Pengorganisasian prinsip dari kepribadian yang bertanggung jawab
terhadap kesatuan kesinambungan, konsistensi dan keunikan individu
mempunyai konotasi otonomi dan meliputi persepsi seksualitas
seseorang. Pembentukan kualitas dimulai pada masa bayi dan terus
berlangsung sepanjang kehidupan tapi merupakan tugas utama pada
masa remaja
B. Definisi Harga Diri Rendah
Salah satu komponen konsep diri yaitu harga diri, dimana harga diri
adalah penilaian individu terhadap hasil yang dicapai dengan menganalisa
sebrapa jauh perilaku memenuhi ideal dirinya. Dapat diartikan bahwa
harga diri menggambarkan sejauh mana individu tersebut menilai dirinya
sebagai orang yang memiliki kemampuan, keberartian, berharga dan
kompeten. Sedangkan harga diri rendah adalah menolak dirinya sebagai
sesuatu yang berharga dan tidak bertanggung jawab atas kehidupannya
sendiri. Jika individu sering gagal maka cenderung harga diri rendah,
kehilangan kasih saying dan penghargaan orang lain. Harga diri diperoleh
dari diri sendiri dan orang lain, aspek utama adalah diterima dan menerima
penghargaan dari orang lain.
Gangguan harga diri rendah digambarkan sebagai perasaan yang
negative terhadap diri sendiri, termasuk hilangnya percaya diri dan harga
diri merasa gagal mencapai keinginan, mengkritik diri sendiri, penurunan
produktivitas, destruktif yang diarahkan pada orang lain, perasaan tidak
mampu, mudah tersinggung dan menarik diri secara social. Biasanya harga
diri sangat rentan terganggu pada saat remaja dan usia lanjut. Dari hasil
riset yang ditemukan bahwa masalah kesehatan fisik mengakibatkan harga

diri rendah. Harga diri tinggi terkait dengan ansietas yang rendah, efektif
dalam kelompok dan diterima oleh orang lain. Sedangkan harga diri
rendah terkait dengan hubungan interpersonal yang buruk dan resiko
terjadi depresi dan skizofrenia
C. Penyebab dan akibat harga diri rendah
1. Penyebab harga diri rendah
Salah stu penyebab dari harga diri rendah yaitu berduka disfungsional.
Berduka disfungsional merupakan pemanjangan atau tidak sukses dalam
menggunakan respon intelektual dan emosional oleh individu dalam
melalui proses modifikasi konsep diri berdasarkan persepsi kehilangan.
Tanda dan gejalanya adalah :
a. Rasa bersalah
b. Adanya penolakan
c. Marah, sedih, dan menangis
d. Perubahan pola makan, tidur, mimpi, konsentrasi dan aktivitas
e. Mengungkapkan tidak berdaya
2. Akibat dari harga diri rendah
Harga diri rendah dapat beresiko terjadinya isolasi social seperti menarik diri.
Menarik diri merupaka percobaan untuk menghindari interaksi dengan orang
lain dan menghindari hubungan dengan orang lain. Tanda dan gejalanya
adalah :
a. Apatis, ekspresi sedih, afek tumpul
b. Menghindar dari orang lain (menyendiri)
c. Komunikasi kurang/tidak ada. Klien tidak tampak bercakap-cakap dengan
klien lain/perawat
d. Tidak ada kontak mata, klien sering menunduk
e. Berdiam diri dikamar/klien kurang mobilitas
f. Menolak berhubungan dengan orang lain, klien memutuskan pembicaraan
atau pergi jika diajak berbicara
g. Tidak/jarang melakukan kegiatan sehari-hari
D.

Etiologi
1. Faktor predisposisi
Faktor predisposisi terjadinya harga diri rendah kronis adalah penolakan
orang tua yang tidak realistis, kegagalan berulang kali, kurang mempunyai
tanggung jawab personal, ketergantungan pada orang lain, ideal diri yang
tidak realistis.
2. Faktor presipitasi
Factor presipitasi terjadinya harga diri rendah adalah hilangnya sebagian
anggota tubuh, berubahnya penampilan atau bentuk tubuh, mengalami

kegagalan, serta menurunnya produktivitas. Gangguan konsep diri : harga


diri rendah kronis ini dapat terjadi secara situasional maupun kronik.
E. Tanda dan Gejala
1. Perasaan malu terhadap diri sendiri akibat penyakit dan
2.
3.
4.
5.
6.

akibat tindakan terhadap penyakit


Rasa bersalah terhadap diri sendiri
Merendahkan martabat
Gangguan hubungan social
Percaya diri kurang
Mencederai diri

F. Pohon Masalah
Isolasi sosial : Menarik Diri

Gangguan konsep diri : Harga diri


rendah

Gangguan Citra Tubuh

G. STRATEGI PELAKSANAAN
Masalah : Harga diri rendah
Pertemuan : I (satu)
PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
2. Diagnosa Keperawatan
3. Tujuan khusus
1 : Klien dapat membina hubungan saling percaya

4. Tindakan Keperawatan
1 : Klien dapat membina hubungan saling percaya
a. Sapa klien dengan ramah, baik verbal maupun non verbal
b. Perkenalkan diri dengan sopan
c. Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai
d. Jelaskan tujuan pertemuan
e. Jujur dan menepati janji
f. Tunjukan sikap empati dan menerima klien apa adanya.

STRATEGI PELAKSANAAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


FASE ORIENTASI
a. Salam Terapeutik
Selamat pagi pak. Nama saya Rani . Saya Mahasiswa Poltekkes Kemenkes
Bengkulu . Saya Sekarang saya di sini dari jam 08.00-14.00 Wita utuk
membantu dan merawat Bapak. Nama Bapak siapa ? Senang dipanggil
apa?
b. Validasi
Bagaimana persaan Bapak hari ini ?Bagaimana tidurnya semalam ?
Nyenyak ? Apakah Bapak masih ingat mengapa Bapak dibawa kesini ?
c. Kontrak
Topic : Baiklah kalau begitu, bagaimana kalau kita berbincang-bincang
tentang hobi atau kegiatan yang Bapak sukai ?
Tempat : Mau dimana kita berbincang-bincang ?, Bagaimana kalau di
ruangan ini.
Waktu : Mau berapa lama ? Bagaimana kalau 10 menit.
FASE KERJA
1. Sekarang Bapak Saya ajak Ngobrol-ngobrol ya! Bapak tidak usah malu
saya ngajak ngobrol, Bapak ungkapkan saja apa yang Bapak Rasakan?
2. Bapak berasal dari mana ?
3. Bapak sudah berapa lama di sini?
4. Bapak ingat tidak, siapa yang mengajak Bapak kesini?

5. Menurut Bapak, dibawa kesini karna apa?


6. Selama disini setiap hari apa saja yang Bapak lakukan?
7. Bagaimana perasaan Bapak saat melakukan kegiatan tersebut?
8. Kalau boleh tahu, hobi Bapak apa ?
9. Kegiatan apa yang sering Bapak lakukan dirumah ?
10. Apakah Bapak sering melakukan kegiatan tersebut ?
11. Bagaimana perasaan bapak saat ini?

FASE TERMINASI
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan.
a. Evaluasi Subyektif
Bagaimana perasaan Bapak setelah kita bercakap-cakap ?
b. Evaluasi Obyektif
- Klien mampu mengungkapkan atau mengulang kembali pembicaran
- Klien mampu mempertahankan kontrak
- Klien mau melakukan aktivitas yang sesuai dengan kemampuan yang
dimiliki.
2. Rencana Tindak Lanjut.
Pak kalau nanti ada yang mau Bapak ceritakan atau ditanyakan kepada
saya, Bapak bisa sampaikan saat kita bertemu lagi
3. Kontrak
Saya kira, sekian dulu perbincangan kita hari ini. Nanti kita lanjutkan
dengan membahas tentang kemampuan yang Bapak miliki baik itu
dirumah, di sini ataupun ditempat lain. Menurut Bapak kita berbincangbincang jam berapa ? bagaimana kalau jam 10 besok setelah kegiatan
rehabilitasi.
Dimana tempatnya ? Bagaimana kalau di kursi belakang.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
Masalah : Harga diri rendah
Pertemuan : II (dua)
A. PROSES KEPERAWATAN

1. Kondisi Klien
Klien tampak senang bertemu dengan perawat
2. Diagnosa Keperawatan
harga diri rendah kronis
3. Tujuan khusus
2 : Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang
dimiliki
4. Tindakan Keperawatan
2 : Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang
dimiliki
a. Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien
b. Setiap bertemu klien hindarkan memberi penilaian negatif.
c. Berikan pujian yang realistic
STRATEGI PELAKSANAAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
FASE ORIENTASI
a. Salam Terapeutik
Selamat pagi bapak? Bagaimana apakah bapak masih ingat dengan saya
yang kemarin dapat berbincang-bincang
b. Validasi
Bagus sekali, ternyata bapak masih ingat dengan saya, Bagaimana persaan
bapak hari ini ? apa bapak masih ingat topik yang akan kita bicarakan hari
ini ?
d. Kontrak
Baiklah kalau begitu, bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang
kemampuan dan aspek positif yang bapak miliki.
Mau dimana kita berbincang-bincang ?Bagaimana kalau di kursi belakang.
Mau berapa lama ? Bagaimana kalau 15 menit.
FASE KERJA
- Apa yang biasa BAPAK lakukan atau kerjakan dirumah ?
- Sekarang kegiatan apa saja yang BAPAK lakukan disini ?
- Apa yang menarik dari kegiatan tersebut ?
- Apa ada kemampuan lain yang BAPAK.miliki ?
FASE TERMINASI

1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan.


a. Evaluasi Subyektif
Bagaimana perasaan BAPAK setelah kita bercakap-cakap ?
b. Evaluasi Obyektif
- Klien mampu mengungkapkan atau mengulang kembali pembicaran
- Klien mampu mempertahankan kontrak
- Klien mau melakukan aktivitas yang sesuai dengan kemampuan yang
dimiliki
- Klien mau tersenyum dan menganggukkan kepala
2. Rencana Tindak Lanjut
Baiklah, sekarang coba BAPAK ingat - ingat lagi kemampuan lain yang
BAPAK miliki yang belum kita bicarakan?
3. Kontrak
Saya kira, sekian dulu perbincangan kita hari ini. Nanti kita akan
membahas tentang kemampuan mana yang BAPAK miliki yang masih
dapat dilakukan di RS dan kemampuan yang dapat dilakukan dirumah.
Kapan kita bisa berbincang- bincang lagi ? Bagaimana kalau jam 10
besok? Kita mau berbincang- bincang dimana ? Bagaimana kalau di
ruangan ini. Mau berapa lama? bagaimana kalau 15 menit, Apa Bapak
setuju?
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
Masalah : Harga diri rendah
Pertemuan : III (Tiga)
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
Klien dapat mengetahui berapa kemampuan dan aspek positif yang
dimiliki
2. Diagnosa Keperawatan
Harga diri rendah kronis
3. Tujuan khusus
3 : Klien dapat menilai kemampuan dan aspek positif yang dimiliki.
4. Tindakan Keperawatan
3 : Klien dapat menilai kemampuan dan aspek positif yang dimiliki.

a. Diskusikan dengan klien kemampuan yang dimiliki


b. Diskusikan dengan klien kemampuan yang digunakan selama sakit
c. Diskusikan dengan klien kemampuan yang masih belum disebutkan, tapi
ada.

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


FASE ORIENTASI
a. Salam Terapeutik
Selamat pagi BAPAK!
b. Validasi
Bagaimana perasaan BAPAK hari ini ? Apakah BAPAK sudah mulai
bergaul dengan teman-teman dan berbincang- bincang dengan mereka ?
Apakah masih ada sesuatu yang BAPAK miliki tapi belum diceritakan
pada saya.
c. Kontrak
Masih ingatkah, apa yang telah kita bicarakan kemarin ? Betul,
membicarakan tentang kemampuan BAPAK selama ini untuk menilai
mana kegiatan yang dapat dikerjakan dirumah sakit dan mana kegiatan
yang dapat dilakukan dirumah.
Menurut BAPAK dimana kita mau berbincang-bincang ? Bagaimana kalau
di ruangan ini? Mau berapa lama? bagaimana kalau 10 menit.
FASE KERJA
Ini daftar kemampua yang BAPAK .miliki yang telah kita bicarakan.
Baiklah apa menurut BAPAK masih ada yang belum ditulis ? Coba
BAPAK sebutkan (beberapa ) kemampuan yang dapat dilakukan dirumah
sakit ? Nah, sekarang coba BAPAK pilih mana yang bisa kita latih
sekarang ? Mungkin kita bisa mencoba kemampuan BAPAK.Bagaimana
kalau yang ini, bagus sekali !
FASE TERMINASI
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan.
a. Evaluasi Subyektif
Bagaimana perasaan BAPAK setelah kita bercakap-cakap ?
Sekarang BAPAK sudah tahu kan, kemampuan yang BAPAK miliki dan

dapat dilakukan disini, coba BAPAK sebutkan kembali ? bagaimana


perasaan BAPAK setelah melakukan kegiatan tersebut.
b. Evaluasi Obyektif
- Klien mau menjawab pertanyaan
- Klien mampu mengulang dan mampu berkomunikasi dengan lancar
- Klien mau menjalin kontak mata
2. Rencana Tindak Lanjut
Baiklah, bagaimana kalau kegiatan tadi dilakukan terus di RS, supaya
lancar dan terbiasa. Nah, mau jam berapa melakukannya ? Bagaimana
kalau kita buat jaBapakal, biar tidak lupa.
3. Kontrak
Saya kira, sekian dulu perbincangan kita hari ini. Nanti kita akan
membahas tentang aktivitas yang dapat BAPAK lakukan setiap hari sesuai
dengan kemampuan yang BAPAK miliki. Kita bincang-bincang jam
berapa ? Mau dimana ? Bagaimana kalau di ruang makan ? Berapa lama ?
Bagaimana kalau 15 menit ? Baiklah sampai besok BAPAK.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
Masalah : Harga diri rendah
Pertemuan : IV (Empat)
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
Klien telah dapat menilai aspek positif yang dimiliki
2. Diagnosa Keperawatan
Harga diri rendah kronis
3. Tujuan khusus
4 : Klien dapat merencanakan kegiatan yang sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki.
4. Tindakan Keperawatan.
4 : Klien dapat merencanakan kegiatan yang sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki.
a. Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan setiap hari
sesuai kemampuan. buat jaBapakal :
- Kegiatan mandiri

- Kegiatan dengan bantuan sebagian


- Kegiatan yang membutuhkan bantuan total
b. Beri contoh pelaksanaan kegiatan yang dapat dilakukan
c. Minta klien untuk memilih satu kegiatan yang mau dilakukan dirumah
sakit
d. Bantu klien melakukannya, kalau perlu beri contoh
e. Beri pujian atas kegiatan dan keberhasilan klien
f. Diskusikan jaBapakal kegiatan harian atau kegiatan yang telah dilatih
STRATEGI PELAKSANAAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
FASE ORIENTASI
a. Salam Terapeutik
Selamat pagi BAPAK?
b. Validasi
Bagaimana persaaan BAPAK hari ini ? Apakah BAPAK masih ingat
dengan kemampuan yang BAPAK miliki.
c. Kontrak
Masih ingatkah , apa yang akan kita bicarakan sekarang ? Betul, kita akan
bercakap mengenai cara BAPAK menilai kemampuan yang digunakan
dirumah maupun di RS serta dapat menetapkan / merencanakan kegiatan
sesuai dengan kemampuan yang BAPAK miliki. Sekarang, kita akan buat
jadwal kegiatan.
Menurut BAPAK dimana kita mau berbincang-bincang ? Bagaimana kalau
di ruang makan ? Mau berapa lama? bagaimana kalau 15 menit.
FASE KERJA
- Mengingatkan kemampuan klien yang masih bisa dilakukan di Rumah
Sakit sesuai kemampuan klien
- Menanyakan kegiatan lain yang mungkin dilakukan. Mandi, makan, tidur
dll.
- Menyusun jadwal kegiatan bersama klien
- Memberikan pujian pada klien dalam penyusunan jadwal kegiatan.
FASE TERMINASI
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan.
a. Evaluasi Subyektif

Bagaimana perasaan BAPAK setelah menyusun jaBapakal dengan saya ?


Sekarang coba BAPAK ceritakan kembali, kegiatan apa saja yang dapat
BAPAK lakukan disini.
b. Evaluasi Obyektif
- Klien mampu mengungkapkan atau mengulang kembali pembicaran
- Klien mampu mempertahankan kontrak
- Klien mau menjawab pertanyaan
- Klien mampu mengulang dan mampu berkomunikasi dengan lancar
- Klien mau menjalin kontak mata.
2. Rencana Tindak Lanjut
Baiklah, bagaimana kalau BAPAK .melakukan kegiatan yang sudah dibuat
tadi? Jika ada hambatan dan perlu bantuan, saya siap membantu.
3. Kontrak
Saya kira, sekian dulu perbincangan kita hari ini. BAPAK coba laksanakan
jaBapakal yang telah dibuat tadi. Besok kita akan berbincang lagi
mengenai kegiatan apa saja yang telah BAPAK lakukan hari ini. Menurut
BAPAK kita bincang-bincang jam berapa ? Mau dimana ? Bagaimana
kalau di tempat ini lagi ? Berapa lama ? Bagaimana kalau 15 menit ?
Baiklah sampai nanti BAPAK.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
Masalah : Harga diri rendah
Pertemuan : V (lima)
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
Klien mampu merencanakan kegiatan yang ingin dilakukan dirumah
sakit
2. Diagnosa Keperawatan.
harga diri rendah kronis
3. Tujuan khusus
5 : Klien mampu melakukan kegiatan sesuai kondisi sakit dan
kemampuannya.
4. Tindakan Keperawatan.
5 : Klien mampu melakukan kegiatan sesuai kondisi sakit dan

kemampuannya.
a. Beri kesempatan klien untuk mencoba kegiatan yang telah direncanakan.
b. Beri pujian atas keberhasilannya.
c. Diskusikan kemungkinan pelaksanaan dirumah.
STRATEGI PELAKSANAAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
FASE ORIENTASI
a. Salam Teraupetik
Selamat pagi BAPAK Masih ingat dengan saya ?
b. Validasi
Bagaimana perasaan BAPAK hari ini ? Apakah BAPAK masih ingat apa
yang kita bicarakan kemarin. Bagaimana kegiatan hari ini ? Tetap
terlaksana ? Bagus,BAPAK tadi pagi sudah melakukan apa saja ? Sesuai
tidak dengan jaBapakal yang telah kita buat kemarin ?
c. Kontrak
Baiklah, sesuai dengan kesepakatan kita kemarin, kita akan bicarakan
tentang kegiatan apa saja yang akan kita coba hari ini?
Menurut BAPAK dimana kita mau berbincang-bincang ? Bagaimana kalau
di ruang makan? Mau berapa lama? bagaimana kalau 15 menit.
FASE KERJA
- Menanyakan pada klien tentang kegiatan yang mampu dilakukan ?
- Menawarkan pada klien kegiatan lain yang mungkin dilakukan.
- Diskusikan dengan klien tentang kegiatan yang mampu dilakukan.
- Beri reinforcement atas pelaksanaan tindakan.
FASE TERMINASI
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan.
a. Evaluasi Subyektif
Bagaimana perasaan BAPAK setelah dapat melakukan kegiatan tersebut?
b. Evaluasi Obyektif
- Klien mampu melakukan jaBapakal kegiatan harian yang telah dibuat.
2. Rencana Tindak Lanjut
Baiklah, untuk selanjutnya BAPAK tetap melaksanakan kegiatan yang
telah dibuat tadi. Bagaimana kalau setelah pulang nanti, apa saja yang
telah kita jaBapakalkan tersebut, tetap BAPAK laksanakan. Kalau ada

kesulitan selama di sini, saya siap membantu.


3. Kontrak
Bagaimana kalau besok kita bertemu lagi ? Bagaimana kalau kita
berbincang-bincang lagi untuk mendiskusikan kegiatan lain yang bisa
BAPAK lakukan. Nanti kita berbincang-bincang di teras depan saja.
Bagaimana BAPAK setuju?

DAFTAR PUSTAKA

1. Azis R, dkk. Pedoman asuhan keperawatan jiwa. Semarang : RSJD Dr. Amino
Gondoutomo. 2003
2. Boyd MA, Hihart MA. Psychiatric nursing : contemporary practice. Philadelphia :
Lipincott-Raven Publisher. 1998
3. Keliat BA. Proses kesehatan jiwa. Edisi 1. Jakarta : EGC. 1999
4. Stuart GW, Sundeen SJ. Buku saku keperawatan jiwa. Edisi 3. Jakarta : EGC. 1998

Anda mungkin juga menyukai

  • Nak
    Nak
    Dokumen1 halaman
    Nak
    rhahmi aulia
    Belum ada peringkat
  • Woc Endo
    Woc Endo
    Dokumen2 halaman
    Woc Endo
    rhahmi aulia
    Belum ada peringkat
  • Nak
    Nak
    Dokumen1 halaman
    Nak
    rhahmi aulia
    Belum ada peringkat
  • Askep Letak Sungsang
    Askep Letak Sungsang
    Dokumen20 halaman
    Askep Letak Sungsang
    Indra Aja
    75% (4)
  • 10 Fakta Menarik Pesona Eksotis Raja Ampat Yang Memikat Dunia Internasional
    10 Fakta Menarik Pesona Eksotis Raja Ampat Yang Memikat Dunia Internasional
    Dokumen7 halaman
    10 Fakta Menarik Pesona Eksotis Raja Ampat Yang Memikat Dunia Internasional
    rhahmi aulia
    Belum ada peringkat
  • Woc Endo
    Woc Endo
    Dokumen2 halaman
    Woc Endo
    rhahmi aulia
    Belum ada peringkat
  • HIPERBILIRUBINEMIA
    HIPERBILIRUBINEMIA
    Dokumen34 halaman
    HIPERBILIRUBINEMIA
    Arlyn Dian Yuni
    100% (1)
  • Tugas Kelompok Korupsii
    Tugas Kelompok Korupsii
    Dokumen15 halaman
    Tugas Kelompok Korupsii
    rhahmi aulia
    Belum ada peringkat
  • 10 Fakta Menarik Pesona Eksotis Raja Ampat Yang Memikat Dunia Internasional
    10 Fakta Menarik Pesona Eksotis Raja Ampat Yang Memikat Dunia Internasional
    Dokumen7 halaman
    10 Fakta Menarik Pesona Eksotis Raja Ampat Yang Memikat Dunia Internasional
    rhahmi aulia
    Belum ada peringkat
  • Sila Bus
    Sila Bus
    Dokumen6 halaman
    Sila Bus
    rhahmi aulia
    Belum ada peringkat
  • Sila Bus
    Sila Bus
    Dokumen6 halaman
    Sila Bus
    rhahmi aulia
    Belum ada peringkat
  • 1
    1
    Dokumen2 halaman
    1
    rhahmi aulia
    Belum ada peringkat
  • Sila Bus
    Sila Bus
    Dokumen6 halaman
    Sila Bus
    rhahmi aulia
    Belum ada peringkat
  • Pbak 2
    Pbak 2
    Dokumen13 halaman
    Pbak 2
    Rhahmi Aulia Primaswari Part II
    Belum ada peringkat
  • Rani F
    Rani F
    Dokumen18 halaman
    Rani F
    rhahmi aulia
    Belum ada peringkat
  • Silfiana, 21576-Bank Data
    Silfiana, 21576-Bank Data
    Dokumen12 halaman
    Silfiana, 21576-Bank Data
    Rhahmi Aulia Primaswari Part II
    Belum ada peringkat
  • SP
    SP
    Dokumen1 halaman
    SP
    rhahmi aulia
    Belum ada peringkat
  • Rani F
    Rani F
    Dokumen18 halaman
    Rani F
    rhahmi aulia
    Belum ada peringkat
  • Rani F
    Rani F
    Dokumen18 halaman
    Rani F
    rhahmi aulia
    Belum ada peringkat
  • Rani F
    Rani F
    Dokumen18 halaman
    Rani F
    rhahmi aulia
    Belum ada peringkat
  • Rani F
    Rani F
    Dokumen18 halaman
    Rani F
    rhahmi aulia
    Belum ada peringkat
  • Curriculum Vitae
    Curriculum Vitae
    Dokumen1 halaman
    Curriculum Vitae
    rhahmi aulia
    Belum ada peringkat
  • Rani F
    Rani F
    Dokumen18 halaman
    Rani F
    rhahmi aulia
    Belum ada peringkat
  • LK-02 Jangka Sorong
    LK-02 Jangka Sorong
    Dokumen2 halaman
    LK-02 Jangka Sorong
    Bahril Ilmiwan
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen4 halaman
    Cover
    Rizka Nuramalia
    Belum ada peringkat
  • Isi 1
    Isi 1
    Dokumen7 halaman
    Isi 1
    rhahmi aulia
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen4 halaman
    Cover
    Rizka Nuramalia
    Belum ada peringkat
  • Para Anggota
    Para Anggota
    Dokumen5 halaman
    Para Anggota
    Rhahmi Aulia Primaswari Part II
    Belum ada peringkat
  • Silfiana, 21576-Bank Data
    Silfiana, 21576-Bank Data
    Dokumen12 halaman
    Silfiana, 21576-Bank Data
    Rhahmi Aulia Primaswari Part II
    Belum ada peringkat