Anda di halaman 1dari 25

Obat Sistem Saraf Pusat

a. Analgesik
Analgesik atau analgetik, adalah obat yang digunakan untuk mengurangi atau
menghilangkan rasa sakit atau obat-obat penghilang nyeri tanpa menghilangkan
kesadaran. Obat ini digunakan untuk membantu meredakan sakit, sadar tidak sadar
kita sering mengunakannya misalnya ketika kita sakit kepala atau sakit gigi, salah
satu komponen obat yang kita minum biasanya mengandung analgesik atau pereda
nyeri.
Obat
Morfin

Dosis

Kegunaan

Monitoring

Efek samping

pemakaian

IM, IV: 5-15

Narkotik kuat

Dapat

SSP : sedasi, konfusi, sakit

mg, setiap 4

untuk nyeri

menimbulkan

kepala, euforia, perasaat

jam, PRN

yang berat

depresi

mengambang, mimpi yang tidak

Morfin IV

pernapasan,

biasa, halusinasi, disforia,

diberikan

ketergantungan

pusing.

untuk

fisik, hipotensi

Mata dan THT : miosis,

meredakan

ortostatik, dan

diplopia, pengelihatan kabur.

nyeri jantung

konstipasi.

Resp : depresi pernapasan.

akibat infark

Dapat

KV : hipotensi, bradikardia

miokardium

menyebabkan

GI : mual, muntah, konstipasi

mual dan

GU : retensi urin

muntah akibat

Derm : berkeringat, kemerahan

bertambahnya
kepekaan
Kodein

15-60 mg,

Efektif untuk

vestibular
Dapat dipakai

setiap 4-6

nyeri yang

bersamaan

kepala, euforia, perasaat

jam, PRN

ringan sampai

nonnarkotik

mengambang, mimpi yang tidak

sedang

(asetaminofen)

biasa, halusinasi, disforia

untuk

KV : hipotensi, bradikardia

meredakan

Mata dan THT : miosis,

nyeri.

diplopia, pengelihatan kabur.

Mempunyai

Resp : depresi pernapasan.

SSP : sedasi, konfusi, sakit

efek antitusif.

KV : hipotensi, bradikardia

Dapat

GI : mual, muntah, konstipasi

memperlambat

GU : retensi urin

pernapasan, dan

Derm : berkeringat, kemerahan

ketergantungan
fisik serta
Propoksife 65 mg

Untuk nyeri

konstipasi
Analgesik

yang ringan

lemah. Senyawa

sakit kepala, kelemahan, sedasi,

darvon

mengantuk, insomnia, euforia,

mengandung

disforia, eksitasi paradoksal

aspirin, dan

Mata dan THT : pengelihatan

Darvocet-N

kabur

mengandung

KV : Hipotensi

asetaminofen.

GI : mual, muntah, nyeri

Tidak

abdomen, konstipasi

menimbulkan

Derm : ruam

(berbedabeda)

SSP : pusing, kunang-kunang,

konstipasi;
sedikit efeknya
menimbulkan
ketergantungan
Asetamino Analgesik

Nyeri ringan

fisik
Batas terapeutik

GI : nekrosis hepatik (overdosis)

fen

sampai sedang

serum 20

Derm : ruam, urtikaria

lemah.
Senyawa

mikrogram/ml.

darvon

Aman untuk

mengandung

dipakai jika ada

aspirin, dan

gejala flu.

Darvocet-N

Tidak

mengandung

menyebabkan

asetaminofen.

rasa tidak enak

Tidak

pada lambung

menimbulkan

atau

konstipasi;

mengganggu

sedikit

agregrasi

efeknya

platelet.

menimbulkan

Pemakaian

ketergantung

jangka lama,

an fisik

dosis tinggi
dapat
menyebabkan
hepatotoksisitas
hati.

b. Anastesi
Salah satu jenis anestesi yang hanya melumpuhkan sebagian tubuh manusia dan
tanpa menyebabkan manusia kehilangan kesadaran
Obat
Halotan

Dosis

Kegunaan

Monitoring

Efek Samping

Pemakaian

Dosis induksi

Dapat

Pemulihan cepat.

Kontraindikasi pada obstetri.

2-4% dan

menurunkan

Mempunyai efek

Vasodilatasi serebral,

pemeliharaan

tekanan darah.,

bronkodilator.

meningkakan aliran darah ke

0,5-2%.

induksi

otak yang sulit dikendalikan

laringoskopi

dengan teknik anestesia

intubasi

hiperventilasi, sehingga tidak


dianjurkan untuk pembedahan
otak

Enfluran

Isofluran

Dosis induksi

Dapat

Induksi dengan

Kontraindikasi pada gangguan

2-4,5%

menyebabkan

enfluran cepat

ginjal. Depresi pernapasan,

dikombinasi

hipotensi

dan lancar. Obat

mengigil karena hipotermi,

dengan O2

ini jarang

gelisah , delirium, mual dan

atau

menimbulkan

muntah.

campuran

mual dan muntah

N2-O2. Dosis

serta masa

rumatan 0,5-

pemulihannya

3 % volume

cepat.

Dosis induksi

Dapat

Mempunyai efek

depresi kardiak minimal, curah

3-3,5%

menimbulkan

yang minimal

jantung dijaga dengan

dalam O2

distres

pada

peningkatan frekuensi nadi,

atau

pemapasan.

kardiovaskular.

aliran darah otot, menurunkan

kombinasi

resistensi vaskular sistemik,dan

N2-O2. Dosis

menurunkan tekanan darah

rumatan 0,5-

arteri, depresi napas dan

3%.

menekan respons ventilasi


terhadap hipoksia,
meningkatkan TIK, namun
menurunkan kebutuhan
oksigen

Nitrous

Titrasi hingga

oksida

mencapai

Pemulihan cepat

mendepresikan kontraktilitas

Mempunyai efek

efek

yang minimal

analgesia,

pada

induks atau
pemeliharaan
anastesia

kardiovaskular.

otot jantung, takipnea,


peningkatan tekanan
intrakranial (TIK), penurunan
aliran darah renal

Harus diberikan
bersama-sama
oksigen. Potensi
rendah.

c. Penekan Sistem Saraf Pusat


Obat-obat penekan SSP menimbulkan depresi (penurunan aktivitas fungsional)
dalam berbagai tingkat pada sistem saraf pusat. Tingkat depresi terutama tergantung
dari jenis dan jumlah obat yang dipakai. Bentuk yang aling ringan dari penekan SSP
adalah sedasi, dimana penekan SSP tertentu dalam dosis yang lebih rendah dapat
menghilangkan respons fisik dan mental tetapi tidak mempengaruhi kesadaran.
Obat
Barbiturat

Dosis

Kegunaan

Monitoring
Pemakaian

Efek Samping

S: 20-30 mg,

Untuk sedatif

Mulai kerja 15-30 a. Hangover adalah rasa

t.i.d.

dan tidur..

menit; lama kerja

ngantuk yang tersisa yang

H: 100 mg,

3-6 jam. Dapat

mengakibatkan kerusakan

PO, h.s., 150-

dipakai untuk

waktu reaksi.

200 mg, IM

menimbulkan
anestesi umum.

b. Overdosis tidak sengaja pada


lansia dan ibu hamil,
biasanya dengan gejala
kelesuan, kesulitan berfikir,
kelambatan bicara,
mengantuk, napas pendek,
kehilangan keseimbangan,
koma dan kematian.
c. Ketergantungan obat.
d. Kesulitan bernapas pada bayi
waktu lahir jika ibu konsumsi
barbiturat.
e. Memabukkan dengan gejala
depresi pernapasan, TD
turun, kelelahan, demam,
iritabilitas, pusing,
konsentrasi turun,bingung,

Sekobarbi

S: 30-50 mg,

Untuk sedasi

Mulai kerja 15-

gangguan koordinasi.
a. TIO turun

tal

t.i.d.

dan tidur.

30 menit; lama

b. TD dan CO turun

kerja 3-6 jam.

c. Depresi pernapasan

Juga untuk sedasi

d. Alergi

preanestetik.

e. Reaksi anafilaksis

H: 100 mg,
PO, h.s., 150200 mg, IM

f. Iritasi vena dan kerusakan

A: 3-5

jaringan sebagai pemicu

mg/kg, tidak

nyeri.

lebih 100 mg
Aprobarbi

S: 40 mg,

Untuk sedasi

Mengatur

a. Depresi pernapasan

tal

t.i.d.

dan tidur.

penggunaan

b. Alergi

neurotransmitter

c. Reaksi anafilaksis

NE dan serotonin

d. Iritasi vena dan kerusakan

H: 40-1600
mg, h.s.

di otak.

jaringan sebagai pemicu

Butabarbit S: 15-30 mg,

Untuk sedasi

nyeri.
Menghambat beta a. Kebingungan

al

dan tidur.

yang bekerja di

b. Perhatian yang buruk

otot polos.

c. Disorientasi

t.i.d.
A: 6

d. Masalah memori jangka

mg/kg/hari

pendek

atau 180
mg/m2 dalam
dosis terbagi
3
H: 50-150
mg, h.s.
Flurazepa

H: 5-30 mg,

Untuk

Mula kerja cepat,

a. Mimpi buruk

h.s.

insomnia.

lama kerja

b. Mulut kering dan pahit

panjang. Waktu

c. Sakit kepala ringan

paruh (t)

d. Vertigo, mual, muntah, diare

panjang.

e. Cemas, mudah tersinggung

a. Berkurangnya koordinasi otot

Temazepa

H: 5-30 mg,

Untuk

Waktu paruh 10

h.s.

insomnia.

jam. Untuk orang

dan motorik

lanjut usia: 15

b. Mulut kering dan pahit

mg.

c. Sakit kepala ringan


d. Vertigo, mual, muntah, diare
e. Cemas, mudah tersinggung

Triazolam

H: 0,125-0,5

Untuk

(t) pendek.

f. Euphoria, halusinasi
a. Kelelahan

mg, h.s.

insomnia.

Untuk orang

b. Mengantuk

lanjut usia:

c. Hati-hati pada pasien dengan

0,125-0,25 mg.

d.

PPOK

Anti Epilepsi
Antiepilepsi digunakan terutama untuk mencegah dan mengobati bangkitan
epilepsi sehingga sering dinamakan sebagai obat antiepilepsi. Antiepilepsi

yang beredar di Indonesia masih cukup banyak dan tiap=tiap obat memiliki
spesifikasi tersendiri untuk setiap bangkitan epilepsi sehingga diagnosis yang
tepat akan menghasilkan pengobatan yang tepat pula.
Obat
Fenitoin

Dosis

Kegunaan

Monitoring

Efek Samping

Pemakaian

D : PO :

Serangan

Batas serum 10-20

SSP

: diplopia,

100 mg,

kejang tonik-

g/ml. Reaksi

nistagmus, ataksia,

t.i.d.; IV:

klonik (grand-

merugikan berupa

koordinasi menurun dan

dosis

mal) dan

hiperplasia ginggiva

gangguan mental, pusing,

pembebana

psikomotor

da efek pada ssp.

susah tidur, gelisah, kejang

n 10-15

motoric, gangguan

mg/kg;infu

keseimbangan tubuh,

s IV

penglihatan kabur, dan sakit

50mg/mnt.

kepala.

Maksimum
300
mg/hari

GI

: nyeri ulu hati,

anoreksia, mual, muntah,


pembesaran gusi (gingiva

A: 4-8

hyperplasia) dan konstipasi.

mg/kg/hari

Derm : ruam, hiperpireksia,

dlm dosis

eosino filia, dan limfa

terbagi

denopati. Bentuk lebih


serius dapat berupa
dermatitis eksfo liativ, lupus
eritematosus, sindroma
Stevens-Johnson dan
nekrolisis epidermal toksik.
HM : Hal ini dapat berupa
trombosito penia
leukopenia, granulosito
penia, agranulositosis,
pansit openia dengan atau
tanpa supresi sumsum

tulang.
Lainya

: muka menjadi

kasar, bibir melebar,


hyperplasia gusi,
hipertrikosis dan
penyakitpeyroni.
KV

: periarterisis nodosa.

Imunologik

: sindroma

sensitifitas, lupus
eritromatosus sistemik dan
Etoksimid

D:PO:250

Serangan

Batas serum:40-100

kelainan immunoglobulin.
SSP : pusing, mengantuk,

mg,b.i.d

kejang petit-

g/ml. Iritasi

sedasi, ataksia, iritabilitas,

naikkan dosis

mal

lambung sering

sakit kepala, letargi,

terjadi

keletihan, hiperaktivitas

bertahap
A:3-6

Derm : ruam kulit, urtikaria,

th:PO:250

pruritus, hirsutisme

mg/hr

GI : Mual, muntah,
anoreksia, kram abdomen,
diare, konstipasi, sendawa,
cegukan
HM : leukopenia,
agranulositosis,
trombositopenia, anemia
aplasti
Lainnya :
hipertrofiginggiva,
pembengkakan lidah,
alopesia, perdarahan vagina,
kerusakan hati dan ginjal,
dipoplia, gangguan tidur,
keagresifan, psikosis

paranoid, SLE, myopia


Klonazepa

D:PO:0,5-1

Diindikasikan

Batas serum:20-80

mg,t.i.d

untuk kejang

ng.ml;t :20-38 jam. menggigil, batuk, kesulitan

secara

petit mal,

Menghasilkan efek

bernapas, putus asa, pusing,

bertahap

varian petit

antikonvulsan dan

gangguan pada

naikkan dosis

mal, akinetik,

sedatif pada SSP.

pendengaran, demam, sakit

setiap 3 hr

mioklonik

sampai

penggunaan

kejang

tidak resmi

dikendalikan

untuk gerakan

A:PO:0,010,03
mg/kg/hr
naikkan dg

Efek teraupetiknya
untuk pencegahan
kejang

Tubuh nyeri atau sakit,

kepala, kurangnya nafsu


makan, kehilangan selera
atau kesenangan, kehilangan
suara, hidung tersumbat,

tungkai yang

kesulitan koordinasi, pilek,

tidak

sempoyongan, rasa kantuk

terkendali saat

yang tidak biasa, bersin,

tidur, neuralgia

sakit tenggorokan,
kelelahan, gangguan

bertahap

konsentrasi, gangguan tidur,


gemetaran, kelelahan atau
kelemahan

Karbamaz

A:PO:200

Serangan

Batas serum:5-12

SSP : gangguan penglihatan,

epin

mg,b.i.d.,

kejang grand-

g/ml.

(penglihatan ganda), pusing,

dosis

mal,

lemah, mengantuk,

ditingkatkan

psikomotor,

kehilangan keseimbangan

jika perlu

dan campuran

GI : mual,

A:PO: 10-20

HM : leukopenia

mg/kg/hr,
dlm dosis

Lainnya : gangguan fungsi

terbagi

hati,
Derm : rash kulit

Asam

Dengan 60

Serangan

Batas serum : 40-100 SSP : pusing, gangguan

Valproat

mg/kg/hr

kejang grand-

g/ml. Dosis dpt

keseimbangan

da&A :PO:

mal, petit-mal,

ditingkatkan tiap

tubuh,ataksia,efek sedasi,

15 mg/kg

psikomotor,

mggu sebanyak 5-10

GI : mual, muntah,

sampai dg

mioklonik.

mg/kg/hr sampai

anorexia, dan peningkatan

60mg/kg/hr

serangan dpt

berat badan, pankreatitis

dlm dosis

dikendalikan.

terbagi

Hindari selama
kehamilan.

HM : Hyperammonemia
(gangguan metabolism yang
ditandai degan peningkatan
kadar ammonia darah ),
trombosit openia
Lainnya : tremor, dan
kebotakan, hepatotoksik,

Klorazepat D: PO: 7,5

Untuk ansietas, Waktu paruh 30-100

dipotasiu

mg, t.i.d. atau

gejala-gejala

q.i.d.

obat karena

Lanjut usia:

jam

alkohol

7,5 mg, b.i.d.

e.

Psikoterapeutik
Obat psikoterapeutik adalah obat-obatan yang digunakan untuk klien dengan
gangguan mental. Psikoterapeutik termasuk obat-obatan psikotropik yang bersifat
neuroleptika (bekerja pada sistem saraf). Pengobatan pada gangguan mental
bersifat komprehensif
Obat

Dosis

Kegunaan

Monitoring
Pemakaian

Efek Samping

Klorproma 25 mg,

Untuk psikosis

Efek sedasi kuat.

Ngantuk, gelisah, agitasi,

zin

t.i.d.untuk

akut. Juga

Dapat menimbulkan

gugup, meningkatkan nafsu

mulai

dipakai untuk

hipotensi ortostatik.

makan, kering mulut,

tingkatkan

cegukan yang

kesulitan buang air kecil,

secara

tidak mau

demam, otot kaku,

bertahap.

berhenti

kebingungan, takikardi,

Maksimum:

berkeringat, menguning

1000 mg/hari

kulit atau mata, sakit

tenggorokan, menggigil,
leher kejang, sesak,
disfalgia, kejang, gatal,
kemampuan melihat
menurun, pembengkakan
mata, mulut, bibir, lidah,
tenggorokan, lengan,
tangan, kaki, pergelangan
kaki, atau kaki bawah
Flufenazin

D: PO: 1-5

Untuk psikosis

Kemungkinan terjadi Sedasi, sakit kepala, kejang,

mg, t.i.d. atau

sedang sampai

EPS.

q.i.d.

berat.

insomnia, pusing, gejala


psikotik memburuk, gejala
ekstra pyramidal

Lanjut usia:

(pseudoparkinsonisme,

1-2,5

akatisia, akinesia, dystonia,

mg/hari, juga

kritis, kritisokulogirik),

dosis dengan

diskinesiatardif, keletihan,

masa kerja

edema serebral, ataksia,

panjang

penglihatan kabur,

mingguan/du

sindrommaligna neuroleptic,

a mingguan

kegelisahan, ansietas,
depresi, hipertermia,
takikardi, bradikardi, henti
jantung, aritmia

Haloperid

D: PO: 1-5

Untuk psikosis

Kemungkinan

mengantuk, mulut kering,

ol

mg, b.i.d atau

akut. Juga

menimbulkan EPS.

meningkatnya air liur,

t.i.d.

untuk anak-

Mempunyai efek

penglihatan kabur,

anak dengan

sedasi, hipotensi,

hilangnya nafsu makan

problem

dan antikolinergik

sembelit, diare, mual,

perilaku yang

yang minimal.

muntah, kesulitan tidur atau

A: 0,05-0,15
mg/kg/hari
dalam dosis
terbagi
Lanjut usia :

berta yang

tetap tertidur, ekspresi wajah

bersifat

yang kosong, gelisah,

menyerang.Di

gugup, pusing, bingung, dll

dosis lebih

pakai untuk

rendah dari

menekan

dewasa muda

gejala-gejala
putus obat
akibat narkotik
dan untuk
skizofrenia
yang tidak
dapat diatasi
dengan obatobat lain.

Tiotiksen

D: PO: 2 mg,

Untuk psikosis

Serupa dengan

t.i.d. mula-

dan skizofrenia fenotiazin piperazin.

Sedasi, sakit kepala,


kejang, insomnis,

mula,

Kemungkinan

pusing, keletihan, edema

naikkan

menimbulkan PES

serebral, ataksia,

bertahap

penglihatankabur,

sampai 10-25

kegelisahan, agitasi,

mg/hari

bradikardi, henti
jantung, edema paru,
mual, muntah, mulut
kering, diare, dll

Loksapin

D: PO: 10

Untuk psikosis

Kemungkinan

mg, b.i.d.,

dan skizofrenia menimbulkan PES

Konstipasi, diare, icterus,


polydipsia, ileus paralitik,

mula-mula

retensi urine, incontinesia,

dapat

paralisis kandung kemih,

ditingkatkan

polyuria, enuresis,

sampai 50-

agranulositosis, leucopenia,

100 mg/hari

anemia, trombosit openia,

Lanjut usia :
1

/3 sampai 1/2

dosis dewasa
regular

spasme laring, spasme


bronkus, supresi reflex
batukkongesti nasal, dll

Kloridiaze

Ringan: 5-10

Untuk gejala-

Dosis untuk orang

Mengantuk, keletihan,

poksid

mg, t.i.d. atau

gejala putus

lanjut usia harus

ataksia, pusing, konfusi,

q.i.d.

obat karena

lebih kecil

sakit kepala, sinkop, eksitasi

Berat : 20-25
mg, t.i.d. atau
q.i.d.

alkohol (DTs),

paradoksi, bradikardia,

ansietas, dan

hipotensi, syok, kolaps

ketegangan

kardiaovaskuler, ruam,
dermatitis gatal, nyeri pada
tempat injeksi, mual, diare,
mulut kering, konstipasi,
inskontenensia, dll

Diazepam

D: PO: 2-10

Untuk

Hindarkan

ngantuk, pusing, lelah,

mg, b.i.d.,

gangguan

pemakaian alkohol

mulut kering, diare, mual,

t.i.d., atau

ansietas,

perubahan dalam nafsu

q.i.d.

gejala-gejala

makan, gelisah atau

putus obat

kegairahan, sembelit,

karena alkohol,

kesulitan buang air kecil,

status

sering buang air kecil,

epileptikus,

penglihatan kabur

A: PO: 1-2,5
mg, t.i.d. atau
q.i.d.
Lanjut usia:

spasme otot,

2-2,5 mg,

sedasi

q.d. atau
b.i.d.
Alprazola

D: PO:

Untuk

meningkatkan efek

Ngantuk, lelah, pusing,

0,125-0,5

gangguan

CNS depresan bila

mudah tersinggung, banyak

mg, t.i.d.

ansietas

digunakan

bicara, mulut kering,

bersamaan dengan

meningkat air liur,

obat-obat

perubahan dalam nafsu

psikotropik lain,

makan, perubahan berat,

antikonvulsan,

kesulitan buang air kecil,

antihistamin, etanol

kejang, halusinasi, ruam

dan obat-obat lain

kulit parah, kulit atau mata

yang mempunyai

menguning, memori

efek CNS depresan

masalah, kebingungan,

Lanjut usia:
0,25 mg,
b.i.d. atau
t.i.d.

masalah dengan koordinasi


Meprobam D: PO: 400

Untuk

Hindari pemakaian

Diskinetsia, akatsia, nyeri

at

mg, t.i.d.atau

meredakan

alkohol. Tersedia

kepala, mual, vertigo

q.i.d.

ansietas jangka

dalam bentuk kapsul

pendek

sustained-release.

A: PO: 100200 mg, b.i.d.


atau t.i.d.
Hidroksizi

D: PO: 50-

Untuk ansietas

Sebagai obat

100 mg, t.i.d.

dan

prabedah dan pasca

atau q.i.d.

ketegangan

bedah

SSP:
Sedasi berlebihan,

mengantuk, pusing,ataksia,
kelemahan, sakit kepala,

IM: 25-100

agitasi paradoksal.
Resp:mengi.

mgA: (<6
tahun): 25

GI: mulut kering, rasa

mg, b.i.d.

pahit, mual, konstipasi.

A: (>6

GU: retensi urin.

tahun): 25

Derm: kemerahan.

mg, b.i.d.-

Lokal: nyeri pada tempat

q.i.d.

penyuntikan IM, abses pada


tempat penyuntikan IM.
Lain-lainnya : dada sesak.

Amitriptili

D: PO:25 mg, Untuk depresi

Dapat diberikan

SSP : mengantuk, sedasi,

t.i.d.: naikkan

pada waktu tidur.

letargi, keletihan.

sampai 150

Hindari pemakaian

Mata dan THT : mulut

mg/hari: 25-

pada kehamilan.

kering, mata kering,

100 mg, h.s.

Mempunyai waktu

penglihatan kabur.

paruh yang panjang.

KV : hipotensi, perubahan
EKG, aritmia.
GI : konstipasi, ileus
paralitik, hepatitis.
GU : retensi urin.
Derm : fotosensitivitas.
Hemato : diskrasia darah.

Tradozon

D: PO: 75

Untuk depresi

Dapat dipakai pada

mg, h.s., atau

jam tidur untuk

50 mg, t.i.d.

mengurangi bahaya

atau q.i.d.;

dari efek sedasi.

tidak

Kategori kehamilan

melebihi 600

mg/hari
Fluoksetin

D: PO: 20 mg Antidepresi

Dapat menimbulkan

SSP : kejang, cemas, gugup,

pada pagi

baru. Untuk

insomnia dan

insomnia, sakit kepala,

hari; tidak

depresi,

mengurangi nafsu

mengantuk, tremor, pusing,

melebihi 80

ansietas adiksi,

makan. Telah

keletihan, mania,

mg/hari

bulimia, dan

dilaporkan dapat

hipomania, kelemahan,

dalam dosis

gangguan

meningkatkan usaha

mimpi abnormal

terbagi

obsesif-

bunuh diri; sama

kompulsif.

seperti obat-obatan
antidepresi lain yang
dipakai. Biasanya

Mata dan THT : gangguan


penglihatan, hidung
tersumbat

membutuhkan 3

KV : palpitasi, nyeri dada

minggu untuk

Endo : dismenore

menjadi efektif

GI : anoreksia, penurunan
berat badan, mual, diare,
mulut kering, dispepsia,
konstipasi, nyeri abdomen,
pengecapan abnormal,
muntah
GU : frekuensi urine
Derm : ruam, keringat
berlebih, pruritus,
kemerahan
MS : nyeri punggung,
atralgia, mialgia

Neuro : gemetar
Resp : batuk
lain-lain : sindrom seperti
flu, demam, kemerahan,
disfungsi seksual, reaksi
sensitivitas

f.

Perangsang Sistem Saraf Pusat


Banyak obat-obat yang dapat merangsang ssp, tetapi yang
pemakaiannnya disetujui secara medis terbatas hanya pada pengobatan
narkolepsi, gangguan penurunan perhatian (GPP) pada anak-anak,
obesitas, dan pemulihan distres pernapasan. Kelompok utama dari
perangsang SSP adalah amfetamin dan kafein yang merangsang korteks
serebri dari otak, analeptik dan kafein yang bekerja pada batang otak dan
medulla untuk merangsang pernapasan, dan obat-obat yang menimbulkan
anoreksia yang bekerja pada tingkat tertentu pada korteks serebri dan
hipotalamus untuk menekan napsu makan. (Joyce L. Kee dan Evelyn R.
Hayes)

Obat

Dosis

Amfetami

D : 5-20 mg,

Kegunaan

Efek Samping

Pemakaian
Dosis harus minimal

SSP : gelisah, tremor,

q.d sampai

untuk

hiperaktif, insomnia,

t.i.d

mengendalikan

iritabilitas, pusing, sakit

gejala GPP.

kepala

A > 6 thn :

Narkolepsi

Monitoring

2,5-5 mg,

Toksisitas SSP dan

sehari untuk

jantung mungkin

gangguan

saja terjadi.

penurunan
perhatian
(GPP),

KV :takikardia, palpitasi,
hipertensi, hipotensi.
GI : mual, muntah,
anoraksia, mulut kering,
kram, diare, konstipasi, rasa
logam.

naikkan dosis

GU :

jika perlu.

impontensia,peningkatan

libido.
Derm : urtikaria
Lain-lainnya :
ketergantungan psikologis
Benzfetam 25-50 mg,

Mirip

Kategori kehamilan

Berkurangnya berat badan

in

Amfetamin.

adalah X (tidak

secara prgresif, sebagai

boleh diminum

penunjang untuk

selama kehamilan).

menurunkan masukan kalori

Potensial untuk

dan program olahraga yang

disalahgunakan.

teratur

q.d sampai
t.i.d

Dietil

25 mg, t.i.d;

Tidak

Harus diminum 1

Gugup, gelisah, insomnia,

propion

75 mg kapsul

mengubah

jam sebelum makan.

palpitasi jantung, hipertensi

yang dilepas

denyut jantung

Kategori kehamilan

lambat, 1/hari dan tekanan


Kafein

Bayi dan A :

Dipakai untuk

Diberikan melalui

SSP : gugup, iritabilitas,

5-10 mg/kg

bayi baru lahir

selang nasogastric ,

pada hari

dengan apnea

intramuscular atau

insomnia.
KV :takikardia, palpitas.

pertama;

untuk

intravena

kemudian 2,5

merangsang

mg/hari

pernafasan;

GI : nyeri ulung hati, distres


epigastrik.

meningkatkan
denyut jantung
dan tekanan
darah.

Obat Sistem Saraf Perifer


a.
Adrenergik
Obat adrenergik merupakan obat yang memacu atau meningkatkan syaraf
adrenergik. Oleh karena itu obat-obat yang bekerja secara agonis adrenergik ini
beraksi menyerupai neurotransmitternya, yaitu nor-adrenalin. Agonis adrenergik
juga dinamakan dengan Adrenomimetik. Obat-obat yang bekerja dengan cara ini
bereaksi dengan reseptor adrenergik, yaitu reseptor adrenergik & reseptor
adrenergik .

Obat

Dosis

Epinefrin

; Berbedabeda
,

1 mL dari
1:1000

Pemakaian

Efek Samping

Untuk pasien

Pada pasien

Efek samping dan reaksi

syok

hipovolemia,

yang merugikan yang

nonhipovolemi

metabolic acidosis

ditimbulkan yaitu tremor,

dan hipoxia atau

aritmia, hipertansi,

jantung,

hipercapnia harus

takikardia, jantung berdebar,

anafilaksis

ditangani terlebih

disritmia, dan angina

akut, asma

dahulu sebelum

akut

pemberian

; D: IV, k, henti

IM, SK: 0,2-

Monitoring

Kegunaan

dilakukan.
Hindari pada pasien
dengan
pheochromocytoma.
Gunakna dengan
hati-hati pada pasien
yang menderita
arrhythmias atau
tachycardia,
Printzmetal's angina,
gangguan
thromboembolic,
pasien dengan
riwayat occlusive
vascular disease,
hipertensi, pada
pasien yang lebih tua
dan pasien pengidap
DM.
Norepinefr
in

D:

IV: 4 mg,
dalam 250-

Untuk pasien

Pemberian obat

rasa kuatir, sukar bernafas,

dalam keadaan

harus dihentikan

denyut jantung yang lambat

syok.

secara lambat,

tetapi kuat, dan nyeri kepala

500 mL

Merupakan

penghentian

selintas. Dosis berlebih atau

dalam

vasokontriktor

pemakaian yang

dosis biasa pada pasien yang

dekstrose 5%

kuat,

mendadak dapat

hiper-reaktif ( misalnya

atau normal

meningkatkan

menyebabkan

pasien hipertiroid )

salin, 2-12

tekanan darah

hipotensi yang berat

menyebabkan hipertensi

/menit

dan curah

berat dengan nyeri kepala

jantung

yang hebat, fotofobia, nyeri


dada, pucat, berkeringat
banyak, dan muntah

Dopamine

; D: IV:
mula-mula 15 /kg/menit;
naikkan
secara
bertahap;
tidak
melebihi 50

Untuk pasien

Dalam memberikan

mual, muntah, takikardia,

dalam keadaan

efek dopamin harus

aritmia, nyeri dada, nyeri

hipotensi.

pakai dosis efetif

kepala, hipertensi, dan

(tidak

terendah. Untuk

peningkatan tekanan

menurunkan

menghentikan

diastolik

fungsi ginjal

pengobatan dopamin

dalam dosis <5

harus dilakukan

g/kg/menit)

secara bertahap;
penghentian

/kg/menit

pemakaian yang
mendadak dapat
menimbulkan
hipotensi berat

Pseudoefe
drin

Obat

bebas
(beberapa)

Untuk pasien

Dapat menyebabkan

gelisah, mual, muntah,

kongesti

peningkatan

kelemahan, sakit kepala,

hidung

konsentrasi

gugup, pusing, sulit tidur,

lipoprotein,

sakit perut, kesulitan

trigliserida, kalium,

bernapas, aritmia.

dan asam urat serum


Dobutami
n

; D: IV:
mula-mula
2,5-10
/kg/menit;

Untuk pasien

Efeknya dapat

mual muntah, sakit kepala,

dalam keadaan

menyebabkan

palpitasi, angina, aritmia,

obesitas

peningkatan

takikardi, hipertensi.

kekuatan kontraksi
miokardium

naikkan

(efek inotropik

secara

positif) dan

bertahap;

meningkatkan

tidak

denyut jantung (efek

melebihi 40

kronotropik positif)

/kg/menit
Isoprotele
nol

; Inhal:

2-3
semprotan,
Iv: 5 /menit
sampai 20
/menit

Albuterol

; inhal: 12 semprotan,
q 4-6 h
PO: 2,5-5
mg, t.i.d. atau
q8h
IV : 10
g/menit,
naikkan
secara
bertahap;
tidak
melebihi 80
/menit

Untuk pasien
dalam keadaan
dekompensasi
jantung, payah
kongesti

Nonselektif
Efeknya
menyebabkan denyut
jantung meningkat

palpitasi, takikardi, nyeri


kepala dan muka merah.
Kadang kadang terjadi
aritmia dan serangan angina,
terutama pada pasien

(meningkatkan

dengan penyakit arteri

aliran darah

koroner. Inhalasi

miokardium

isoproterenol dosis berlebih

dan curah

dapat menimbulkan aritmia

jantung)

ventrikel yang fatal.

Untuk pasien

Efeknya yang

tremor, pusing, gugup,

dalam keadaan

ringan, pada mula

gelisah, diare, muntah,

bronkospasme

bekerja lambat (15

insomnia, gelisah, mual,

menit); masa kerja

hipokalemia, hipertensi,

panjang (3-6 jam)

kesulitan bernapas, irama


jantung tidak teratur

b.

Penghambat Adrenergik
Obat penghambat adrenergik merupakan obat-obat yang kerjanya yaitu
menghambat kerja atau efek dari neurotransmitter utama yaitu nor-epinefrin. Obat
golongan ini dapat juga disebut dengan Adrenolitik. Penghambatan efek dari
obat-obat ini kebanyakan dengan cara mengeblok reseptor adrenergik, maka
dapat juga disebut dengan Blocker. Obat-obatannya dapat dibagi berdasarkan
kerja terhadap reseptornya.
Obat

Tolazolin

Dosis

Kegunaan

; D: IM: IV: Untuk pasien


25 mg,

dalam kondisi

q.i.d.

gangguan

bayi baru
lahir: 1-2
mg/kg

pembuluh
darah tepi,
hipertensi

Monitoring

Efek Samping

Pemakaian

CV : Aritmia, takikardia,
angina
GI : Nausea, muntah, nyeri
abdomen, diare, kambuh
ulkus peptikum

selama 10
menit
Prazozin

; D: PO: 1-

Untuk pasien

pusing, sakit kepala,

5 mg, t.i.d.;

dalam kondisi

ngantuk, palpitasi, mual,

tidak

hipertensi

edema perifer.

Untuk pasien

Bradikardia, hipotensi,

dalam kondisi

depresi, letih, mengantuk,

D: PO:

hipertensi,

sesak, mual, muntah, diare,

10-20 mg,

aritmia, angina

Aritmia, flushing, hipotensi

t.i.d. atau

pectoris, pasca

q.i.d.;

infark

dosis

miokardium

melebihi 20
mg/hari
Propanolol

dapat
berbedabeda

D: IV: 1-3
mg, dapat
diulang jika
perlu
Metoprolo
l

; D: PO:
100-450 mg,
q.i.d.; q ratarata 50 mg
b.i.d.

Untuk pasien

CNS : Kelelahan, depresi,

dalam kondisi

pusing, kebingungan,

hipertensi,

gangguan tidur.
CV : Gagal jantung,

angina, pasca
infark
miokardium

hipotermia, impotensi)
Efek berturut-turut :
Bronkospasme.
GI : Diare, konstipasi.
metabolik : Bisa
memproduksi hiper- atau
hipoglikemia, perubahan
pada serum kolestrol &
trigliserid.
Reaksi yang merugikan :
trombositopenia, edema,
laringospasme

Atenolol

; D: PO:
50-100
mg/hari

Untuk pasien

CV : Bradikardi, hipotensi,

dalam kondisi

mempercepat parahnya

hipertensi,

gagal jantung, akral dingin,

angina

hipotensi
SSP: Pusing, letih, depresi,
lesu, mengantuk, mimpi
yang tidak biasa, dan
vertigo, sakit kepala dan
halusinasi.
GI : Diare, mual, mulut
kering.
Efek samping lain :
Gangguan penglihatan,
disorientasi, gangguan
memori jangka pendek,

emosi yang labil, psikosis.


Reaksi yang merugikan :
trombositopenia, edema,
paru paru, laringospasme.
c.

Kolinergik
Obat kolinergik berarti obat-obat tersebut dapat berikatan dengan reseptor dan
dapat menimbulkan efek. Obat-obatan disini berarti aksinya menyerupai
neurotransmitter utama yaitu asetilkolin. Istilah agonis kolinegik ini juga dapat
disebut dengan kolinomimetik atau parasimpatomimetik.

Obat
Betanekol

Dosis

Kegunaan

Monitoring
Pemakaian

Efek Samping

D : PO : 10-

Untuk

Obat ini merangsang

Menimbulkan stimulasi

50 mg b.i.d

meningkatkan

reseptor kolinergik

umum kolinergik, berupa

sampai q.i.d

berkemih,

muskarinik untuk

banyak keringat, salivasi,

dapat

meningkatkan

kemerahan, penurunan

merangsang

keluaran urin. Klien

tekanan darah, mual, nyeri

motilitas

mengeluarkan urin

abdomen, diare dan

lambung

kira-kira 30 menit

bronkospasme.

sampai 1,5jam
setelah minum 1
dosis betanekol, obat
ini juga
meningkatkan
peristaltik dari
saluran
gastroinsteltinal
Fisostigmi
n

Memperlambat denyut
jantung dan peningkatan
bisisng usus.

Pridostigm

Gangguan gastrointestinal

in

yaitu mual, muntah, diare,


kejang abdomen),
bertambahnya saliva dan air

mata, miosis( kontraksi


pupil mata), dan mungkin
hipertensi.
Takrin

Lemah dan menjadi toksik


bagi hati, keluhan GIT,
bradikardi, hipotensi, nyeri
kepala dan vertigo.

d.

Penghambat Kolinergik
Obat penghambat berarti melawan, yaitu melawan dari aksi neurotransmitter :
asetilkolin. Secara definitif berarti obat yang menghambat atau mengurangi
aktifitas dari asetilkolin atau persyarafan kolinergik. Istilah lain dari antagonis
kolinergik ini yaitu Kolinolitik. Obat golongan ini aksinya yaitu mengeblok
kanal ion, sebagai inhibitor kompetitif pada reseptor muskarinik, dan sebagai
inhibittor pada reseptor nikotinik dan muskarinik.

Obat
Atropin

Dosis
D : IM: 0,4
mg
D : IV: 0,5-2
mg

Monitoring

Kegunaan
Pre bedah

Pemakaian

Efek Samping

Mengurangi saliva

Dapat menyebabkan mulut

dan sekresi

kering, penglihatan kabur,

bronchial.

mata rasa berpasir (sandy

Meningkatkan

eyes), takikardi dan

denyut jantung

konstipasi. ESO pada SSP

dengan dosis > 0,5

berupa rasa capek, bingung,

mg.

halusinasi, delirium yang


berlanjut menjadi depresi,
kolaps sirkulasi, depresi
napas, dan kematian.
Pada individu tua,
menimbulkan midriasis dan
sikloplegia, sehingga
menimbulkan serangan
glaukoma berulang setelah

kondisi penderita tenang.


Disiklomi

D :PO :10-20

Irritable bowel

Sebagai

Mulut kering, pandangan

mg, t.i.d atau

syndrom

antispasmodik

kabur, konstipasi,

q.i.d
Glikopirol

D: PO:1-2

at

mengantuk.
Prabedah

Mengurangi sekresi

Perubahan proses berpikir

mg b.i.d atau

dan untuk tukak

ditandai dengan adanya

q.i.d

peptic

konfusi mental,mengantuk,
pusing, kelemahan,.

IM :0,1 mg
(prabedah)
Skopolami D: PO: 0,5-1

Untuk oat

Mulut kering, lebih jarang

mg, t.i.d atau

praanestesi,

rasa kantuk, gangguan

q.i.d

Irritable bowel

penglihatan, obstipasi, iritasi

syndrome,

kulit, dan sampai 3 hari

mabuk

setelah penggunaan juga

perjalanan

timbul mul dan muntah,

D: IM: 0,30,6 mg

nyeri kepala, dan gangguan


keseimbangan.

Anda mungkin juga menyukai