Anda di halaman 1dari 5

TUGAS

PENGELASAN KHUSUS
O
L
E
H

NAMA
KELAS
NO.BP
MATA KULIAH

: JUMATIL FAJHARISYAH
: 3 PRODUKSI B
: 1401011040
: TEKNIK PRODUKSI

POLITEKNIK NEGERI PADANG


2016/2017

LAS ARGON

Las Argon adalah Proses pengelasan yang dengan busur las listrik yang terbentuk
antaraTungsten elektroda dan benda kerja. Pelindung dari oksidasi di peroleh dari gas mulia,
biasanya gas argon, helium, maupun pencampuran antara keduanya. sehingga proses ini di
kenal dengan las argon. Biasanya las argon ini di sebut TIG ( tungsten inert gas). Proses
Las ini terdapat beberapa metode yang di gunakan,mulai dari Manual, semiautomatic, mesin,
dan full otomatis.
Di dalam dunia industri, las argon memiliki tingkat fleksibilitas tehadap pengelasan
suatu material, berikut Material yang dapat di joint dengan las Argon antara lain :Steel,
Stainless steel,Alumunium,Nickel,Coopper, Magnesium,Titanium,PVC, Hampir seluruh
material dapat di las dengan proses las ini kecuali material cast iron karna pengelasan cast
iron materialnya keras sehingga susah untuk mencair dan terjadi persenyawaan.
A. Variabel Keberhasilan Las Argon
Dalam pekerjaan las argon ada beberapa variable yang harus di perhatikan agar
memperoleh hasil pengelasan yang baik, antara lain sebagai berikut :
1. Gas Argon/ Pelindung : umumnya gas pelindung yang di pakai pada proses las
argon adalah gas mulia yaitu gas argon dan gas helium, atau campuran di antara
keduanya. Gas ini harus mempunyai kemurnian di atas 90 %, akan lebih baik jka
kemrniannya mendekati 99.99%. Adapun pencampuran gas helium dan argon
adalah untuk meningkatkan penetrasi pada saat pengelasan. Flow rate pada saat
pengelasan biasanya antara 8-20 liter/menit, tergantung lokasi di mana pengelasan
di lakukan, apabila pengelasan di lakukan di out door maka flowrate di sarankan
lebih tinggi, untuk menjaga dari cacat2 las.
2. Torch/ Stang las : pada stang las argon memiliki beberapa komponen penting,
yang apabila pemilihan kurang benar dapat mempengaruhi ualitas dari pengelasan.
Ceramic : pemilihan ukuran keramik harus sesuai dengan kebutuhan misalnya
untuk pengelasan root di anjurkan untuk ukuran 4-6. Sedangkan untuk pengelasan
hot pass sampai capping bisa menggunakan no 7-12.

3. Elektroda tungsten
Dalam proses las argon pemanas untuk mencairkan logam induk adalah menggunakan
Tungsten. Ada beberapa jenis tungsten, setiap tungsten memilki karakteristik dan fungsi
yang berebeda. Berikut klasifikasi tungsten menurut AWS.
AWS Clasificstion
EWP
EWP Th 1
EWP Th 2
EW Zr

Type
Pure Tungsten added
1% Thorium added
2% Thorium added
% Zirconium added

Tip color
Green
Yelllow
Red
Brown

Penggunaan
Alumunium
Steel and alloys
Steel and alloys

B. Teknik Mengelas Argon Las Argon


1. The arc length dan kondisi elektroda.
arc length adalah jarak antara elektroda tungsten dan benda kerja. apabila jarak ini
tidak konsisten maka hasil pengelasan tidak menghasilkan bead yang rapi dan
cenderung akan terjadi porosity karna shielding berkurang. selama mengelas dengan
las argon ujung elektroda tungsten harus senantiasa runcing, kecuali saat mengelas
alumunium elektroda harus tumpul.
2. Arus pengelasan
besar arus pengelasan ini tergantung dari tebal pelat/material yang akan di las.
semakin tebal tentunya Ampere yang di butuhkan aka lebih tinggi. biasanya untuk
ampere bisa di sesuaikan dengan yang ada di WPS ( welding prosedur qualification )
3. Travel speed
cepat lambatnya travel speed biasanya tergantung dari weldernya. semakin cepat
ayunan akan menghasilkan visual pengelasan yang baik.
4. Sudut dari stang las

apabila sudut pengelasan tidak benar maka arc akan cenderung tidak stabil dan
berpengaruh pada hasil las. untuk sudut pengelasan biasanya 60-75 derajat.
5. Gas pelindung
gas pelindung umumnya gas argon dan helium, tergantung mana yang lebih murah.
untuk di asia mungkinyang lebih murah argon, sedangkan di kawasan amerika yang
lebih murah adala helium. untuk kemurnian gas pelindung di usahakan yang
mendekati 99.99%.
Sebagai pertimbangan dalam pemilihan proses pengelasan berikut kelebihan dan kekurangan
las argon adalah sebagai berikut:
C. Kelebihan Las Argon
1. menghasilkan pengelasan yang berkualitas tinggi hampir di semua jenis material,
Baik alloy dan non alloy.
2. Busur las mudah di kontrol sehingga cacat pengelasan bisa diminimalisir
3. Hampir tidak ada spatter
4. Bisa di aplikasikan di semua posisi pengelasan dan semua jenis logam.
5. tidak menghasilkan slag sehingga tidak ada slag yang terjebak di pengelasan.
6. Proses pengelasannya sangat bersih
D. Kekurangan Las Argon
1. Deposit pengelasan rendah
2. Biaya pengelasan lebih mahal
3. Mudah terjadi cacat las apabila pengelasan di lapangan yang banyak angin.
4. Panas pengelasan lebih tinggi ( merugikan welder)
5. Welder harus memiliki skill tinggi.
6. Sering terjadi cacat tungsten inclusion.
7. Permukaan material induk harus benar2 bersih sebelum pengelasan.
Perlu di ketahuai bahwa proses las ini umunya di kuasi oleh seorang tukang las yang
sudah memiliki jam terbang yang tinggi/profesional, karna memiliki tingkat kesulitan yang
cukup tinggi. Oleh karnanya gaji seorang tukang las Argon memang yang tertinggi di
banding proses las jenis lain. demikian postingan saya kali ini mengenai Las argon, semoga
dapat menambah pengetahuan kita.

Anda mungkin juga menyukai