Pengaturan produksi tiroksin dipengaruhi oleh pelepasan TSH (Thyroid Stimulating
Hormone), pemasukan protein dan iodium dari makanan serta faktor lingkungan seperti keadaan stres dan terpapar suhu dingin dalam waktu yang lama. Mekanisme sekresi hormon tiroid sendiri diatur
oleh
suatu
axis
hipothalamushipofisis-tiroid. Hipotalamus akan mensekresikan Thyroid Releasing Hormon
(TRH) yang akan merangsang hipofisis untuk mengeluarkan Thyroid Stimulating Hormon (TSH). Kemudian TSH merangsang kelenjar tiroid untuk memproduksi hormon tiroid. Hormon tiroid terutama dalam bentuk T3 dan T4. Lobus tiroid mempunyai 3 jenis sel yaitu folikel sel folikular dan sel parafolikular. Sel-sel folikel merupakan tempat untuk menyimpan dan menyediakan bahan-bahan untuk produksi hormon tiroid seperti yodium, protein yang disebut tiroglobulin. Sel folikuler menghailkan hormon Tiroksin (T4) dan Triodotiroinin (T3), sedangkan sel parafolikuler mensekresi kalsitonin atau Tirokalsitonin. Hormon-hormon ini tersusun atas unsur yodium dan tirosin. Kelejar tiroid mensekresi 90% T4 dan 10% T3. Tiroksin disimpan dalam bentuk molekul tiroglobulin di folikel tiroid yang jika terjadi penurunan kadar tiroksin akan dilepaskan ke peredaran darah. Hormon Tiroksin (T4) secara khusus berperan dalam : a. Pengaturan metabolisme tubuh. b. Regulasi pertumbuhan dan perkembangan fisik serta mental. c. Perkembangan organ reproduksi dan pertahanan terhadap infeksi. Triodotironin (T3), tersusun atas satu atom yodium dan tiroksin, berfungsi untuk pematangan dan pertumbuhan jaringan dengan cara meningkatkan metabolisme protein, lemak dan glukosa. Disamping itu T3 juga berperan dalam sintesis protein kontraktil seperti miosin dan menran reseptor seperti beta adrenal. Selain T3 dan T4 pada sel parafolikuler kelenjar tiroid dihasilkan hormon Tirokalsitonin atau kalsitonin yang berperan dalam keseimbangan kalsium. Kalsitonin menstimulasi pergerakan kalsium dalam tulang, hal ini berbeda dengan parathormon yang mempunyai efek berlawanan.