Anda di halaman 1dari 5

Data Zat aktif

Nama zat
Sifat fisika-kimia dan
aktif
stabilitas
VitaminB1
(Thiamin
HCl)

Pemerian :

Hablur atau sebuk hablur,


putih ; bau khas lemas.
Jika bentuk anhidrat terpapar
udara dengan cepat
menyerap air lebih kurang
4%. Melebur
pada suhu lebih kurang 248
C disertai peruraian. ( FI IV
hal : 784-785)
Kelarutan :
Mudah larut dalam air; larut
dalam gliserin; sukar larut
dalam etanol;
tidak larut
dalam eter dan dalam
benzena.
Stabilitas :
Dipengaruhi oleh cahaya
dan suhu tidak kurang dari
40 C. Larutan steril pada
pH 4, secara perlahan akan
hilang aktivitasnya tetapi
pada larutan netral atau basa
akan lebih cepat, terutama
bila kontak dengan udara.
pH

2,5 4,5 ( DI hal 1538)


OTT :
dengan zat pereduksi dan
pengoksidasi,
merkuri
klorida, iodida, karbonat dan
ferri sulfat. Penambahan
natrium
sulfit,
kalium
metabisulfit dan natrium
hidrosulfit
akan
mempercepat
terjadinya
degradasi dalam larutan
tiamin.

Wadah dan
penyimpanan :
dalam wadah tertutup

Cara
sterilisasi
Filtrasi

Khasiat/dosis
Khasiat :
Defisiensi
Thiamin
Dosis :
5 100 mg
3 kali sehari
(AHFS hal
2101)

Cara
penggunaan
Intravena atau
intramuskular
(DI, hal 3510)

rapat dan tidak tembus


cahaya.
Zat tambahan :
Nama
Zat

Fungsi zat Sifat fisika, kimiawi Konsentrasi Sterilisasi


aditif
dan stabilitas.

Benzalko Pengawet
nium
anti
Klorida
mikroba
(Handbo
ok
of
Excipient
s hal. 3334
&
Martinda
le 28 hal.
549)

Pemerian :

serbuk kristal
berwarna putih,
berbau lemah dan
berasa pahit.
Kelarutan
: larut
dalam air (1:10),
dan alkohol.
pH : 4,8-5,5
optimum pada pH
4-10
Stabilitas
:
Stabil
OTT
: sabun
dan surfaktan anion
lain

Pemeriann
:
larut dalam air,
dan alkohol.
pH : 4,8-5,5
optimum pada pH
4-10
Stabilitas
:
Stabil
OTT
: sabun
dan surfaktan
anion lain
Pemerian
:
serbuk kristal
berwarna putih,
berbau lemah dan
berasa pahit.
Kelarutan
: larut
dalam air, dan
alkohol.
pH : 4,8-5,5
optimum pada pH
4-10
Stabilitas
:

0,01-0,02%

Autoklaf
dan
dengan
filtrasi

Stabil
OTT
: sabun
dan surfaktan
anion lain

Natrium
Asetat

Buffering
agent

FI
IV
halaman
1139

Pemerian: kristal tidak


berwarna atau serbuk
kristal
putih,tidak
berbau atau sedikit
berbau asam asetat.
Kelarutan : 1 bagian
dalam 0,8 bagian air,1
bagian dalam 19 bagian
alkohol,praktis
tidak
larut dalam kloroform
dan eter.

Autoklaf

Wadah
dan
penyimpanan : dalam
wadah tertutup rapat
kedap udara.
Asam
Buffering
Klorida 1 agent
N
(FI
IV
halaman
1212)

Aqua

Pelarut

Pemerian : Cairan tidak


berwarna,berasap,bau
merangsang.Jika
diencerkan
dengan
air,asap hilang.
Stabilitas :
Bersifat korosif.
OTT
:
dengan
basa,alkali
karbonat,dengan garam
perak
dan
garam
merkuri.
Wadah
dan
penyimpanan : dalam
wadah tertutup rapat.

Autoklaf

Pemerian: cairan

Autoklaf

bakterios

jernih, tidak berwarna;

tatik pro

tidak berbau; tidak

injeksi

mempunyai rasa (FI III


hal 97)
Stabilitas: uji yang
tertera
pada
uji
keamanan hayati (FI III
hal.97)

Alasan pemilihan bahan :


Tiamin HCl dosis 150 mg/5ml dipilih sebagai dosis untuk menangani defisiensi
vitamin B1. Injeksi Tiamin HCl dapat diberikan secara IV atau IM, namun
umumnya lebih disukai pemberian dengan rute IV (martindale 28 hal 1639)
Benzalkonium Klorida dipilih dikarenakan wadah yang digunakan merupakan
dosis ganda, sehingga dibutuhan antibakteri.
HCldigunakansebagaipeningkatpHhinggadiperolehpHasam
Natrium asetat digunakan sebagai larutan penyangga untuk
menjaga stabilitas zat aktf, dimana Thiamin HCl stabil pada ph
2,5 4,5 ( DI hal 1538)
Aqua bakteriostarik pro injeksi dipilih karena akan dibuat sediaan injeksi.
No

Alat yang digunakan

Cara sterilisasi

Beaker glass, botol vial,


1.

pipet tetes, erlenmeyer,

Oven 150oC selama 1 jam

corong glass.
2.

3.

Gelas ukur.

Autoklaf 121oC selama 15 menit

Batang pengaduk, pinset,

Direndam alkohol selama 30

kaca arloji, penjepit besi,

menit

spatula.

4.
5.

Karet tutup vial, karet tutup


pipet tetes
Sediaan vial

Direbus dalam air suling 30 menit


Autoklaf 121oC selama 15 menit

Waktu Sterilisasi
Awal

Akhir

Anda mungkin juga menyukai