Anda di halaman 1dari 4

Pendahuluan

terjadi yaitu DKI dengan 549 kasus, Jawa


(HIV)

Tengah dengan 486 kasus, Bali 425 kasus,

adalah virus yang secara progresif merusak

Papua 416 kasus, Jawa Barat 184 kasus,

sel-sel darah putih yang disebut limfosit (sel

Daerah Istimewa Jogjakarta 176 kasus,

T CD4+) yang tugasnya menjaga sistem

Sulawesi Selatan 156 kasus, Kepulauan Riau

kekebalan

tubuh.

Immune

99 kasus, Banten 92 kasus, dan Kalimantan

Deficiency

Syndrome

adalah

barat dengan 89 kasus. Dengan demikian

sekumpulan gejala dan infeksi atau sindrom

dapat disimpulkan bahwa Di Jawa barat

yang

jumlah kasus baru AIDS masih cukup

Human

Immunodeficiency

timbul

karena

Virus

Acquired
(AIDS)
rusaknya

sistem

kekebalan tubuh manusia akibat infeksi

tinggi.3

virus HIV.1 Karena sistem kekebalannya

Selama

rusak, orang yang terkena virus ini akan

(ODHA) dikaitkan dengan mitos dan stigma

menjadi rentan terhadap infeksi.

sehingga mereka terpojok. Sikap masyarakat

ODHA adalah singkatan dari Orang Dengan

yang

HIV/AIDS, sebagai istilah yang mengarah

dapat dilihat dari perlakuan yang mereka

pada pengertian bahwa orang tersebut sudah

alami, seperti dikeluarkan dari pekerjaannya,

secara positif didiagnosa terinfeksi HIV.

dikucilkan, bahkan sampai di usir dari

Dalam bahasa inggris orang yang terinfeksi

lingkungan dimana ODHA tinggal.4

HIV/AIDS itu disebut PLWHA (People

Di Indonesia pada tahun 2007 jumlah remaja

Living

di

usia 10-24 tahun terdapat sekitar 64 juta atau

Indonesia kategori ini diberi nama ODHA

28,64% dari jumlah penduduk Indonesia.

(Orang dengan HIV/AIDS) dan OHIDA

Secara global, 40% dari semua kasus

(Orang yang hidup dengan HIV/AIDS) baik

HIV/AIDS terjadi pada kaum muda 15-24

with

HIV/AIDS),

keluarga serta lingkungannya.

sedangkan

ini

Orang Dengan HIV/AIDS

tidak bersahabat terhadap ODHA

tahun. Dalam studi lainnya, hanya 22 persen

Berdasarkan data dari kementrian kesehatan

siswa sekolah menengah pertama kelas 2

pada tahun 2012, jumlah kasus baru HIV

sampai

mencapai lebih dari 21.000 dengan rincian

memiliki pengetahuan yang komprehensif

56% laki-laki dan 44% perempuan. Dari

tentang penularan HIV, dan 64 persen masih

data tersebut berikut adalah 10 besar

memiliki pengertian yang salah tentang

propinsi dengan kasus baru AIDS yang

HIV.3 Hasil survei terakhir di 33 provinsi

sekolah

menengah

atas

yang

pada tahun 2008 yang dilakukan oleh Badan

memiliki sikap yang dapat menerima orang-

Koordinasi Keluarga Berencana (BKKBN)

orang yang hidup dengan HIV. Ketakutan

dilaporkan 63% remaja di Indonesia pada

menimbulkan resistensi terhadap tes HIV,

usia antara SMP dan SMA sudah melakukan

rasa malu untuk memulai pengobatan, dan

hubungan seksual pranikah, dan remaja

dalam beberapa hal, keengganan untuk

SMP yang tidak perawan sebanyak 62,7%,

menerima pendidikan tentang HIV. Semua

serta yang remaja melakukan pernah aborsi

ini mempersulit pengendalian epidemi.2 Pada

sebesar

penelitian

tahun 2005 dilakukan sebuah penelitian

Simanjorang tahun 2010 mengenai perilaku

mengenai pengetahuan, sikap, dan perilaku

seksual remaja diberbagai kota besar di

mengenai ODHA. Penelitian ini dilakukan

Indonesia, sekitar 20 hingga 30 persen

di SMU Emanuel, Samarinda, Kalimantan

remaja

melakukan

Timur, dari 15 sampel yang diambil,

hubungan seks pranikah. Sebanyak 62,7 %

terdapat 10 (66.7 %) siswa yang masih

anak SMP mengaku sudah tidak perawan.

menolak

Minimnya informasi yang diterima remaja

lingkungan dengan ODHA, berdasarkan

tentang kesehatan reproduksi dan seksual,

latar belakang tersebut di atas, maka yang

menyebabkan rendahnya pengetahuan dan

terjadi pada siswa/i adalah masih adanya

berpengaruh terhadap sikap remaja yang

stigma terhadap ODHA.2

negatif

21,2%.

Berdasarkan

mengaku

terhadap

pernah

masalah

kesehatan

reproduksi dan perilaku seperti HIV/AIDS.

untuk

tinggal

bersama

satu

Berdasarkan masalah-masalah di atas maka


penulis melakukan penelitian ini dengan
tujuan

mengetahui

gambaran

tingkat

Ketakutan, stigma dan diskriminasi terhadap

pengetahuan sikap dan perilaku mengenai

ODHA masih menjadi hambatan utama.

orang dengan HIV / AIDS pada siswa SMP

Keluarga dan anak-anak yang hidup dengan

Negeri Satu Atap 1 Kecamatan Jatisari

HIV/AIDS rentan terhadap stigma dan

Kabupaten Karawang dan faktor-faktor lain

diskriminasi,

yang berhubungan.

yang

dapat

dilihat

dari

berkurangnya akses kelayanan, kehilangan


martabat dan meningkatnya kemiskinan dan

METODE

deprivasi. Di Tanah Papua, hanya 20,2

Penelitian ini dilaksanakan

dalam desain

persen orang muda yang bersekolah dan 15

studi deskriptif dengan pendekatan cross-

persen orang muda yang tidak bersekolah

sectional mengenai pengetahuan, sikap, dan

perilaku mengenai ODHA pada siswa SMP

Variabel bebas berupa jenis kelamin, teman

Negeri Satu Atap 1 di Kecamatan Jatisari,

sebaya,

Kabupaten Karawang periode Oktober 2015.

informasi dan pendidikan orang tua.


Data
primer
dikumpulkan
dengan

Populasi penelitian adalah siswa/I SMP


Negeri Satu Atap 1 di Kecamatan Jatisari,
Kabupaten Karawang periode Oktober 2015
dengan jumlah 200 siswa. Penelitian ini
dilakukan pada tanggal 9 Oktober 2015 di
SMP Negeri Satu Atap 1 di Kecamatan
Jatisari,
dalam

Kabupaten
penelitian

Karawang.
ini

diambil

Sampel
dengan

menggunakan teknik probability sampling


yaitu

Proportional

Stratified

Random

Sampling.

tingkat

menggunakan

pendidikan,

kuesioner

sumber

mengenai

pengetahuan, sikap, dan perilaku mengenai


ODHA dan diberikan kuesioner terssebut
pada siswa SMP Negeri Satu Atap 1 di
Kecamatan Jatisari, Kabupaten Karawang
periode Oktober 2015 yang telah memenuhi
kriteria inklusi.
Setelah data dikumpulkan akan dilakukan
pengolahan

berupa

proses

editing,

verivikasi, coding dan tabulasi. Data yang


didapat,

disajikan

secara

tektular

dan

Kriteria Inklusi: Siswa kelas 7, 8 dan 9 SMP

tabular. Terhadap data yang telah diolah

Negeri Satu Atap 1 di Kecamatan Jatisari,

dilakukan analisis sesuai dengan cara uji

Kabupaten Karawang pada bulan Oktober

statistik non parametrik Chi-square. Lalu

2015 yang bersedia mengisi kuesioner.

data diinterpretasi secara deskriptif dan

Kriteria Eksklusi : Siswa kelas 7, 8 dan 9


SMP Negeri Satu Atap 1 di Kecamatan
Jatisari, Kabupaten Karawang pada bulan
Oktober 2015 yang tidak hadir pada saat

analitik assosiatif antar variabel yang telah


ditentukan.
1. Russel M. D. 2011. Bebas dari 6

Penyakit Paling Mematikan.


Yogyakarta: MedPress
2. Kristina,

pengambilan data.

2005.

Pengaruh

Pendidikan Kesehatan Tentang

Dalam penelitian ini digunakan variabel

Penularan

tergantung (dependent) dan variabel bebas

Stigma Masyarakat Pada Orang

(independent). Variabel tergantung berupa

Dengan HIV/ AIDS (ODHA) Di

pengetahuan , sikap, dan perilaku mengenai

SMU

ODHA pada siswa SMP Negeri Satu Atap 1

Fakultas Kedokteran Universitas

di

Airlangga, Surabaya

Kecamatan

Karawang.

Jatisari,

Kabupaten

HIV/AIDS

Emanuel

Terhadap

Samarinda.

3. Unicef Indonesia, 2012.Respons


Terhadap HIV & AIDS. Diunduh
dari

www.unicef.or.id

pada

tanggal 9 september 2015


4. Hasbullah, R (1999). Konseling
Penyakit Menular Seksual dan
HIV/AIDS

untuk

Tenaga

Kesehatan. Jakarta: HAPP/USAID

Anda mungkin juga menyukai