Gejala kinis kelompok B (gejala dini tak lazim), diagnosa alternative terdiri dari:
o Instabilitas postural yang menonjol pada tiga tahun pertama
o Fenomena tak dapat bergerak sama sekali (freezing) pada tiga tahun pertama
o Halusinasi (tak ada hubungan dengan pengobatan) dalam tiga tahun pertama
o Demensia sebelum gejala motorik pada tahun pertama
Diagnosa Possible. Paling sedikit dua dari gejala kelompok A, dimana salah satu
diantaranya adalah tremor atau bradikinesia dan tidak terdapat gejala kelompok B.
Lama gejala kurang dari tiga tahun disertai respon jelas terhadap Levodopa atau
Dopamine agonis.
Dopamine Probable. Paling sedikit tiga dari empat gejala kelompok A, dan tidak
terdapat gejala dari kelompok B. Lama penyakit minimal tiga tahun, dan respon yang
jelas terhadap Levodopa atau Dopamine agonis.
Banding
Efek
efek
ekstrapiramidal
ekstrapiramidal
ekstrapiramidal
sedang
ringan
Promazine
Thioridazine
yang hebat
Phenotiazine
Fluphenazine
Perphenazine
Prochlorperazine
Thiopropazate
Trifluoperazine
Butyrophenone
Haloperidol
Droperidol
Benperidol
Fluspirilene
Pimozide
Trifluperidol
Thioxanthene
Chlorprothixene
Clopenthixol
Flupenthixol
Thiothixene
Chlorpromazine
Tatalaksana
Penyakit Parkinson merupakan penyakit kronis yang membutuhkan penanganan secara
holistik meliputi berbagai bidang. Pada saat ini tidak ada terapi untuk menyembuhkan penyakit
ini, tetapi pengobatan dan operasi dapat mengatasi gejala yang timbul.
Pengobatan Penyakit Parkinson bersifat individual dan simtomatik, obat-obatan yang
biasa diberikan adalah untuk pengobatan penyakit atau menggantikan atau meniru dopamin yang
akan memperbaiki tremor, rigiditas, dan slowness. Perawatan pada penderita penyakit parkinson
bertujuan untuk memperlambat dan menghambat perkembangan dari penyakit itu. Perawatan ini
dapat dilakukan dengan pemberian obat dan terapi fisik seperti terapi berjalan, terapi suara atau
berbicara dan pasien diharapkan tetap melakukan kegiatan sehari-hari
Beberapa obat yang diberikan pada penderita penyakit parkinson:
1. Antikolinergik
Benzotropine (Cogentin), trihexyphenidyl (Artane). Berguna untuk mengendalikan
gejala dari Penyakit Parkinson, yaitu untuk memuluskan gerakan
2. Levodopa
Merupakan pengobatan utama untuk Penyakit Parkinson. Di dalam otak, levodopa
dirubah menjadi dopamine. L-dopa akan diubah menjadi dopamine pada neuron
dopaminergik oleh L-aromatik asam amino dekarboksilase (dopadekarboksilase).
Walaupun demikian, hanya 1-5% dari L-Dopa memasuki neuron dopaminergik,
sisanya dimetabolisme di sembarang tempat, mengakibatkan efeks amping yang luas.
Karena mekanisme feedback, akan terjadi inhibisi pembentukan L-Dopa endogen.
Carbidopa dan benserazide adalah dopa dekarboksilase inhibitor, membantu
mencegah metabolisme L-Dopa sebelum mencapai neuron dopaminergik.
Hipotensi postural
Sesekali akan didapatkan aritmia jantung, terutama pada penderita yang berusia
lanjut. Efek ini diakibatkan oleh efek beta-adrenergik dopamine pada system
konduksi jantung. Ini bias diatasi dengan obat beta blocker seperti propanolol
MAO-B inhibitors
Selegiline (Eldepryl), Rasagaline (Azilect). Inhibitor MAO diduga berguna pada
penyakit Parkinson karena neuotransmisi dopamine dapat ditingkatkan dengan
nmencegah perusakannya. Selegiline dapat pula memperlambat memburuknya
sindrom Parkinson, dengan demikian terapi levodopa dapat ditangguhkan selama
beberapa waktu. Berguna untuk mengendalikan gejala dari Penyakit Parkinson, yaitu
untuk menghaluskan pergerakan.
Selegilin
dan
rasagilin
mengurangi
gejala
dengan
dengan
menginhibisi
Untuk mencegah agar levodopa tidak diubah menjadi dopamin di luar otak, maka
levodopa dikombinasikan dengan inhibitor enzim dopa dekarboksilase. Untuk maksud ini dapat
digunakan karbidopa atau benserazide (madopar). Dopamin dan karbidopa tidak dapat
menembus sawar-otak-darah. Dengan demikian lebih banyak levodopa yang dapat menembus
sawar-otak-darah, untuk kemudian dikonversi menjadi dopamine di otak. Efek sampingnya
umumnya hampir sama dengan efek samping yan gditimbulkan oleh levodopa.
Prognosis