Sobat muda, kali ini saya akan berbagi informasi mengenai Metanol,
salah satu produk petrokimia yang di Indonesia ini hanya ada 2 pabrik
yang memproduksinya yaitu Kilang Medco Methanol Bunyu di Tarakan
Kalimantan Timur dengan kapasitas 1000 MT/day, dan Kaltim Methanol
Industri di Bontang dengan kapasitas 2000 MT/day juga di propinsi
Kalimantan Timur. Seperti biasa pembahasannya tidak terlalu mendalam,
sebatas pengenalan proses produksi dan analisis kimia yang diperlukan
untuk
penentuan
kualitasnya,
sebatas
pengetahuan
saya
sebagai
pada
Alkohol
(Ethanol)
dan
dalam
jumlah
sedikitpun
dapat
<--------->
CO + (2n+1)H2 -Q
CO
+ 3 H2
<--------->
CH4 + H2O +Q
CO
+ H2O
<--------->
CO2 + H2 + Q
+ H2O
<--------->
3 H2 + CO Q
CH4
+ 2O2
CH4
+ O2
<---------> CO + H2 + H2O+Q
Sintesis
tinggi
Kualitas Methanol
Menurut
standard
IMPCA
(International
Methanol
Producers
and
Analisa
Acidity atau
Alkalinity
dikerjakan
salah
satu
saja
yang
dipakai
Potensiometric
dengan
IMPCA
AgNO3
002-98.
sebagai
Pengerjaan
Tirant
sampai
secara
Titrasi
didapat
Titik
Equivalen
Colour (Pt-Co Scale max 5)
Standar yang dipakai ASTM D 1209. Menggunakan alat LOVIBOND
COMPARATOR
membandingkan
DAYLIGHT/sejenisnya.
warna
Methanol
Analisanya
dengan
adalah
Standard
Pt-Co.
dengan
Untuk
dulu
Standard
500
Pt-Co=1,245
gr
K 2PtCl6+1,0000
gr
CoCl2.6H2O, larutkan dalam 100 ml HCl pekat, lalu encerkan sampai 1 liter
(pengerjaan dengan labu ukur 1000 ml). Ambil 1,00 ml larutan stock
encerkan dengan air sampai 100 ml (pengerjaan dengan labu ukur 100
ml), maka didapat standar 5 Pt-Co.
Distillation Range (64,5 0C max 0,10C)
ASTM D 1078. Ini adalah uji spesifik dari Methanol yaitu dengan
mengetahui titik didihnya, dimana Methanol murni akan mempunyai titik
didih pada 64,5 0C 0,10C
Ethanol Content (max. 10 mg/kg)
ASTM E 346. Ethanol adalah imputities terbesar kedua setelah air, pada
Methanol
murni
kandungan
Ethanol
maksimal
10
ppm.
Analisa
Content
diketahui
dari
bobot
sebelum
dan
sesudah
pemanasan.
Odour (Characteristic free of foreign odour)
ASTM D 1296. Uji dengan organoleptik. Yang harus diperhatikan jangan
lansung mencium Methanol langsung tapi dari uap yang dikibas-kibaskan
dengan tangan.
Purity (min. 99.85 %)
IMPCA 001-02. Analisa menggunakan Gas Chromatography dengan
Coloumn yang sama dengan Analisa Acetone, dan Ethanol.
Permanganate Time (min. 60 minute)
ASTM D 1363. Menggunakan Kalium Permanganat dengan konsentrasi 0,2
gr /liter. Larutan pembanding 175 mg CoCl2.6 H2O+21,40 ml Stock
Solution 500 Pt-Co yang dilarutkan dalam air sampai 50 ml (labu ukur).
Kalium Permanganat adalah pengoksidasi paling kuat kedua setelah
Cerium (IV) Sulfat. Dengan analisa ini dapat diketahui total zat-zat
pengotor yang ada dalam Methanol, baik pengotor dari proses produksi,
jalur pipa maupun Tangki penyimpanan. Bila dalam Methanol tersebut
bersih maka Kalium Permanganat yang ditambahkan tidak akan berubah
warnanya walau lebih dari 60 menit. Methanol Grade AA yang langsung
dari unit Destilasi bahkan mempunyai Permanganat Time sampai lebih
dari 90 menit.
Specific Gravity 20/200C (max. 0.792-0,793)
ASTM D 4052. Menggunakan alat Density Meter digital atau piknometer
kapiler. Dencity Methanol yang terbaca dibandingkan dengan Dencity air
pada 200C.
Total Iron (max 0.1 mg/kg)
ASTM E 394. Berdasarkan reaksi Besi dengan 1,1 orthopenanthroline,
analisa dengan menggunakan Spektrofotometer UV/Vis pada Lambda 510
nm.
Water Content (max 0.1% w/t)
ASTM E 1064. Air adalah impurities terbesar dalam Methanol, karena
sifatnya
yang
Higroskopis.
Menggunakan
alat
Karl
Fisher
metode
Coulometric.
Sumber: Pengalaman Kerja Penulis