Anda di halaman 1dari 6

ENDOSITOSIS DAN EKSOSITOSIS

Endositosis merupakan proses masuknya


makromolekul dan mikromolekul memasuki
membran sel. Eksositosis adalah proses
keluarnya makromolekul dan mikromolekul dari
dalam membran sel. Proses endositosis dan
eksositosis memerlukan energi berupa ATP

Transpor membran merupakan peristiwa


pertukaran zat/molekul melewati membran
plasma atau membran sel. Transpor membran
dapat berupa transpor aktif dan transpor pasif.
Transpor pasif tidak memerlukan energi (ATP)
contohnya pada peristiwa difusi dan osmosis.
Transpor aktif memerlukan energi (ATP)
contohnya pada peristiwa pompa natrium -
kalium dan eksotisosis serta endositosis.
Transpor pompa natrium - kalium terjadi bila ion
konsentrasi kalium (K+) di dalam sel lebih tinggi
dibandingkan sekelilingnya, sedangkan ion
natrium (Na+) lebih rendah.

Dengan demikian, membran plasma akan


memompa natrium ke luar sel dan kalium ke
dalam sel agar seimbang. Selain transpor ion,
transpor aktif juga melibatkan transpor molekul
besar (makromolekul) melalui endositosis dan
eksositosis. Endositosis terjadi ketika berbagai
zat mikromolekul atau makromolekul masuk ke
dalam sel melalui membran sel. Endositosis
dapat terjadi secara fagositosis (masuknya
molekul padat ke dalam sel) dan pinositosis
(masuknya molekul cair ke dalam sel).
Eksositosis merupakan peristiwa pengeluaran sel
dari dalam sel menuju luar sel. Misalnya
peristiwa pengeluaran zat saat pembentukan
dinding sel, hormon, dan pengeluaran zat sisa
pencernaan.

Berikut contoh endositosis dan eksositosis:

 Endositosis. Sel darah putih yang memakan bakteri penyebab


penyakit, dengan cara membungkus dan menangkap bakteri dalam
satu vakuola yang selanjutnya akan dicerna oleh lisosom.
 Eksositosis. Proses pengeluaran zat dari sel-sel kelenjar pada saat
terjadinya sekresi.

Pembahasan
Endositosis dan eksositosis berkaitan dengan proses yang terjadi
dalam tubuh manusia. Endositosis berkaitan dengan proses
regulasi tubuh seperti pengambilan nutrisi, masuknya obat,
pertumbuhan dan diferensiasi, mitosis, polaritas, serta masuknya
patogen. Sedangkan eksositosis berkaitan dengan transport
makromolekul dan materi kecil ke dalam sel dengan cara membentuk
vesikula dari membran plasma. Berikut uraian lebih lengkap
tentang endositosis dan eksositosis:
Endositosis
Pada proses endositosis, sel akan menelan cairan eksternal,
makromolekul, dan partikel besar. Selanjutnya molekul tersebut akan
dibungkus membran sel dan terbentuk seperti
kantong. Endositosis dibedakan menjadi tiga jenis yaitu:
 Fagositosis (pemakanan seluler). Proses endositosis yang terjadi
ketika sel menelan partikel dengan memperluas pseudopodia.
 Pinositosis (peminuman seluler). Proses dimana sel secara terus-
menerus menelan cairan ekstraseluler lalu dikumpulkan menjadi
vesikel kecil.
 Endositosis yang diperantarai reseptor yang membutuhkan ligan.

Eksositosis
Proses eksositosis terjadi kondisi ketika membran vesikel dan
membran plasma bersentuhan, lalu protein akan mengatur molekul
lipid, sehingga keduanya menyatu. Terdapat banyak sel dalam tubuh
yang menerapkan mekanisme eksositosis. Misalnya pada pankreas
yang memproduksi insulin. Sel saraf juga menerapkan
proses eksositosis untuk melepaskan neurotramsmiter.

Pengertian endositosis Dilansir dari Microbe Notes, endositosis adalah mekanisme


seluler di mana sel menginternalisasi zat seperti protein, cairan, elektrolit,
mikroorganisme, patogen, dan beberapa makromolekul dari lingkungan eksternalnya.
Endositosis didukung oleh kemampuan membran sel untuk melipat ke arah dalam,
membentuk rongga invaginasi. Rongga tersebut kemudian terisi oleh bahan yang akan
diinternalisasi (dimasukkan ke dalam sel).

Setelah bahan masuk ke dalam rongga, membran sel akan menutup rongga dan
membuat cairan ekstraseluler yang berisi bahan tersebut terjebak dan sebut sebagai
vesikel. Vesikel kemudian diproses secara lanjut oleh sel. Karena termasuk ke dalam
transpor aktif, maka semua proses endositosis mengonsumsi energi dalam bentuk ATP
untuk dapat terjadi. Jenis-jenis endositosis Secara garis besar, proses endositosis sel
terbagi menjadi tiga yaitu fagositosis, pinositosis, dan juga endositosis yang diperantarai
reseptor. Berikut adalah penjelasan ketiga jenis endositosis tersebut!

Fagositosis Dilansir dari Biology Online, fagositosis adalah proses penyerapan seluler di
mana sel besar menelan partikel atau bahan asing yang besar. Fagositosis dikenal
sebagai sel yang makan. Fagositosis hanya terjadi di beberapa sel khusus seperti
neutrofil, eosinophil, monosit, makrofag, sel dendritik, dan amuba. Fagositosis mencerna
bahan yang ditelan dan dicerna, lalu kemudian dikeluarkan melalui eksositosis.
Fagositesis berperan besar dalam mekanisme kerja sel imun tubuh untuk
mempertahakan tubuh dari bakteri, virus, dan berbagai benda asing yang
membahayakan tubuh. Baca juga: Apa Itu Sistem Imun? Pinositosis Jenis endositosis
selanjutnya adalah pinositosis. Pinositosis dikenal sebagai sel peminum. Hal tersebut
karena pinositosis merupakan endositosis yang menelan partikel kecil. Dilansir dari
Biology Discussion, pinositosis terjadi pada waktu yang berbeda di berbagai jenis sel dan
jaringan termasuk leukosit, sel ginjal, epitel usus, makrofag hati, dan sel akar tanaman.
Pinositosis biasanya berfungsi untuk penyerapan nutrisi pada jaringan. Endositosis yang
diperantarai reseptor Jenis endositosis yang terakhir adalah endositosis yang
diperantairai reseptor. Dilansir dari Biology LibreTexts, endositosis ini ribuan kali lebih
efisien daripada pinositosis dalam memungkinkan sel untuk memperoleh makromolekul
yang dibutuhkannya. Hal tersebut dikarenakan endositosis ini dibandu oleh kompleks
protein beserta reseptornya.
Eksositosis adalah mekanisme transpor molekul besar seperti protein dan polisakarida,
melintasi membran plasma dari dalam ke luar sel (sekresi) dengan cara
menggabungkan vesikula berisi molekul tersebut dengan membran plasma.[1][2] Vesikula
transpor yang lepas dari aparatus Golgi dipindahkan oleh sitoskeleton ke membran
plasma.[1] Ketika membran vesikula dan membran plasma bertemu,
molekul lipid membran menyusun ulang dirinya sendiri sehingga kedua membran
bergabung.[1] Kandungan vesikulanya kemudian tumpah ke luar sel.[1] Banyak sel
sekretoris menggunakan eksositosis untuk mengirim keluar produk-produknya.
[1] Misalnya sel tertentu dalam pankreas menghasilkan hormon insulin dan
mensekresikannya ke daam darah melalui eksositosis. [1] Contoh lain adalah neuron atau
sel saraf yang menggunakan eksositosis untuk melepaskan sinyal kimiawi yang
merangsang neuron lain atau sel otot.[1] Ketika sel tumbuhan sedang membuat dinding,
eksositosis mengeluarkan karbohidrat dari vesikula Golgi ke bagian luar selnya.[1]
Proses eksositosis sebagai mekanisme transmis sinya molekul antar sel neuron
2. Molekul sinyal (neurotransmiter) dibungkus oleh vesikula
7. Eksositosis molekul sinyal

Anda mungkin juga menyukai