Anda di halaman 1dari 3

Transpor Makromolekul (Eksositosis Dan Endositosis)

Bahan limbah, yang perlu dihapus dari sel seperti zat padat, sisa-sisa yang
tidak tercerna, atau bahan yang bermanfaat yang dibutuhkan untuk menghasilkan
dinding sel diangkut luar sel melalui Eksositosis
Eksositosis, adalah mekanisme untuk mentranspor materi keluar dari sel.
Organel sel yang memiliki peran dalam proses ini adalah aparatus golgi yang
melakukan pengemasan mejadi vesikula-vesikula untuk disekresikan. Vesikula
yang terbentuk dari aparatus golgi akan dipindahkan menuju membran sel.
Vesikula tersebut nantinya akan mengalami penyatuan dengan membran dan
melepaskan materinya kelingkungan di luar sel.
Eksositosis penting dalam membuat dinding sel setelah pembagian inti sel.
Polisakarida dan protein diangkut ke dinding sel dengan eksositosis. Pada
tumbuhan, nektar dilepaskan untuk menarik penyerbuk dengan mekanisme ini.
Minyak yang dipancarkan oleh tanaman sawi untuk mengiritasi herbivora, enzim
dirilis pada tanaman karnivora, dan pelepasan eksudat akar akibat stres lingkungan
terjadi melalui eksositosis tersebut.
Endositosis adalah transportasi makromolekul, partikel besar, dan zat-zat
polar yang tidak dapat masuk melalui membran non-polar ke dalam sel.
Perpanjangan membran plasma atau lipatan membran ke dalam membentuk
vesikel sel, dalam proses endositosis. Setelah itu memasuki ke sitoplasma vesikel
ini mengikat dengan organel terikat membran lain seperti vakuola atau Retikulum
Endoplasma (ER).Hasil endositosis dalam respon imun, dalam transduksi sinyal,
fungsi saraf dan dalam kondisi patologis.
Terdapat dua jenis proses endositosis. Pertama, fagositosis. Pada dasarnya
fagositosis adalah kebalikan dari eksositosis, dimana materi ekstraselular melekat
di membran dan terjadi pelekukan ke dalam atau cleavage. Zat yang dimasukkan
ke dalam sel fagositosis adalah materi yang berukuran besar. Sebagai contoh suatu
amuba yang ”memakan” bakteri dengan menggunakan kaki semu (pseudopodia).
Kedua pseudopodia nantinya akan menyatu di baian ujung dan menyelubungi
seluruh bakteri. Pelekukan yang semakin dalam ini nantinya akan memisahkan diri
dari membran sel dan menjadi vakuola.
Kedua, pinositosis. Proses ini hampir sama dengan fagositosis namun
untuk molekul yang memiliki ukuran lebih kecil. Biasanya berupa droplet atau
tetesan cairan yang di dalamnya mengandung bahan-bahan makanan. Bisa kita
lihat perbedaan antara fagositosis dan Pinositosis adalah jika fagositosis partikel
padatan yang akan masuk kedalam sel, sedangkan pinositosis adalah larutan yang
masuk kedalam sel.

Apa perbedaan antara Endositosis dan Eksositosis?

1. Endositosis adalah transpor makromolekul, partikel besar, dan zat-zat polar


yang tidak dapat masuk melalui membran non-polar ke dalam sel,
sedangkan eksositosis adalah transpor molekul atau partikel ke luar sel.
2. Endositosis melibatkan dengan nutrisi sampai mengambil ke dalam sel,
tapi eksositosis melibatkan dalam menghilangkan limbah dari sel.
3. Eksositosis terlibat dalam pembuatan dinding sel, tetapi tidak endositosis.
4. Pada endositosis, pada akhir proses vesikel mengikat dengan organel
terikat membran lain seperti vakuola atau Retikulum Endoplasma,
sedangkan pada eksositosis vesikel terikat dengan membran sel pada akhir
proses.
Daftar Pustaka

Budiatma, hisham. 2019. Perbedaan Endositosis dan Eksositosis.


https://usaha321.net/perbedaan-endositosis-dan-eksositosis.html. (11
April 2020)

Dharsono, hamong. 2017. Transportasi Transmembran. Bali : Fakultas Kedokteran


Hewan Universitas Udayana

Anda mungkin juga menyukai