Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH PERTANIAN

Budidaya Cabe Rawit

Disusun Oleh :
1. Ade Agil Saputra
2. Ahmad Sudirman
3. Fenty Zelvina
4. Indah Rahmi Febrianti
5. Ketut Murni
6. Marisa Madaliyah Al-Jihbadz

DINAS PENDIDIKAN DAN


KEBUDAYAAN
KABUPATEN BENGKULU UTARA
SMA N 1 ARGAMAKMUR
1

TAHUN AJARAN 2013/2014


KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya sehingga makalah ini dapat diselesaikan. Tidak lupa juga kami ucapkan terimakasih kepada
Guru Muatan Lokal yaitu Ibu Dewi Artati, M.Pd.Si yang telah membimbing kami agar dapat mengerti
tentang bagaimana cara menyususn makalah ini.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Budidaya Cabe Rawit yang
kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini disusun oleh kami dengan
berbagai rintangan, baik itu yang datang dari diri kami maupun yang datang dari luar. Namun
dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi Pelajar, Mahasiswa, Umum khususnya pada diri kami
sendiri dan semua yang membaca makalah ini. Kami juga menyadari di dalam penyusunan
makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, untuk itu kami menerima segala bentuk
saran dan kritik dari pembaca sekalian kepada kami sebagai penulis, selanjutnya ucapan maaf kami
tunjukkan kepada setiap pembaca jika terdapat kata-kata kami yang kurang berkenan di hati
pembaca sekalian.

Argamakmur, November 2013

Penulis

BAB I
A. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Zaman berkembang semakin pesat, teknologi pun juga semakin berkembang begitu juga
dengan ilmu pengetahuan. Ilmu biologi saat ini sedang mengalami perkembangan khususnya di
Negara Indonesia. Peranan ilmu biologi bagi kehidupan manusia sangat luar biasa bahkan hampir
menyangkut berbagai aspek kehidupan, contohnya dalam bidang pangan. Berkembangnya metode
rekayasa genetika dan kultur jaringan yang dilakukan untuk meningkatkan hasil pertanian dan
perkebunan serta masih banyak hal lainnya.
Salah satu hasil pertanian yang menjadi komoditas pangan di Indonesia adalah cabe rawit.
Cabe rawit (Capsicum frutescens L.) merupakan salah satu jenis sayuran yang seringkali
ditambahkan sebagai bumbu masakan karena rasanya yang pedas memberikan kesegaran, serta
mengandung Vitamin C yang bermanfaat bagi kesehatan. Karena kekhasan rasanya hampir
semua orang menggunakan cabe. Selain sebagai bumbu juga dapat memberikan warna yang
membuat orang yang melihat berselera. Kebutuhan sebagai bumbu memiliki indikator bahwa cabe
diperlukan dalam jumlah yang besar.
Oleh karena itu, untuk membantu sekaligus menambah pengetahuan kita bersama, kami
mejadikan hal diatas sebagai latar belakang pembuatan makalah ini. Alasan lain yang melatar
belakangi pembuatan makalah ini untuk memberitahukan kepada masyarakat tentang tata cara
menanam yang baik dan bagaimana langkah-langkah yang baik untuk menanam cabe

1.2 Tujuan
o
o
o
o

Untuk mengetahui morfologi pada tanaman cabe rawit.


Untuk mengetahui cara-cara penanaman pada tanaman cabe rawit.
Untuk mengetahui jenis- jenis penyakit yang menyerang tanaman budidaya cabe rawit.
Untuk mengetahui klasifikasi tanaman cabe rawit.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Cabai Rawit
Cabai atau cabe rawit atau lombok (bahasa Jawa) adalah buah dan tumbuhan anggota genus
Capsicum. Buahnya dapat digolongkan sebagai sayuran maupun bumbu, tergantung bagaimana
digunakan. Sebagai bumbu, buah cabai yang pedas sangat populer di Asia Tenggara sebagai
penguat rasa makanan.

2.2 Sejarah dan Penelitian Cabe Rawit


Cabai rawit (Capsicum frutescen) ditemukan oleh suku Indian, Amerika Selatan, sebelum abad
ke-16. Setelah itu bangsa Portugis dan Spanyol gencar memperdagangkan komoditi ini ke seantero
dunia.
Perkembangan pengobatan dengan menggunakan cabai berukuran kecil ini sebenarnya sudah
lama terjadi. Penelitian modern tentang penggunaan cabai rawit sebagai obat dilakukan pertama
kali oleh seorang ahli botani bernama John Gerard, penulis buku History of Herbal, pada tahun
1597. Lalu, pada tahun 1652, Dr. Nicholas Culpeper, alumnus Cambridge University, Inggris,
melakukan penelitian yang sama. Ia menyebutkan bahwa cabai rawit dapat digunakan untuk
mengobati sakit gigi, melancarkan pencernaan dan urin, serta mengeluarkan batu ginjal. Seorang
ahli tanaman obat dan pengobat tradisional dari AS, Dr. John R. Christopher, menjelaskan bahwa
cabai rawit memiliki banyak kegunaan yang belum diketahui oleh masyarakat. Ketidaktahuan
tersebut terjadi karena persepsi masyarakat yang menganggap cabai rawit sangat pedas dan
menjadi berbahaya jika digunakan sebagai obat. Itu sebabnya, penggunaan cabai rawit lebih
berkembang sebagai bumbu masakan dibandingkan dengan untuk pengobatan. Karena itu, selalu
konsultasikan terlebih dahulu penggunaannya pada ahli tanaman obat atau dokter Anda.
Zat Kandungan Pada Cabe Rawit yang kerap digunakan sebagai obat adalah capsaicin. Sifat
dari zat yang tidak larut dalam air ini memberikan rasa pedas dan panas yang tak hanya dapat
dirasakan tubuh, tapi juga kulit. Zat tersebut memiliki kekuatan untuk mengontrol rasa sakit.
Aktivitas capsaicin dalam mengobati rasa sakit cukup baik. Sebab, zat ini hanya berpengaruh pada
satu jenis saraf penerima rasa sakit saja. Memicu Endorphin Di sisi lain, capsaicin juga bisa memicu
pembentukan hormon endorphin yang diproduksi oleh otak. Hormon endorphin akan terbentuk bila
tubuh berada dalam kondisi bahagia atau senang. Keluarnya hormon tersebut akibat suatu
rangsangan secara tidak langsung dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Pada saat inilah reseptor
pada saraf dapat memberikan rasa nyaman pada bagian tubuh yang sakit.
Penggunaan cabai rawit sebagai pengobatan tradisional telah dikenal di Cina, India, Jepang,
dan Korea. Di Cina dan Jepang, ramuan cabai rawit digunakan sebagai stimulan bagi orang yang
mengalami gangguan pencernaan. Pada orang dengan gangguan pencernaan, cabai rawit akan
meringankan keluhan tersebut dengan merangsang jalan kelenjar saliva (air liur) dan sekresi pada
perut. Capsaicin dipercaya membentuk kembali jaringan pada perut dan membantu gerakan
4

peristaltik pada usus besar dengan menstimulasi sekresi lambung. Dengan begitu, tubuh dapat
membuang sisa makanan hasil pencernaan dengan lancar dan membentuk asam hidroklorit guna
mencerna sarinya. Melancarkan Darah Yang tidak kalah penting, cabai rawit juga dapat
melancarkan sirkulasi darah dan meredakan pembengkakan yang terjadi pada pembuluh darah
vena. Pembuluh darah vena berbeda dengan arteri yang memiliki diameter yang lebih sempit,
sehingga lebih mudah menjadi bengkak.
Cabai rawit membantu sirkulasi darah melalui pembuluh vena dengan mudah. Tanaman ini
dapat pula mencegah pembekuan darah karena bersifat antikoagulan. Mencegah Serangan
Jantung Karena mengandung vitamin C serta bioflavonoid, seperti yang dikatakan Dr. Richard
Schzul, pengajar pada School of Natural Healing di Springville, Amerika Serikat, cabai rawit dapat
mencegah serangan jantung. Itu berarti cabai rawit memiliki kandungan nutrisi yang baik untuk
kesehatan jantung. Sebuah penelitian yang diterbitkan pada Journal of Idaho Observer pada bulan
Mei 2003 oleh para dokter di Pantai Barat Amerika membuktikan bahwa sebuah jaringan di jantung
dapat hidup dan terus berkembang hanya dengan pemberian ekstrak cabai rawit. Menurut Wahyu
Suprapto, seorang ahli tanaman obat, ekstrak cabai rawit bisa didapat melalui proses penghalusan
menggunakan blender Tapi bagaimanapun juga jika kita mengkonsumsi berlebihan maka bukan
sembuh dari penyakit tapi malah akan menimbulkan penyakit seperti sakit perut dan sariawan, jadi
konsumsilah secukupnya. ( by Acep Cepi Ramdani on 05:11 AM, 26-Apr-12)

2.3 Morfologi Cabe Rawit


1. Batang

Gambar 1.1
Batang tanaman cabe rawit memiliki stuktur yang keras dan berkayu. Berwarna hijau gelap,
berbentuk bulat, halus dan bercabang banyak.

2. Daun

Gambar 1.2
Daun berbentuk buat telur dengan ujung runcing dan tepi daun rata (tidak bergerigi/bertekut)
ukuran daun lebih kecil dibandingkan ukuran daun tanaman cabe besar.
3. Bunga

Gambar 1.3
Bunga tanaman cabe rawit merupakan bunga tunggal yang berbentuk bintang. Bunga tumbuh
menunduk pada ketiak daun dengan mahkota bunga berwarna putih. Penyerbukan bungatermasuk
penyerbukan sendiri (self pollinated crop), namun dapat juga terjadi secara silang, dengan
keberhasilah sekitar 56%.

4. Buah

Gambar 1.4

Buah cabe rawit terbentuk setelah terjadi penyerbukan. Buah cabe rawit dapat berbentuk bulat
pendek dengan ujung runcing/berbentuk kerucut. Menurut jenisnya,cabe rawit kecil-kecil ukuran
panjang antara 2-2,5cm dan lebar 5mm. Sedangkan ukuran cabe rawit yang besar memiliki ukuran
panjang mencapai 3,5cm dan lebar mencapai 12mm. Warna buah muda hijau/putih, buah yang
sudah masak berwarna merah menyala/merah jingga.

5. Biji

Gambar 1.5
Biji cabe rawit berwarna putih kekuning-kuningan, berbentuk bulat pipih, tersusun berkelompok
dan saliing melekat pada empulur. Ukuran biji cabe rawit lebih kecil dibandingkan cabe besar. Bijibiji digunakn untuk memperbanyak tanaman.
6. Akar

Gambar 1.6
Perakaran cabe rawit terdiri atas akar tunggang yang tumbuh lurus ke pusat bumi dan akar
serabut yang tumbuh menyebar ke samping.

2.4 Klasifikasi Tanaman Cabe


Cabe merah atau lombok (bahasa Jawa) adalah buah dan tumbuhan anggota genus
Capsicum. Buahnya dapat digolongkan sebagai sayuran maupun bumbu, tergantung bagaimana
digunakan. Sebagai bumbu, buah cabai yang pedas sangat populer di Asia Tenggara sebagai
penguat rasa makanan.

Gambar 2.1
Klasifikasi Tanaman Cabe

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas: Asteridae

Ordo: Solanales

Famili : Solanaceae (suku terung-terungan)

Genus: Capsicum

Spesies: Capsicum annum L.

2.5 Manfaat Cabe Rawit


1. Penyembuh Luka. Jika jari Anda secara tidak sengaja teriris pada saat memasak, pada
umumnya Anda akan mencari obat merah untuk menyembuhkannya. Namun walaupun Anda
telah memberi obat merah pada luka, rasa sakit/nyeri tetap saja berasa kuat. Alternatif obat
merah yang tidak hanya mencegah infeksi tapi juga segera meredakan rasa nyeri dan
pendarahan sehingga mempercepat proses penyembuhan adalah cabe merah. Caranya,
adalah cabe merah dikeringkan kemudian ditumbuk sampai halus. Setelah itu ditaburkan pada
luka-luka. Bubuk cabai tersebut tidak akan membuat perih luka Anda. Justru sebaliknya, cabe
akan menghentikan dengan cepat nyeri dan pendarahan yang ada. Ini disebabkan karena
adanya zat capsaicin pada cabe merah yang menghilangkan rasa sakit.
2. Pereda Demam Tinggi. Dibandingkan dengan pengobatan konvensional, mengatasi demam
tinggi dengan cabe merupakan solusi alternatif yang mudah, murah dan cepat. Tapi yang
dugunakan bukan buah cabenya tapi daunnya. Caranya, pertama ambil segenggam daun
cabai rawit, lalu tumbuk sampai halus. Tambahkan 1 sendok minyak selada dan campurkan
kedua bahan ini sampai rata. Setelah itu tempelkan ramuan pada ubun-ubun atau dibalurkan
pada seluruh badan. Selimuti badan penderita dengan selimut yang tebal. Tak berapa lama,
badan akan mengeluarkan keringat, sehingga panas badan akan menurun dengan cepat.
3. Meredakan pilek dan hidung tersumbat. Karena cabe mengandung zat capsaicin yang dapat
mengencerkan lender, sehingga lendir yang tersumbat dalam rongga hidung akan menjadi
encer dan keluar. Akibatnya, hidung menjadi tidak tersumbat lagi. Ini berlaku pada sinusitis dan
juga batuk berdahak.
4. Mencegah Stroke. Cabe dapat memperkecil risiko terserang stroke, penyumbatan pembuluh
darah, impotensi, dan jantung koroner. Karena, dengan mengkonsumsi capsaicin secara rutin
darah akan tetap encer dan kerak lemak pada pembuluh darah tidak akan terbentuk.
Sehingga, darah akan mengalir dengan lancar. Jadi, cabe juga berkhasiat mengurangi
terjadinya penggumpalan darah (trombosis).
5. Meringankan sakit kepala dan nyeri sendi. Pernah dengar kan nasihat kalau pusing, makan
yang pedas-pedas? Nasihat itu ada benarnya karena rasa pedas yang ditimbulkan capsaicin
dapat menghalangi aktivitas otak ketika menerima sinyak rasa sakit dari pusat sistem saraf.
Terhambatnya perjalanan sinyal ini akan mengurangi rasa sakit yang kita derita. Selain itu cabe
berkhasiat juga untuk meredakan migrain.
6. Meningkatkan nafsu makan. Karena capsaicin dapat merangsang produksi hormon
endorphin, hormon yang mampu membangkitkan rasa nikmat dan kebahagiaan. Sehingga,
nafsu makan menjadi bertambah.

2.6 Penyakit Tanaman Cabai

10

1.Layu Bakteri (Pseudomonas solanacearum E.F. Smith)


Penyakit ini ditandai dengan daun layu mulai dari pucuk hingga bagian bawah. Apabila
batang, cabang, atau pangkal batang dibelah akan terlihat warna coklat kehitaman dan
membusuk. Cabai yang terserang layu bakteri bila dicelupkan ke dalam air akan keluar lendir
berwarna putih. Serangan dapat menular melalui air yang tercemar.
Penanggulangan :
Celupkan bibit cabai rawit ke dalam air yang di beri bakterisida agrimycin. Drainese disekitar
bedengan di perbaiki agar tidak becek/ berlumpur.

Gambar 3.1

2.Layu Fusarium (Fusarium oxysporum Sulz.)


Disebabkan oleh cendawan fusarium oxyporium f.sp. capsici, fusarium akan mengganas
pada tanah masam. Tanda serangan fusarium adanya tajuk cabai yang menguning dan tulang daun
bagian atas warnanya memucat dan tangkanya merunduk. Apabila pangkal batang dekat akar
ditoreh akan tampak cincin coklat kehitaman diikuti busuk basah pada pembuluh akar.
Penanggulangan :
Dengan memberikan kapur pada tanah agar ph tanah sesuai dan tidak masam. Hindari adanya
genangan air pada bedengan dan rendaman benih cabai dengan larutan banlate selama 10 menit.

11

Gambar 3.2

3.Bercak Daun (Cercospora capsici Heald et Wolf)


Disebabkan oleh cercospora capsici, tandanya adalah bercak-bercak bulat pada daun,
merupakan cirri khas serangan cercospora capsici. Warna bagian dalam lingkaran berbeda
dengan tepi lingkaran. Bercak tersebut akan meluas mecapai sekitar 0,5 cm. warna bercak
pucat sampai putih dengan lebih tua pada bagian tepinya. Bagian batang dan tangkai daun
juga diserang.
Penanggulangan :
Menggunakan fugisida tpsin, velimek, benlate, derasol, score secara bergantian, di samping
menjaga kebersiahan tempat tanam.

12

Gambar3.3

4.Busuk Buah (Phytophthora capsici Leonian.)


Busuk buah yang di sebabkan oleh phytopthora capsici, biasanya yang di serang adalah
batang, daun, dan buah. Ciri-cirinya adanya bercak-bercak kecil di tepid an bentuknya tidak
beraturan dan akhirnya akan menyebar ke seluruh daun. Tanda serangan adanya bercak basah dan
akan meluas sehingga akan membusuk sehingga buah akan terlepas dari tanggkainya.
Penanggulangan :
Dengan menggunakan Ridomil mz, sandovan mz. Kocide atau polyran

Gambar 3.4

5.Busuk Kuncup atau Pucuk (Teklik).

13

penyakit ini disebabkan oleh serangan cendawan yang menyebabkan layu tanaman
secara tiba-tiba daun berubah menjadi kuning dan lama kelamaan menjadi coklat. Biasanya
menyerang leher akar yang di tandai dengan adanya mycelium berwarna putih.
Pengendalian :
Dengan menggunakan pemberian kapur pada saat pengolahan tanah, pergiliran tanaman dan
perlakuan tanah dengan basamin-G.

Gambar 3.5

2.7 Nama Hama dan Penyakit Pada Cabai


1.Ulat Grayak (Spodoptera litura F.)
Ulat grayak tanaman cabai (cabe) adalah Spodoptera litura. Hama ini menyerang
bagian daun tanaman cabai (cabe) dengan cara bergerombol. Daun menjadi berlubang
dan meranggas. Ulat grayak disebut juga ulat tentara. Seperti halnya jenis ulat lain ulat
ini menyerang tanaman cabai (cabe) malam hari, sedang siang harinya bersembunyi di
balik mulsa atau dalam tanah. Ulat grayak bersifat polifag. Pengendalian kimiawi
menggunakan insektisida berbahan aktif sipermetrin, deltametrin, profenofos,
klorpirifos, metomil, kartophidroklorida, atau dimehipo. Dosis/konsentrasi sesuai
petunjuk pada kemasan.

14

Gambar 4.1

2.Kutu Daun (Myzus persicae Sulz.)


Kutu daun tanaman cabai (cabe) adalah Myzus persiceae. Kutu ini mengisap cairan
tanaman cabai (cabe) terutama pada daun muda, kotorannya berasa manis sehingga
menggundang semut. Serangan parah menyebabkan daun mengalami klorosis
(kuning), menggulung dan mengeriting, akhirnya tanaman cabai (cabe) menjadi kerdil.
Pengendalian kimiawi menggunakan insektisida berbahan aktif abamektin,
imidakloprid, asetamiprid, klorfenapir, sipermetrin, atau lamdasihalotrin.
Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk pada kemasan.

Gambar 4.2

3.Lalat Buah (Dacus ferrugineus Coquillet atau D. dorsalis Hend.)

15

Lalat buah tanaman cabai (cabe) adalah Dacus dorsalis. Lalat betina dewasa
menyerang dengan cara menyuntikkan telurnya ke dalam buah, kemudian telur
berubah menjadi larva, telur-telur ini akhirnya menggerogoti buah cabai (cabe)
sehingga buah menjadi busuk. Pengendalian lalat buah menggunakan perangkap lalat
(sexpheromone), caranya : metil eugenol dimasukkan botol aqua yang diikatkan pada
bambu dengan posisi horisontal, atau dapat menggunakan buah-buahan yang
aromanya disukai lalat (misal nangka, timun) kemudian dicampur insektisida berbahan
aktif metomil. Selain itu juga dapat dilakukan penyemprotan insektisida berbahan aktif
sipermetrin, deltametrin, profenofos, klorpirifos, metomil, kartophidroklorida, atau
dimehipo. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk pada kemasan.

Gambar 4.3

4.Thrips (Thrips sp.)


Thrips tanaman cabai (cabe)e adalah Thrips parvispinus. Serangannya ditandai
adanya bercak-bercak keperakan pada daun tanaman cabai (cabe) yang terserang.
Hama ini lebih suka mengisap cairan daun muda sehingga menyebabkan daun
tanaman yang terserang mengeriting, akhirnya tanaman cabai (cabe) menjadi kerdil.
Pengendalian kimiawi menggunakan insektisida berbahanaktif abamektin,
tiametoksam, imidakloprid, asetamiprid, klorfenapir, sipermetrin, atau lamdasihalotrin.
Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk pada kemasan.

16

Gambar 4.4
5.Tungau
Tungau tanaman cabai (cabe) adalah tungau kuning (Pol Polphagotarsonemus lotus) dan
tungau merah (Tetranychus cinnabarinus). Tungau bersembunyi di balik daun sambil
menghisap cairan daun. Daun cabai (cabe) yang terserang berwarna kecoklatan, terpelintir,
serta pada permukaan bawah daun terdapat benang-benang halus berwarna merah atau
kuning. Pengendalian kimiawi menggunakan insektisida

Gambar 4.5

2.8 Cara Menanam Biji Cabe Rawit (Menyemai Cabe Rawit)


1. Tanah -Tanah yang direkomendasikan untuk menanam cabe adalah tanah yang gembur dan juga subur
dan kaya dengan zat makan (zat hara). Juga tanah yang baik dalam persoalan pembuangan/sirkulasi air
yang baik dan tidak menggenang. Usahakan diberi banyak humus. Tanaman cabe juga bisa ditanam di
daratan rendah ataupun daratantinggi.
2. Iklim -Tanaman cabe bisa hidup di daerah yang banyak hujan atau kurang hujan dengan suhu udara
berkisar antara
2531 derajat
celcius.
Bila bibit sudah diperoleh, Bibit tanaman cabai rawit yang telah berumur 1 bulan segera ditanam dan
17

dilakukan pada sore hari agar tidak layu.


Untuk Ciri ciri bibit yang siap tanam adalah sebagai berikut (umur 1 bulan) :
tidak terserang hama dan penyakit
pertumbuhan tanaman seragam
Dalam cara menanam cabe yang baik, usahakan jangan terlalu rapat jaraknya agar mengurangi serangan
hama penyakit dan memudahkan perawatan tanaman cabe nantinya. Hal ini juga bisa diaplikasikan dengan
cara menanam satu baris saja dalam satu gulut. Jarak tanam yang ideal 60 x 60 cm. Hal ini juga dipengaruhi
oleh musim, jika musim kemarau menanam cabe dengan jarak agak rapat mungkin tidak akan terlalu
bermasalah, tetapi jika pada musim penghujan akan menyebabkan tanaman cabe mudah terserang penyakit
jamur jika terlalu rapat.

2.9 Cara Menanam Cabe Rawit


Siram bibit cabe
Pilih bibit yang akan ditanam
Lepaskan polibag atau pelastik dari bibit
Padatkan tanah disekeliling tanaman bibit yang telah dimasukan kelubang agar tidak rebah

18

BAB III
C. PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dalam mengembangkan dan pembudidayaan cabe rawit tidak hanya sekedar menanam sesuai dengan
keadaan yang ada tetapi kita harus mempertimbangkan dan bisa mengetahui hal hal yang mungkin terjadi
dalam proses pengembangan budidaya cabe rawit tersebut. Baik dalam hal biaya maupun kemampuan
dalam mengolah cabe rawit tersebut. Karena hal hal yang awalnya dianggap remeh dan dirasa tidak
penting justru itu yang akan berdampak besar kedepannya. Maka dari itu saran saya bagi yang ingin
bergerak dalam bidang ini harus mempertimbangkan betul hal positif dan negatifnya baik dari segi keuangan
maupun kemampuan dan keterampilan dalam mengolah tanaman ini. Dan juga tidak lupa untuk meninjau
prospek pemasarannya maksudnya ketika setelah dipanen mau di suplai kemana hasil cabe rawit. Agar tidak
terjadi penimbunan yang tidak berguna yang akhirnya akan membusuk dan ujung- ujungnya kerugian yang
akan kita dapat.

Dari pembahasan dapat disimpulkan bahwa cabe rawit :


Morfologi dari tanaman cabe rawit terdiri dari Batang, akar, daun, biji, buah, dan bunga yang
mempunyai fungsi yang saling berhubungan satu sama lain.
Sebelum dilakukan pembibitan biji cabe rawit harus disemaikan terlebih dahulu. Cara
penyemaian biji cabe rawit dilakukan dengan bermacam-macam.
Penanaman bibit cabe yang tumbuh sekitar 15 cm setelah disemai dilakukan penanaman
sesuai dengan penjelasan yang telah dijelaskan di bab II.
Hama dan Penyakit tanaman terjadi karena perubahan cuaca yang sering berubah dan
diperparah dengan penanaman cabe yang terlalu rapat dapat menimbulkan penyakit seperti
layu bakteri, layu cendawan dan lain lain.
Cabe termasuk spesies tanaman Capsicum frutescens L.

3.2 saran
Sebaiknya Jika ingin mendapatkan hasil yang baik ,tanaman cabe harus mengikuti cara-cara yang
terdapat dalam pembahasan yang telah kami bahas di atas, dan juga proses penanaman cabe ini tergantung
pada kondisi cuaca. Jadi, sebelum kita menanam, ada baiknya kita berdoa kepada Tuhan, agar cuaca
menjadi bagus dan mendukung kita dalam menanam.

19

DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Cabai

^ Sayuti A. 2006. Geografi budaya dalam wilayah pembangunan daerah Sumatera


Barat. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi
Kebudayaan Daerah.
^ Kardinan. 2002. Pestisida Nabati Ramuan dan Aplikasi. Jakarta: Penebar Swadaya.
^ Kalshoven, L.G.E. 1981. The Pest of Crops in Indonesia. Jakarta: PT. Ichtiar Baru
Van Hoeve.
^ Toksisitas Ekstrak Tephrosia vogelii dan Alpinia galanga terhadap Myzus persicae
pada Tanaman Cabai
^ Evaluasi Lima Ekstrak Tanaman sebagai Penolak Lalat Buah Bactrocera sp.
(Diptera: Tephritidae) pada Cabai Merah.
http://id.wikipedia.org/wiki/Cabai#Cara_penanaman
http://klasifikasitanaman.blogspot.com/2013/05/klasifikasi-tanamancabe.html
http://huderi.wordpress.com/tag/klasifikasi-cabai/
http://infonekta.blogspot.com/2013/04/Cara.menanam.cabe.rawit.yang.bai
k.dan.benar.Terbaru.Mudah.html#chitika_close_button
http://abulrahmansaleh36.blogspot.com/2013/02/cara-merawat-cabairawit-di-musim-hujan.html
http://chinchau.com/cara-budidaya-cabe-rawit-di-rumah-dalam-polybagatau-pot/
http://abdulrahmansale.blogspot.com/

20

Anda mungkin juga menyukai