Makalah Pertanian
Makalah Pertanian
Disusun Oleh :
1. Ade Agil Saputra
2. Ahmad Sudirman
3. Fenty Zelvina
4. Indah Rahmi Febrianti
5. Ketut Murni
6. Marisa Madaliyah Al-Jihbadz
Penulis
BAB I
A. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Zaman berkembang semakin pesat, teknologi pun juga semakin berkembang begitu juga
dengan ilmu pengetahuan. Ilmu biologi saat ini sedang mengalami perkembangan khususnya di
Negara Indonesia. Peranan ilmu biologi bagi kehidupan manusia sangat luar biasa bahkan hampir
menyangkut berbagai aspek kehidupan, contohnya dalam bidang pangan. Berkembangnya metode
rekayasa genetika dan kultur jaringan yang dilakukan untuk meningkatkan hasil pertanian dan
perkebunan serta masih banyak hal lainnya.
Salah satu hasil pertanian yang menjadi komoditas pangan di Indonesia adalah cabe rawit.
Cabe rawit (Capsicum frutescens L.) merupakan salah satu jenis sayuran yang seringkali
ditambahkan sebagai bumbu masakan karena rasanya yang pedas memberikan kesegaran, serta
mengandung Vitamin C yang bermanfaat bagi kesehatan. Karena kekhasan rasanya hampir
semua orang menggunakan cabe. Selain sebagai bumbu juga dapat memberikan warna yang
membuat orang yang melihat berselera. Kebutuhan sebagai bumbu memiliki indikator bahwa cabe
diperlukan dalam jumlah yang besar.
Oleh karena itu, untuk membantu sekaligus menambah pengetahuan kita bersama, kami
mejadikan hal diatas sebagai latar belakang pembuatan makalah ini. Alasan lain yang melatar
belakangi pembuatan makalah ini untuk memberitahukan kepada masyarakat tentang tata cara
menanam yang baik dan bagaimana langkah-langkah yang baik untuk menanam cabe
1.2 Tujuan
o
o
o
o
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Cabai Rawit
Cabai atau cabe rawit atau lombok (bahasa Jawa) adalah buah dan tumbuhan anggota genus
Capsicum. Buahnya dapat digolongkan sebagai sayuran maupun bumbu, tergantung bagaimana
digunakan. Sebagai bumbu, buah cabai yang pedas sangat populer di Asia Tenggara sebagai
penguat rasa makanan.
peristaltik pada usus besar dengan menstimulasi sekresi lambung. Dengan begitu, tubuh dapat
membuang sisa makanan hasil pencernaan dengan lancar dan membentuk asam hidroklorit guna
mencerna sarinya. Melancarkan Darah Yang tidak kalah penting, cabai rawit juga dapat
melancarkan sirkulasi darah dan meredakan pembengkakan yang terjadi pada pembuluh darah
vena. Pembuluh darah vena berbeda dengan arteri yang memiliki diameter yang lebih sempit,
sehingga lebih mudah menjadi bengkak.
Cabai rawit membantu sirkulasi darah melalui pembuluh vena dengan mudah. Tanaman ini
dapat pula mencegah pembekuan darah karena bersifat antikoagulan. Mencegah Serangan
Jantung Karena mengandung vitamin C serta bioflavonoid, seperti yang dikatakan Dr. Richard
Schzul, pengajar pada School of Natural Healing di Springville, Amerika Serikat, cabai rawit dapat
mencegah serangan jantung. Itu berarti cabai rawit memiliki kandungan nutrisi yang baik untuk
kesehatan jantung. Sebuah penelitian yang diterbitkan pada Journal of Idaho Observer pada bulan
Mei 2003 oleh para dokter di Pantai Barat Amerika membuktikan bahwa sebuah jaringan di jantung
dapat hidup dan terus berkembang hanya dengan pemberian ekstrak cabai rawit. Menurut Wahyu
Suprapto, seorang ahli tanaman obat, ekstrak cabai rawit bisa didapat melalui proses penghalusan
menggunakan blender Tapi bagaimanapun juga jika kita mengkonsumsi berlebihan maka bukan
sembuh dari penyakit tapi malah akan menimbulkan penyakit seperti sakit perut dan sariawan, jadi
konsumsilah secukupnya. ( by Acep Cepi Ramdani on 05:11 AM, 26-Apr-12)
Gambar 1.1
Batang tanaman cabe rawit memiliki stuktur yang keras dan berkayu. Berwarna hijau gelap,
berbentuk bulat, halus dan bercabang banyak.
2. Daun
Gambar 1.2
Daun berbentuk buat telur dengan ujung runcing dan tepi daun rata (tidak bergerigi/bertekut)
ukuran daun lebih kecil dibandingkan ukuran daun tanaman cabe besar.
3. Bunga
Gambar 1.3
Bunga tanaman cabe rawit merupakan bunga tunggal yang berbentuk bintang. Bunga tumbuh
menunduk pada ketiak daun dengan mahkota bunga berwarna putih. Penyerbukan bungatermasuk
penyerbukan sendiri (self pollinated crop), namun dapat juga terjadi secara silang, dengan
keberhasilah sekitar 56%.
4. Buah
Gambar 1.4
Buah cabe rawit terbentuk setelah terjadi penyerbukan. Buah cabe rawit dapat berbentuk bulat
pendek dengan ujung runcing/berbentuk kerucut. Menurut jenisnya,cabe rawit kecil-kecil ukuran
panjang antara 2-2,5cm dan lebar 5mm. Sedangkan ukuran cabe rawit yang besar memiliki ukuran
panjang mencapai 3,5cm dan lebar mencapai 12mm. Warna buah muda hijau/putih, buah yang
sudah masak berwarna merah menyala/merah jingga.
5. Biji
Gambar 1.5
Biji cabe rawit berwarna putih kekuning-kuningan, berbentuk bulat pipih, tersusun berkelompok
dan saliing melekat pada empulur. Ukuran biji cabe rawit lebih kecil dibandingkan cabe besar. Bijibiji digunakn untuk memperbanyak tanaman.
6. Akar
Gambar 1.6
Perakaran cabe rawit terdiri atas akar tunggang yang tumbuh lurus ke pusat bumi dan akar
serabut yang tumbuh menyebar ke samping.
Gambar 2.1
Klasifikasi Tanaman Cabe
Ordo: Solanales
Genus: Capsicum
10
Gambar 3.1
11
Gambar 3.2
12
Gambar3.3
Gambar 3.4
13
penyakit ini disebabkan oleh serangan cendawan yang menyebabkan layu tanaman
secara tiba-tiba daun berubah menjadi kuning dan lama kelamaan menjadi coklat. Biasanya
menyerang leher akar yang di tandai dengan adanya mycelium berwarna putih.
Pengendalian :
Dengan menggunakan pemberian kapur pada saat pengolahan tanah, pergiliran tanaman dan
perlakuan tanah dengan basamin-G.
Gambar 3.5
14
Gambar 4.1
Gambar 4.2
15
Lalat buah tanaman cabai (cabe) adalah Dacus dorsalis. Lalat betina dewasa
menyerang dengan cara menyuntikkan telurnya ke dalam buah, kemudian telur
berubah menjadi larva, telur-telur ini akhirnya menggerogoti buah cabai (cabe)
sehingga buah menjadi busuk. Pengendalian lalat buah menggunakan perangkap lalat
(sexpheromone), caranya : metil eugenol dimasukkan botol aqua yang diikatkan pada
bambu dengan posisi horisontal, atau dapat menggunakan buah-buahan yang
aromanya disukai lalat (misal nangka, timun) kemudian dicampur insektisida berbahan
aktif metomil. Selain itu juga dapat dilakukan penyemprotan insektisida berbahan aktif
sipermetrin, deltametrin, profenofos, klorpirifos, metomil, kartophidroklorida, atau
dimehipo. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk pada kemasan.
Gambar 4.3
16
Gambar 4.4
5.Tungau
Tungau tanaman cabai (cabe) adalah tungau kuning (Pol Polphagotarsonemus lotus) dan
tungau merah (Tetranychus cinnabarinus). Tungau bersembunyi di balik daun sambil
menghisap cairan daun. Daun cabai (cabe) yang terserang berwarna kecoklatan, terpelintir,
serta pada permukaan bawah daun terdapat benang-benang halus berwarna merah atau
kuning. Pengendalian kimiawi menggunakan insektisida
Gambar 4.5
18
BAB III
C. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam mengembangkan dan pembudidayaan cabe rawit tidak hanya sekedar menanam sesuai dengan
keadaan yang ada tetapi kita harus mempertimbangkan dan bisa mengetahui hal hal yang mungkin terjadi
dalam proses pengembangan budidaya cabe rawit tersebut. Baik dalam hal biaya maupun kemampuan
dalam mengolah cabe rawit tersebut. Karena hal hal yang awalnya dianggap remeh dan dirasa tidak
penting justru itu yang akan berdampak besar kedepannya. Maka dari itu saran saya bagi yang ingin
bergerak dalam bidang ini harus mempertimbangkan betul hal positif dan negatifnya baik dari segi keuangan
maupun kemampuan dan keterampilan dalam mengolah tanaman ini. Dan juga tidak lupa untuk meninjau
prospek pemasarannya maksudnya ketika setelah dipanen mau di suplai kemana hasil cabe rawit. Agar tidak
terjadi penimbunan yang tidak berguna yang akhirnya akan membusuk dan ujung- ujungnya kerugian yang
akan kita dapat.
3.2 saran
Sebaiknya Jika ingin mendapatkan hasil yang baik ,tanaman cabe harus mengikuti cara-cara yang
terdapat dalam pembahasan yang telah kami bahas di atas, dan juga proses penanaman cabe ini tergantung
pada kondisi cuaca. Jadi, sebelum kita menanam, ada baiknya kita berdoa kepada Tuhan, agar cuaca
menjadi bagus dan mendukung kita dalam menanam.
19
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Cabai
20