MIOMA UTERI
Di Ruang 10 RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
Oleh :
Alfi Zamilul H.
NIM 1402450050
NIM 1402450029
Tri Julaikah
NIM 1402450003
Fajri Diyah M.
NIM 1402450048
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEBIDANAN
PRODI DIV KEBIDANAN MALANG
TAHUN 2016
PKRS
RSU Dr.SAIFUL ANWAR
MALANG
2016
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh:
Alfi Zamilul H.
NIM 1402450050
NIM 1402450029
Tri Julaikah
NIM 1402450003
Fajri Diyah M.
NIM 1402450048
Mengetahui,
Pembimbing Klinik
Pokok bahasan
: Mioma Uteri
Sasaran
Hari/ Tanggal
Waktu
: 30 menit
Tempat
Wakt
Kegiatan
Pendahulua
u
5
menit
Kegiatan perawat
1. Memberi Salam
2. Menjelaskan
Kegiatan
Metode
Media
peserta
Menjawab
salam,
cakupan materi Mendengarkan
dan berkenalan
3. Menjelaskan
tujuan diberikan
dan
memperhatika
n
penyuluhan
tentang mioma
Penyajian
15
menit
uteri
1. Menyebutkan
pengertian
mioma uteri
2. Menyebutkan
Penyebab
Mendengarkan ceramah
LCD
dan
dan
memperhatika
leaflet
mioma uteri
3. Menyebutkan
dan
menjelaskan
tanda gejala dari
Penutup
10
menit
mioma uteri
Menutup
pertemuan
a. Memberikan
Menjawab
, Tanya,
pertanyaan
kepada pesrta
Diskusi
Ceramah
Menjawab
Jawab
b. Meminta klien
atau salah satu
keluarga
untuk
mereview
materi
Bertanya
yang
telah
disampaikan
Memperhatika
c. Membuka sesi
n
tanya jawab
jika masih ada
yang
kurang
jelas
d. Menyimpulka
Menjawab
Menjawab
TINJAUAN PUSTAKA
MIOMA UTERI
I.
PENGERTIAN
Mioma Uteri adalah suatu pertumbuhan jinak dari sel-sel otot polos,
sedangkan untuk otot- otot rahim disebut dengan mioma uteri. (Achadiat,
Chrisdiono M., 2004)
Mioma Uteri adalah tumor jinak otot rahim, disertai jaringan ikatnya.
(www. Infomedika.htm, 2004).
Mioma Uteri adalah neoplasma jinak yang berasal dari otot uterus dan
jaringan ikat sehingga dalam kepustakaan disebut juga leiomioma, fibromioma,
atau fibroid. (Mansjoer, Arif , 2001)
Dari berbagai pengertian dapat disimpulkan bahwa Mioma Uteri adalah
suatu pertumbuhan jinak dari otot-otot polos, tumorjinak otot rahim, disertai
jaringan ikat, neoplasma yang berasal dari otot uterus yang merupakan jenis
tumor uterus yang paling sering, dapat bersifat tunggal, ganda, dapat mencapai
ukuran besar, biasanya mioma uteri banyak terdapat pada wanita usia
reproduksi terutama pada usia 35 tahun.
III. GEJALA-GEJALA
- Kadang teraba benjolan di perut bagian bawah
- Nyeri perut bagian bawah
Mioma uteri dapat menimbulkan nyeri panggul yang disebabkan
oleh karena degenerasi akibat oklusi vaskuler, infeksi, torsi dari mioma
yang bertangkai maupun akibat kontraksi miometrium yang disebabkan
mioma subserosum. Tumor yang besar dapat mengisi rongga pelvik dan
menekan bagian tulang pelvik yang dapat menekan saraf sehingga
menyebabkan rasa nyeri yang menyebar ke bagian punggung dan
-
ekstremitas posterior
Nyeri haid yang sangat
Perdarahan abnormal
Kadang sukar kencing, sukar BAB.
Pada mioma uteri yang besar dapat menimbulkan penekanan
terhadap organ sekitar. Penekanan mioma uteri dapat menyebabkan
gangguan berkemih, defekasi maupun dispareunia. Tumor yang besar juga
dapat menekan pembuluh darah vena pada pelvik sehingga menyebabkan
kongesti dan menimbulkan edema pada ekstremitas posterior.
IV. PEMBAGIAN
Sarang mioma di uterus dapat berasal dari serviks uterus dan hanya 1-3%,
sisanya adalah dari korpus uterus. Maka pembagian menurut letaknya dapat
kita dapati sebagai:
1. Mioma submukosum:
berada di bawah endometrium dan menonjol ke dalam rongga
uterus. Mioma submukosum dapat tumbuh bertangkai menjadi polip,
kemudian dilahirkan melalui saluran serviks dan dipanggil
myomgeburt
2. Mioma intramural: mioma terdapat di dinding uterus di antara serabut
miometrium
3. Mioma subserosum: apabila tumbuh keluar dinding uterus sehingga
menonjol pada permukaan uterus, diliputi oleh serosa. Mioma
subserosum dapat pula tumbuh menempel pada jaringan lain
misalnya ke ligamentum atau mentum dan kemudian membebaskan
diri
dari
uterus,sehingga
disebut
wandering/parasitic
fibroid
(Prawirohardjo,2007).
V. BAHAYA
BAHAYA TERHADAP KEHAMILAN
- Dapat terjadi kemandulan atau keguguran
Infertilitas dapat terjadi apabila sarang mioma menutup atau menekan pars
interstisialis tuba, sedangkan mioma submukosum juga memudahkan
terjadinya abortus oleh katena distorsi rongga uterus. Apabila penyebab lain
infertilitas sudah disingkirkan, dan mioma merupakan penyebab infertilitas
-
yang terjadi.
Dapat mengganggu pertumbuhan janin dan terjadi kelainan letak janin
Mioma yang besar pada ronngga Rahim inilah yang dapat menyebabkan
kelainan letak janin dan juga menghambat pertumbuhan janin
VI. PENGOBATAN
a. Perawatan konservatif
Perawaatan ini ditujukan untuk pasien mioma dengan syarat sebagai
berikut
1. Tidak ada keluhan
2. Besarnya mioma kurang lebih belum sampai seperti ibu hamil usia 1214 minggu atau apabila diraba dari luar setinggi 2 jari di atas rongga
panggul. Harapan dari pengobatan konservatif ini adalah mioma akan
mengecil sendiri dengan masuknya wanita pada masa menopause
b. Miomektomi
Miomektomi sering dilakukan pada wanita yang ingin
mempertahankan fungsi reproduksinya dan tidak ingin dilakukan
histerektomi. Dewasa ini ada beberapa pilihan tindakan untuk melakukan
miomektomi, berdasarkan ukuran dan lokasi dari mioma. Tindakan
miomektomi dapat dilakukan dengan laparotomi, histeroskopi maupun
dengan laparoskopi. Pada laparotomi, dilakukan insisi pada dinding
abdomen untuk mengangkat mioma dari uterus. Keunggulan melakukan
miomektomi adalah lapangan pandang operasi yang lebih luas sehingga
penanganan terhadap perdarahan yang mungkin timbul pada pembedahan
miomektomi dapat ditangani dengan segera. Namun pada miomektomi
secara laparotomi resiko terjadi perlengketan lebih besar, sehingga akan
mempengaruhi faktor fertilitas pada pasien. Disamping itu masa
penyembuhan paska operasi juga lebih lama, sekitar 4 6 minggu. Pada
miomektomi secara histeroskopi dilakukan terhadap mioma submukosum
yang terletak pada kavum uteri. Pada prosedur pembedahan ini ahli beda
memasukkan alat histeroskop melalui serviks dan mengisi kavum uteri
dengan cairan untuk memperluas dinding uterus. Alat bedah dimasukkan
melalui lubang yang terdapat pada histeroskop untuk mengangkat mioma
submukosum yang terdapat pada kavum uteri. Keunggulan tehnik ini
adalah masa penyembuhan paska operasi (2 hari). Komplikasi operasi
yang serius jarang terjadi namun dapat timbul perlukaan pada dinding
uterus, ketidakseimbangan elektrolit dan perdarahan.
Miomektomi juga dapat dilakukan dengan
menggunakan
operasi
Persiapan mental ini sangat penting karena mental pasien berpengaruh
operasi:
Nasi, sayur, lauk pauk hewani dan nabati, buah, susu.
Kebersihan badan mulai ujung rambut sampai ujung kaki. Kondisi
badan yang bersih akan membantu proses penyembuhan semakin cepat
yang kaya akan nutrisi dan oksigen pada bekas luka operasi.
Gizi yang cukup sesuai kebutuhan. Makan pertama seteah operasi baru
dianjurkan setelah ibu mengalami sendawa atau flatus, karena 2 hal
tersebut merupakan penanda bahwa efek obat bius sudah mulai hilang.
Apabila ibu makan dalam keadaan saluran cerna masih terkena efek
obat bius dapat mengakibatkan muntah. Pemenuhan gizi seimbang
sangat
dibutuhkan,
terutama
makanan
tinggi
protein
untuk
tindakan.
Bagi ibu-ibu yang tidak menginginkan hamil lagi bisa menggunakan
KB yang sesuai dengan kondisinnya.