Para Hadirin dipersilahkan berdiri, karena Majelis Hakim akan memasuki ruang sidang. Majelis
Hakim dipersilahkan memasuki Ruang Sidang (Masuk dan duduk dikursi yang telah disediakan)
Panitera:
mempersilahkan hadirin untuk duduk kembali.
Hadirin dipersilahkan untuk duduk kembali
Situasi sidang : Hakim Ketua sidang dan Hakim Anggota sudah duduk ditempat masing-masing.
Panitera Pengganti dan Penuntut Umum sudah duduk pada tempatnya masing-masing. Para
pengunjung-penyaksi Sudah duduk ditempat yang tersedia
Hakim ketua
: (membuka sidang) Pada hari ini............. tanggal....... ......,perkara pidana no.......... .
tahun ........... dibuka dan terbuka untuk umum, dan mengetok palu tiga kali, tanda sidang sudah
dimulai. Saudara Penuntut Umum dipersilakan menghadirkan terdakwa. Penuntut Umum
Penuntut umum:
Saudara terdakwa dan Penasehat Hukum silakan masuk ruang sidang. (Terdakwa/Penasehat
hukum masuk ruang Hukum dan duduk ditempat yang tersedia)
Hakim Pendamping 1:
Saudara terdakwa sudah tahu apa sebab dipanggil kemari ? Apa saudara memerlukan Penasehat
Hukum ?
Terdakwa 1 :
Saya tahu apa sebab dipanggil kemari. Saya memerlukan Penasehat Hukum dan ini Bapak
Penasehat Hukum
Hakim pendamping 2 :
Apakah saudara terdakwa sekarang dalam keadaan sehat-sehat.
Terdakwa 2:
Saya sekarang berada dalam keadaan sehatsehat yang mulia
Hakim ketua: apakah persidangan bisa saya mulai?
Terdakwa 1, 2 dan 3 menjawab: silahkan yang mulia.
Hakim ketua :
Saudara Penasehat Hukum, apakah saudara mempunyai identitas sebagai pengacara/ advokat ?
dan dalam menangani kasus ini Apakah saudara sudah ada surat kuasa khusus dari terdakwa?
Pengacara1, 2 dan 3:
(Pengacara/advokat menyerahkan tanda pengacara/advokat. Surat kuasa khusus sudah
diserahkan dan ada dalam berkas perkara.)
Hakim ketua:
Menanyakan identitas terdakwa. Benarkah nama saudara seperti ini
Nama
: Suriati
: sudan, denpasar
Agama
: hindu
Pekerjaan
: buruh
Kewarganegaraan
: indonesia
Terdakwa 1:
Benar yang muliah.
Hakim Pendamping 1:
Menanyakan identitas terdakwa. Benarkah nama saudara seperti ini
Nama
: Fitri
: sudan, denpasar
Agama
: hindu
Pekerjaan
: buruh
Kewarganegaraan
: indonesia
Terdakwa :
Benar yang muliah
Hakim pendamping 3:
Menanyakan identitas terdakwa. Benarkah nama saudara seperti ini
Nama
: Desak
: sudan, denpasar
Agama
: hindu
Pekerjaan
: buruh
Kewarganegaraan
: indonesia
Terdakwa :
Benar yang muliah
Hakim ketua:
Apakah saudara terdakwa benar melakukan perbuatan penganiayaan oleh Sri Wahyuni ? Apakah
saudara melakukan tindakan percobaan pembunuhan kepada sri wahyuni ketika Sri wahyuni
mencoba untuk melawan dan menghentikan perbuatan anda?
Terdakwa 1:
Saya tidak mengerti pertanyaan pertama & Pertanyaan kedua, memang saya : melakukan
penganiayaan terhadap Sri wahyuni tetapi saya tidak melakukan perbuatan percobaan
pembunuhan seperti yang anda katakan yang mulia hakim ketua
Hakim ketua :
Saya Persilakan saudara Penuntut Umum untuk bertanya kepada saudara terdakwa.
Penuntut umum:
Terima kasih yang mulia/ Pak Ketua, atas kesempatan yang diberikan kepada kami. Saudara
terdakwa apa benar pada hari rabu tanggal 21 Januari 2016 tepatnya pada pukul 06.45 anda
berada di jalan bersama Sri wahyuni di jalan abang saat hendak mau ke sekolah?
Terdakwa 2:
benar
Penuntut umum:
apakah waktu itu anda sedang melakukan aksi penganiayaan terhadap Sri Wahyuni?
Terdakwa 2:
: benar
Penuntut umum
: apakah anda merencanakan aksi penganiayaan ini dengan bantuan dari rekan anda ?
Terdakwa
: iya saya melakukannya dengan ketiga rekan saya untuk menganiaya Sri Wahyuni di jalan
sebelum dia sampai di sekolah
Penuntut umum
: apakah anda berniat untuk mencoba melakukan aksi pembunuhan terhadap Sri Wahyuni?
Terdakwa 2
tidak
Penuntut umum :
apakah anda tahu bahwa Sri Wahyuni yang merupakan korban anda terkena tusukan saat
mencoba melawan anda ?
Terdakwa :
ya saya tahu
Penuntut umum
: Terima kasih yang mulia/ Pak Ketua, atas kesempatan yang diberikan kepada kami.
Hakim ketua:
Saya Persilakan saudara penasehat hukum untuk bertanya kepada saudara terdakwa.
PH
: : Terima kasih yang mulia/ Pak Ketua, atas kesempatan yang diberikan kepada kami.(mulai
bertanya) Apakah saudara terdakwa sudah menjawab dengan benar dan tepat ?
Terdakwa 3:
Saya sudah menjawab benar dan tepat
Hakim ketua :
Sekarang diberi kesempatan waktu kepada saudara penuntut umum untuk membaca surat
dakwaan
Penuntut umum :
menurut perbuatan saudara terdakwa , maka saudara terdakwa diancam dengan pasal di bawah
ini
Pasal KUHP (1) Diancam dengan pidana paling lama sembilan tahun penganiayaan yang
didahului, disertai atau diikuti dengan kekerasan atau ancaman kekerasan terhadap orang dengan
maksud untuk mempersiapkan penganiayaan itu, atau bila tertangkap tangan, untuk
memungkinkan diri sendiri atau peserta lainnya untuk melarikan diri,
Pasal KUHP, tentang percobaan pembunuhan yang diikuti, disertai atau didahului oleh
sesuatu perbuatan pidana yang dilakukan dengan maksud untuk mempersiapkan atau
mempermudah pelaksanaannya, diancam dengan pidana penjara seumur hidup atau selama
waktu tertentu, paling lama 20 tahun.
Sesudah surat dakwaan dibaca oleh penuntut umum, maka hakim ketua sidang bertanya :
Hakim ketua:
Apakah saudara terdakwa mengerti akan isi surat dakwaan tersebut ?
Terdakwa 1:
: Saya mengerti isi surat dakwaan yang dibacakan oleh Bapak penuntut Umum
Pengacara tersangka:
: mohon maaf bapak hakim bukankah itu terlalu berat hukumannya?
Hakim ketua:
: Tidak, karena terdakwa melakukan tindak kekerasan dengan merencanakan terlebih dahulu.
Pengacara tersangka:
: Tapi kan tidak sampai 20 tahun penjara.
Hakim ketua:
: siapa yang bilang terdakwa harus penjara 20 tahun? Tadi kan Cuma di bilang paling lama
penjara 20 tahun. Kita lihat saja besok berapa tahun sepantasnya terdakwa dihukum.
Pengacara tersangka:
: Baiklah yang mulia hakim ketua
Hakim ketua:
Sekarang sidang ditutup, maka sidang berikutnya kewajiban saudara terdakwa, apakah saudara
terdakwa/Penasehat Hukum bersedia menyampaikan EKSEPSINYA
Ph :
Baik
Wartawan 2
Trus bagaimana?? Apakah terdakwa sudah ditetapkan bersalah??
Polisi 2
Saat ini masih belum ada kepastian dari hakim ketua.
Wartawan 3
Trus apakah sudah ada saksi terkait kasus tersebut??
Polisi 3:
Saat ini masih belum ada saksi, akan tetapi minggu depan aka nada saksi terkait kasus ini.
Wartawan 4
Apakah terdakwa mengakui kesalahannya?
Polisi 4
Iya karena polisi yang datang sudah mempergoki terdakwa sedang menganiaya korban jadi
mereka tidak bisa mengelak lagi.
Wartawan 1,2,3,4.
Terima kasih atas informasi tersebut bapak polisi
Polisi 1,2,3,4
Iya Sama
1 minggu kemudian
Panitera :
Para Hadirin dipersilahkan berdiri, karena Majelis Hakim akan memasuki ruang sidang. Majelis
Hakim dipersilahkan memasuki Ruang Sidang (Masuk dan duduk dikursi yang telah disediakan)
Hakim ketua
: mempersilahkan hadirin untuk duduk kembali.
Hadirin dipersilahkan untuk duduk kembali
Situasi sidang : Hakim Ketua sidang dan Hakim Anggota sudah duduk ditempat masing-masing.
mempersilahkan hadirin untuk duduk kembali.
Yang kedua tentang percobaan pembunuhan yang diikuti, disertai atau didahului oleh sesuatu
perbuatan pidana yang dilakukan dengan maksud untuk mempersiapkan atau mempermudah
pelaksanaannya, namun kenyataannya terdakwa tidak ada niat sedikitpun untuk membunuh
korban , dan sesuatu dikatakan percobaan , harus didasarkan oleh niat atau kesengajaan.
Terdakwa hanya berusaha untuk melarikan diri ketika tertangkap basah oleh warga sekitar, untuk
mencoba menghentikan korban, terdakwa menodongkan pisau kepada korban , kemudian korban
berusaha melawan dan akhirnya pisau menancap ke ulu hati korban. Itu artinya tidak ada unsur
kesengajaan oleh terdakwa dalam melukai korban, dia hanya mengancam korban , dan karena
korban moncoba melawan akhirnya pisau tersebut menancap di ulu hati korban.
Hakim ketua:
baik terimakasih saudara penasehat hukum, apakah ada yang anda sampaikan saudara penuntut
umum ?
Penuntut umum:
ya yang mulia hakim ketua, hari ini kami mendatangkan saksi atas kejadian tersebut, yakni saksi
1, saksi 2, dan saksi 3.
Hakim ketua
: baiklah, apakah anda setuju dengan adanya saksi ini saudara penasehat hukum?
Ph
: ya saya setuju yang mulia hakim ketua
Hakim ketua
: baiklah saudara saksi anda diperrsilahkan masuk ke dalam ruang sidang (saksi masuk)
Hakim ketua:
Baiklah, Saudara Saksi, apakah saudara dalam keadaan sehat jasmani dan rohani dan siap untuk
memberikan keterangan dalam persidangan hari ini ?
Saksi 1,2,3
: Ya, saya dalam keadaan sehat jasmani dan rohani dan siap memberikan keterangan dalam
persidangan ini Pak Hakim
Hakim ketua:
Baiklah, pertama-tama saya akan menanyakan identitas saudara, sebagaimana terdapat didalam
BAP dan saya minta saudara menjawabnya dengan jelas.
Saksi 3
Nama: meri
Tempat tgl lahir : sudan, 19-06-1992
Jenis kelamin : perempuan
Agama :hindu
Pekerjaan: buruh
Saksi 2
Nama: ratna
Tempat tgl lahir :sudan, 05-05-1995
Jenis kelamin :perempuan
Agama :hindu
Pekerjaan: buruh
Saksi 3
Nama: wahyuni
Tempat tgl lahir : sudan, 12-12-1992
Jenis kelamin :perempuan
Agama :hindu
Pekerjaan: buruh
Hakim ketua
: (Hakim Anggota I menyerahkan KTP kepada Panitera pengganti) Baiklah sebelum saudara
memberikan keterangan di persidangan ini, menurut Undang-Undang saudari harus bersumpah
atau berjanji terlebih dahulu untuk itu saudari bersedia disumpah atau berjanji ?
Saksi 1,2,3
: ya yang mulia , hakim ketua. Baik pertanyaan untuk saudara saksi adalah selain ditusuk di ulu
hati sempatkah korban dipukul?
Saksi 2
: iya,, saya melihat korban dipukul dan ditendang tendang oleh ketiga tersangka.
Ph
: baiklah, berarti andalah orang yang menelpon kepolisian untuk datang ke tempat kejadian
untuk menangkap si pelaku penganiayaan?
Saksi 3
: tidak, tapi saya yang menelpon polisi
Ph
: kalau begitu, anda sebenarnya sudah tau ada penganiayaan, sehingga anda sempat untuk
menelpon polisi , benar begitu?
Saksi 3
: ya benar
Ph
: baik sudah cukup yang mulia hakim ketua
Hakim ketua
:baiklah,, apakah penuntut umum mau bertanya kepada bu lurah yang sudah hadir di sini??
Penutntut umum
: iya yang mulia ketua hakim saya mau bertanya kepada bu lerah.
Pinatera: ibu lurah silakan memasuki persidangan
Pu
: ibu lurah apakah ibu tau pertengkatan atau penganiayaan tersebut??
Ibu lurah
: saya mengetahuinya setelah polisi datang dan saksi bilang kepada saya, saya tidak tau persis
kejadiannya seperti apa
Pu
: baiklah itu sudah jelas terima kasih bu lurah, baikah sudah cukup yang mulia hakim
Hakim ketua
: baiklah , untuk sementara saya persilahkan penuntut umum dan penasehat umum untuk
menyiapkan sanggahan antara kedua belah pihak
Penuntut umum
: yang mulia hakim , izinkan pada sidang berikutnya untuk mempersilahkan saksi untuk bersaksi
kembali
Hakim ketua:
baik , apakah dari pihak penasehat hukum setuju
Ph
: ya yang mulia
Hakim
: baik sidang hari ini di tutup dan dilanjutkan besok ( ketok 2x) Pembukaan seperti biasanya
( pre memory)
Keesokan harinya.
Hakim ketua
: baik lah dengan ini sidang saya nyatkan dibuka ( ketok 3x). Untuk saksi saya persilahkan
masuk keruang sidang Saksi masuk ( pre memory)
Hakim ketua
: baiklah saya persilahkan untuk penuntut umum menanyakan kepada saksi terlebih dahulu
Pu
: terimakasih hakim ketua, baiklah saudara saksi apakah anda mencoba untuk menghentikan
terdakwa ketika ia sedang melakukan penganiayaan terhadap korban?
Saksi 1
: ya saya mencoba menghentikannya
Pu
: namun yang terjadi adalah ketika anda mencoba menghentikan terdakwa, terdakwa
mengancam anda denga sebuah pisau , benar begitu?
Saksi 1
: ya benar , dan saya tidak berani mendekatinya lagi dan saya langsung menelpon polisi
Pu
: baiklah , terimakasih saudara saksi , yang mulia hakim ketua sudah jelas bahwa tindakan yang
dilakukan tersangka adalah menganiaya sekaligus percobaan pembunuhan,hal tersebut karena
menurut pernnyataan saksi korban terdakwa terbukti telah merencanakan penganiayaan di di
jalan saat korban hendak sekolah, dan jika ada kendala dalam aksinya maka terdakwa akan
mengancam saksi dengan menodongkan pisau yang ia bawa, jika tindakan penganiayaan dan
percobaan pembunuhan tidak di rencanakan sebelumnya , kenapa terdakwa membawa pisau
ketika menganiaya. Pasti hal itu dijadikan langkah berjaga jaga jika ada yang menggagalkan
rencananya
Hakim ketua:
: terimakasih penuntut umum , saya persilahkan penasehat hukum untuk berbicara
Ph
; terimakasih yang mulia, baiklah yang pertama saya akan bertanya kepada terdakwa , apakah
anda berencana untuk melakukan penganiayaan seklaigus pembunuhan terhadap sri wahyuni
sendiri?
Terdakwa
: saya terlah merencanakan penganiayaan , tetapi saya tidak merencanakan pembunuhan
Ph
: baik, kemudian saya akan bertanya kepada saksi , kenapa anda mencoba menghentikan
terdakwa ketika menganiaya korban padahal anda sudah menghubungi pihak kepolisian?
Saksi 1
: karena saya tidak tega melihat korban dianiaya oleh ketiga terdakwa setelah korban ditusuk
baru polisi datang dan menangkap ketiga terdakwa
Ph
: anda sebagai orang dewasa seharusnya sudah tahu bahwa setiap penganiayaan aksinya pasti
mereka akan membawa senjata berbahaya bukan?lantas apa senjata yang anda gunakan untuk
melawan terdakwa?
Saksi1
: ya saya tau setiap penganiayaan pasti menggunakan senjata berbahaya , maka dari itu saya
menelpon polisi agar tidak terjadi penganiayaan terus kepada korban.
Hakim ketua
: saudara saksi dalam perlawanan tersebut siapakah yang mengawali untuk pukulan pertama?
Saksi 2
: fitri yang mulia hakim
Hakim ketua
: baiklah silahkan dilanjutkan saudara penasehat hukum
Ph
: baiklah , berdasarkan pernyataan yang dinyatakan oleh saksi dan terdakwa , jelas bahwa niat
yang dilakukan oleh terdakwa adalah penganiayaan, namun ketika , hal itu telah diketahui oleh
korban dan juga aparat yang berwenang ,maka saya pikir itu percobaan penganiayaan mengingat
banyak luka di bagian tubuh korban yaitu bekas luka pukulan oleh terdakwa. Kemudian yang
kedua , menurut keterangan saksi , bahwa saksi menghentikan tindakan terdakwa dengan
menghubungi kepolisian, itu sudah bisa dinilai siapa yang mendahului tindakan perkelahian.
Seharusnya korban harus sabar menunggu sampai aparat polisi datang , karena itu sudah
tanggung jawab seorang polisi, dengan adanya perbuatan korban yang demikian . korban bisa
dinilai melakukan penghakiman sendiri, padahal korban tahu bahwa hal itu bisa membahayakan
korban mengingat tidak ada seorangpun di dalam rumah itu yang bisa membantu korban.
Sehingga korban tertusuk. Seperti itu yang mulia hakim ketua
Hakim
ketua: baik lah , terimakasih penasehat hukum. Berdasarkan atas bukti keterangan saksi saya
akan membuat surat keputusan, maka dari itu ketiga terdakwa yaitu suriati, fitri, dan desak
bersalah dan hukuman yang pantas adalah penjara 10 tahun (ketok palu 3x)
Wartawan 3 : sriyanti
Wartawan 4: juliasih
Penasehat hukum :-
Reka adegan :
Tersangka :suriati, fitri, desak
Pengacara terdakwa : swandewi, kusuma, noviyanti
Korban: sri wahyuni
Pengacara korban: mawi dan desa
Saksi : meri, ratna, wahyuni
Polisi : ada, septi, artiningsih
Keluarga korban : ari, yuli, karonika
Bu lurah : desi
Wartawan: pungki, mariani, sriyanti, juliasih