merupakan
pengalaman
sehari-hari
yang
dihadapi
pekerjaan
yang
banyak.
Bagaimana
cara
Bapak
oto dada Bapak saat bernapas, bisa kita mulai, Pak? Sekarang, Bapak
silahkan duduk bersila seperti saya. Pertama tarik napas perlahan-lahan.
Dalam hitungan satu, pikiran udara memasuki bagian bawah paru-paru,
dan pada hitungan dua, bayangkan uada mengsisi bagian tengah paruparu, dan pada hitungan tiga, bayangkan seluruh paru-paru sudah terisi
dengan udara. Setelah itu, dalam hitungan tiga tahan napas, lalu
hembuskan udara melalui mulut dengan meniup udara perlahan-lahan.
Nah, sekarang Bapak lihat saya memperaktekkannya. Sekarang, coba
Bapak
praktikkan!
Wah,
bagus
sekali.
Bapak
sudah
mampu
melakukannya. Ayo kita latih kembali selama tiga sampai 10 kali. Bagus
sekali.
Terminasi
Bagaimana perasaan Bapak setelah latihan tarik napas dalam ini? Jadi
sudah berapa cara yang kita pelajari untuk mengatasi kecemasan Bapak,
bisa Bapak sebutkan? Bagus sekali. Pukul berapa Bapak akan berlatih
cara ini? Mari kita masukkan ke jadwal harian Bapak. Setiap kali mulai
merasa cemas, Bapak bisa langsung mempraktikkan cara ini selain
berlatih sesuai jadwal yang sudah Bapak buat. Lusa saya akan datang
lagi untuk mengajarkan latihan yang lain yaitu mengendurkan dan
mengencangkan seluruh otot atau relaksasi otot Bapak agar terasa rileks
dan nyaman. Seperti biasa, pukul 10. Selamat pagi.
SP 3 Pasien. Mengevaluasi latihan tarik napas dalam, mengajarkan
dan
melatih
latihan
mengerutkan
dan
mengendurkan
otot,
Hari ini kita akan mendiskusikan latihan relasksasi dengan relaksasi otot,
Berapa lama kita akan berlatih? Bagaimana jika 30 menit? Dimana kita
diskusi? Bagaimana jika di ruang tamu ini saja?
Kerja
Dalam melakukan latihan relaksasi mengerutkan otot, perlu diperhatikan
konsentrasi Bapak terhadap gerakan-gerakan otot, Bapak jangan
memikirkan hal yang lain saat latihan ini, hanya fokus pada otot. Baik Pak,
kita mulai, posisi duduk saja, namun harus santai. Otot yang akan kita
latih mulai dari otot muka sampai otot kaki. Silahkan Bapak kerutkan otot
muka seperti ini, kemudian kendurkan, lagi pak? Kerutkan oto muka, lalu
kendurkan. Baik selaki, nah sekarang otot punggung Pak, kerutkan otot
punggung, kendurkan, mari kita ulangi sampai tiga kali. Sekarang otot
perut ya Pak, silahkan kerutkan, kendurkan, lagi sampai Bapak mera
nyaman. Nah, sekarang otot tangan ya, Pak. Kerutkan, kendurkan. Lalu
yang terakhir otot kaki, silahkan kerutkan kemudian kendurkan. Bagus
sekali.
Terminasi
Bagaimana perasaan Bapak setelah kita latihan? Coba sebutkan berapa
cara yang dipelajari. Nah, sekarang masukkan lagi cara ini dalam jadwal.
Hari Rabu depan, saya akan mengajari Bapak satu cara lagi yaitu dengan
teknik lima jari. Jamnya sama ya Pak, selamat pagi.
SP 4 Pasien: mengevaluasi latihan mengerutkan dan mengendurkan
otot, mengajarkan dan melatih latihan relaksasi dengan teknik
hipnotis lima jari, memasukkan ke jadwal kegiatan harian
Orientasi
Selamat pagi Pak Ahmad, bagaimana perasaan Bapak hari ini? Apakah
Bapak sudah melatih 3 cara yang sudah dipelajari? Cara mana yang
paling Bapak sukai? Apakah cara itu dapat mengurangi kecemasan
Bapak? Pak, hari ini kita akan mendiskusikan latihan relaksasi dengan
teknik lima jari. Berapa lama kita akan berlatih, Pak? Bagaimana jika 30
menit? Dimana kita diskusi? Bagaimana jika diruang ini saja?
Kerja
Baiklah pak, kita akan mulai latihan lima jari. Latihan ini berguna untuk
memberi sugesti pikiran Bapak agar tidak terfokus pada kecemasan.
latihan
ini
berguna
untuk
meningkatkan
semangat,
menimbulkan
kedamaian di hati Bapak, dan bapak dapat lakukan setiap kali Bapak
merasa tegang. Bapak bisa lakukan latihan ini dengan berbaring, mata
ditutup, lingkungan harus tenang atau sunyi, sehingga Bapak bisa
konsentrasi. Baiklah, Pak, langkah pertama, sentuhkan ibu jari dengan
telunjuk, sambil melakukannya, kenang saat Bapak merasa sehat,
menikmati kegiatan fisik yang menyenangkan, misalnya. Bayangkan
ketika Bapak baru saja selesai mengikuti pertandingan bulu tangkis dan
Bapak menjadi pemenangnya. Kedua,, sentuhlah ibu jari Bapak dengan
jari tengah, sambil melakukannya, kenang saat Bapak bersama dengan
orang yang Bapak sayangi (anak, orang tua, pasangan hidup, sahabat).
Ketiga, sentuhlah ibu jari Bapak dengan jari manis dan bayangkan ketika
Bapak menerima pujian yang paling berkesan. Terakhir, sentuhkan ibu jari
Bapak dengan kelingking dan bayangkan Bapak berada di satu tempat
yang paling Bapak sukai, misalnya pantau, bayangkan Bapak berjalan di
sekeliling pantai, kembangkan khayalan Bapak. Nah, Bapak masih ingat
apa yang harus Bapak bayangkan setiap ibu jari bersentuhan dengan jari
lainnya? Sekarang silakan Bapak coba, saya akan menemani Bapak
disini, Sudah, Pak? Coba sekali lagi. Bapak tampak santai saat
melakukan latihan ini.
Terminasi
Bagaimana perasaan Bapak setelah mempraktikkannya sendiri? Apa
Bapak merasa rileks? Coba Bapak sebutkan lagi ada berapa cara yang
sudah kita pelajari untuk mengatasi cemas Bapak. Bapak bisa melakukan
latihan ini sendiri setiap kali Bapak merasa tegang. Jam berapa akan
Bapak latih cara ini, silahkan Bapak masukkan ke dalam jadwal kegiatan
harian Bapak, baiklah, Pak, saya ras altihan kita cukup, dua hari lagi saya
akan datang untuk melihat apakah kesemasan Bapak sudah benar-benar
berkurang, Selamat pagi, Pak.
c. Tujuan tindakan keperawatan untuk keluarga
1) Keluarga mampu mengenal masalah ansietas pada anggota
keluarganya
2) Keluarga mampu memahami proses terjadinya masalah ansietas
3) Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang mengalami
ansietas
4) Keluarga mampu mempraktikkan cara merawat pasien ansietas
5) Keluarga mampu merujuk anggota keluarga yang mengalami
ansietas
d. Tindakan keperawatan untuk keluarga
1) Diskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat
pasien
2) Diskusikan proses terjadinya ansietas serta tanda dan gejalanya
3) Diskusikan penyebab dan akibat ansietas
4) Diskusikan cara merawat pasien ansietas dengan mengajarkan
teknik relaksasi: mengalihkan situasi, latihan relakasi meliputi
napas dalam, mengerutkan dan mengendurkan otot, teknik lima
jari.
5) Diskusikan dengan keluarga perilaku pasien yang perlu dirujuk dan
bagaimana merujuk pasien
SP 1 Keluarga: membina hubungan saling percaya, mendiskusikan
masalah yang dihadapi keluarga, menjelaskan proses terjadinya,
tanda dan gejala, penyebab ansietas pada pasien.
Orientasi
Selamat pagi, Bu. Perkenalkan nama saya AW, panggil saya A. Saya
perawat yang akan merawat Bapak Ahmad dan akan datang ke rumah ibu
seminggu dua kali, yaitu hari rabu dan Sabtu pukul 10.00 pagi. Nama ibu
siapa, suka dipanggil apa?
Bagaimana perasaan ibu hari ini? Apa yang Ibu rasakan selama merawata
Bapak Ahmad? Baiklah, Bu, kita akan berbincang-bincang kondisi Bapak
akan
terlihat bahwa
persepsi
Orientasi
Selamat pagi, Ibu. Bagaimana perasaan Ibu hari ini? Apakah Ibu melihat
tanda-tanda cemas pada Bapak Ahmad? Apakah Pak Ahmad sudah
mencoba cara yang kami latih? Apakah ada manfaatnya? Baiklah, Bu,
sesuai dengan kesepakatan kita, hari ini kita akan berbincang-bincang
tentang cara merawat Pak Ahmad yang mengalami kesemaasan. Berapa
lama kita akan diskusi, Bu? Bagaimana kalau 30 menit? Di ruang tamu aja
ya, Bu?
Kerja
Bu, untuk mengatasi kecemasan, ada empat cara yang dapat kita lakuka,
yaitu pengalihan situasi, latihan tarik napas dalam, latihan relaksasi otot
dan teknik lima jari. Latihan-latihan ini berguna untuk mengurangi
kecemasan, dan membuat kita lebih santai. Cara pertama yaitu
pengalihan situasi. Saat Pak Ahmad mulai cemass, coba Ibu ajak Pak
Ahmad jalan-jalan ke tempat yang Pak Ahmad sukai dan aman, misalnya
Pak Ahmad kan suka berkebun ya, Bu? Cara kedua adalah latihan tarik
napas dalam. Ibu dapat membantu Pak Ahmad menarik dapas dalamdalam sampai hitungan tiga, kemudian tahan napas dalam hitungan tiga
dan terakhir keluarkan napas sambil meniup dalam hitungan tiga. Pak
Ahmad sudah dilatih, Bu. Cara ketiga adalah latihan relaksasi otot. Pak
Ahmad diminta mengerutkan dan mengendurkan otot-ototnya dari otot
bagian atas sampai otot paling bawah. Cara keempat adalah teknik lima
jari. Caranya adalah Pak Ahmad diminta untuk menyentuh ibu jari dan
telunjuk sambil membayangkan saat selesai berolahraga, kemudian ibu
jari menyentuh jari tengah sambil membayangkan ketika sedang dekat
dengan orang yang disayangi seperti anak, istri atau orang tua, menikah
dan lainnya. Kemudian, Ibu minta Bapak menyentuh Ibu jari dengan jari
manis sambil membayangkan saat pertama kali mendapat pujian yang
paling berkesan, terakhir sentuhan ibu jari dengan kelingking dan
bayangkan ketika berada di tempat yang paling Pak Ahmad sukai.
Kegiatan ini harus dilakukan di empat yang tenang dan nyaman.
Bagaimana, Bu, sudah jelas? Jadi, ada empat cara yang dapat Ibu bantu
untuk dilakukan Bapak, dan semua sudah msuk jadwal latihan harian Pak
Ahmad. Tolong Ibu ingatkan untuk dilakukan dan beri pujian.
Terminasi
Bagaimana perasaan Ibu setelah kita diskusi tentang cara merawata Pak
Ahmad? Ibu bisa mengingat-ingat cara-cara tadi. Saya berikan leaflet
yang bisa ibu baca. Dua hari lagi, saya akan datang lagi. Saya akan
menemani Ibu untuk mempraktikkan langsung satu cara untuk mengatasi
kesemasan. Cara mana yang Ibu pilih? Oh, jadi kita akan latihan cara tarik
napas dalam dulu, baiklah, Bu, untuk hari ini saya rasa cukup. Masih ada
yang ingin Ibu diskusikan dengan saya? Jika tidak, saya pamit, Bu.
Selamat pagi.
SP 3 Keluarga: melatih keluarga merawat pasien ansietas (tarik
napas dalam). Keluarga dapat mengulang tehnik relaksasi ynag lain
Orientasi
Apa kabar Bu? Bagaimana perasaan Ibu hari ini? Apakah Ibu sudah hafal
cara-cara merawat Bapak Ahmad melalui teknik relasasi? Baiklah, Bu,
sesuai kesepakatan kita, hari ini saya akan menemani Ibu melatih Pak
Ahmad cara tarik napas dalam. Berapa lama kita akan latihan, Bu?
Bagaimana kalau 30 menit? Mana Pak Ahmad? Ya, mari kita duduk
bersama disini.
Kerja
(Sebelumnya, perawat sudah membuat ontrak dengan pasien).
Selamat pagi Pak Ahmad, seperti yang suster katakan hari ini, suster akan
menemani istri Bapak untuk melatih bapak cara tarik napas dalam. Bapak
bersedia kan? Silakan Ibu mencoba. Wah, bagus sekali. Ibu sudah
mampu nelatih Bapak Ahmad dengan benar.
(Perawat dan keluarga pamit meninggalkan pasien).
Terminasi
Bagaimana perasaan Ibu setelah melatih Pak Ahmad? Ibu bisa melatih
car ini setiap kali Ibu melihat Pak Ahmad semas. Dua hari lahgi saya akan
datang, dan saya akan menemani Ibu untuk mempraktikkan langsung satu
cara lain untuk mengatasi kecemasan. cara mana yang Ibu pilih? Oh,
teknik lima jari. Baiklah bu, untuk hari ini saya rasa cukup. Ada yang masih
ingin Ibu diskusikan dengan saya? Jika tidak, saya pamit Bu, selamat
pagi.
SP 4 Keluarga: Merujuk pasien ansietas
Orientasi
Selamat pagi Bu. Bagaimana keadaan Ibu hari ini? Sudahkan Ibu latih
kembali Pak Ahmad untuk mengatsi cemasnya? Wah, bagus sekali.
Bagaimana kondisi Pak Ahmad? Jadi sudah tidak cemas ya? Hari ini saya
akanmenjelaskan perilaku Bapak Ahmad yang harus segera Ibu rujuk dan
bagaimana cara merujuk. Apa Ibu masih ingat? Diman kita akan bicara?
Berapa lama Bu?
Kerja
Apa Ibu masih ingat tanda dan gejala Pak Ahmad jika cemasnya muncul?
Bisa Ibu ulangi lagi? Nah, jika Ibu melihat tanda-tanda seperti napas
pendek, ras tercekik dan berdebar, sakit dada, pucat, hipotensi, tidak
mampu berfokus pada hal lain, tidak mampu berfikir logis, mengamuk dan
marah, ketakutan, teriak-teriak, prilaku tidak terkendali dan persepsinya
kacau, sebaiknya Ibu langsung bawa Pak Ahmad ke Ppuskesmas. Di
sana, saya akan membantu Ibu mengatasi perilaku Pak Ahmad, atau Ibu
bisa bertemu perawat CMHN yang lain yaitu Pak Saleh, dan bisa diperiksa
dokter, mungkin perlu makan obat. Jika kondisi Pak Ahmad tidak
membaik, kita akan rujuk Pak Ahmad ke RSU terdekat. Di sana ada
psikiater yang akan menangani Pak Ahmad.
Terminasi
Bagaimana perasaan Ibu setelah kita diskusi? Baik, Bu. Jangan lupa jika
Pak Ahmad sudah menunjukkan perilaku yang sudah kita diskusikan tadi,
langsung Ibu rujuk, Baikla, Bu. Karena kondisi Pak Ahmad sudah
membaik dan keluargapun sudah mempunyai kemampuan untuk merawat
Pak Ahmad secara mandiri, saya tidak lagi datang ke rumah Ibu. Jika ada
sesuatu, Ibu bisa menghubungi saya di Puskesmas. Selamat pagi Bu.
SP 1 Keluarga: Membina hubungan saling percaya, menjelaskan
pengertian, tanda dan gejala, dan penyebab koping tidak efektif
Orientasi
Selamat pagi bu, nama saya AW, biasa dipanggil A. Saya perawat yang
akan merawat Bapak Aziz. Nama Ibu siapa? Suka dipanggil apa? Baiklah
Bu, Ratih, apa yang Ibu rasakan selama merawat Bapak Aziz? Baiklah, bu
bagaimana jika sekarang kita berbincang-bincang tentang kondisi Bapak
Azis. Berapa lama kita bisa berdiskusi, bu? Bagaimana jika 30 menit?
Dimana kita bisa diskusi bu? Bagaimana kalau di ruang tamu ini saja?
Kerja
Apa yang Ibu rasakan menjadi masalah dalam merawat Pak Aziz?
Bu, perilaku Bapak Aziz bisa kita sebuut koping yang tidak efektif. Koping
adalah cara seseorang mengatasi masalahnya sehingga masalahnya.
Jadi, Bapak Aziz sudah tidak tepat dalam mengatasi masalahnya
sehingga masalahnya tidak selesai dan Pak Aziz berprilaku seperti yang
Ibu sebutkan lagi, yaitu marah-marah dan sikap bermusuhan. Penyebab
terjadinya masalah ini adalah ketidakmampuan Bapak Aziz menghadapi
kecemasannya. Perilaku yang sering tampak pada pasien adalah adanya
rasa khawatir yang kronis, cemas, mengatakan ketidakmampuan
mengatasi masalahnya, gangguan berinteraksi dengan orang lain, sering
berbohong, sering sakit, sering bersikap bermusuhan dan sering kali tidak
mampu berterus terang. Menurut Ibu Ratih, kira-kira mana tanda-tanda
yang kita diskusikan tadi ada pada pak Aziz?
Terminasi
Bagaimana perasaan Ibu setelah kita diskusi? Bisa Ibu ulang lagi apa itu
koping tidak efektif dan apa penyebab serta tanda-tandanya? Bagus
sekali, Ibu sudah mempu menyebutkannya. Nanti, Ibu pikirkan lagi apa
saja tanda dan gejala lain pad Bapak Aziz. Dua hari lagi saya akan datang
untuk menjelaskan cara merawat pasien koping tidak efektif, pukul
sepuluh ya, Bu. Selamat pagi.
Sp 2 Keluarga: mengejarkan cara merawat pasien koping individu
tidak efektif
Orientasi
Selamat pagi Bu. Bagaimana perasaan Ibu hari ini? Apa sudah Ibu
temukan tanda lain pada Bapak Aziz yang mengalami koping tidak efektif?
Bu, sesuai dengan kesepakatan kita, saya akan menjelaskan tentang cara
merawat pasien koping tidak efektif. Dimana kita bisa diskusi, Bu?
Bagaimana kalau kita diskusi selama 20 menit dan tempatnya di sini saja.
Kerja
Hal pertama yang perlu Ibu lakukan untuk mengatasi kopig tidak efektif
pada Bapak Aziz adalah menyadarkan beliau terhadap koping yang tidak
efektif tersebut. Ibu bisa mendiskusikan kembali tentang penyebab
masalah pada Bapak Aziz, kemudian diskusikan pula mengapa Bapak
Aziz
menggunakan
koping
menyangkal
semua
permasalahannya
Selamat pagi Pak Aziz, seperti yang suster katakan hari ini suster akan
menemani istri Bapak untuk melatih Bapak bagaimana mendiskusikan
masalah Bapak sehingga Bapak bisa menemukan jalan keluar yang
sehat. Bapak bersedia kan? Silahkan Ibu mencoba. Wah, bagus sekali Ibu
sudah mampu melatih Bapak Aziz dengan benar.
Perawat dan keluarga pamit meninggalkan pasien.
Terminasi
Bagaimana perasaan Ibu setelah melatih Pak Aziz? Ibu bisa melatih cara
ini setiap kali Ibu melihat Pak Aziz mempunyai masalah. Dua hari lagi,
saya akan datang dan saya akan menjelaskan cara merujuk Bapak Aziz,
jika kondisinya tidak memungkinkan di rawat di rumah. Biklah bu, untuk
hari ini saya ras cukup. Ada yang masing ingin Ibu diskusikan dengan
saya? Jika tidak, saya pamit Bu, selamat pagi.
Sp 4 Keluarga: merujuk pasien koping tidak efektif
Orientasi
Selamat pagi, Bu. Bagaimana perasaan Iu hari ini? Apakah Ibu sudah
mulai mempraktikkan
bagus sekali, Bu. Sesuai dengan kesepakatan kita sebelumnya. Hari ini
saya akan menjelaskan kondisi apa saja yang harus Ibu perhatikan dari
Bapak Aziz. Berapa lama kita berdiskusi? Dimana tempatnya?
Kerja
Bu, jika kondisi Bapak Aziz tetap tidak berubah dan perilakunya semakin
tidak terarah, atau pak Aziz tidak dapat menemukan pola penyelesaian
yang baik. Sebaiknya Ibu bawa Pak Aziz ke puskesmas. Ibu dapat
menemui saya di sana. Di sana akan ada dokter umum selain saya, yang
akan membantu Pak Aziz. Jika perilakunya masih seperti itu, kita akan
merujuk Pak Aziz ke RSU yang memiliki dokter ahli jiwa yang akan
membantu Pak Aziz.
Terminasi
Bagaimana perasaan Ibu setelah kita diskusi? Bisa ibu sebutkan lagi
perilaku-perilaku Bapak Aziz yang perlu dirujuk? Bagus sekali, Ibu bisa
menjelaskan ulang. Baiklah bu, karena kondisi Pak Aziz sudah membaik
dan keluarga pun sudah mempunyai kemampuan untuk merawat Bapak
secara mandiri, saya tidak lagi datang ke rumah Ibu. Jika ada sesuatu Ibu
bisa menghubungi saya di Puskesmas. Selamat pagi Bu.