(Dok.Salakanagara)
Kerajaan Kutai bukanlah kerajaan yg tertua di Indonesia..
Menurut penelitian para ahli, kini diketahui banyak Kerajaan Besar
berdiri jauh sebelum Kerajaan Kutai..
Namun pada buku pelajaran SD belum dirubah......
1. Kerajaan Salakanagara (130-362 M)
Kerajaan ini adalah kerajaan yang pertama di daerah Jawa Barat yang
pernah tercatat oleh sejarah. Salakanagara, berdasarkan Naskah
Wangsakerta Pustaka Rajyarajya i Bhumi Nusantara (yang disusun sebuah
panitia dengan ketuanya Pangeran Wangsakerta) diperkirakan merupakan
kerajaan paling awal yang ada di Nusantara).
Nama ahli dan sejarawan yang membuktikan bahwa tatar Banten memiliki
nilai-nilai sejarah yang tinggi, antara lain adalah Husein
Djajadiningrat, Tb. H. Achmad, Hasan Muarif Ambary, Halwany Michrob
dan lain-lainnya. Banyak sudah temuan-temuan mereka disusun dalam
tulisan-tulisan, ulasan-ulasan maupun dalam buku. Belum lagi nama-nama
seperti John Miksic, Takashi, Atja, Saleh Danasasmita, Yoseph
Iskandar, Claude Guillot, Ayatrohaedi, Wishnu Handoko dan lain-lain
yang menambah wawasan mengenai Banten menjadi tambah luas dan terbuka
dengan karya-karyanya dibuat baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa
Inggris.
Pendiri Salakanagara, Dewawarman adalah duta keliling, pedagang
sekaligus perantau dari Pallawa, Bharata (India) yang akhirnya menetap
karena menikah dengan puteri penghulu setempat.
2. Kerajaan Melayu Tua Jambi (Abad ke-2 M)
Dharmasraya merupakan nama ibukota dari sebuah Kerajaan Melayu di
Sumatera, nama ini muncul seiring dengan melemahnya kerajaan Sriwijaya
setelah serangan Rajendra Coladewa raja Chola dari Koromandel pada
tahun 1025.
Dalam naskah berjudul Chu-fan-chi karya Chau Ju-kua tahun 1225
Bila menilik dari catatan sejarah ataupun prasasti yang ada, tidak ada
penjelasan atau catatan yang pasti mengenai siapakah yang pertama
kalinya mendirikan kerajaan Tarumanegara. Raja yang pernah berkuasa
dan sangat terkenal dalam catatan sejarah adalah Purnawarman. Pada
tahun 417 ia memerintahkan penggalian Sungai Gomati dan Candrabaga
(Kali Bekasi) sepanjang 6112 tombak (sekitar 11 km). Selesai
penggalian, sang prabu mengadakan selamatan dengan menyedekahkan 1.000
ekor sapi kepada kaum brahmana.
Bukti keberadaan Kerajaan Taruma diketahui dengan tujuh buah prasasti
batu yang ditemukan. Empat di Bogor, satu di Jakarta dan satu di Lebak
Banten. Dari prasasti-prasasti ini diketahui bahwa kerajaan dipimpin
oleh Rajadirajaguru Jayasingawarman pada tahun 358 M dan beliau
memerintah sampai tahun 382 M. Makam Rajadirajaguru Jayasingawarman
ada di sekitar sungai Gomati (wilayah Bekasi). Kerajaan Tarumanegara
ialah kelanjutan dari Kerajaan Salakanagara.
6. Kerajaan Barus (Abad ke-6 M)
Kesultanan Barus merupakan kelanjutan kerajaan di Barus paska masuknya
Islam ke Barus. Islam masuk ke Barus pada awal-awal munculnya agama
Islam di semenanjung Arab.
Dalam sebuah penggalian arkeologi, ditemukan Makam Mahligai sebuah
perkuburan bersejarah Syeh Rukunuddin dan Syeh Usuluddin yang
menandakan masuknya agama Islam pertama ke Indonesia pada Abad ke VII
Masehi di Kecamatan Barus.
Kuburan ini panjangnya kira-kira 7 meter dihiasi oleh beberapa batu
nisan yang khas dan unik dengan bertulisan bahasa Arab, Tarikh 48 H
dan Makam Mahligai merupakan Objek Wisata Religius bagi umat Islam seDunia yang Letaknya 75 Km dari Sibolga dan 359 Km dari Kota Medan.
Raja pertama yang menjadi muslim adalah Raja Kadir yang kemudian
diteruskan kepada anak-anaknya yang kemudian bergelar Sultan.
Raja Kadir merupakan penerus kerajaan yang telah turun-temurun
memerintah Barus dan merupakan keturunan Raja Alang Pardosi, pertama