TIARA KUSDANARTIKA
E34140020
FAKULTAS KEHUTANAN
2015
PENDAHULUAN
Latar belakang
Rumusan masalah
Tujuan dari paper ini adalah untuk menginformasikan kepada masyarakat bahwa
masyarakat lokal dengan Taman Nasional Wakatobi bisa selaras sama-sama menjaga dan
melestarikan sumberdaya alam hayati di Taman Nasional Wakatobi. Manfaatnya adalah
potensi yang ada Taman Nasional Wakatobi dapat memajukan ekonomi masyarakat lokal
dan dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
PEMBAHASAN
Taman Nasional Wakatobi merupakan salah satu taman nasional laut terluas di
Indonesia. Taman Nasional ini terletak di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara.
Taman Nasional Wakatobi memiliki potensi sumberdaya alam laut yang bernilai tinggi,
baik dalam jenis dan keunikannya, serta panorama bawah laut yang indah. Taman
Nasional ini memiliki 25 buah gugusan terumbu karang dengan keliling pantai dari pulau-
pulau karang sepanjang 600 km. Kekayaan jenis terumbu karang yang dimiliki Taman
Nasional Wakatobi terdiri lebih 112 jenis karang dari 13 famili, terdapat 93 jenis ikan
yang dikonsumsi dan ikan hias, dan merupakan rumah bagi 4 spesies penyu. Wakatobi
terdiri 4 gugusan pulau besar yaitu Wangi-wangi, Kaledupa, Tomia, Binongko dan
ratusan pulau kecil. Masyarakat sekitar yang berada di kawasan Taman Nasional
Wakatobi menggantungkan hidupnya pada sumber laut, karena pekerjaan mereka yang
kebanyakan adalah nelayan tradisional dan budidaya rumput laut. Contohnya adalah suku
Bajau. Suku Bajau merupakan salah satu suku yang masih menjunjung kebudayaannya
yaitu berperahu tradisional dan yang menarik dalam kesaharian suku ini adalah dengan
menyelam ke dasar laut untuk mencari ikan tanpa alat bantu pernapasan dibawah laut.
Kebudayaan etnis pada tiap suku masih kuat dan belum banyak mengalami akulturasi dan
masing-masing etnis hidup rukun, saling menghargai dan hidup damai, karena tiap etnis
mempunyai keperluan yang sama yaitu menggantungkan hidupnya pada sumber laut.
Kawasan Taman Nasional Wakatobi dihuni lebih dari 100.000 orang yang
tersebar di 100 desa didalam empat gugusan pulau utama. Hal ini menjadi figur yang unik
dari Wakatobi megingat taman nasional secara umum tidak memungkinkan orang-orang
untuk mendiami kawasan tersebut. Hal ini juga menjadi tantangan bagi masyarakat
Wakatobi untuk menjaga dan mengelola daerah sambil menjamin kelestarian
keanekaragaman hayati, mengingat mayoritas masyarakat Wakatobi menggantungkan
hidupnya pada sumberdaya laut. Kondisi pendidikan masyarakat Wakatobi yang rendah
dan sarana prasarana yang belum lengkap. Namun kondisi kesehatan pada masyarakat
Wakatobi yang baik bisa terlihat dari kehidupan keseharian dan kondisi lingkungan yang
ada, dan posisi pemukiman yang sudah tertata dengan rapih. Karena masyarakat berpikir
bahwa masyarakat menggantunngkan hidupnya pada sumbedaya laut jadi otomatis
masyarakat akan menjaga dengan sungguh-sungguh dan juga melestarikan apa yang
menjadi tempat pemenuhan kebutuhan masyarakat. Masyarakat yang mulai mengerti
akan sumberdaya yang dibutuhkan maka masyarakatnya sendiri yang akan menjaga dan
mengelola dengan benar karena dengan tanpa sumberdaya tersebut masyarakat akan
kesulitan untuk memenuhi kebutuhannya. Potensi yang diberikan Taman Nasional
Wakatobi dengan keindahan bawah laut yang membuat wisatawan berdatangan dan juga
keunikan masyarakat lokal dalam hal mencari ikan yang menambahkan daya tarik wisata.
SIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
http://www.wwf.or.id/program/wilayah_kerja_kami/sulawesi__nusa_tenggara___papua/k
onservasi_terpadu_di_wakatobi_/ [diakses pada tanggal 28 Desember 2015]