Predileksi: Kulit, subkutis dan otot Effloresensi: Kelainan kulit terdiri atas pembengkakan edematosa dengan eritema atau urtikaria Diagnosis Banding: LES, vaskulitis Pemeriksaan Penunjang: Albuminuria dan hematuria. Peningkatan enzim otot dalam darah Terapi: Sistemik: Kortikosteroid: Prednison 60 mg sehari Imunostatik Metoktreksat Azatipiorin Vitamin E Asam para-aminobenzoat Topikal:
2. Skleroderma Foto:
Predileksi dan Effloresensi:
Predileksi: Ekstremitas, kepala, dahi Effloresensi: Bercak-bercak putih kekuning-kekuningan dank eras, sering kali mempunyai halo ungu di sekitarnya. Dapat berupa bercak sklerotik atau plak soliter atau bercak-bercak multiple. Diagnosis Banding: Mikosis, Lupus Eritematosus diskoid Pemeriksaan Penunjang: Terapi: Sistemik: Imunomodulator: Siklosporin A, metotreksat, siklofosfamid, mikrofenolat mofetil. Antifibrotik: D-penicilamine, obat interferon y, anti TGF b.3. Lupus Eritematosus Sistemik Foto:
Predileksi dan Effloresensi:
Predileksi: o Kelainan kulit tersering adalah daerah wajah: area malar, nasal pipi. o Kelainan mukosa: mulut, mata, vagina Effloresensi: Lesi tersering adalah: o lesi seperti kupu-kupu (butterfly rush) di area malar dan nasal dengan sedikit edema, eritema, sisik, telangiektasis dan atrofi. o Erupsi makulo-papular, polimorfi dan eritematosa bulosa di pipi
o Foto sensitivitas di daerah yang tidak tertutup matahari.
o Lesi popular dan urtikaria kecoklat-coklatan o Kadang-kadang terdapat lesi atau nodus-nodus. o Vaskulitis sangat menonjol o Alopesia dan penipisan rambut o Sikatrisasi dengan atrofi progresif Diagnosis Banding: Atritis reumatika, sklerosis sistemik, dermatomiositis, purpura trombositopenik Pemeriksaan Penunjang: o Pemeriksaan laboratorium: Kelainan ialah anemia hemolitik anemia normositer, leucopenia, trombositopenia, peninggian laju endap darah, hiperglobulinemia, hioalbuminemia. o Fenomena sel S.E dan tes sel L.E o Pemeriksaan antibody antinuclear (ANA) o Lupus band test o Anti-ds-RNA. Terapi: -Sistemik: Kortikosteroid: Prednison 1 mg/kgBB atau 60-80 mg sehari Sitotastik: Azatioprin 50-150 mg per hari, maksimal 200 mg per hari, atau siklofosfamid dengan dosis yang sama. Bila terjadi infeksi sekunder: antibiotik, antiviral dan antifungal