Anda di halaman 1dari 24

1.

Gingiva, yaitu jaringan lunak yang melekat pada tulang alveolar dan
meliputi akar gigi.
Gingiva dalam bahasa awam disebut gusi. Gingiva mengelilingi gigi,
warnanya bergantung pada pigmentasi seseorang. Namun umumnya gingiva
yang sehat berwarna merah muda dan permukaannya sering digambarkan
seperti kulit jeruk.
Gingiva melekat pada gigi dan tulang alveolar. Pada permukaan vestibulum
di kedua rahang, gingiva secara jelas dibatasi mukosa mulut yang lebih
dapat

bergerak

oleh

garis

yang

bergelombang

disebut

perlekatan

mukogingiva. Garis demarkasi yang sama juga ditemukan pada aspek lingual
mandibula antara gingiva dan mukosa mulut. Pada palatum, gingiva
menyatu dengan palatum dan tidak ada perlekatan mukogingiva yang nyata.
Gingiva merupakan bagian dari apparatus pendukung gigi, periodonsium dan
dengan membentuk hubungan dengan gigi, gingiva berfungsi melindungi
jaringan di bawah perlekatan gigi terhadap pengaruh lingkungan rongga
mulut.
Gingiva dibagi menjadi tiga menurut daerahnya yaitu marginal gingival,
attached gingival dan gingival interdental.
-

Marginal gingiva / Gingiva tepi / Gingiva bebas: Marginal gingival


adalah bagian gingival yang terletak pada daerah korona dan tidak
melekat pada gingiva. Dekat tepi gingiva terdapat suatu alur

dangkal yang disebut sulkus gingiva yang mengelilingi setiap gigi.


Sulkus gingiva : Ruang dangkal antara tepi gingiva dan gigi. Pada
keadaan normal, gingiva tepi mempunyai kontur seperti mata pisau,
dengan konsistensi kenyal, dan berwarna merah muda / pink. Pada
gigi yang sehat kedalaman sulkus gingival bervariasi sekitar 0,5 2

m.
Attached gingiva merupakan kelanjutan dari marginal gingiva.
Jaringan padat ini terletak pada daerah apikal dari gingiva tepi dan
cekungan gingiva bebas. Terikat kuat dengan periosteum tulang

alveolar dibawahnya. Permukaan luar dari attached gingiva terus


memanjang ke mukosa alveolar yang lebih kendur dan dapat
digerakkan, bagian tersebut disebut mucogingival juntion.
1. Gingiva, yaitu jaringan lunak yang melekat pada tulang alveolar dan
meliputi akar gigi.
Gingiva dalam bahasa awam disebut gusi. Gingiva mengelilingi gigi,
warnanya bergantung pada pigmentasi seseorang. Namun umumnya gingiva
yang sehat berwarna merah muda dan permukaannya sering digambarkan
seperti kulit jeruk.
Gingiva melekat pada gigi dan tulang alveolar. Pada permukaan vestibulum
di kedua rahang, gingiva secara jelas dibatasi mukosa mulut yang lebih
dapat

bergerak

oleh

garis

yang

bergelombang

disebut

perlekatan

mukogingiva. Garis demarkasi yang sama juga ditemukan pada aspek lingual
mandibula antara gingiva dan mukosa mulut. Pada palatum, gingiva
menyatu dengan palatum dan tidak ada perlekatan mukogingiva yang nyata.
Gingiva merupakan bagian dari apparatus pendukung gigi, periodonsium dan
dengan membentuk hubungan dengan gigi, gingiva berfungsi melindungi
jaringan di bawah perlekatan gigi terhadap pengaruh lingkungan rongga
mulut.
Gingiva dibagi menjadi tiga menurut daerahnya yaitu marginal gingival,
attached gingival dan gingival interdental.
-

Marginal gingiva / Gingiva tepi / Gingiva bebas: Marginal gingival


adalah bagian gingival yang terletak pada daerah korona dan tidak
melekat pada gingiva. Dekat tepi gingiva terdapat suatu alur

dangkal yang disebut sulkus gingiva yang mengelilingi setiap gigi.


Sulkus gingiva : Ruang dangkal antara tepi gingiva dan gigi. Pada
keadaan normal, gingiva tepi mempunyai kontur seperti mata pisau,
dengan konsistensi kenyal, dan berwarna merah muda / pink. Pada
gigi yang sehat kedalaman sulkus gingival bervariasi sekitar 0,5 2
m.

Attached gingiva merupakan kelanjutan dari marginal gingiva.


Jaringan padat ini terletak pada daerah apikal dari gingiva tepi dan
cekungan gingiva bebas. Terikat kuat dengan periosteum tulang
alveolar dibawahnya. Permukaan luar dari attached gingiva terus
memanjang ke mukosa alveolar yang lebih kendur dan dapat

digerakkan, bagian tersebut disebut mucogingival juntion.


Gingiva interdental (papilla interdental) : Yang berlokasi diantara
gigi pada daerah mesio-distal dari gigi-gigi. Interdental gingiva
mewakili gingiva embrasure, dimana terdapat ruang interproksimal
dibawah tempat berkontaknya gigi. Interdental gingiva dapat
berbentuk

piramidal

atau

berbentuk

seperti

lembah.

Region

interdental ini berperan sangat penting karena merupakan daerah


stagnasi

bakteri

yang

paling

persisten

dan

strukturnya

menyebabkan daerah ini sangat peka. Di daerah inilah biasanya


timbul lesi awal pada gingivitis.
Gingival mempunyai banyak suplai darah yang berasal dari 3 sumber :
pembuluh supraperiosteal, pembuluh ligament periodontal serta pembuluh
alveolar yang keluar dari puncak tulang alveolar. Pembuluh-pembuluh ini
saling bertautan pada gingival untuk membentuk lingkaran kapiler pada
papilla jaringan gingiva. Drainase limfatik dimulai pada 1. Gingiva, yaitu
jaringan lunak yang melekat pada tulang alveolar dan meliputi akar gigi.
Gingiva dalam bahasa awam disebut gusi. Gingiva mengelilingi gigi,
warnanya bergantung pada pigmentasi seseorang. Namun umumnya gingiva
yang sehat berwarna merah muda dan permukaannya sering digambarkan
seperti kulit jeruk.
Gingiva melekat pada gigi dan tulang alveolar. Pada permukaan vestibulum
di kedua rahang, gingiva secara jelas dibatasi mukosa mulut yang lebih
dapat

bergerak

oleh

garis

yang

bergelombang

disebut

perlekatan

mukogingiva. Garis demarkasi yang sama juga ditemukan pada aspek lingual
mandibula antara gingiva dan mukosa mulut. Pada palatum, gingiva
menyatu dengan palatum dan tidak ada perlekatan mukogingiva yang nyata.

Gingiva merupakan bagian dari apparatus pendukung gigi, periodonsium dan


dengan membentuk hubungan dengan gigi, gingiva berfungsi melindungi
jaringan di bawah perlekatan gigi terhadap pengaruh lingkungan rongga
mulut.
Gingiva dibagi menjadi tiga menurut daerahnya yaitu marginal gingival,
attached gingival dan gingival interdental.
-

Marginal gingiva / Gingiva tepi / Gingiva bebas: Marginal gingival


adalah bagian gingival yang terletak pada daerah korona dan tidak
melekat pada gingiva. Dekat tepi gingiva terdapat suatu alur

dangkal yang disebut sulkus gingiva yang mengelilingi setiap gigi.


Sulkus gingiva : Ruang dangkal antara tepi gingiva dan gigi. Pada
keadaan normal, gingiva tepi mempunyai kontur seperti mata pisau,
dengan konsistensi kenyal, dan berwarna merah muda / pink. Pada
gigi yang sehat kedalaman sulkus gingival bervariasi sekitar 0,5 2

m.
Attached gingiva merupakan kelanjutan dari marginal gingiva.
Jaringan padat ini terletak pada daerah apikal dari gingiva tepi dan
cekungan gingiva bebas. Terikat kuat dengan periosteum tulang
alveolar dibawahnya. Permukaan luar dari attached gingiva terus
memanjang ke mukosa alveolar yang lebih kendur dan dapat

digerakkan, bagian tersebut disebut mucogingival juntion.


Gingiva interdental (papilla interdental) : Yang berlokasi diantara
gigi pada daerah mesio-distal dari gigi-gigi. Interdental gingiva
mewakili gingiva embrasure, dimana terdapat ruang interproksimal
dibawah tempat berkontaknya gigi. Interdental gingiva dapat
berbentuk

piramidal

atau

berbentuk

seperti

lembah.

Region

interdental ini berperan sangat penting karena merupakan daerah


stagnasi

bakteri

yang

paling

persisten

dan

strukturnya

menyebabkan daerah ini sangat peka. Di daerah inilah biasanya


timbul lesi awal pada gingivitis.

Gingival mempunyai banyak suplai darah yang berasal dari 3 sumber :


pembuluh supraperiosteal, pembuluh ligament periodontal serta pembuluh
alveolar yang keluar dari puncak tulang alveolar. Pembuluh-pembuluh ini
saling bertautan pada gingival untuk membentuk lingkaran kapiler pada
papilla jaringan gingiva. Drainase limfatik dimulai pada papilla jaringan ikat
dan berdrainasi ke nodus limfa regional; dari gingiva mandibula ke nodus
servikal, submandibular dan submental; dari gingival maksila ke nodus limfa
servikal bagian dalam. Suplai saraf berasal dari cabang-cabang saraf
trigeminus. Beberapa ujung saraf dapat diidentifikasi pada jaringan ikat
gingival sebagai tactile corpuscle, reseptor temperatur serta reseptor rasa
sakit.
Gingiva / gusi sehat umumnya memiliki warna merah muda atau yang
disebut coral pink.
Warnanya

bervariasi

tergantung

dari

jumlah

pigmen

melanin

pada

epithelium, derajat keratinisasi epithelium dan vaskularisasinya serta sifat


fibrosa dari jaringan ikat di bawahnya. Pada bangsa Kaukasia pigmentasi
umumnya minimal, pada bangsa Afrika atau Asia daerah pigmentasi
kecoklatan atau hitam kebiruan terlihat menutupi sebagian besar gingival.
Pada bangsa Mediterania kadang-kadang terlihat adanya bercak pigmentasi.
Pigmentasi fisiologis harus dibedakan dengan pigmentasi yang terjadi pada
beberapa penyakit dan kontaminasi logam. Warna lain seperti 1. Gingiva,
yaitu jaringan lunak yang melekat pada tulang alveolar dan meliputi akar
gigi.
Gingiva dalam bahasa awam disebut gusi. Gingiva mengelilingi gigi,
warnanya bergantung pada pigmentasi seseorang. Namun umumnya gingiva
yang sehat berwarna merah muda dan permukaannya sering digambarkan
seperti kulit jeruk.
Gingiva melekat pada gigi dan tulang alveolar. Pada permukaan vestibulum
di kedua rahang, gingiva secara jelas dibatasi mukosa mulut yang lebih

dapat

bergerak

oleh

garis

yang

bergelombang

disebut

perlekatan

mukogingiva. Garis demarkasi yang sama juga ditemukan pada aspek lingual
mandibula antara gingiva dan mukosa mulut. Pada palatum, gingiva
menyatu dengan palatum dan tidak ada perlekatan mukogingiva yang nyata.
Gingiva merupakan bagian dari apparatus pendukung gigi, periodonsium dan
dengan membentuk hubungan dengan gigi, gingiva berfungsi melindungi
jaringan di bawah perlekatan gigi terhadap pengaruh lingkungan rongga
mulut.
Gingiva dibagi menjadi tiga menurut daerahnya yaitu marginal gingival,
attached gingival dan gingival interdental.
-

Marginal gingiva / Gingiva tepi / Gingiva bebas: Marginal gingival


adalah bagian gingival yang terletak pada daerah korona dan tidak
melekat pada gingiva. Dekat tepi gingiva terdapat suatu alur

dangkal yang disebut sulkus gingiva yang mengelilingi setiap gigi.


Sulkus gingiva : Ruang dangkal antara tepi gingiva dan gigi. Pada
keadaan normal, gingiva tepi mempunyai kontur seperti mata pisau,
dengan konsistensi kenyal, dan berwarna merah muda / pink. Pada
gigi yang sehat kedalaman sulkus gingival bervariasi sekitar 0,5 2

m.
Attached gingiva merupakan kelanjutan dari marginal gingiva.
Jaringan padat ini terletak pada daerah apikal dari gingiva tepi dan
cekungan gingiva bebas. Terikat kuat dengan periosteum tulang
alveolar dibawahnya. Permukaan luar dari attached gingiva terus
memanjang ke mukosa alveolar yang lebih kendur dan dapat

digerakkan, bagian tersebut disebut mucogingival juntion.


Gingiva interdental (papilla interdental) : Yang berlokasi diantara
gigi pada daerah mesio-distal dari gigi-gigi. Interdental gingiva
mewakili gingiva embrasure, dimana terdapat ruang interproksimal
dibawah tempat berkontaknya gigi. Interdental gingiva dapat
berbentuk

piramidal

atau

berbentuk

seperti

lembah.

Region

interdental ini berperan sangat penting karena merupakan daerah


stagnasi

bakteri

yang

paling

persisten

dan

strukturnya

menyebabkan daerah ini sangat peka. Di daerah inilah biasanya


timbul lesi awal pada gingivitis.
Gingival mempunyai banyak suplai darah yang berasal dari 3 sumber :
pembuluh supraperiosteal, pembuluh ligament periodontal serta pembuluh
alveolar yang keluar dari puncak tulang alveolar. Pembuluh-pembuluh ini
saling bertautan pada gingival untuk membentuk lingkaran kapiler pada
papilla jaringan gingiva. Drainase limfatik dimulai pada papilla jaringan ikat
dan berdrainasi ke nodus limfa regional; dari gingiva mandibula ke nodus
servikal, submandibular dan submental; dari gingival maksila ke nodus limfa
servikal bagian dalam. Suplai saraf berasal dari cabang-cabang saraf
trigeminus. Beberapa ujung saraf dapat diidentifikasi pada jaringan ikat
gingival sebagai tactile corpuscle, reseptor temperatur serta reseptor rasa
sakit.
Gingiva / gusi sehat umumnya memiliki warna merah muda atau yang
disebut coral pink.
Warnanya

bervariasi

tergantung

dari

jumlah

pigmen

melanin

pada

epithelium, derajat keratinisasi epithelium dan vaskularisasinya serta sifat


fibrosa dari jaringan ikat di bawahnya. Pada bangsa Kaukasia pigmentasi
umumnya minimal, pada bangsa Afrika atau Asia daerah pigmentasi
kecoklatan atau hitam kebiruan terlihat menutupi sebagian besar gingival.
Pada bangsa Mediterania kadang-kadang terlihat adanya bercak pigmentasi.
Pigmentasi fisiologis harus dibedakan dengan pigmentasi yang terjadi pada
beberapa penyakit dan kontaminasi logam. Warna lain seperti 1. Gingiva,
yaitu jaringan lunak yang melekat pada tulang alveolar dan meliputi akar
gigi.
Gingiva dalam bahasa awam disebut gusi. Gingiva mengelilingi gigi,
warnanya bergantung pada pigmentasi seseorang. Namun umumnya gingiva

yang sehat berwarna merah muda dan permukaannya sering digambarkan


seperti kulit jeruk.
Gingiva melekat pada gigi dan tulang alveolar. Pada permukaan vestibulum
di kedua rahang, gingiva secara jelas dibatasi mukosa mulut yang lebih
dapat

bergerak

oleh

garis

yang

bergelombang

disebut

perlekatan

mukogingiva. Garis demarkasi yang sama juga ditemukan pada aspek lingual
mandibula antara gingiva dan mukosa mulut. Pada palatum, gingiva
menyatu dengan palatum dan tidak ada perlekatan mukogingiva yang nyata.
Gingiva merupakan bagian dari apparatus pendukung gigi, periodonsium dan
dengan membentuk hubungan dengan gigi, gingiva berfungsi melindungi
jaringan di bawah perlekatan gigi terhadap pengaruh lingkungan rongga
mulut.
Gingiva dibagi menjadi tiga menurut daerahnya yaitu marginal gingival,
attached gingival dan gingival interdental.
-

Marginal gingiva / Gingiva tepi / Gingiva bebas: Marginal gingival


adalah bagian gingival yang terletak pada daerah korona dan tidak
melekat pada gingiva. Dekat tepi gingiva terdapat suatu alur

dangkal yang disebut sulkus gingiva yang mengelilingi setiap gigi.


Sulkus gingiva : Ruang dangkal antara tepi gingiva dan gigi. Pada
keadaan normal, gingiva tepi mempunyai kontur seperti mata pisau,
dengan konsistensi kenyal, dan berwarna merah muda / pink. Pada
gigi yang sehat kedalaman sulkus gingival bervariasi sekitar 0,5 2

m.
Attached gingiva merupakan kelanjutan dari marginal gingiva.
Jaringan padat ini terletak pada daerah apikal dari gingiva tepi dan
cekungan gingiva bebas. Terikat kuat dengan periosteum tulang
alveolar dibawahnya. Permukaan luar dari attached gingiva terus
memanjang ke mukosa alveolar yang lebih kendur dan dapat

digerakkan, bagian tersebut disebut mucogingival juntion.


Gingiva interdental (papilla interdental) : Yang berlokasi diantara

gigi pada daerah mesio-distal dari gigi-gigi. Interdental gingiva


mewakili gingiva embrasure, dimana terdapat ruang interproksimal
dibawah tempat berkontaknya gigi. Interdental gingiva dapat
berbentuk

piramidal

atau

berbentuk

seperti

lembah.

Region

interdental ini berperan sangat penting karena merupakan daerah


stagnasi

bakteri

yang

paling

persisten

dan

strukturnya

menyebabkan daerah ini sangat peka. Di daerah inilah biasanya


timbul lesi awal pada gingivitis.
Gingival mempunyai banyak suplai darah yang berasal dari 3 sumber :
pembuluh supraperiosteal, pembuluh ligament periodontal serta pembuluh
alveolar yang keluar dari puncak tulang alveolar. Pembuluh-pembuluh ini
saling bertautan pada gingival untuk membentuk lingkaran kapiler pada
papilla jaringan gingiva. Drainase limfatik dimulai pada papilla jaringan ikat
dan berdrainasi ke nodus limfa regional; dari gingiva mandibula ke nodus
servikal, submandibular dan submental; dari gingival maksila ke nodus limfa
servikal bagian dalam. Suplai saraf berasal dari cabang-cabang saraf
trigeminus. Beberapa ujung saraf dapat diidentifikasi pada jaringan ikat
gingival sebagai tactile corpuscle, reseptor temperatur serta reseptor rasa
sakit.
Gingiva / gusi sehat umumnya memiliki warna merah muda atau yang
disebut coral pink.
Warnanya

bervariasi

tergantung

dari

jumlah

pigmen

melanin

pada

epithelium, derajat keratinisasi epithelium dan vaskularisasinya serta sifat


fibrosa dari jaringan ikat di bawahnya. Pada bangsa Kaukasia pigmentasi
umumnya minimal, pada bangsa Afrika atau Asia daerah pigmentasi
kecoklatan atau hitam kebiruan terlihat menutupi sebagian besar gingival.
Pada bangsa Mediterania kadang-kadang terlihat adanya bercak pigmentasi.
Pigmentasi fisiologis harus dibedakan dengan pigmentasi yang terjadi pada
beberapa penyakit dan kontaminasi logam. Warna lain seperti 1. Gingiva,

yaitu jaringan lunak yang melekat pada tulang alveolar dan meliputi akar
gigi.
Gingiva dalam bahasa awam disebut gusi. Gingiva mengelilingi gigi,
warnanya bergantung pada pigmentasi seseorang. Namun umumnya gingiva
yang sehat berwarna merah muda dan permukaannya sering digambarkan
seperti kulit jeruk.
Gingiva melekat pada gigi dan tulang alveolar. Pada permukaan vestibulum
di kedua rahang, gingiva secara jelas dibatasi mukosa mulut yang lebih
dapat

bergerak

oleh

garis

yang

bergelombang

disebut

perlekatan

mukogingiva. Garis demarkasi yang sama juga ditemukan pada aspek lingual
mandibula antara gingiva dan mukosa mulut. Pada palatum, gingiva
menyatu dengan palatum dan tidak ada perlekatan mukogingiva yang nyata.
Gingiva merupakan bagian dari apparatus pendukung gigi, periodonsium dan
dengan membentuk hubungan dengan gigi, gingiva berfungsi melindungi
jaringan di bawah perlekatan gigi terhadap pengaruh lingkungan rongga
mulut.
Gingiva dibagi menjadi tiga menurut daerahnya yaitu marginal gingival,
attached gingival dan gingival interdental.
-

Marginal gingiva / Gingiva tepi / Gingiva bebas: Marginal gingival


adalah bagian gingival yang terletak pada daerah korona dan tidak
melekat pada gingiva. Dekat tepi gingiva terdapat suatu alur

dangkal yang disebut sulkus gingiva yang mengelilingi setiap gigi.


Sulkus gingiva : Ruang dangkal antara tepi gingiva dan gigi. Pada
keadaan normal, gingiva tepi mempunyai kontur seperti mata pisau,
dengan konsistensi kenyal, dan berwarna merah muda / pink. Pada
gigi yang sehat kedalaman sulkus gingival bervariasi sekitar 0,5 2

m.
Attached gingiva merupakan kelanjutan dari marginal gingiva.
Jaringan padat ini terletak pada daerah apikal dari gingiva tepi dan
cekungan gingiva bebas. Terikat kuat dengan periosteum tulang

alveolar dibawahnya. Permukaan luar dari attached gingiva terus


memanjang ke mukosa alveolar yang lebih kendur dan dapat
-

digerakkan, bagian tersebut disebut mucogingival juntion.


Gingiva interdental (papilla interdental) : Yang berlokasi diantara
gigi pada daerah mesio-distal dari gigi-gigi. Interdental gingiva
mewakili gingiva embrasure, dimana terdapat ruang interproksimal
dibawah tempat berkontaknya gigi. Interdental gingiva dapat
berbentuk

piramidal

atau

berbentuk

seperti

lembah.

Region

interdental ini berperan sangat penting karena merupakan daerah


stagnasi

bakteri

yang

paling

persisten

dan

strukturnya

menyebabkan daerah ini sangat peka. Di daerah inilah biasanya


timbul lesi awal pada gingivitis.
Gingival mempunyai banyak suplai darah yang berasal dari 3 sumber :
pembuluh supraperiosteal, pembuluh ligament periodontal serta pembuluh
alveolar yang keluar dari puncak tulang alveolar. Pembuluh-pembuluh ini
saling bertautan pada gingival untuk membentuk lingkaran kapiler pada
papilla jaringan gingiva. Drainase limfatik dimulai pada papilla jaringan ikat
dan berdrainasi ke nodus limfa regional; dari gingiva mandibula ke nodus
servikal, submandibular dan submental; dari gingival maksila ke nodus limfa
servikal bagian dalam. Suplai saraf berasal dari cabang-cabang saraf
trigeminus. Beberapa ujung saraf dapat diidentifikasi pada jaringan ikat
gingival sebagai tactile corpuscle, reseptor temperatur serta reseptor rasa
sakit.
Gingiva / gusi sehat umumnya memiliki warna merah muda atau yang
disebut coral pink.
Warnanya

bervariasi

tergantung

dari

jumlah

pigmen

melanin

pada

epithelium, derajat keratinisasi epithelium dan vaskularisasinya serta sifat


fibrosa dari jaringan ikat di bawahnya. Pada bangsa Kaukasia pigmentasi
umumnya minimal, pada bangsa Afrika atau Asia daerah pigmentasi
kecoklatan atau hitam kebiruan terlihat menutupi sebagian besar gingival.

Pada bangsa Mediterania kadang-kadang terlihat adanya bercak pigmentasi.


Pigmentasi fisiologis harus dibedakan dengan pigmentasi yang terjadi pada
beberapa penyakit dan kontaminasi logam. Warna lain seperti 1. Gingiva,
yaitu jaringan lunak yang melekat pada tulang alveolar dan meliputi akar
gigi.
Gingiva dalam bahasa awam disebut gusi. Gingiva mengelilingi gigi,
warnanya bergantung pada pigmentasi seseorang. Namun umumnya gingiva
yang sehat berwarna merah muda dan permukaannya sering digambarkan
seperti kulit jeruk.
Gingiva melekat pada gigi dan tulang alveolar. Pada permukaan vestibulum
di kedua rahang, gingiva secara jelas dibatasi mukosa mulut yang lebih
dapat

bergerak

oleh

garis

yang

bergelombang

disebut

perlekatan

mukogingiva. Garis demarkasi yang sama juga ditemukan pada aspek lingual
mandibula antara gingiva dan mukosa mulut. Pada palatum, gingiva
menyatu dengan palatum dan tidak ada perlekatan mukogingiva yang nyata.
Gingiva merupakan bagian dari apparatus pendukung gigi, periodonsium dan
dengan membentuk hubungan dengan gigi, gingiva berfungsi melindungi
jaringan di bawah perlekatan gigi terhadap pengaruh lingkungan rongga
mulut.
Gingiva dibagi menjadi tiga menurut daerahnya yaitu marginal gingival,
attached gingival dan gingival interdental.
-

Marginal gingiva / Gingiva tepi / Gingiva bebas: Marginal gingival


adalah bagian gingival yang terletak pada daerah korona dan tidak
melekat pada gingiva. Dekat tepi gingiva terdapat suatu alur

dangkal yang disebut sulkus gingiva yang mengelilingi setiap gigi.


Sulkus gingiva : Ruang dangkal antara tepi gingiva dan gigi. Pada
keadaan normal, gingiva tepi mempunyai kontur seperti mata pisau,
dengan konsistensi kenyal, dan berwarna merah muda / pink. Pada
gigi yang sehat kedalaman sulkus gingival bervariasi sekitar 0,5 2
m.

Attached gingiva merupakan kelanjutan dari marginal gingiva.


Jaringan padat ini terletak pada daerah apikal dari gingiva tepi dan
cekungan gingiva bebas. Terikat kuat dengan periosteum tulang
alveolar dibawahnya. Permukaan luar dari attached gingiva terus
memanjang ke mukosa alveolar yang lebih kendur dan dapat

digerakkan, bagian tersebut disebut mucogingival juntion.


Gingiva interdental (papilla interdental) : Yang berlokasi diantara
gigi pada daerah mesio-distal dari gigi-gigi. Interdental gingiva
mewakili gingiva embrasure, dimana terdapat ruang interproksimal
dibawah tempat berkontaknya gigi. Interdental gingiva dapat
berbentuk

piramidal

atau

berbentuk

seperti

lembah.

Region

interdental ini berperan sangat penting karena merupakan daerah


stagnasi

bakteri

yang

paling

persisten

dan

strukturnya

menyebabkan daerah ini sangat peka. Di daerah inilah biasanya


timbul lesi awal pada gingivitis.
Gingival mempunyai banyak suplai darah yang berasal dari 3 sumber :
pembuluh supraperiosteal, pembuluh ligament periodontal serta pembuluh
alveolar yang keluar dari puncak tulang alveolar. Pembuluh-pembuluh ini
saling bertautan pada gingival untuk membentuk lingkaran kapiler pada
papilla jaringan gingiva. Drainase limfatik dimulai pada papilla jaringan ikat
dan berdrainasi ke nodus limfa regional; dari gingiva mandibula ke nodus
servikal, submandibular dan submental; dari gingival maksila ke nodus limfa
servikal bagian dalam. Suplai saraf berasal dari cabang-cabang saraf
trigeminus. Beberapa ujung saraf dapat diidentifikasi pada jaringan ikat
gingival sebagai tactile corpuscle, reseptor temperatur serta reseptor rasa
sakit.
Gingiva / gusi sehat umumnya memiliki warna merah muda atau yang
disebut coral pink.
Warnanya

bervariasi

tergantung

dari

jumlah

pigmen

melanin

pada

epithelium, derajat keratinisasi epithelium dan vaskularisasinya serta sifat

fibrosa dari jaringan ikat di bawahnya. Pada bangsa Kaukasia pigmentasi


umumnya minimal, pada bangsa Afrika atau Asia daerah pigmentasi
kecoklatan atau hitam kebiruan terlihat menutupi sebagian besar gingival.
Pada bangsa Mediterania kadang-kadang terlihat adanya bercak pigmentasi.
Pigmentasi fisiologis harus dibedakan dengan pigmentasi yang terjadi pada
beberapa penyakit dan kontaminasi logam. Warna lain seperti 1. Gingiva,
yaitu jaringan lunak yang melekat pada tulang alveolar dan meliputi akar
gigi.
Gingiva dalam bahasa awam disebut gusi. Gingiva mengelilingi gigi,
warnanya bergantung pada pigmentasi seseorang. Namun umumnya gingiva
yang sehat berwarna merah muda dan permukaannya sering digambarkan
seperti kulit jeruk.
Gingiva melekat pada gigi dan tulang alveolar. Pada permukaan vestibulum
di kedua rahang, gingiva secara jelas dibatasi mukosa mulut yang lebih
dapat

bergerak

oleh

garis

yang

bergelombang

disebut

perlekatan

mukogingiva. Garis demarkasi yang sama juga ditemukan pada aspek lingual
mandibula antara gingiva dan mukosa mulut. Pada palatum, gingiva
menyatu dengan palatum dan tidak ada perlekatan mukogingiva yang nyata.
Gingiva merupakan bagian dari apparatus pendukung gigi, periodonsium dan
dengan membentuk hubungan dengan gigi, gingiva berfungsi melindungi
jaringan di bawah perlekatan gigi terhadap pengaruh lingkungan rongga
mulut.
Gingiva dibagi menjadi tiga menurut daerahnya yaitu marginal gingival,
attached gingival dan gingival interdental.
-

Marginal gingiva / Gingiva tepi / Gingiva bebas: Marginal gingival


adalah bagian gingival yang terletak pada daerah korona dan tidak
melekat pada gingiva. Dekat tepi gingiva terdapat suatu alur

dangkal yang disebut sulkus gingiva yang mengelilingi setiap gigi.


Sulkus gingiva : Ruang dangkal antara tepi gingiva dan gigi. Pada
keadaan normal, gingiva tepi mempunyai kontur seperti mata pisau,

dengan konsistensi kenyal, dan berwarna merah muda / pink. Pada


gigi yang sehat kedalaman sulkus gingival bervariasi sekitar 0,5 2
-

m.
Attached gingiva merupakan kelanjutan dari marginal gingiva.
Jaringan padat ini terletak pada daerah apikal dari gingiva tepi dan
cekungan gingiva bebas. Terikat kuat dengan periosteum tulang
alveolar dibawahnya. Permukaan luar dari attached gingiva terus
memanjang ke mukosa alveolar yang lebih kendur dan dapat

digerakkan, bagian tersebut disebut mucogingival juntion.


Gingiva interdental (papilla interdental) : Yang berlokasi diantara
gigi pada daerah mesio-distal dari gigi-gigi. Interdental gingiva
mewakili gingiva embrasure, dimana terdapat ruang interproksimal
dibawah tempat berkontaknya gigi. Interdental gingiva dapat
berbentuk

piramidal

atau

berbentuk

seperti

lembah.

Region

interdental ini berperan sangat penting karena merupakan daerah


stagnasi

bakteri

yang

paling

persisten

dan

strukturnya

menyebabkan daerah ini sangat peka. Di daerah inilah biasanya


timbul lesi awal pada gingivitis.
Gingival mempunyai banyak suplai darah yang berasal dari 3 sumber :
pembuluh supraperiosteal, pembuluh ligament periodontal serta pembuluh
alveolar yang keluar dari puncak tulang alveolar. Pembuluh-pembuluh ini
saling bertautan pada gingival untuk membentuk lingkaran kapiler pada
papilla jaringan gingiva. Drainase limfatik dimulai pada papilla jaringan ikat
dan berdrainasi ke nodus limfa regional; dari gingiva mandibula ke nodus
servikal, submandibular dan submental; dari gingival maksila ke nodus limfa
servikal bagian dalam. Suplai saraf berasal dari cabang-cabang saraf
trigeminus. Beberapa ujung saraf dapat diidentifikasi pada jaringan ikat
gingival sebagai tactile corpuscle, reseptor temperatur serta reseptor rasa
sakit.
Gingiva / gusi sehat umumnya memiliki warna merah muda atau yang
disebut coral pink.

Warnanya

bervariasi

tergantung

dari

jumlah

pigmen

melanin

pada

epithelium, derajat keratinisasi epithelium dan vaskularisasinya serta sifat


fibrosa dari jaringan ikat di bawahnya. Pada bangsa Kaukasia pigmentasi
umumnya minimal, pada bangsa Afrika atau Asia daerah pigmentasi
kecoklatan atau hitam kebiruan terlihat menutupi sebagian besar gingival.
Pada bangsa Mediterania kadang-kadang terlihat adanya bercak pigmentasi.
Pigmentasi fisiologis harus dibedakan dengan pigmentasi yang terjadi pada
beberapa penyakit dan kontaminasi logam. Warna lain seperti 1. Gingiva,
yaitu jaringan lunak yang melekat pada tulang alveolar dan meliputi akar
gigi.
Gingiva dalam bahasa awam disebut gusi. Gingiva mengelilingi gigi,
warnanya bergantung pada pigmentasi seseorang. Namun umumnya gingiva
yang sehat berwarna merah muda dan permukaannya sering digambarkan
seperti kulit jeruk.
Gingiva melekat pada gigi dan tulang alveolar. Pada permukaan vestibulum
di kedua rahang, gingiva secara jelas dibatasi mukosa mulut yang lebih
dapat

bergerak

oleh

garis

yang

bergelombang

disebut

perlekatan

mukogingiva. Garis demarkasi yang sama juga ditemukan pada aspek lingual
mandibula antara gingiva dan mukosa mulut. Pada palatum, gingiva
menyatu dengan palatum dan tidak ada perlekatan mukogingiva yang nyata.
Gingiva merupakan bagian dari apparatus pendukung gigi, periodonsium dan
dengan membentuk hubungan dengan gigi, gingiva berfungsi melindungi
jaringan di bawah perlekatan gigi terhadap pengaruh lingkungan rongga
mulut.
Gingiva dibagi menjadi tiga menurut daerahnya yaitu marginal gingival,
attached gingival dan gingival interdental.
-

Marginal gingiva / Gingiva tepi / Gingiva bebas: Marginal gingival


adalah bagian gingival yang terletak pada daerah korona dan tidak
melekat pada gingiva. Dekat tepi gingiva terdapat suatu alur

dangkal yang disebut sulkus gingiva yang mengelilingi setiap gigi.


Sulkus gingiva : Ruang dangkal antara tepi gingiva dan gigi. Pada
keadaan normal, gingiva tepi mempunyai kontur seperti mata pisau,
dengan konsistensi kenyal, dan berwarna merah muda / pink. Pada
gigi yang sehat kedalaman sulkus gingival bervariasi sekitar 0,5 2

m.
Attached gingiva merupakan kelanjutan dari marginal gingiva.
Jaringan padat ini terletak pada daerah apikal dari gingiva tepi dan
cekungan gingiva bebas. Terikat kuat dengan periosteum tulang
alveolar dibawahnya. Permukaan luar dari attached gingiva terus
memanjang ke mukosa alveolar yang lebih kendur dan dapat

digerakkan, bagian tersebut disebut mucogingival juntion.


Gingiva interdental (papilla interdental) : Yang berlokasi diantara
gigi pada daerah mesio-distal dari gigi-gigi. Interdental gingiva
mewakili gingiva embrasure, dimana terdapat ruang interproksimal
dibawah tempat berkontaknya gigi. Interdental gingiva dapat
berbentuk

piramidal

atau

berbentuk

seperti

lembah.

Region

interdental ini berperan sangat penting karena merupakan daerah


stagnasi

bakteri

yang

paling

persisten

dan

strukturnya

menyebabkan daerah ini sangat peka. Di daerah inilah biasanya


timbul lesi awal pada gingivitis.
Gingival mempunyai banyak suplai darah yang berasal dari 3 sumber :
pembuluh supraperiosteal, pembuluh ligament periodontal serta pembuluh
alveolar yang keluar dari puncak tulang alveolar. Pembuluh-pembuluh ini
saling bertautan pada gingival untuk membentuk lingkaran kapiler pada
papilla jaringan gingiva. Drainase limfatik dimulai pada papilla jaringan ikat
dan berdrainasi ke nodus limfa regional; dari gingiva mandibula ke nodus
servikal, submandibular dan submental; dari gingival maksila ke nodus limfa
servikal bagian dalam. Suplai saraf berasal dari cabang-cabang saraf
trigeminus. Beberapa ujung saraf dapat diidentifikasi pada jaringan ikat
gingival sebagai tactile corpuscle, reseptor temperatur serta reseptor rasa
sakit.

Gingiva / gusi sehat umumnya memiliki warna merah muda atau yang
disebut coral pink.
Warnanya

bervariasi

tergantung

dari

jumlah

pigmen

melanin

pada

epithelium, derajat keratinisasi epithelium dan vaskularisasinya serta sifat


fibrosa dari jaringan ikat di bawahnya. Pada bangsa Kaukasia pigmentasi
umumnya minimal, pada bangsa Afrika atau Asia daerah pigmentasi
kecoklatan atau hitam kebiruan terlihat menutupi sebagian besar gingival.
Pada bangsa Mediterania kadang-kadang terlihat adanya bercak pigmentasi.
Pigmentasi fisiologis harus dibedakan dengan pigmentasi yang terjadi pada
beberapa penyakit dan kontaminasi logam. Warna lain seperti 1. Gingiva,
yaitu jaringan lunak yang melekat pada tulang alveolar dan meliputi akar
gigi.
Gingiva dalam bahasa awam disebut gusi. Gingiva mengelilingi gigi,
warnanya bergantung pada pigmentasi seseorang. Namun umumnya gingiva
yang sehat berwarna merah muda dan permukaannya sering digambarkan
seperti kulit jeruk.
Gingiva melekat pada gigi dan tulang alveolar. Pada permukaan vestibulum
di kedua rahang, gingiva secara jelas dibatasi mukosa mulut yang lebih
dapat

bergerak

oleh

garis

yang

bergelombang

disebut

perlekatan

mukogingiva. Garis demarkasi yang sama juga ditemukan pada aspek lingual
mandibula antara gingiva dan mukosa mulut. Pada palatum, gingiva
menyatu dengan palatum dan tidak ada perlekatan mukogingiva yang nyata.
Gingiva merupakan bagian dari apparatus pendukung gigi, periodonsium dan
dengan membentuk hubungan dengan gigi, gingiva berfungsi melindungi
jaringan di bawah perlekatan gigi terhadap pengaruh lingkungan rongga
mulut.
Gingiva dibagi menjadi tiga menurut daerahnya yaitu marginal gingival,
attached gingival dan gingival interdental.
-

Marginal gingiva / Gingiva tepi / Gingiva bebas: Marginal gingival

adalah bagian gingival yang terletak pada daerah korona dan tidak
melekat pada gingiva. Dekat tepi gingiva terdapat suatu alur
-

dangkal yang disebut sulkus gingiva yang mengelilingi setiap gigi.


Sulkus gingiva : Ruang dangkal antara tepi gingiva dan gigi. Pada
keadaan normal, gingiva tepi mempunyai kontur seperti mata pisau,
dengan konsistensi kenyal, dan berwarna merah muda / pink. Pada
gigi yang sehat kedalaman sulkus gingival bervariasi sekitar 0,5 2

m.
Attached gingiva merupakan kelanjutan dari marginal gingiva.
Jaringan padat ini terletak pada daerah apikal dari gingiva tepi dan
cekungan gingiva bebas. Terikat kuat dengan periosteum tulang
alveolar dibawahnya. Permukaan luar dari attached gingiva terus
memanjang ke mukosa alveolar yang lebih kendur dan dapat

digerakkan, bagian tersebut disebut mucogingival juntion.


Gingiva interdental (papilla interdental) : Yang berlokasi diantara
gigi pada daerah mesio-distal dari gigi-gigi. Interdental gingiva
mewakili gingiva embrasure, dimana terdapat ruang interproksimal
dibawah tempat berkontaknya gigi. Interdental gingiva dapat
berbentuk

piramidal

atau

berbentuk

seperti

lembah.

Region

interdental ini berperan sangat penting karena merupakan daerah


stagnasi

bakteri

yang

paling

persisten

dan

strukturnya

menyebabkan daerah ini sangat peka. Di daerah inilah biasanya


timbul lesi awal pada gingivitis.
Gingival mempunyai banyak suplai darah yang berasal dari 3 sumber :
pembuluh supraperiosteal, pembuluh ligament periodontal serta pembuluh
alveolar yang keluar dari puncak tulang alveolar. Pembuluh-pembuluh ini
saling bertautan pada gingival untuk membentuk lingkaran kapiler pada
papilla jaringan gingiva. Drainase limfatik dimulai pada papilla jaringan ikat
dan berdrainasi ke nodus limfa regional; dari gingiva mandibula ke nodus
servikal, submandibular dan submental; dari gingival maksila ke nodus limfa
servikal bagian dalam. Suplai saraf berasal dari cabang-cabang saraf
trigeminus. Beberapa ujung saraf dapat diidentifikasi pada jaringan ikat

gingival sebagai tactile corpuscle, reseptor temperatur serta reseptor rasa


sakit.
Gingiva / gusi sehat umumnya memiliki warna merah muda atau yang
disebut coral pink.
Warnanya

bervariasi

tergantung

dari

jumlah

pigmen

melanin

pada

epithelium, derajat keratinisasi epithelium dan vaskularisasinya serta sifat


fibrosa dari jaringan ikat di bawahnya. Pada bangsa Kaukasia pigmentasi
umumnya minimal, pada bangsa Afrika atau Asia daerah pigmentasi
kecoklatan atau hitam kebiruan terlihat menutupi sebagian besar gingival.
Pada bangsa Mediterania kadang-kadang terlihat adanya bercak pigmentasi.
Pigmentasi fisiologis harus dibedakan dengan pigmentasi yang terjadi pada
beberapa penyakit dan kontaminasi logam. Warna lain seperti 1. Gingiva,
yaitu jaringan lunak yang melekat pada tulang alveolar dan meliputi akar
gigi.
Gingiva dalam bahasa awam disebut gusi. Gingiva mengelilingi gigi,
warnanya bergantung pada pigmentasi seseorang. Namun umumnya gingiva
yang sehat berwarna merah muda dan permukaannya sering digambarkan
seperti kulit jeruk.
Gingiva melekat pada gigi dan tulang alveolar. Pada permukaan vestibulum
di kedua rahang, gingiva secara jelas dibatasi mukosa mulut yang lebih
dapat

bergerak

oleh

garis

yang

bergelombang

disebut

perlekatan

mukogingiva. Garis demarkasi yang sama juga ditemukan pada aspek lingual
mandibula antara gingiva dan mukosa mulut. Pada palatum, gingiva
menyatu dengan palatum dan tidak ada perlekatan mukogingiva yang nyata.
Gingiva merupakan bagian dari apparatus pendukung gigi, periodonsium dan
dengan membentuk hubungan dengan gigi, gingiva berfungsi melindungi
jaringan di bawah perlekatan gigi terhadap pengaruh lingkungan rongga
mulut.

Gingiva dibagi menjadi tiga menurut daerahnya yaitu marginal gingival,


attached gingival dan gingival interdental.
-

Marginal gingiva / Gingiva tepi / Gingiva bebas: Marginal gingival


adalah bagian gingival yang terletak pada daerah korona dan tidak
melekat pada gingiva. Dekat tepi gingiva terdapat suatu alur

dangkal yang disebut sulkus gingiva yang mengelilingi setiap gigi.


Sulkus gingiva : Ruang dangkal antara tepi gingiva dan gigi. Pada
keadaan normal, gingiva tepi mempunyai kontur seperti mata pisau,
dengan konsistensi kenyal, dan berwarna merah muda / pink. Pada
gigi yang sehat kedalaman sulkus gingival bervariasi sekitar 0,5 2

m.
Attached gingiva merupakan kelanjutan dari marginal gingiva.
Jaringan padat ini terletak pada daerah apikal dari gingiva tepi dan
cekungan gingiva bebas. Terikat kuat dengan periosteum tulang
alveolar dibawahnya. Permukaan luar dari attached gingiva terus
memanjang ke mukosa alveolar yang lebih kendur dan dapat

digerakkan, bagian tersebut disebut mucogingival juntion.


Gingiva interdental (papilla interdental) : Yang berlokasi diantara
gigi pada daerah mesio-distal dari gigi-gigi. Interdental gingiva
mewakili gingiva embrasure, dimana terdapat ruang interproksimal
dibawah tempat berkontaknya gigi. Interdental gingiva dapat
berbentuk

piramidal

atau

berbentuk

seperti

lembah.

Region

interdental ini berperan sangat penting karena merupakan daerah


stagnasi

bakteri

yang

paling

persisten

dan

strukturnya

menyebabkan daerah ini sangat peka. Di daerah inilah biasanya


timbul lesi awal pada gingivitis.
Gingival mempunyai banyak suplai darah yang berasal dari 3 sumber :
pembuluh supraperiosteal, pembuluh ligament periodontal serta pembuluh
alveolar yang keluar dari puncak tulang alveolar. Pembuluh-pembuluh ini
saling bertautan pada gingival untuk membentuk lingkaran kapiler pada
papilla jaringan gingiva. Drainase limfatik dimulai pada papilla jaringan ikat

dan berdrainasi ke nodus limfa regional; dari gingiva mandibula ke nodus


servikal, submandibular dan submental; dari gingival maksila ke nodus limfa
servikal bagian dalam. Suplai saraf berasal dari cabang-cabang saraf
trigeminus. Beberapa ujung saraf dapat diidentifikasi pada jaringan ikat
gingival sebagai tactile corpuscle, reseptor temperatur serta reseptor rasa
sakit.
Gingiva / gusi sehat umumnya memiliki warna merah muda atau yang
disebut coral pink.
1

Warnanya bervariasi tergantung dari jumlah pigmen melanin pada


epithelium, derajat keratinisasi epithelium dan vaskularisasinya serta sifat
fibrosa dari jaringan ikat di bawahnya. Pada bangsa Kaukasia pigmentasi
umumnya minimal, pada bangsa Afrika atau Asia daerah pigmentasi
kecoklatan atau hitam kebiruan terlihat menutupi sebagian besar gingival.
Pada bangsa Mediterania kadang-kadang terlihat adanya bercak
pigmentasi. Pigmentasi fisiologis harus dibedakan dengan pigmentasi
yang terjadi pada beberapa penyakit dan kontaminasi logam. Warna lain
seperti Alat Scaling (manual)
a

Kuret
Untuk mengambil kalkulus subgingiva ,root planing dan menghilangkan jaringan lunak
pada dinding poket.
Desainnya berbenuk seperti sendok dengan ujung membulat,dari potongan melintang
blade semisirkuler dengan dasar cembung, cutting edge dibentuk oleh bagian muka blade
dengan sisi/pinggir blade dibandingkan sickle kuret lebih tipis.

Sickle
Untuk mengambil kalkulus supra gingival. Dimana permukaan dari sickle datar dan
mempunyai 2 cutting edge yang bertemu pada satu ujung yang tajam. Shank yang lurus
untuk gigi anterior dan premolar sedangan shank yang bersudut untuk gigi posterior.
Teknik dari penggunaan sickle yaitu cara memegangnya dengan cara modified pen
grasp,blade diadaptasikan didasar kalkulus dengan sudut antara blade dengan gigi 450 900, aktifasi alat dengan gerakan tarikan (pull stroke)kea rah vertical dan oblique.

Hoe scaler
Untuk mengambil dan meratakan permukaan akar dari sisa kalkulus dan semetum yang
rusak.
Desain dari hoe scaller yaitu blade membentuk sudut 990 - 1000, cutting edge dibentuk
oleh pertemua permuka ujung yang datar dengan aspek dalam blade,cutting edge dibevel
450,blade agak bengkok terdiri dari dua titik kontak dengan gigi,bagian belakang blade
bulat sehingga mudah masuk dalam poket.
Cara pengunaan dari hoe scaler yaitu blade diinsersikan pada dasar poket sehingga
terdapat dua kontak dengan gigi,alat diaktivasi dengan pull stroke arah mahkota dengan
tetap mempertahankan dua titik kontak.

File scaler
Untuk mengambil dan meratakan permukaan akar dari sisa kalkulus dan semetum yang
rusak selain itu dapat digunakan untuk membuang margin gingival yang overhanging.
File scaler jarang digunakanpada permukaan akar karena membuat permukaan akar
menjadi kasar.

Chisel scaler
Untuk menghilangknan kalkulus di daerah proksimal yang sempit. Penggunaannya yaitu
alat diinsersikan dari fasial ke lingual diaktifasi dengan push motion.
Chisel scaler merupakan instrument double ended dengan shank lurusdan bengkok.
Blade sedikit melengkung dengan cutting edge yang lurus dan dibevel 450.

Ultrasonic dan Sonic instrument


a

Ultrasonic instrument
Digunakan untuk scaling, kuret, dan menghilangkan stain. Cara kerjanya menggunakan
vibrasi atau getaran fisik (frek. 20.000 jutaan get/detik) dengan ultrasonic tip berbentuk
beragam.

Efektif untuk menghilangkan kalkulus, membersihkan dinding poket, serta pembersihan


selama operasi. Penggunaannya cukup dengan sentuhan ringan dan jumlah gerakan
terbatas.
Ada 2 tipe ultrasonic unit:
o Magnetostrictive unit: - pola vibrasi elips
- semua sisi tip aktif
o Piezoelecrtric unit: - pola vibrasi linear
- hanya dua sisi tip yang aktif
b

Sonic instrument
Dengan frekuensi : 2000650 get/dtk, memiliki kekuatan untuk menghilangkan kalkulus
lebih kecil. Tambahan irigasi bertujuan agar panas dapat diminimalkan serta dapat
membersihkan debris.

Instrumen pembersih dan pemoles


a

Rubber cup

Berupa beberapa selongsong karet dengan atau tanpa bentukan. Digunakan pada handpiece
dengan sudut propilaksis khusus. Rubber cup bertujuan untuk menghilangkan Gingiva / gusi
sehat umumnya memiliki warna merah muda atau yang disebut coral pink.
Warnanya bervariasi tergantung dari jumlah pigmen melanin pada
epithelium, derajat keratinisasi epithelium dan vaskularisasinya serta sifat
fibrosa dari jaringan ikat di bawahnya. Pada bangsa Kaukasia pigmentasi
umumnya minimal, pada bangsa Afrika atau Asia daerah pigmentasi
kecoklatan atau hitam kebiruan terlihat menutupi sebagian besar gingival.
Pada bangsa Mediterania kadang-kadang terlihat adanya bercak pigmentasi.
Pigmentasi fisiologis harus dibedakan dengan pigmentasi yang terjadi pada
beberapa penyakit dan kontaminasi logam. Warna lain seperti

Anda mungkin juga menyukai