KEPERAWATAN ANAK
DISUSUN OLEH:
MOHAMMAD ASAD
16.0103.2015
HALAMAN PENGESAHAN
Asuhan keperawatan anak pada by. Ny. K Dengan bblr/kb/kmk/spontan/langsung
menangis/as 7-8/ket keruh/uk 36 minggu, telah dilaksanakan pada tanggal 18
Oktober 2016 S/D 20 oktober 2016 di Ruang Perinatologi RSD dr. Soebandi
Jember oleh :
Nama : Mohammad Asad
NIM
: 16.0103.2015
Penguji I
Mahasiswa
Penguji III
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Berat badan lahir rendah (BBLR) adalah bayi yang dilahirkan dengan
berat badan kurang dari 2500 gram tanpa memperhitungkan masa gestasinya
(WHO, 2004). BBLR merupakan indikator penting kesehatan reproduksi dan
kesehatan umum pada masyarakat dan merupakan penyebab kematian pada bulan
pertama kelahiran seorang bayi. Kejadian BBLR akan menyebabkan berbagai
dampak kesehatan masyarakat baik dimasa bayi dilahirkan maupun pada masa
perkembangannya di waktu yang akan datang (Jayant, 2011).
Pertumbuhan dan pematangan (maturasi) organ dan alat alat tubuh belum
sempurna. BBLR akibatnya sering mengalami komplikasi dan sering berujung
pada kematian (Harsono, 2011). BBLR biasanya memerlukan perawatan yang
sangat istimewa dimana memerlukan inkubator dan dalam pengawasan ketat di
ruang Neonatal Intensive Care Unit (NICU). Bayi berat lahir rendah dengan tubuh
yang kecil sangat sensitif terhadap perubahan suhu, oleh karena itulah bayi perlu
dimasukkan ke dalam inkubator yang telah diatur kesetabilan suhunya
(Proverawati, 2010).
Sebagian besar angka kematian neonatus terjadi pada minggu pertama
kehidupan dengan penyebab terbesar di Indonesia adalah bayi berat lahir
rendah/premature (29%), asfiksia (27%), tetanus neonatorum (10%), masalah
gangguan pemberian ASI (9.5%), masalah hematologi (5.6%), infeksi (5.4%)
dan lain-lain (13.5%) (Djaja, 2010).
Kasus Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) yang didapatkan di provinsi Jawa
Tengah tahun 2007 sebanyak 644 kasus (Dinkes Jateng, 2007), sedangkan tahun
2008 sebanyak 600 kasus (Dinkes Jateng, 2008).
Kelahiran bayi BBLR lebih tinggi pada ibu muda berusia kurang dari 20
tahun. Remaja seringkali melahirkan bayi dengan berat lebih rendah. Hal ini
terjadi karena mereka belum matur dan mereka belum memiliki sistem transfer
plasenta seefisien wanita dewasa. Pada ibu yang tua meskipun mereka telah
berpengalaman, tetapi kondisi badannya serta kesehatannya sudah mulai menurun
sehingga dapat mempengaruhi janin intra uterin dan dapat menyebabkan kelahiran
BBLR. Faktor usia ibu bukanlah faktor utama kelahiran BBLR, tetapi kelahiran
BBLR tampak meningkat pada wanita yang berusia di luar usia 20 sampai 35
tahun (Wikipedia, 2010).
Khusus untuk masalah BBLR, sampai saat ini masih banyak ditemukan
bayi lahir dengan berat badan lahir rendah dengan berbagi penyebab yang
akhirnya meningkatkan angka morbiditas dan mortalitas pada bayi. Untuk
menurunkan angka morbiditas dan mortalitas bayi karena BBLR tersebut menjadi
tanggung jawab tenaga kesehatan baik dokter maupun perawat, khususnya
perawat anak dengan menggunakan pendekatan asuhan keperawatan.
III. Tujuan
A. Tujuan Umum
Memberikan asuhan keperawatan anak
pada
ny.
dengan
dengan
perencanaan
tindakan
pada
by.
ny.
dengan