BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari uraian bab pembahasan, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai
berikut:
1. Hasil pengkajian yang telah penulis lakukan pagi tanggal 18 Oktober 2016
didapatkan data subyektif Ibu S mengatakan ASInya keluar tapi sedikit.
Sedangkan data objektif yang perawat dapatkan dari hasil observasi
ditemukan retraksi dinding dada minimal, terdapat penurunan tekanan
ekspirasi, nilai score down 2 (Frekuensi nafas 64x/menit, tidak ada sianosis,
ada retraksi dada ringan, air entry masuk dengan baik, merintih tidak
terdengar), terpasang O2 1 Lpm, akral dingin, Suhu 35,7 C (hipotermi
tingkat 2), RR:64x/menit, N:148x/menit, bayi dibawah infant warmer
dengan S:3 C, BBL 1685 gram, BBS 1698 gram, KU lemah, usia kehamilan
36 minggu, leukosit 22,3 109/L, tali pusat belum lepas, warna kecokelatan,
tidak berbau dan terbungus kassa, Puting susu ibu menonjol , ibu
tidakmenyusui, reflek rooting lemah, reflek hisap lemah, terpasang NGT
2. Diagnosa atau masalah keperawatan utama pada By. Ny. K adalah
Ketidakefektifan pola nafas yang berhubungan dengan ketidakmampuan
paru untuk mengembang ditandai dengan RR 64x/menit. Kedua hipotermi
yang berhubungan dengan permukaan tubuh yang relatif lebih luas ditandai
dengan akral dingin dan S: 35,6 C. Ketiga ketidakefektifan pola makan bayi
yang berhubungan dengan reflek menelan dan menghisap yang belum
sempurna ditandai dengan reflek hisap dan reflek rooting yang lemah.
Keempat risiko infeksi yang berhubungan dengan penurunan daya tahan
tubuh ditandai dengan leukosit 22,3 109/L
3. Intervensi keperawatan yang dilakukan pada By. Ny. K dengan tujuan umum
klien menunjukkan pola nafas efektif dalam waktu 2x24 jam dengan criteria
hasil:tidak ada retraksi dinding dada, tidak ada penurunan tekanan ekspirasi,
nilai Score down 0, Tidak terpasang O2, tanda vital dalam batas normal
(Suhu: 36,50C-37,50C, Nadi:120-60x/menit, RR:40-60x/menit). Jelaskan
pada keluarga pasien tentang perawatan keefektifan pola nafas, posisikan
145

supinase, posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi dengan beri

ganjalan pada bahu pasien, lakukan monitoring dan evaluasi : kecepatan,
irama, kedalaman dan upaya pernafasan, pergerakan dada, Score down,t
anda-tanda vital (suhu, RR, nadi dan O2) dan melaksanakan hasil kolaborasi
dengan pasang O2 I lpm
4. Implementasi yang dilakukan pada tanggal 18 Oktober 2016 berdasarkan
rencana asuhan keperawatan yang telah dibuat, antara lain melaskan pada
keluarga pasien tentang perawatan keefektifan pola nafas, memposisikan
supinase, memposisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi dengan beri
ganjalan pada bahu pasien, melakukan monitoring dan evaluasi : kecepatan,
irama, kedalaman dan upaya pernafasan, pergerakan dada, Score down,t
anda-tanda vital (suhu, RR, nadi dan O2) dan melaksanakan hasil kolaborasi
dengan pasang O2 I lpm
5. Pada tahap evaluasi, penulis mengevaluasi By. Ny. K setelah dilakukan
tindakan keperawatan selama 1 x 24 Jam, hasil evaluasi dengan metode
SOAP didapatkan catatan perkembangan. Pada data obyektif

retraksi

dinding dada minimal, penurunan ekspansi dada, nilai Score Down 2,

terpasang O2 1 LPM,TTV ( Suhu 36,2 C, RR: 62x/menit, N: 148 x/menit).
Analisi masalah belum teratasi dan intervensi di lanjutkan.

B. Saran
Dengan memperhatikan kesimpulan diatas, penulis memberi saran sebagai
berikut:

1. Bagi Institusi Pendidikan

Memberikan kemudahan dalam pemakaian sarana dan prasarana yang
merupakan fasilitas bagi mahasiswa untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan dan keterampilannya dalam melalui praktek klinik dan
pembuatan laporan.
2. Bagi Penulis Berikutnya
Diharapkan penulis dapat menggunakan atau memanfaatkan waktu lebih
efektif, sehingga dapat memberikan asuhan keperawatan anak dengan
BBLR secara optimal.
3. Bagi Keluarga
Diharapkan keluarga dapat merawat anggota keluarga yang sedang hamil
dengan memberikan nutrisi yang cukup dan memperhatikan kesehatan Ibu
dan anak.