Anda di halaman 1dari 8

I

A.

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah


Kabupaten Morowali merupakan Daerah yang terbentuk dari hasil

pemekaran wilayah Kabupaten Poso P r o v i n s i S u l a w e s i T e n g a h


berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 51 Tahun 1999. Di tinjau dari
Geografis Kabupaten Morowali terletak pada titik koordinat: Bujur Timur:
1212`24-123536, Lintang Selatan: 0131`12-0346`48. Luas daratan Kabupaten
Morowali diperkirakan kurang lebih 15.490,12 KM atau sekitar 22,77
persen dari luas daratan Propinsi Sulawesi Tengah. Luas wilayah Kabupaten Morowali menempati
urutan pertama bilah dibandingkan dengan luas daratan Kabupaten/Kota lainnya
Sulawesi Tengah. Kabupaten Morowali terdiri dari 13 kecamatan dimana Kecamatan
Bahodopi merupakan salah satu kecamatan yang terdapat di Kabupaten Morowali
yang mempunyai potensi sumberdaya alam nikel.
Kabupaten Morowali memiliki potensi sumberdaya alam yang kaya seperti
nikel tercatat luas arealnya mencapai lebih kurang 149.700 hektar dengan Cadangan
terduga 8 juta WMT. terletak Blok Tompira dengan cadangan inferred untuk Limonite
6 juta ton, dengan kadar Ni 1,40 persen, saprolit 0,3 juta ton dengan kadar Ni 2,4
persen. Belum lagi di Blok Ungkaya, dengan potensi inferred untuk Limonite 3,1 juta
ton, dengan kadar Ni 1,37 persen, saprolit 0,2 juta ton dengan kadar Ni 2,63 persen.
Di Blok Bulu Taloa, potensi inferred untuk Limonite 1 juta ton dengan kadar Ni 1,15
persen.

Indonesia adalah Negara yang memiliki kekayaan alam yang melimpah.


Potensi kekayaan alam tersebut seakan-akan tidak akan pernah habis termakan waktu
dan jaman. Keanekaragaman kekayaan alam tersebut meliputi kekayaan alam hayati
dan non hayati, begitu pula dengan sumberdaya alamnya. Sumberdaya alam yang
melimpah terutama sumberdaya alam yang tak terbaharukan seperti batubara, emas,
minyak bumi, timah, tembaga, nikel, pasir dan lain-lain. Yang menempatkan
Indonesia sebagai salah satu negara yang menjadi pusat perhatian dunia.
Dalam Undang-Undang Dasar Negara 1945 pasal 33 ayat 3 dinyatakan
bahwa:bumi dan air kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh
negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Rumusan
konstitusi menunjukan bahwa negara memiliki kedaulatan atas sumberdaya alamnya,
termasuk kekayaan mineral dan batubara, oleh karena itu Investasi asing yang
memiliki maksud untuk mengelola kekayaan alam tersebut harus sejalan dengan
peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh regulator (Victor Imanuel
Wiliamson Nalle 2012:4), namun dalam implementasinya, negara selalu dihadapkan
pada kondisi dilematis antara pemainfaatan optimal dengan kerugian sosial dan
lingkungan, termasuk menyeimbangkan pertumbuhan dengan pemerataan (Adrian
Sutedi, S.H., M.H., 2012:103).
Potensi mineral indonesia tersebar mulai dari Sabang sampai Merauke.
Pengelolaan sumberdaya mineral bertujuan untuk sebesar-besarnya kemakmuran dan
kesehjatraan seluruh rakyat indonesia bukanlah kemakmuran orang-perorang maupun
orang asing (Rudianto Ekawan, 2009).

Kehadiran modal asing di dunia pertambangan pada akhirnya tidak dapat


lepas dari kritik. Kritik terhadap modal asing tersebut didasarkan pada argumentasi
bahwa keuntungan mineral dan batubara yang dikeruk oleh perusahaan-perusahaan
tambang multinasional tidak sebanding dengan penerimaan pemerintah dari pajak
atau royalti yang diberikan pleh perusahaan-perusahaan tersebut (Detlev F.Vagts,
1986:61). Dengan kata lain terdapat kerjasama dengan penanaman modal perusahaan
asing dengan Indonesia dan perusahaan swasta nasional untuk melakukan kegiatan
usaha pertambangan di Indonesia (Huala Adolf ,2008: 126-127).
Undang-Undang Mineral dan Batubara Nomor 4 Tahun 2009 telah
dirumuskan dan disahkan sejak tahun 2009 namun baru telah diberlakukan di
Indonesia pada 12 Januari 2014. Undang Undang ini beresensi agar semua bahan
baku mineral seperti emas, nikel, bauksit, bijih besi, tembaga dan batubara
mengalami proses nilai tambah sebelum diekspor. Peraturan ini mewajibkan pemilik
usaha atau membangun smelter, sebelum proses pengolahan hasil tambang yang
berfungsi meningkatkan kandungan logam dan timah, nikel, emas, tembaga dan perak
hingga mencapai tingkat yang memenuhi standar. Diharapkan dalam pembanguna
smelter ini akan meningkatkan investasi dalam negeri karena fasilitas smelter yang
ada saat ini masih terbatas.
Kecamatan Bahodopi merupakan daerah yang berada di Kabupaten
Morowali Provinsi Sulawesi Tengah yang memiliki potensi sumberdaya alam nikel,
keterdapatan potensi sumberdaya alam memicuh masuknya perusahaan pertambangan
yang berproduksi pada perusahaan tambang nikel, potensi nikel mencapai 36.635,36

hektar, sehingga banyak infestor asing yang masuk memenanamkan modal dan
membuka lapangan pekerjaan untuk orang asing, kesempatan kerja yang saat ini
menjadi problem
Kegiatan pertambangan adalah suatu kegiatan besar yang berada ditengah
masyarakat, dalam kegiatan pertambangan ini menimbulkan interaksi antara
perusahaan dengan masyarakat setempat dimana lokasi pertambangan itu berada.
Keterlibatan masyarakat sangat penting dan perlu dipertimbangkan dalam kegiatan
pertambangan, mulai dari ekonomi, lingkungan serta kesempatan kerja bagi
masyarakat dan dampak yang mungkin akan dirasakan oleh masyarakat dari aktifitas
kegiatan penambangan. Manusia pada dasarnya marupakan mahluk individu. Dalam
melihat setiap manusia memiliki pandangan, kebutuhan yang berbeda sesuai tingkat
pengetahuan, pengalaman dan pemahaman. Hal ini juga menyebabkan pengaruh
keberadaan tenaga kerja asing khususnya di perusahaan pertambangan dalam
kesempatan kerja masyarakat dimana perusahaan pertambangan beroperasi.
Bahan galian sebagai sumberdaya alam tak terbaharukan merupakan
komoditi yang sangat berharga dipandang dari sisi manapun. Kedudukan Indonesia
jika dilihat dari potensi kekayaan bahan galian selalu menempatkan negara ini dalam
posisi sepuluh besar dunia apapun jenis bahan galiannya. Sebagai pandangan bahwa
Indonesia sebagai produsen terbesar kedua untuk komoditas timah, posisi terbesar
keempat untuk komoditas tembaga, posisi kelima untuk komoditas nikel, posisi
terbesar ketujuh untuk komoditas emas, dan posisi kedelapan untuk komoditas batu
bara (http://Forum Diskusi. com/html, diakses 23 Oktober 2009).

Tenaga Kerja Asing (TKA) adalah warga negara asing berkerja di negara
luar negeri dalam hal ini adalah pemegang visa dengan maksud bekerja di wilayah
suatu tempat. Tenaga Kerja Asing (TKA) yang dipekerjakan oleh pemberi kerja
wajib memenuhi persyaratan, antara lain yaitu memiliki pendidikan yang sesuai
dengan syarat jabatan yang akan diduduki oleh TKA dan memiliki sertifikat
kompetensi atau memiliki pengalaman kerja sesuai dengan jabatan yang akan
diduduki TKA paling kurang 5 (lima) tahun.
Pengaruh keberadaan tenaga kerja asing pertambangan terhadap kesempatan
kerja masyarakat Kecamatan Bahodopi merupakan salah satu bentuk perubahan
dalam system penerimaan tenga kerja antara tenaga kerja asing dan masyarakat
setempat setelah banyaknya investor asing masuk menduduki perusahaan
pertambangan yang berada di Kecamatan Bahodopi sekarang ini, banyaknya
perubahan yang terjadi dalam system penerimaan tenaga kerja dalam bidang-bidang
tertentu memicuh ketidak puasan masyarakat dalam menerimah kehadiran tenaga
kerja asing. Kesempatan kerja marupakan peluang untuk berkerja disuatu tempat
khusunya di perusahaan pertambangan. Perusahaan yang berada di Kecamatan
Bahodopi marupakan perusahaan yang memiliki pabrik (smelter) pada tambang nikel.
Keberadaan perusahaan pertambangan Kecamatan Bahodopi yang memiliki
Pabrik (smelter) membutuhkan tenaga kerja yang lebih banyak serta mempunyai
keahlian (skill) pada bidang tertentu untuk memacuh keberhasilan

perusahaan.

Masyarakaat Kecamatan Bahodopi mengharapkan dengan adanya perusahaan


pertambangan bisah meningkatkan kesehjatraan masyarakat dalam sector ekonomi,

lingkungan serta dalam membuka lapangan pekerjaan khususnya kesempatan kerja


masyarakat Kecamatan Bahodopi.
Sehingga dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mangkaji lebih jauh
tentang Pengaruh keberadaan tenaga kerja asing pertambangan terhadap kesempatan
kerja masyarakat. Berdasarkan hal tersebut maka dianggap penting untuk dilakukan
penelitian dengan judul Pengaruh Keberadaan Tenaga Kerja Asing Pertambangan
Terhadap Kesempatan Kerja Masyarakat Kecamatan Bahodopi Kabupaten Morowali
Provinsi Sulawesi Tengah.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang diperoleh
adalah:
1. Bagaimana pengaruh keberadaan tenaga Kerja Asing Pertambangan terhadap
kesempatan kerja masyarakat Kecamatan Bahodopi?
2. Factor-Faktor apa saja yang mempengaruhi keberadaan tenaga kerja asing
pertambangan terhadap kesempatan kerja masyarakat Kecamatan Bahodopi?
C. Tujuan
Sesuai dengan permasalahan tersebut, maka terdapat beberapa tujuan yang
ingin dicapai dalam penelitian ini, yaitu:

1. Untuk mengetahui pengaruh keberadaan tenaga kerja asing pertambangan


terhadap kesempatan kerja masyarakat Kecamatan Bahodopi.
2. Untuk mengetahui seberapa banyak tenaga kerja asing yang berkerja pada
perusahaan pertambangan di Kecamatan Bahodopi.
3. Untuk mengetahui tanggapan masyarakat Kecamatan Bahodopi tentang
keberadaan tenaga kerja asing di Kecamatan Bahodopi.
4. Untuk mengetahui kondisi tenaga kerja asing dan tenaga kerja masyarakat
Kecamatan Bahodopi dalam kesempatan kerja.
D.

Manfaat Penelitian
Hasil-hasil yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan

manfaat, yaitu:
1. Manfaat Akademis
Kajian tentang Pengaruh Keberadaan Tenaga Asing Pertambangan Terhadap
Kesempatan Kerja Masyaraket Indonesia ini diharapkan dapat memberikan manfaat
positif bagi perkembangan generasi bangsa dan negara, khususnya bagi mahasiswa
Fakultas Teknik Pertambangan, sehingga bisa mengemban dan melakukan penelitian
lanjutan mengenai Pengaruh keberadaan tenaga kerja asing pertambangan terhadap
kesempatan kerja masyarakat Kecamatan Bahodopi dan dapat pulah memberi
sumbangan ilmu yang berarti dan bermanfaat bagi perkembangan generasi Bangsa
dan Negara.
2. Manfaat Praktis

Semoga dalam penelitian ini dapat menambah ilmu dan memperluas wawasan
serta pengetahuan tentang bagaimana pentingnya untuk mengetahui pengaruh tenaga
kerja asing di Indonesia pada perusahaan pertambangan.
3. Manfaat Perusahaan
Semoga dalam penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan acuan bagi
perusahaan pertambangan dalam memprioritaskan tenaga kerja masyarakat
Kecamatan Bahodopi terhadap adanya kesempatan kerja yang ada di perusahaan
sehingga bisah bermainfaat dan mampu mensejahterakan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai